
Anak mimpi buruk memang tidak menimbulkan efek psikologis jangka panjang, tapi sering terbangun akibat mimpi buruk bisa mengganggu kualitas kesehatan dan istirahat anak, serta kemampuannya untuk fokus dan konsentrasi saat belajar.
Secara umum, mimpi buruk sendiri bisa dipicu oleh kondisi fisik, emosional, ataupun mental yang sedang dialami anak. Dengan mengetahui berbagai kemungkinan penyebabnya, Moms bisa membantu mencegah dan mengurangi frekuensi mimpi buruk pada anak.
Apa saja penyebab anak mimpi buruk dan bagaimana cara mencegahnya? Simak informasi berikut untuk tahu jawabannya ya, Moms?
Baca Juga: Mimpi Sakit, Hanya Bunga Tidur atau Bisa Jadi Kenyataan?
Foto: 4 Penyebab Anak Mimpi Buruk Dan Cara Mengatasinya 1.jpg
Foto: romper.com
Sebelum membahas lebih lanjut, Moms perlu tahu dulu kalau menurut definisi National Health Services, mimpi buruk adalah mimpi tidak menyenangkan yang terasa sangat nyata dan memicu reaksi emosional kuat sampai membangunkan seseorang dari tidurnya.
Mimpi buruk umumnya terjadi pada fase REM (rapid eye movement) dalam siklus tidur, yang biasanya berlangsung pada tengah malam atau dini hari.
Adegan mimpi buruk yang dialami anak biasanya berkaitan dengan hal yang membuatnya takut, seperti dikejar, diledek, dimarahi, dipukul.
Baca Juga: 4 Arti Mimpi Melahirkan yang Bahkan Bisa Terjadi pada Moms yang Tidak Hamil
Foto: 4 Penyebab Anak Mimpi Buruk Dan Cara Mengatasinya 2.jpg (Orami Photo Stock)
Foto: northphoenixfamily.com
Menurut sebuah studi yang dilansir National Institutes of Health, puncak kasus anak mimpi buruk terjadi pada usia 3-6 tahun, dan umumnya dipicu oleh faktor perkembangan, genetik, organik, dan psikologis anak.
Nah, berikut adalah berbagai penyebab anak mimpi buruk yang perlu Moms ketahui:
Foto: 4 Penyebab Anak Mimpi Buruk Dan Cara Mengatasinya 3.jpg (Orami Photo Stock)
Foto: Intouchparenting.com
Mengutip keterangan dari Cleveland Clinic, ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mencegah dan mengurangi frekuensi anak mimpi buruk.
Hal pertama yang bisa Moms lakukan adalah memastikan Si Kecil cukup tidur dengan menjalankan ritual sebelum tidur yang membuatnya nyaman dan senang.
Pastikan anak tidur di waktu yang sama setiap malam, dan hindari tontonan yang bisa membuatnya takut.
Jika Si Kecil terbangun karena mimpi buruk, Moms bisa menenangkan dan menemaninya sebentar sampai tertidur lagi tanpa terlalu membesarkan masalah mimpi buruk.
Jika perlu, biarkan anak tidur dengan lampu menyala atau ditemani mainan dan benda favoritnya.
Di siang hari, Moms bisa menanyakan tema mimpi yang dialaminya untuk mencari tahu hal yang membuatnya takut atau trauma.
Kemudian diskusikan cara untuk mengatasinya, misalnya dengan mendiskusikan alternatif akhir mimpi yang menyenangkan, atau menggambar mimpi buruk dan kemudian merobek dan membuangnya sebagai gestur simbolik.
Segera bawa Si Kecil ke dokter jika anak mimpi buruk dengan frekuensi cukup sering, menimbulkan reaksi parah, mulai mengganggu aktivitas di siang hari, atau ada tema berulang yang tidak kunjung hilang.
Nah, apa Moms punya pengalaman dalam menghadapi anak yang mengalami mimpi buruk?
Baca Juga: 4 Arti Mimpi Teman Meninggal, Ternyata Tidak Selalu Menyedihkan
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.