17 Mei 2024

10 Perbedaan DNA dan RNA untuk Menambah Wawasan Si Kecil

Keduanya menyimpan informasi genetik makhluk hidup
10 Perbedaan DNA dan RNA untuk Menambah Wawasan Si Kecil

DNA dan RNA merupakan bagian penting yang berisi informasi genetik makhluk hidup. Sudah tahu perbedaan DNA dan RNA, Moms?

Deoxyribonucleic acid (DNA) dan ribonucleic acid (RNA) merupakan molekul yang bertanggung jawab atas penyimpanan dan pembacaan informasi genetik.

Keduanya merupakan polimer linier yang terdiri dari gula, fosfat, dan basa.

Meski memiliki persamaan, ada beberapa perbedaan utama yang memisahkan keduanya.

Yuk, ketahui perbedaan DNA dan RNA melalui ulasan berikut ini!

Baca Juga: Mengenal Fungsi Nukleolus dan Strukturnya pada Sel Hewan serta Tumbuhan

Perbedaan DNA dan RNA

Ilustrasi Perbedaan DNA dan RNA
Foto: Ilustrasi Perbedaan DNA dan RNA (Sciencenotes.org)

Baik DNA atau RNA, keduanya sama-sama membawa informasi genetik pada makhluk hidup, Moms.

Namun, ada sejumlah perbedaan DNA dan RNA yang penting diketahui, antara lain:

1 . Bentuk

DNA adalah molekul yang membawa informasi genetik untuk perkembangan suatu organisme (makhluk hidup).

Molekul ini beruntai ganda atau terbuat dari dua untaian terkait yang berputar satu sama lain.

Bentuknya pun menyerupai tangga sehingga dikenal juga sebagai heliks ganda.

Sementara itu, RNA beruntai tunggal yang artinya hanya satu dan tidak memiliki pasangan seperti halnya DNA.

Baca Juga: Kromosom Manusia, Struktur DNA yang Memberi Ciri pada Tubuh dan Wajah

2. Fungsi

DNA berfungsi untuk menyimpan dan memindahkan informasi genetik yang khas.

Molekul ini tidak hanya dimiliki manusia, tetapi pada setiap makhluk hidup di muka bumi.

DNA lah yang akan menentukan karakteristik dan sifat yang diturunkan makhluk hidup.

Dengan bantuan DNA, para ahli juga mampu menunjukkan perbedaan satu organisme dengan organisme lainnya, lho!

Sementara itu, RNA tersusun dari materi yang sama dengan DNA dan bertanggung jawab sebagai pembawa informasi genetik, terutama pada virus.

Mengutip Britannica, RNA pada tubuh manusia umumnya berfungsi sebagai pembawa dan penerjemah kode genetik untuk pembentukan (sintesis) protein dalam sel.

3. Lokasi

Sebagian besar DNA berada di dalam inti sel (nukleus) dan tersusun sedemikian rupa menjadi struktur padat.

Struktur pada tersebut dinamakan kromosom.

Selain itu, sejumlah kecil DNA juga bisa Moms temukan pada mitokondria, yakni organ sel (organel) yang mengambang bebas dalam cairan sitoplasma yang mengelilingi nukleus.

Sementara itu, RNA dalam sel bisa ditemukan pada lokasi yang berbeda, tergantung pada jenisnya.

Rantai genetik ini umumnya ditemukan di nukleus, sitoplasma, atau ribosom.

Nah, ada tiga jenis utama RNA terlibat dalam proses pembentukan protein, yakni messenger RNA (mRNA), transfer RNA (tRNA), dan ribosomal RNA (rRNA).

Baca Juga: Mengenal Neurotransmitter, Zat Pengantar Pesan Antara Sel-Sel Tubuh

4. Struktur

Ilustrasi Struktur DNA dan RNA
Foto: Ilustrasi Struktur DNA dan RNA (Expii.com)

Perbedaan DNA dan RNA juga bisa dilihat dari strukturnya.

Struktur DNA adalah heliks ganda bentuk -B, yakni dua buah molekul beruntai yang terdiri dari rantai panjang nukleotida.

Sebaliknya, struktur RNA umumnya memiliki bentuk heliks tunggal bentuk -A yang terdiri dari rantai nukleotida yang lebih pendek.

Nukleotida merupakan struktur pembentuk DNA dan RNA yang penting untuk perkembangan sel pada tubuh manusia dan penggantian jaringan yang rusak.

5. Komposisi Gula

DNA mengandung gula deoksiribosa (deoxyribose), sementara RNA mengandung gula ribosa (ribose).

Satu-satunya perbedaan DNA dan RNA ini terletak pada gugusnya.

Nah, ribosa memiliki satu gugus -OH yang lebih banyak daripada deoksiribosa.

Ini membuat RNA lebih tidak stabil dalam basa, sebab ribosa lebih reaktif jika dibandingkan deoksiribosa.

Baca Juga: Cari Tahu Perbedaan Zat Campuran dan Zat Tunggal, Yuk!


6. Komposisi Basa

Perbedaan DNA dan RNA juga bisa dilihat dari komposisi pasangan basa nitrogen yang dimilikinya.

DNA memiliki empat basa, yakni guanin (G), sitosin (C), adenin (A), dan timin (T).

Dalam struktur heliks ganda, basa akan saling membentuk pasangan, yakni GC (guanin-sitosin) dan AT (adenin-timin).

RNA pada dasarnya juga memiliki susunan basa yang hampir sama, tetapi basa keempat atau timin (T) digantikan dengan urasil (U).

Nah, urasil ini berbeda dari timin karena tidak memiliki gugus metil pada cincinnya.

7. Perkembangan

Ilustrasi DNA Manusia
Foto: Ilustrasi DNA Manusia (Thoughtco.com)

Nah, salah satu kemampuan unik yang dimiliki oleh DNA yakni memperbanyak diri (replikasi) dengan bantuan enzim polimerase DNA.

Hal ini berbeda dengan RNA yang tidak melakukan proses replikasi.

Akan tetapi, informasi genetik DNA disalin ke dalam bentuk RNA (transkripsi) dengan bantuan enzim polimerase RNA.

Proses ini menjadikan RNA sebagai pembawa informasi genetik.

Informasi genetik tersebut berisi salinan DNA yang dibentuk dari sel tubuh manusia atau makhluk hidup lainnya.

Baca Juga: Fakta Seputar Pembekuan Sel Telur dan Biaya yang Dibutuhkan, Catat!

8. Reaktivitas

Perbedaan DNA dan RNA juga berkaitan dengan sifat pengaktifan kembali (reaktivasi) molekul pembentuknya.

Ikatan CH dalam DNA membuat strukturnya cukup stabil terhadap enzim yang menyerangnya.

Alur kecil pada heliks juga berfungsi melindungi agar enzim tidak mudah menempel.

Sebaliknya, ikatan OH dalam RNA membuat molekul lebih reaktif dan rentan terhadap serangan enzim, karena RNA tidak stabil dalam basa dan alurnya yang besar.

Meski begitu, RNA memiliki sifat reaktivitas tinggi, alias mudah mengalami reaksi kimia.

Hal ini akan membuat RNA terus diproduksi, digunakan, dan didaur ulang kembali.

9. Kerusakan Ultraviolet (UV)

Pada umumnya, molekul DNA lebih rentan mengalami kerusakan dibandingkan dengan RNA yang relatif lebih tahan saat terpapar sinar ultraviolet (UV).

DNA mungkin akan mengalami kerusakan setiap hari.

Namun, tubuh memiliki mekanisme untuk terus memperbaiki kerusakan tersebut secara alami.

Akan tetapi, kerusakan yang tidak bisa diperbaiki nantinya bisa memicu mutasi.

Akibatnya, rusaknya DNA ini dapat menyebabkan sel normal berkembang jadi sel kanker.

Tes DNA juga menjadi salah satu cara untuk mencegah dan menentukan perawatan kanker.

Prosedur ini juga membantu diagnosis kelainan genetik yang diturunkan dalam keluarga.

10. Stabilitas Molekul

DNA umumnya lebih stabil dibandingkan RNA karena struktur heliks gandanya dan keberadaan deoksiribosa dalam gugus gula.

Stabilitas ini memungkinkan DNA bertahan lebih lama di dalam sel dan merupakan tempat penyimpanan informasi genetik jangka panjang.

Sebaliknya, RNA cenderung lebih tidak stabil dan mudah terurai.

Hal ini sebagian besar disebabkan oleh ribosa dalam gugus gula dan struktur heliks tunggalnya.

Ketidakstabilan RNA ini memungkinkannya untuk melakukan tugasnya sebagai pembawa pesan genetik yang cepat dan sementara, sesuai dengan kebutuhan sel pada saat itu.

Baca Juga: Penjelasan Tentang Ligamen, Jaringan Penghubung Tulang dalam Tubuh

Itulah perbedaan DNA dan RNA yang perlu Moms dan Dads pahami. Semoga bisa lebih mudah dalam mengajarkannya pada Si Kecil, ya!

  • https://www.britannica.com/story/what-is-the-difference-between-dna-and-rna
  • https://cm.jefferson.edu/learn/dna-and-rna/
  • https://www.genome.gov/genetics-glossary/Deoxyribonucleic-Acid

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb