11 September 2024

Radang Gusi: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya dengan Tepat

Radang gusi yang tidak diobati bisa menyebabkan penyakit jantung koroner!
Radang Gusi: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya dengan Tepat

Foto: Freepik

Moms dan Dads, pernahkah mengalami gusi yang merah, bengkak, atau bahkan berdarah saat menggosok gigi?

Kondisi ini mungkin disebabkan oleh radang gusi atau yang dikenal dalam dunia medis sebagai gingivitis.

Radang gusi bisa terlihat ringan, namun jika dibiarkan tanpa perawatan yang tepat, dapat berkembang menjadi masalah kesehatan yang lebih serius, seperti periodontitis dan kehilangan gigi.

Radang gusi merupakan salah satu masalah kesehatan mulut yang paling umum, tetapi sering kali kurang diperhatikan.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenali gejala, penyebab, serta cara mengobatinya agar kesehatan gusi dan gigi tetap terjaga dengan baik.

Penyebab Radang Gusi

Penyebab Radang Gusi
Foto: Penyebab Radang Gusi (Orami Photo Stock)

menurut drg. Agustina Fortunata Karim, Sp.Perio, Dokter Gigi Spesialis Periodonsia, di RS Pondok Indah, Puri Indah, radang gusi umumnya disebabkan oleh penumpukan plak pada gigi.

Plak adalah lapisan lengket dan tipis yang terbentuk dari sisa makanan, bakteri, serta air liur yang menempel di gigi dan gusi.

Jika plak ini tidak dibersihkan secara rutin, ia bisa mengeras menjadi karang gigi yang lebih sulit dihilangkan.

Karang gigi ini memicu peradangan pada gusi, yang kemudian menyebabkan gingivitis.

Berikut beberapa penyebab utama radang gusi:

1. Plak Gigi

Plak merupakan penyebab utama radang gusi.

mengutip dari artikel jurnal yang dipublikasi pada National Library of Medicine, lapisan plak yang tidak dibersihkan secara rutin dapat menyebabkan bakteri berkembang biak di sekitar garis gusi, memicu iritasi dan peradangan.

Plak bisa dihilangkan dengan menyikat gigi secara rutin, tetapi jika dibiarkan, plak akan berubah menjadi karang gigi yang lebih sulit dihilangkan.

2. Karang Gigi

Jika plak dibiarkan menumpuk, ia akan mengeras dan berubah menjadi karang gigi.

Karang gigi ini berada di bawah garis gusi dan memicu iritasi yang menyebabkan peradangan lebih lanjut.

Karang gigi tidak bisa dibersihkan hanya dengan menyikat gigi, melainkan harus dibersihkan oleh dokter gigi melalui prosedur yang disebut scaling.

3. Faktor Risiko Lain

Selain plak dan karang gigi, beberapa faktor lain yang bisa meningkatkan risiko radang gusi antara lain:

  • Kebiasaan merokok

Merokok dapat memperburuk kondisi gusi dan memperlambat penyembuhan radang.

  • Perubahan hormon

Wanita yang sedang hamil atau mengalami menstruasi cenderung lebih rentan terhadap radang gusi karena perubahan hormon yang mempengaruhi aliran darah ke gusi.

  • Diabetes

Penyakit diabetes dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi, termasuk infeksi gusi.

  • Gigi tidak rata

Gigi yang tidak rata atau susunan gigi yang salah bisa membuat plak lebih mudah menumpuk karena sulit dibersihkan dengan baik.

  • Gigi palsu yang tidak pas

Penggunaan gigi palsu yang tidak sesuai dengan bentuk mulut juga dapat meningkatkan risiko iritasi pada gusi.

Gejala Radang Gusi

Gejala Radang Gusi
Foto: Gejala Radang Gusi (Orami Photo Stock)

Gejala radang gusi bisa bervariasi dari ringan hingga parah, tergantung pada tingkat keparahan peradangan.

Berikut beberapa gejala yang biasanya muncul:

  • Gusi kemerahan dan bengkak

Gusi yang meradang cenderung terlihat merah dan membengkak. Gusi yang sehat seharusnya berwarna merah muda.

  • Gusi berdarah

Gusi yang meradang sering kali berdarah saat menyikat gigi atau menggunakan benang gigi (flossing).

  • Bau mulut

Radang gusi sering disertai dengan bau mulut yang tidak sedap akibat penumpukan bakteri.

  • Nyeri pada gusi

Rasa nyeri atau tidak nyaman di sekitar gusi dapat muncul, terutama saat mengunyah makanan atau menyentuh gusi yang teriritasi.

  • Nanah di gusi

Pada kondisi yang lebih parah, gusi bisa mengeluarkan nanah atau cairan putih kekuningan, menandakan adanya infeksi yang lebih serius.

Jika Moms dan Dads mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas, penting untuk segera mengambil tindakan sebelum kondisinya semakin buruk.

Baca Juga: Obat Radang Gusi Alami dan yang Tersedia di Apotik!


Cara Mengobati Radang Gusi

Cara Mengobati Radang Gusi
Foto: Cara Mengobati Radang Gusi (Orami Photo Stock)

Pengobatan radang gusi bisa dilakukan melalui kombinasi perawatan mandiri di rumah dan perawatan oleh profesional medis.

Mengutip dari Mayo Clinic, berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengobati radang gusi:

1. Menjaga Kebersihan Mulut yang Baik

Langkah pertama yang paling penting dalam mengobati radang gusi adalah menjaga kebersihan mulut yang baik.

Pastikan Moms dan Dads menyikat gigi setidaknya dua kali sehari menggunakan pasta gigi berfluoride, serta melakukan flossing setiap hari untuk membersihkan sisa makanan di antara gigi.

2. Scaling dan Root Planing di Dokter Gigi

Jika plak sudah berubah menjadi karang gigi, maka diperlukan perawatan profesional berupa scaling dan root planing.

Scaling adalah proses pembersihan karang gigi yang menumpuk di atas dan di bawah garis gusi, sementara root planing adalah proses penghalusan permukaan akar gigi untuk mencegah penumpukan bakteri di masa depan.

3. Perbaikan Gigi

Jika radang gusi disebabkan oleh susunan gigi yang tidak rata atau penggunaan gigi palsu yang tidak sesuai, dokter gigi mungkin akan merekomendasikan perbaikan struktur gigi.

Gigi yang tidak sejajar dapat mempersulit proses pembersihan dan meningkatkan risiko peradangan gusi.

4. Penggunaan Obat Kumur Khusus

Dokter gigi mungkin juga akan merekomendasikan penggunaan obat kumur antibakteri yang dapat membantu mengurangi jumlah bakteri penyebab plak.

Obat kumur ini digunakan sebagai bagian dari perawatan sehari-hari untuk menjaga kebersihan mulut dan gusi.

Baca Juga: 12 Penyebab Benjolan di Gusi dan Cara Mengobatinya

Bisakah Radang Gusi Sembuh dengan Sendirinya?

Bisakah Radang Gusi Sembuh dengan Sendirinya?
Foto: Bisakah Radang Gusi Sembuh dengan Sendirinya? (Carlsbaddentist.info)

Pertanyaan ini sering muncul bagi banyak orang yang mengalami radang gusi.

Menurut drg. Agustina Fortunata Karim, Sp.Perio, radang gusi tidak bisa sembuh dengan sendirinya.

Radang gusi adalah gejala awal dari peradangan yang lebih serius pada jaringan penyangga gigi, yang jika tidak ditangani, dapat berkembang menjadi periodontitis.

Oleh karena itu, penting untuk segera menghilangkan penyebab utama peradangan, yaitu plak dan karang gigi, agar radang gusi bisa sembuh dengan baik.

Risiko Jika Radang Gusi Tidak Diobati

Risiko Jika Radang Gusi Tidak Diobati
Foto: Risiko Jika Radang Gusi Tidak Diobati (Orami Photo Stock)

Radang gusi yang dibiarkan tanpa perawatan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang lebih serius, seperti:

  • Periodontitis

Jika radang gusi berkembang menjadi periodontitis, maka jaringan dan tulang yang mendukung gigi akan mulai rusak.

Hal ini bisa menyebabkan gigi goyang atau bahkan tanggal.

  • Penyakit Jantung Koroner

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penyakit gusi yang parah, seperti periodontitis, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner karena bakteri dari infeksi gusi dapat menyebar melalui aliran darah dan mempengaruhi kesehatan jantung.

  • Komplikasi pada Kehamilan

Pada wanita hamil, radang gusi yang tidak diobati dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur atau dengan berat badan rendah.

Radang gusi adalah masalah kesehatan mulut yang umum namun dapat memiliki dampak serius jika tidak ditangani dengan baik.

Dengan menjaga kebersihan mulut, rutin memeriksakan gigi ke dokter, dan segera mengatasi penyebab peradangan, Moms dan Dads dapat mencegah komplikasi yang lebih parah.

Jika Moms merasakan gejala radang gusi, segera konsultasikan ke dokter gigi untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gingivitis/diagnosis-treatment/drc-20354459
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557422/
  • https://www.webmd.com/oral-health/guide/gingivitis-periodontal-disease
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/241721#prevention

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.