01 Maret 2024

Mengenal Asal Mula, Makna, hingga Resep Lontong Cap Go Meh

Menandakan keberkahan hidup!
Mengenal Asal Mula, Makna, hingga Resep Lontong Cap Go Meh

Lontong Cap Go Meh merupakan salah satu kuliner khas yang kerap disajikan di setiap perayaan Imlek secara turun temurun.

Lontong Cap Go Meh sendiri merupakan masakan adaptasi dari orang-orang keturunan Tionghoa Indonesia terhadap masakan Indonesia, khususnya di Pulau Jawa

Dipercaya hidangan ini melambangkan asimilasi kaum pendatang Tionghoa dengan penduduk pribumi di Jawa.

Kuliner ini terdiri dari lontong dengan opor ayam, sayur lodeh, sambal goreng hati, acar, telur pindang, abon sapi, bubuk koya, sambal, dan kerupuk.

Selain dikenal sebagai santapan saat Imlek, keluarga Tionghoa juga menyajikan kuliner ini saat Cap Go meh, yaitu empat belas hari setelah Imlek.

Tepatnya hari kelima belas bulan 1 penanggalan Tionghoa. Yuk, ketahui lebih lengkap dari sejarah hingga resep lontong Cap Go Meh!

Baca Juga: Mengenal Icing Sugar, Kegunaan, dan Cara Membuatnya

Asal Mula Lontong Cap Go Meh

Lontong Cap Go Meh
Foto: Lontong Cap Go Meh (freepik.com)

Pengaruh masakan suku Tionghoa nampak jelas pada adaptasinya ke dalam masakan Indonesia, misalnya mie goreng, lumpia, bakso, dan siomay.

Akan tetapi pengaruh ini juga berlaku dua arah.

Rupanya, peranakan Tionghoa yang telah lama bermukim di Nusantara, sangat dipengaruhi selera masakan Indonesia.

Dipercaya, lontong Cap Go Meh adalah adaptasi suku Tionghoa Indonesia terhadap masakan lokal Indonesia.

Para pendatang Tionghoa pertama kali bermukim di kota-kota pelabuhan di pesisir utara Jawa, misalnya Semarang, Pekalongan, Lasem, dan Surabaya. Hal ini berlangsung sejak zaman Majapahit.

Pada saat itu hanya kaum laki-laki etnis Tionghoa yang merantau ke Nusantara, mereka menikahi perempuan Jawa penduduk lokal dan melahirkan perpaduan budaya Peranakan-Jawa.

Untuk merayakan Imlek, saat Cap Go Meh, kaum peranakan Jawa mengganti hidangan yuanxiao (bola-bola tepung beras) dengan lontong yang disertai berbagai hidangan tradisional Jawa yang kaya rasa, seperti opor ayam dan sambal goreng.

Lontong Cap Go Meh sendiri terdiri dari lontong yang disajikan dengan opor ayam, sayur lodeh, sambal goreng hati, acar, telur pindang, abon sapi, bubuk koya, sambal, dan kerupuk.

Lontong Cap Go Meh biasanya disajikan pada hari Cap Go Meh, yaitu hari ke-15 dalam penanggalan Imlek.

Hari ini merupakan hari terakhir dari perayaan Imlek. Lontong Cap Go Meh dipercaya dapat membawa keberuntungan, rezeki, dan kemakmuran bagi yang memakannya.

Baca Juga: Bolehkah Menyeduh Bubur Bayi dengan Air Dingin? Simak!

Makna Makanan Lontong Cap Go Meh

Makna Makanan Lontong Cap Go Meh
Foto: Makna Makanan Lontong Cap Go Meh (freepik.com)

Bukan hanya sekedar irisan lontong disiram sayur gurih, lontong Cap Go Meh juga memiliki makna yang mendalam.

Bagi yang merayakan, lontong Cap Go Meh dipercaya sebagai simbol keberuntungan.

Lontong Cap Go Meh dilengkapi dengan berbagai isian.

Seperti lontong yang dilengkapi dengan lodeh terong, sambal goreng hati dan kentang, opor ayam dan telur pindang.

Bahkan racikan lontong cap go meh khas Semarang masih dilengkapi dengan daging abing, ditaburi serundeng dan bubuk kedelai.

Masing-masing dari lauk lontong Cap Go Meh tersebut memiliki makna simbolis.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb