14 September 2023

Berhubungan setelah Haid dalam Masa KB, Apakah Tetap Aman?

Cari informasinya di sini, yuk Moms!
Berhubungan setelah Haid dalam Masa KB, Apakah Tetap Aman?

Pernahkah Moms bertanya apakah bisa tetap hamil jika berhubungan setelah haid dalam masa KB? Apakah Moms sudah menemukan jawabannya?

Jika belum, yuk simak penjelasan terkait berhubungan setelah haid dalam masa KB di bawah ini.

Moms, peluang hamil di masa setelah haid lebih kecil bagi sebagian besar wanita.

Kemampuan untuk hamil itu ajaib. Ini membutuhkan pertemuan antara sperma pria dengan sel telur wanita.

Begitu ovarium wanita melepaskan sel telur, sel telur hanya hidup antara 12 dan 24 jam. Sperma pria bisa hidup sekitar tiga hari.

Dilansir dari Healthline, siklus wanita biasanya 28 hari. Hari pertama adalah saat dia mulai menstruasi.

Seorang wanita biasanya berovulasi sekitar hari ke-14 (tetapi bisa juga sekitar hari ke-12, 13, atau 14).

Ovulasi adalah saat ovarium wanita melepaskan sel telur untuk pembuahan. Jika sperma tersedia di dalam rahim, kehamilan bisa terjadi.

Ingin tahu informasi lebih lanjut mengenai berhubungan setelah haid dalam masa KB? Simak artikel ini hingga akhir, yuk Moms!

Baca Juga: Keluarga Berencana (KB): Ketahui Tujuan, Manfaat, Metode KB yang Umumnya Digunakan

Berhubungan setelah Haid dalam Masa KB

Berhubungan Setelah Haid dalam Masa KB
Foto: Berhubungan Setelah Haid dalam Masa KB (Orami Photo Stock)

Lalu, bagaimana bila berhubungan setelah haid dalam masa KB?

Dilansir dari Kampung KB dari BKKBN, KB adalah cara yang aman dan efektif untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan atau memang mengatur jarak kehamilan.

Sementara itu, metode KB yang digunakan bermacam-macam seperti suntik KB, IUD, susuk atau tindakan steril.

Kemudian, pilihan jenis KB juga dapat disesuaikan dengan keinginan Moms, kondisi klinis, kenyamanan, serta efek samping yang ditemukan.

Misal, berhubungan setelah haid dalam masa KB suntik 1 bulan. KB Ini merupakan jenis KB hormonal yang disuntikan secara rutin sebulan sekali.

Nah, setiap Moms yang menggunakan KB suntik 1 bulan maka harus kembali lagi ke bidan atau dokter kandungan untuk suntik KB 1 bulan.

Untuk awal suntikan, diberikan pada saat haid, walaupun demikian KB suntik ini dapat dilakukan kapan saja.

Setelah KB satu bulan disuntikkan, obat ini memerlukan waktu sekitar 7 hari untuk dapat mulai bekerja menunda kehamilan.

Sehingga dalam 7 hari pertama, sebaiknya akseptor KB menggunakan KB tambahan sebagai pelindung awal, seperti kondom ketika berhubungan seksual bersama Dads.

Sehingga, bila Moms berhubungan intim lebih dari 7 hari setelah suntik KB, maka tidak perlu suntik KB lagi.

Berhubungan setelah haid dalam masa KB adalah hal yang umum terjadi dalam kehidupan seksual. Namun, ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan:

  1. Efektivitas KB Hormonal: Ketika digunakan dengan benar, metode KB ini sangat efektif dalam mencegah kehamilan. Namun, penting untuk mengikuti petunjuk penggunaan dengan teliti untuk memaksimalkan efektivitasnya.
  2. Konsistensi: Keamanan berhubungan setelah haid saat menggunakan KB hormonal tergantung pada konsistensi dalam penggunaannya. Ini berarti Anda harus memastikan untuk mengonsumsi pil KB sesuai dengan jadwal yang ditentukan atau mendapatkan suntikan KB tepat waktu. .

Jika telah melakukan hal-hal yang disebutkan di atas, maka peluang hamil setelah haid dalam masa KB dikatakan kecil.

Dikatakan kecil, dan bukannya tidak hamil sama sekali adalah karena yang kemungkinan itu selalu ada.

Baca Juga: Mengenal KB Steril, Prosedur Kontrasepsi Cegah Kehamilan

Seberapa Cepat Berhubungan setelah Haid dalam Masa KB untuk Hamil?

Berhubungan setelah haid
Foto: Berhubungan setelah haid (Orami Photo Stocks)

Lantas, seberapa cepat Moms bisa hamil saat berhubungan setelah haid dalam masa KB?

Bila Moms sudah melepas KB, maka dibutuhkan waktu kurang lebih seminggu untuk bisa berhubungan kembali.

Sperma dapat hidup di dalam rahim hingga lima hari setelah berhubungan seks, dan kehamilan hanya dapat terjadi jika ada sperma di dalam rahim atau saluran tuba saat Moms berovulasi.

Bagi banyak wanita, ovulasi terjadi sekitar hari ke-14 dari siklus Moms.

Untuk wanita dengan siklus yang lebih pendek rata-rata 28-30 hari, masih ada kemungkinan kehamilan dapat terjadi jika Moms berhubungan seks selama menstruasi.

Misalnya, jika Moms berhubungan seks menjelang akhir haid dan Moms berovulasi lebih awal, Moms bisa hamil.

Menggunakan alat kontrasepsi, kondom, atau metode perlindungan lainnya selalu menjadi cara teraman untuk mencegah kehamilan.

Bagaimana ovulasi dan kehamilan bekerja?

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb