19 Maret 2020

3 Penyebab Anemia pada Balita dan Cara Mengatasinya

Kira-kira apa faktor yang jadi penyebab anemia pada balita?
3 Penyebab Anemia pada Balita dan Cara Mengatasinya

Selain orang dewasa, anak balita juga ternyata bisa mengalami masalah anemia. Dikutip dari situs web Medline Plus, anemia adalah kondisi saat tubuh kekurangan sel darah merah. Sel darah merah sendiri berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh.

Untuk membuat sel darah merah, tubuh memerlukan zat besi. Oleh karena itu, anak yang tubuhnya kekurangan zat besi berisiko mengalami anemia.

Sebelum mengetahui penyebab anemia pada balita, Moms perlu tahu jika menurut data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), anemia defisiensi besi (iron deficiency anemia) adalah masalah defisiensi nutrisi yang paling sering dialami oleh anak, terutama di negara-negara berkembang.

Jumlah anak balita yang mengalami anemia ternyata cukup besar. Dikutip dari situs IDAI, sekitar 48,1 persen anak balita di Indonesia menderita anemia defisiensi besi (2001).

Sementara, Dr. Cindy Gellner dari Health University of Utah mengatakan, usia puncak kejadian anemia pada balita adalah usia 1-3 tahun. Tanda-tanda anak yang mengalami anemia antara lain Si Kecil terlihat pucat, mudah lelah, rewel, lidah sakit atau membengkak, dan detak jantung cepat.

Baca Juga: Gejala Anemia pada Anak yang Harus Moms Ketahui

Penyebab Anemia pada Balita

Ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab anemia pada balita. Berikut ulasannya.

1. Asupan Makan Rendah Zat Besi

shutterstock_1341803447.jpg
Foto: shutterstock_1341803447.jpg

Foto: Brightspot

Asupan zat besi rendah merupakan penyebab utama anemia pada balita. Anak mendapatkan asupan zat besi dari makanan yang ia konsumsi. Bila ia termasuk picky eater, maka ia berisiko menderita anemia.

Selain kurang mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, dalam situs IDAI disebutkan penyebab anemia pada balita (usia 2-5 tahun) adalah Si Kecil terlalu banyak minum susu.

2. Perubahan Tubuh

sp-nido-nativearticle4-mainimage-clientimage-052319-2-1558589601.jpg
Foto: sp-nido-nativearticle4-mainimage-clientimage-052319-2-1558589601.jpg

Foto: Smart Parenting

Saat anak sedang memasuki fase growth spurt atau lonjakan pertumbuhan, ia membutuhkan zat gizi lebih banyak daripada sebelumnya, termasuk zat besi. Tubuh Si Kecil membutuhkan zat besi lebih banyak agar dapat memproduksi lebih banyak sel darah merah.

Baca Juga: Ketahui Gejala dan Langkah Mencegah Anemia Pada Anak

3. Gangguan Saluran Pencernaan

Stomachache.jpg
Foto: Stomachache.jpg

Foto: C.S. Mott Children’s Hospital

Risiko terjadinya gangguan ini biasanya terdapat pada anak yang pernah menjalani operasi pada saluran pencernaan. Normalnya, saat anak mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, sebagian besar zat tersebut terserap di usus kecil bagian atas.

Bila terdapat abnormalitas pada saluran pencernaan, penyerapan tersebut bisa terganggu dan menyebabkan anemia defisiensi besi pada balita.

Memenuhi Kebutuhan Zat Besi Balita

brokoli.jpg
Foto: brokoli.jpg (Simplyrecipes.com)

Setelah mengetahui penyebab anemia pada balita, langkah paling sederhana untuk memastikan kecukupan zat besi Si Kecil adalah memberinya makanan yang mengandung zat besi. Berikut pilihan makanan kaya zat besi yang bisa Moms berikan kepada anak:

  • Daging sapi
  • Kacang-kacangan
  • Bayam
  • Brokoli
  • Kismis
  • Tuna
  • Kentang

Baca Juga: 6 Makanan Sumber Zat Besi untuk Anak, Bisa Cegah Anemia!

Nah, itulah penyebab anemia pada balita dan cara memenuhi kecukupan zat besi Si Kecil. Mulai sekarang, perbanyak konsumsi makanan yang mengandung zat besi tinggi ya.

(AN)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb