Sakit Pinggang saat Haid, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Saat haid atau menstruasi datang, Moms bisa mengalami banyak perubahan fisik, termasuk sakit pinggang saat haid, nyeri pada payudara, dan kram perut.
Sakit pinggang saat haid adalah kondisi yang umum terjadi, tapi rasanya tidak nyaman dan bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
Meskipun rasa sakit tersebut seringkali dapat menghilang dengan sendirinya, ada beberapa cara yang bisa Moms lakukan untuk mengurangi sakit pinggang saat haid.
Perlu dipahami, Moms dapat mengatasi sakit pinggang saat haid dengan pengobatan sederhana di rumah.
Selain faktor-faktor fisik dan hormonal, stres juga dapat mempengaruhi intensitas rasa sakit saat haid.
Mengelola stres dengan meditasi atau teknik relaksasi lainnya bisa membantu mengurangi nyeri menstruasi.
Terpenting, ketahui terlebih dulu penyebab terjadinya sakit pinggang saat haid agar menemukan penanganan yang tepat.
Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Sakit Kepala saat Haid, Catat!
Penyebab Sakit Pinggang saat Haid
Penyebab utama dari sakit pinggang selama haid disebabkan oleh perubahan hormon.
Sebuah studi dari Journal of Exercise Rehabilitation menyebutkan bahwa salah satu penyebab sakit pinggang saat haid adalah prostaglandin.
Ini terjadi ketika rahim berkontraksi terlalu kuat, kemudian memotong pasokan oksigen ke beberapa otot di sekitarnya.
Studi dari jurnal ini juga mengungkapkan bahwa, hormon prostaglandin dapat menyebabkan rasa sakit di rahim dan perut, serta mual, sakit kepala, dan diare.
Rasa sakit tersebut juga mungkin Moms rasakan di sekitar perut, payudara, panggul, dan bahu. Setelah menstruasi, peningkatan nyeri juga dapat dirasakan di perut dan panggul.
"Banyak wanita mengalami sakit pinggang selama haid," ujar Dr. Houman Danesh, ahli fisioterapi dari Mount Sinai Hospital, New York.
"Rasa sakit ini berasal dari rahim yang berkontraksi dan melepaskan lapisan yang menumpuk sejak siklus terakhir," lanjutnya.
The American College of Obstetricians and Gynecologists mengungkapkan, sakit pinggang saat haid adalah gangguan menstruasi yang sering terjadi dan dikenal dengan istilah dismenore.
Namun, tetap berhati-hati, ya, Moms. Sakit pinggang saat haid bisa merujuk pada kondisi lain yang lebih serius.
Beberapa di antaranya adalah endometriosis, adenomyosis, infeksi pada panggul, atau fibroid rahim.
Tentunya gangguan kesehatan tersebut dapat ditentukan ketika sudah mendapatkan diagnosis yang tepat dari dokter.
Sakit Pinggang saat Haid Karena Masalah Reproduksi
Sakit pinggang saat haid bukanlah sebuah hal yang patut dikhawatirkan karena sangat wajar terjadi.
Meski demikian sakit pinggang saat haid juga bisa menjadi tanda adanya masalah pada organ reproduksi.
Nyeri haid yang disebabkan oleh masalah kesehatan tertentu biasanya disebut dengan dismenore sekunder.
Kondisi dismenore sekunder biasanya berlangsung lebih lama dari sakit dan rasa kram yang pada normalnya terjadi saat haid.
Rasa nyerinya mungkin bisa muncul sejak beberapa hari sebelum masa menstruasi dimulai.
Tak hanya itu, bagi perempuan yang mengidap kondisi ini, rasa sakitnya mungkin saja bisa bertambah buruk saat menstruasi terjadi dan tak langsung hilang meski masa haid sudah berakhir.
Pada kebanyakan perempuan, sakit pinggang saat haid akan membaik seiring bertambahnya usia.
Hal tersebut berbanding terbalik dengan perempuan yang memiliki kondisi dismenore sekunder.
Dismenore sekunder pada umumnya terjadi pada perempuan usia dewasa ketimbang usia muda atau remaja.
Dismenore sekunder dan sakit pinggang saat haid pun bisa disebabkan oleh beberapa hal, yakni;
- Infeksi pada rahim
- Fibroid rahim atau tumor jinak yang berada di bagian atas atau di dalam otot rahim
- Endometriosis atau jaringan dinding rahim tumbuh di luar organ rahim
- Adenomyosis atau jaringan dinding rahim tumbuh di otot-otot rahim
- Radang panggul atau PID
Dengan demikian, selain faktor-faktor hormonal, sakit pinggang saat haid juga dapat disebabkan oleh gangguan reproduksi lainnya, seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Selain sakit pinggang saat haid, ternyata perempuan juga bisa mengalami sakit pinggang saat hamil, lho!
Baca lebih lanjut berikut ini ya, Moms.
Perbedaan Sakit Pinggang saat Haid dan Hamil
Selain sakit pinggang saat haid, perempuan juga dapat mengalami sakit pinggang saat hamil.
Meski seringkali disamakan, tapi rasa sakit yang ditimbulkan saat kehamilan berbeda dengan saat haid.
Berikut tanda nyeri ibu hamil yang kerap disamakan dengan sakit pinggang saat haid.
- Lebih ringan dari nyeri haid
- Nyeri seperti ditusuk atau kesemutan namun tidak terlalu intens
- Nyeri terasa pada perut atau pinggang bagian bawah
- Nyeri tak kunjung hilang hingga berminggu-minggu
- Nyeri yang mungkin diikuti dengan pendarahan namun hanya sebentar
- Nyeri hanya terjadi pada satu sisi pinggang atau sisi perut
Net Doctor menjelaskan bahwa sakit pinggang dan kram perut bisa menjadi tanda-tanda awal kehamilan.
Selain itu, gejala lain yang mungkin muncul adalah mual dan telat haid.
Perubahan warna di area sekitar puting payudara menjadi lebih gelap juga bisa terjadi.
Terlebih, Moms mungkin akan merasa lebih sering buang air kecil, terutama di malam hari.
Jadi, untuk memastikan bahwa Moms sedang berada di awal kehamilan, segeralah untuk menggunakan test pack.
Namun, perlu diketahui bahwa sebaiknya Moms baru menggunakan test pack ketika haid sudah terlambat sekitar satu minggu agar hasilnya lebih akurat dan optimal.
Baca Juga: 10 Cara Meredakan Nyeri Haid dengan Ampuh dan Efektif
Dampak Jangka Panjang Sakit Pinggang saat Haid
Mengutip Healthline, sakit pinggang saat haid, jika terjadi secara berulang, dapat memiliki beberapa dampak jangka panjang.
Berikut adalah beberapa potensi dampak jangka panjang yang perlu diperhatikan:
- Gangguan Aktivitas Sehari-hari: Nyeri yang berulang bisa mengganggu pekerjaan, belajar, dan aktivitas harian lainnya.
- Kualitas Hidup Menurun: Rasa sakit yang terus-menerus dapat menyebabkan stres, gangguan tidur, dan masalah emosional seperti kecemasan atau depresi.
- Masalah Kesehatan Reproduksi: Jika sakit pinggang disebabkan oleh kondisi medis seperti endometriosis atau penyakit radang panggul, kondisi ini dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi dan kesuburan.
Oleh karena itu, penting untuk mencari penanganan medis jika nyeri berlanjut, ya, Moms.
Cara Mengatasi Sakit Pinggang saat Haid
Cara untuk mengatasi sakit pinggang saat haid bisa dilakukan dengan pengobatan rumahan.
Nah, dilansir dari Mayo Clinic, Moms bisa melakukan beberapa cara berikut ini:
- Beristirahat dan jaga tubuh agar tetap rileks. Tidak lupa juga untuk minum banyak air agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik.
- Pertahankan pola makan yang sehat dan konsumsi suplemen gizi dengan vitamin B dan magnesium.
- Mandi dengan air hangat bisa dilakukan untuk mengurangi nyeri. Moms juga dapat menggunakan bantal pemanas atau handuk yang sudah direndam air hangat untuk meredakan sakit pinggang tersebut.
- Berolahraga secara teratur. Wanita yang berolahraga secara teratur dapat mencegah sakit pinggang saat haid. Pilih olahraga yang membuat badan terasa lebih rileks, seperti yoga atau pilates.
- Selama haid, sebaiknya hindari mengonsumsi kafein dan cokelat. Hindari juga mengonsumsi alkohol dan merokok.
Jika Moms sudah mencoba berbagai cara yang disarankan di atas tetapi sakit pinggang tetap terasa, sebaiknya waspada.
Gejala tambahan seperti kaki yang terasa lemah dan nyeri di punggung bisa muncul. Dalam situasi seperti ini, segera lakukan pemeriksaan medis.
Umumnya, sakit pinggang saat menstruasi akan pulih dengan sendirinya, namun apabila rasa nyeri terasa terus-menerus, maka Moms wajib waspada.
Penanganan Medis Sakit Pinggang saat Haid
Berikut adalah beberapa metode pengobatan medis yang dapat membantu mengatasi sakit pinggang saat haid.
Namun, ingat, Moms, semua penanganan ini perlu saran dan rekomendasi dokter, ya.
- Pengobatan Anti-Inflamasi Non-Steroid (NSAID): Obat-obatan seperti ibuprofen atau naproxen sering digunakan untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan yang terjadi selama haid.
- Pil Kontrasepsi: bermanfaat untuk mengatur hormon, sehingga dapat mengurangi gejala nyeri haid secara efektif.
- Terapi Hormon: digunakan untuk mengendalikan kondisi medis yang mendasari seperti endometriosis yang dapat menyebabkan nyeri haid.
- Fisioterapi: dapat membantu memperbaiki postur tubuh dan mengurangi nyeri pada punggung bagian bawah.
- Pembedahan: Dalam kasus yang parah, seperti endometriosis atau fibroid, pembedahan mungkin diperlukan untuk mengatasi penyebab nyeri yang lebih serius.
Baca Juga: 5 Posisi Tidur untuk Mengurangi Nyeri Haid, Nyaman!
Nah, kini Moms sudah tahu perbedaan nyeri atau sakit pinggang saat haid serta perbedaannya ketika sedang hamil, bukan?
Jika haid terasa menyakitkan, jangan lupa untuk melakukan saran yang sudah dijelaskan di atas.
Namun, jika sakit masih berlanjut, jangan segan untuk langsung menghubungi dokter agar mendapatkan perawatan yang tepat dan cepat.
Untuk Moms yang masih memiliki pertanyaan seputar sakit pinggang saat haid, jangan ragu atau sungkan untuk menuliskannya di kolom komentar, ya!
Atau mungkin Moms memiliki resep minuman pereda nyeri haid sendiri dan ingin berbagi, silakan menuliskannya di kolom komentar.
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4415749/
- https://www.acog.org/womens-health/resources-for-you
- https://www.netdoctor.co.uk/parenting/pregnancy-birth/a26071662/implantation-cramps/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560834/
- https://www.healthline.com/health/womens-health/severe-lower-back-pain-during-period
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.