19 Juli 2023

Gonore pada Pria: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi

Umumnya menular melalui hubungan intim
Gonore pada Pria: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi

Dampak Gonore pada Pria

Masa Subur Pria
Foto: Masa Subur Pria (Freepik.com)

Ketika sudah diobati, infeksi ini mungkin masih akan bertahan di tubuh selama beberapa hari.

Pada kasus yang jarang ditemukan, gonore dapat menyebabkan kerusakan pada tubuh, khususnya uretra dan testis.

Rasa nyeri juga dapat dirasakan hingga ke rektum.

Pada pria, konjungtivitis dapat terjadi jika sperma atau cairan vagina yang terinfeksi mengenai mata.

Infeksi pada mata dapat menyebabkan pembengkakan, keluarnya cairan dari mata, iritasi, dan rasa sakit.

Sementara infeksi pada tenggorokan biasanya tidak menimbulkan gejala.

Infeksi pada dubur menyebabkan keluarnya cairan, rasa sakit, dan tidak nyaman.

Gonore juga dapat menjangkiti persendian dan membuat persendian terasa sakit saat digerakkan, bengkak, berwarna merah, hingga terasa hangat.

Apabila penyakit ini dibiarkan begitu saja dan tidak diobati, infeksi akan terus berkembang dan ada kemungkinan terjadi komplikasi yang serius, termasuk masalah kesuburan.

Jadi, sangat disarankan bagi Moms untuk memeriksakan diri jika merasa memiliki risiko terinfeksi.

Bahkan, walaupun Moms tidak mengalami gejala yang jelas, atau gejala telah hilang dengan sendirinya.

Baca Juga: Mengenal Striktur Uretra, Penyempitan Saluran yang Memperlambat Aliran Urine

Cara Mencegah Gonore

Pasangan Berhubungan
Foto: Pasangan Berhubungan (Freepik.com/racool-studio)

Moms dan Dads bisa melakukan beberapa hal yang dilansir dari Mayo Clinic di bawah ini untuk mencegah gonore:

1. Gunakan Kondom

Tidak berhubungan seks mungkin menjadi cara yang ampuh untuk terhindar dari risiko penyakit ini.

Namun, hal ini mungkin akan terasa sangat sulit bagi orang dewasa, apalagi bagi mereka dengan hasrat seksual yang tinggi.

Pria yang aktif secara seksual disarankan untuk selalu menggunakan kondom agar terlindungi dari infeksi menular seksual.

Penggunaaan kondom ini berlaku pada aktivitas seksual apapun, seperti seks anal, seks oral, atau seks vaginal.

2. Membatasi Jumlah Pasangan Seks

Berada dalam hubungan monogami di mana tidak ada pasangan yang berhubungan seks dengan orang lain dapat menurunkan risiko gonore.

Jadi, sebaiknya setia dengan pasangan agar terhindar dari infeksi menular seksual, ya.

3. Lakukan Pemeriksaan Reproduksi

Cara lain yang dapat dilakukan sebagai bentuk pencegahan adalah dengan melakukan pemeriksaan.

Pastikan bahwa Moms atau Dads bebas dari masalah kesehatan reproduksi.

4. Jangan Berhubungan dengan Pasangan yang Terinfeksi

Jika Moms atau Dads mencurigai pasangan memiliki tanda atau gejala infeksi menular seksual, seperti rasa terbakar saat buang air kecil, ruam, atau nyeri pada alat kelamin, janganlah berhubungan seks dengan orang tersebut.

Hal ini bertujuan untuk mencegah diri dari risiko penularan infeksi menular seksual.

Nah, itulah informasi lengkap seputar gonore pada pria yang perlu Moms ketahui.

Jika ternyata Dads memiliki risiko dan menunjukkan gejala, segara cari bantuan medis agar tidak berdampak buruk pada kesehatan ya.

  • https://www.nhs.uk/conditions/gonorrhoea/symptoms/
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gonorrhea/symptoms-causes/syc-20351774
  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4217-gonorrhea

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb