9 Manfaat Stretching untuk Kesehatan Tubuh, Perhatikan Cara Aman Melakukannya
Sekilas, stretching terdengar seperti sesuatu yang sepela ya, Moms dan Dads?
Namun, faktanya peregangan tidak hanya dibutuhkan orang-orang tertentu, seperti pelari atau pesenam.
Kita semua perlu stretching untuk melindungi mobilitas dan kemandirian tubuh.
David Nolan, terapis fisik di Rumah Sakit Umum Massachusetts yang berafiliasi dengan Harvard, berkata, "Banyak orang tidak mengerti peregangan tubuh harus dilakukan secara teratur. Seharusnya setiap hari."
Anjuran ini tentu datang bukan tanpa alasan. Pasalnya, peregangan punya banyak manfaat baik untuk tubuh.
Yuk, langsung simak apa saja kegunaannya, juga perhatian cara melakukan peregangan dengan aman, ya!
Baca Juga: 5 Jenis Stretching untuk Redakan Linu Panggul Saat Hamil
Manfaat Stretching
dok. Orami Photo Stock
1. Meningkatkan Fleksibilitas Tubuh
Stretching secara teratur dapat membantu meningkatkan fleksibilitas tubuh, sesuatu yang sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan.
Peningkatan fleksibilitas tidak hanya dapat membantu melakukan aktivitas sehari-hari dengan relatif mudah.
Itu juga dapat membantu menunda mobilitas berkurang yang dapat menyertai penuaan.
2. Meningkatkan Jangkauan Gerak
Mampu menggerakkan sendi melalui rentang gerak penuhnya memberi Moms dan Dads lebih banyak kebebasan bergerak.
Dengan kata lain, melakukan stretching secara teratur dapat membantu meningkatkan rentang gerak.
Peregangan statis dan dinamis memang dinilai efektif untuk meningkatkan rentang gerak.
Namun demikian, peregangan tipe proprioseptif neuromuskular facilitation (PNF), di mana seseorang meregangkan otot hingga batasnya, mungkin lebih efektif.
3. Meningkatkan Kinerja dalam Aktivitas Fisik
Melakukan peregangan dinamis sebelum aktivitas fisik telah terbukti membantu mempersiapkan otot untuk kegiatan tersebut.
Ini juga dapat membantu meningkatkan kinerja dalam berkegiatan atau olahraga atletik.
4. Meningkatkan Aliran Darah ke Otot
dok. unsplash/Josh Duke
Melakukan stretching secara teratur dapat meningkatkan sirkulasi dalam tubuh.
Dalam kasus ini, khususnya aliran darah ke otot. Ini kemudian dapat mempersingkat waktu pemulihan dan mengurangi nyeri otot.
5. Memperbaiki Postur Tubuh
Ketidakseimbangan otot sering terjadi dan dapat menyebabkan postur tubuh yang buruk.
Kombinasi penguatan dan peregangan kelompok otot tertentu dapat mengurangi nyeri muskuloskeletal.
Juga, mendorong keselarasan yang tepat. Itu, pada akhirnya, dapat membantu memperbaiki postur tubuh.
6. Membantu Menyembuhkan dan Mencegah Sakit Pinggang
Otot yang tegang dapat menyebabkan penurunan rentang gerak. Ketika ini terjadi, kemungkinan ketegangan otot-otot di punggung akan meningkat.
Karena itu, stretching dapat membantu menyembuhkan cedera punggung dengan meregangkan otot.
Rutinitas peregangan yang teratur juga dapat membantu mencegah nyeri punggung di masa mendatang dengan memperkuat otot punggung dan mengurangi risiko ketegangan otot.
Baca Juga: 8 Rekomendasi Alat Olahraga Kaki untuk Membentuk Otot yang Kuat
7. Menghilangkan Stres
Saat mengalami stres, ada kemungkinan besar otot dalam posisi tegang. Itu karena otot cenderung menegang sebagai respons terhadap stres fisik dan emosional.
Dalam menghilangkan stres, fokuskan peregangan pada area tubuh di mana Moms dan Dads cenderung menahan stres. Ini bisa saja di leher, bahu, maupun punggung bagian atas.
8. Menenangkan Pikiran
Membiasakan stretching secara teratur tidak hanya membantu meningkatkan fleksibilitas, tapi juga dapat menenangkan pikiran.
Saat melakukan peregangan, fokuslah pada latihan kesadaran dan meditasi.
Ini pada akhirnya akan membuat pikiran beristirahat secara mental.
9. Membantu Mengurangi Sakit Kepala Tegang
Sakit kepala tegang dan stres dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Selain diet yang tepat, hidrasi cukup, dan banyak istirahat, stretching dapat membantu mengurangi ketegangan yang dirasakan akibat sakit kepala.
Jenis-Jenis Stretching
dok. Orami Photo Stock
Ada beberapa jenis teknik stretching. Beberapa di antaranya adalah:
- Dinamis
- Statis
- Balistik
- PNF
- Pasif
- Peregangan aktif
Namun demikian, jenis stretching yang paling umum adalah statis dan dinamis:
- Peregangan Statis
Peregangan ini melibatkan menahan peregangan dalam posisi yang nyaman untuk jangka waktu tertentu, biasanya antara 10-30 detik.
Bentuk peregangan ini paling bermanfaat setelah berolahraga.
- Peregangan Dinamis
Peregangan ini merupakan gerakan aktif yang menyebabkan otot meregang.
Tapi, peregangan tidak ditahan di posisi akhir. Peregangan ini biasanya dilakukan sebelum berolahraga agar otot siap untuk bergerak.
Cara Memulai Stretching
Dengan tubuh yang notabene penuh otot, gagasan melakukan peregangan setiap hari mungkin tampak berlebihan.
Tapi, Nolan mengatakan tidak perlu meregangkan setiap otot per harinya.
"Area yang penting untuk mobilitas ada di ekstremitas bawah: betis, paha belakang, fleksor pinggul di panggul, dan paha depan," ia menjelaskan.
Peregangan bahu, leher, dan punggung bawah juga bermanfaat. Karena itu, jadwalkan program peregangan harian atau setidaknya tiga hingga empat kali per minggu.
Lebih lanjut ia menyarankan untuk menemui terapis fisik yang dapat menilai kekuatan otot Moms dan Dads. Dengan begitu, program peregangan dapat sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Jika memiliki kondisi kronis, seperti penyakit Parkinson atau radang sendi, Moms dan Dads tidak disarankan melakukan peregangan baru tanpa meminta saran pada dokter terlebih dulu.
Lalu, bila baru memulai rutinitas peregangan, lakukan secara perlahan.
Sama seperti bentuk aktivitas fisik lain, tubuh membutuhkan waktu untuk membiasakan diri dengan peregangan yang dilakukan.
Moms dan Dads juga membutuhkan pemahaman yang kuat tentang bentuk dan teknik yang tepat.
Jika tidak, berisiko terluka. Disarankan melakukan peregangan kapan saja di siang hari. Pada hari-hari berolahraga:
- Lakukan peregangan dinamis selama 5 hingga 10 menit sebelum aktivitas
- Lakukan lagi 5 hingga 10 menit peregangan statis atau PNF setelah latihan
Pada hari-hari ketika tidak berolahraga, tetap rencanakan untuk menjadwalkan setidaknya 5-10 menit waktu untuk stretching.
Ini dapat membantu meningkatkan fleksibilitas, serta mengurangi ketegangan dan nyeri otot.
Untuk melegakan tubuh bagian atas, cobalah gerakan yang meregangkan bahu, leher, dan punggung bawah. Tahan setiap peregangan selama 30 detik.
Moms dan Dads juga dapat melakukan peregangan setelah setiap latihan atau acara atletik, atau setiap hari setelah otot melakukan pemanasan.
Cobalah rutinitas peregangan harian 5 menit sebagai permulaan.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Alat Olahraga Lari Treadmill yang Bagus untuk Nge-Gym di Rumah
Efek Kumulatif dari Stretching
dok. Orami Photo Stock
Melakukan peregangan sekali tentu tidak akan secara ajaib memberi fleksibilitas tubuh yang sempurna.
Moms dan Dads harus melakukannya dari waktu ke waktu dan tetap berkomitmen pada prosesnya.
"Mungkin membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk mendapatkan otot yang kencang, jadi tidak akan jadi sangat fleksibel setelah satu atau dua sesi," kata ahli terapi fisik David Nolan dari Massachusetts General Hospital.
Ia menyambung, "Dibutuhkan berminggu-minggu hingga berbulan-bulan untuk jadi fleksibel, dan seseorang harus terus berusaha mempertahankannya (rutinitas stretching)."
Risiko dan Tips Aman Melakukan Stretching
Stretching tidak selalu aman, Moms. Ada beberapa risiko yang bisa terjadi jika stretching dilakukan dengan cara atau posisi yang salah.
Tergantung dari kondisi tubuh Moms, berikut panduan stretching yang aman sesuai kondisi tubuh:
- Cedera Akut
Jika memiliki cedera akut atau yang sudah ada, lakukan hanya peregangan yang direkomendasikan dokter.
- Cedera Kronis
Bila menderita cedera kronis atau mengganggu. Pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan spesialis kedokteran olahraga atau ahli terapi fisik untuk merancang protokol peregangan sesuai kebutuhan.
- Keterbatasan Fisik
Jika memiliki keterbatasan fisik yang mencegah melakukan latihan stretching dengan benar.
Konsultasikan dengan dokter untuk latihan alternatif yang dapat membantu meningkatkan fleksibilitas tubuh.
Terlepas dari tingkat kebugaran tubuh setiap orang yang mungkin berbeda, ada beberapa tips standar melakukan stretching yang harus diikuti:
- Jangan Melompat
Bertahun-tahun lalu, peregangan balistik dianggap sebagai cara terbaik untuk meningkatkan fleksibilitas.
Sekarang, para ahli menyarankan menghindari lompatan, kecuali jenis peregangan ini telah direkomendasikan dokter atau ahli terapi fisik.
2. Jangan Meregangkan Otot Melampaui Titik Kenyamanan
Meski normal untuk merasakan ketegangan saat stretching, Moms dan Dads seharusnya tidak pernah merasakan sakit.
Jika area yang diregangkan mulai terasa sakit, kurangi gerakan pemicu keregangan sampai merasa nyaman kembali.
3. Jangan Berlebihan
Seperti bentuk latihan lain, stretching memberi tekanan pada tubuh.
Jika meregangkan kelompok otot yang sama beberapa kali dalam sehari, Moms dan Dads berisiko melakukan peregangan berlebihan dan menyebabkan kerusakan.
4. Jangan Melakukan Peregangan Dingin
Otot-otot dalam keadaan dingin tidak begitu lentur, yang membuat peregangan jauh lebih sulit.
Waktu terbaik untuk melakukan peregangan adalah setelah berolahraga.
Tapi, jika tidak berolahraga sebelum melakukan stretching, pertimbangkan untuk melakukan pemanasan selama 5-10 menit dengan beberapa kardio ringan, seperti berjalan kaki atau joging.
Dengan melalukan peregangan dengan benar dan aman, Moms dan Dads tentu bisa merasakan manfaatnya untuk kesehatan tubuh.
Jangan lupa juga bahwa manfaat itu bisa dirasakan dari latihan rutin, ya! Jadi, mari jadwalkan dari sekarang!
- https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/the-importance-of-stretching
- https://www.healthline.com/health/benefits-of-stretching#takeaway
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.