29 November 2023

10 Perbedaan DNA dan RNA untuk Menambah Wawasan Si Kecil

Keduanya menyimpan informasi genetik makhluk hidup
10 Perbedaan DNA dan RNA untuk Menambah Wawasan Si Kecil

6. Komposisi Basa

Perbedaan DNA dan RNA juga bisa dilihat dari komposisi pasangan basa nitrogen yang dimilikinya.

DNA memiliki empat basa, yakni guanin (G), sitosin (C), adenin (A), dan timin (T).

Dalam struktur heliks ganda, basa akan saling membentuk pasangan, yakni GC (guanin-sitosin) dan AT (adenin-timin).

RNA pada dasarnya juga memiliki susunan basa yang hampir sama, tetapi basa keempat atau timin (T) digantikan dengan urasil (U).

Nah, urasil ini berbeda dari timin karena tidak memiliki gugus metil pada cincinnya.

7. Perkembangan

Ilustrasi DNA Manusia
Foto: Ilustrasi DNA Manusia (Thoughtco.com)

Nah, salah satu kemampuan unik yang dimiliki oleh DNA yakni memperbanyak diri (replikasi) dengan bantuan enzim polimerase DNA.

Hal ini berbeda dengan RNA yang tidak melakukan proses replikasi.

Akan tetapi, informasi genetik DNA disalin ke dalam bentuk RNA (transkripsi) dengan bantuan enzim polimerase RNA.

Proses ini menjadikan RNA sebagai pembawa informasi genetik.

Informasi genetik tersebut berisi salinan DNA yang dibentuk dari sel tubuh manusia atau makhluk hidup lainnya.

Baca Juga: Fakta Seputar Pembekuan Sel Telur dan Biaya yang Dibutuhkan, Catat!

8. Reaktivitas

Perbedaan DNA dan RNA juga berkaitan dengan sifat pengaktifan kembali (reaktivasi) molekul pembentuknya.

Ikatan CH dalam DNA membuat strukturnya cukup stabil terhadap enzim yang menyerangnya.

Alur kecil pada heliks juga berfungsi melindungi agar enzim tidak mudah menempel.

Sebaliknya, ikatan OH dalam RNA membuat molekul lebih reaktif dan rentan terhadap serangan enzim, karena RNA tidak stabil dalam basa dan alurnya yang besar.

Meski begitu, RNA memiliki sifat reaktivitas tinggi, alias mudah mengalami reaksi kimia.

Hal ini akan membuat RNA terus diproduksi, digunakan, dan didaur ulang kembali.

9. Kerusakan Ultraviolet (UV)

Pada umumnya, molekul DNA lebih rentan mengalami kerusakan dibandingkan dengan RNA yang relatif lebih tahan saat terpapar sinar ultraviolet (UV).

DNA mungkin akan mengalami kerusakan setiap hari.

Namun, tubuh memiliki mekanisme untuk terus memperbaiki kerusakan tersebut secara alami.

Akan tetapi, kerusakan yang tidak bisa diperbaiki nantinya bisa memicu mutasi.

Akibatnya, rusaknya DNA ini dapat menyebabkan sel normal berkembang jadi sel kanker.

Tes DNA juga menjadi salah satu cara untuk mencegah dan menentukan perawatan kanker.

Prosedur ini juga membantu diagnosis kelainan genetik yang diturunkan dalam keluarga.

10. Stabilitas Molekul

DNA umumnya lebih stabil dibandingkan RNA karena struktur heliks gandanya dan keberadaan deoksiribosa dalam gugus gula.

Stabilitas ini memungkinkan DNA bertahan lebih lama di dalam sel dan merupakan tempat penyimpanan informasi genetik jangka panjang.

Sebaliknya, RNA cenderung lebih tidak stabil dan mudah terurai.

Hal ini sebagian besar disebabkan oleh ribosa dalam gugus gula dan struktur heliks tunggalnya.

Ketidakstabilan RNA ini memungkinkannya untuk melakukan tugasnya sebagai pembawa pesan genetik yang cepat dan sementara, sesuai dengan kebutuhan sel pada saat itu.

Baca Juga: Penjelasan Tentang Ligamen, Jaringan Penghubung Tulang dalam Tubuh

Itulah perbedaan DNA dan RNA yang perlu Moms dan Dads pahami. Semoga bisa lebih mudah dalam mengajarkannya pada Si Kecil, ya!

  • https://www.britannica.com/story/what-is-the-difference-between-dna-and-rna
  • https://cm.jefferson.edu/learn/dna-and-rna/
  • https://www.genome.gov/genetics-glossary/Deoxyribonucleic-Acid

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb