27 April 2021

Kapan Susu Formula untuk Bayi Baru Lahir dapat Diberikan?

Kapan susu formula bisa diberikan untuk bayi?
Kapan Susu Formula untuk Bayi Baru Lahir dapat Diberikan?

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, Moms dapat memberikan susu formula untuk bayi baru lahir jika mengalami kondisi berikut

Tak dapat dipungkiri, ASI merupakan bahan makanan utama terpenting yang perlu dikonsumsi bayi. Apalagi untuk bayi baru lahir. Tapi bagaimana jika tidak memungkinkan? Dengan kondisi tertentu, para ahli menyarankan untuk memberi susu formula untuk bayi baru lahir.

Meski demikian, menurut dr. Marissa Tania Stephanie Pudjiadi, Sp.A yang berpraktik di RSIA Bina Medika, Bintaro dan Rumah Sakit Premier Bintaro, ASI tetaplah susu terbaik karena memiliki keunggulan yang sulit digantikan oleh susu formula. ASI lebih mudah diserap dan dicerna oleh bayi dan memiliki kandungan seperti anti-alergi, antibodi, hormon, hingga enzim yang membantu proses pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan merekomendasikan ASI eksklusif bagi bayi yang baru lahir hingga usia enam bulan. Setelah itu, Moms dapat melanjutkan pemberian ASI dengan makanan pendamping ASI hingga usia Si Kecil berusia 2 tahun.

Dilansir dari situs resmi resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pemerintah Indonesia bahkan mengeluarkan Undang-Undang Kesehatan No 36 tahun 2009, pasal 128.

Pasal tersebut menekankan hak seorang bayi untuk memperoleh ASI eksklusif kecuali terdapat indikasi medis. Ancaman hukuman pidana pun diberlakukan jika ada satu pihak yang tidak mendukung hal tersebut, termasuk petugas kesehatan.

Baca juga: Cari Tahu Manfaat ASI Eksklusif untuk Ibu dan Bayi

Kapan Boleh Memberikan Susu Formula untuk Bayi Baru Lahir?

Moms Begini Lho Cara Nyaman Kenalkan Dot pada Bayi -4.jpg
Foto: Moms Begini Lho Cara Nyaman Kenalkan Dot pada Bayi -4.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi baru lahir. Tapi jika kondisi Moms dan bayi tidak memungkinkan, Moms bisa memberikan susu formula untuk bayi baru lahir.

Namun sebagai pengganti ASI, susu formula untuk bayi baru lahir tidak boleh diberikan sembarangan dan perlu konsultasi dokter. Menurut situs Ikatan Dokter Anak Indonesia, ada beberapa kondisi yang memperbolehkan Moms memberikan susu formula untuk bayi baru lahir.

1. Bayi Lahir Prematur

“Bayi yang lahir prematur membutuhkan lemak, kalori, dan protein yang lebih banyak dibanding bayi yang lahir secara matur,” jelas dr. Marissa saat ditanya oleh Orami.

Hal ini berperan untuk menyamai pertumbuhan Si Kecil saat berada dalam kandungan dalam kondisi normal. Susu formula untuk bayi baru lahir pun disarankan untuk diberikan pada bayi kurang bulan.

Meski demikian, ASI prematur akan berubah menjadi ASI matur setelah bayi berusia 3-4 minggu. Bayi kurang bulan dari 34 minggu akan tetap membutuhkan ASI setelah 3 minggu lahir dan minum susu formula.

Karena volume lambung bayi kurang bulan sangatlah kecil, mobilitas saluran cerna masih lambat, serta isapan Si Kecil masih lemah, Moms perlu merangsang produksi ASI dengan cara memerah payudara.

Manfaat ASI pada baui prematur akan membantu menurunkan enterokolistis nekrotikans (EKN), menurunkan sepsis berlanjut, hingga membantu mengurangi hari Si Kecil dirawat di rumah sakit.

Baca juga: 8 Hal yang Harus Moms Ketahui Tentang Bayi Prematur

2. Bayi Sulit Mencerna ASI

Kondisi bayi yang diperbolehkan untuk mendapat susu formula untuk bayi baru lahir berikutnya adalah kondisi ketika bayi sulit mencerna ASI.

Kelainan metabolik atau genetik pada bayi yang baru lahir membuatnya tidak memiliki enzim khusus untuk mencerna susu ASI atau susu sapi. Moms perlu memberikan susu formula khusus sesuai kebutuhan bayi.

Selain itu Si Kecil juga memerlukan penanganan komprehensif antara dokter anak, ahli penyakit endokrin, metabolik, dan dokter spesialis gizi.

Menurut IDAI, ada beberapa kelainan metabolik bayi seperti galaktosemia. Penyakit ini disebabkan karena Si Kecil tidak memiliki enzim galactose untuk mencerna laktosa.

ASI mengandung laktosa yang sangat tinggi, Si Kecil yang memiliki gangguan galaktosemia akan sulit, bahkan tidak bisa, mencerna ASI. Biasanya, seseorang yang mengalami gangguan galaktosemia memerlukan diet makanan tanpa galaktosa sepanjang hidupnya.

Kondisi bayi sulit mencerna ASI selanjutnya adalah Maple Syrup Urine Disesase. Pada kondisi ini, tubuh tidak dapat mencerna jenis protein leusin, isoleusin, dan valine. Untuk itulah diperlukan susu formula untuk bayi baru lahir yang khusus tidak memiliki leusin, isoleusin, dan valine.

Lain lagi dengan kondisi Fenilketonuria. Kondisi ini memerlukan susu formula untuk bayi baru lahir yang khusus sambil dianjurkan untuk memberikan ASI secara selang seling.

Tujuannya, selain kadar fenilalanin ASI sangatlah rendah, Si Kecil tetap dapat mendapatkan manfaat ASI lainnya dari ASI. Dengan catatan, tetap dilakukan pemantauan kadar fenilalanin dalam darah Si Kecil secara ketat.

Baca juga: Tips Merawat Gigi Susu Bayi

3. Bayi Cukup Bulan dengan Kondisi Tertentu

Saat Si Kecil cukup bulan, Moms disarankan untuk memberikan ASI secara eksklusif. Namun, para ahli juga menyarankan untuk memberikan susu formula untuk bayi baru lahir sebagai pendamping ASI, jika bayi mengalami kondisi:

  • Bayi Berisiko Hipoglikemia

Kondisi ini tampak pada Si Kecil yang tidak menunjukkan peningkatan gula darah meski telah disusui tanpa jadwal atau diberi tambahan ASI perah.

Risiko ini dapat terjadi pada bayi kecil untuk masa kehamilan, pasca stres iskemik intrapartum, dan bayi dari Moms yang memiliki diabetes mellitus terutama yang tidak terkontrol.

Tak hanya itu saja, bayi dengan gejala dehidrasi dan bayi yang mengalami penurunan berat badan 8 hingga 10% juga disarankan untuk diberikan susu formula khusus untuk bayi baru lahir.

  • Bayi dengan Problema Hiperbilirubinemia

Anjuran untuk mendapakan susu formula khusus untuk bayi baru lahir disarankan jika bilirubin melebihi 20mg/dL pada bayi sehat. Biasanya untuk membantu diagnosis, ASI akan dihentikan selama 1-2 hari sambil diberikan susu formula khusus untuk bayi baru lahir.

Setelah pengujian laboratorium membuktikan bilirubin menurun setelah susu formula diberikan, ASI akan kembali diberikan kepada Si Kecil.

Selain itu, bayi yang terpisah secara fisik dari ibu kandung hingga masalah kongenital lainnya seperti bibir sumbing atau kelainan genetik lainnya disarankan untuk diberikan susu formula untuk bayi baru lahir. Tentu saja sambil diberikan ASI seoptimal mingkin.

4. Kondisi Moms yang Tidak Bisa Menyusui

Selain kondisi bayi, kondisi Moms yang tidak memungkinkan memberikan ASI eksklusif juga disarankan untuk memberikan susu formula khusus untuk bayi baru lahir.

Kondisi Moms yang tidak bisa menyusui tersebut antara lain:

  • Moms dengan kondisi HIV positif tidak bisa menyusui bayinya. Moms dengan kondisi HIV positif tentu akan memperbesar risiko akan menularkan virus HIV melalui ASI.
  • Moms yang merupakan penderita Human T-lymphotropic Virus (HTLV) tipe 1 dan tipe 2. HTLV dapat menular melalui ASI. Jika Si Kecil tertular, Si Kecil dapat mengalami gangguan saraf setelah bayi dewasa.
  • Moms yang menderita Citomegalovirus (CMV) yang melahirkan prematur.

Menurut kidshealth.org, CMV seringkali berhubungan dengan virus penyebab cacar air dan momonucleosis. Bayi yang baru lahir dan terpapar CMV dapat meningkatkan risiko terkena pneumonia, hepatitis, atau kulit yang merah dan gatal.

5. Kondisi Moms yang Dianjurkan untuk Sementara Tidak Menyusui

Ada juga beberapa kondisi Moms lainnya yang disarankan para ahli untuk diberikan susu formula untuk bayi baru lahir.

Sebut saja mulai dari Moms yang sedang pengobatan dan minum obat-obatan jenis penenang dan antiepilepsi, virus herpes yang menyebabkan luka di dada, Moms yang menggunakan narkoba, minum alkohol, dan merokok, Moms yang sakit berat hingga tidak bisa merawat bayinya, hingga kondisi kesehatan tubuh Moms lainnya yang memengaruhi kondisi payudara dan ASI.

Baca juga: Tidak Merokok, Ibu Hamil Malah Pilih Vape. Bolehkah?

Itulah beberapa kondisi tertentu bagi Si Kecil dan Moms yang diperkenankan untuk mendapatkan susu formula untuk bayi baru lahir. Selain kondisi di atas, Moms tetap disarankan untuk memberikan Si Kecil ASI eksklusif. Jadi, tetap semangat menyusui, ya, Moms!

  • https://www.who.int/health-topics/breastfeeding
  • https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pemberian-susu-formula-pada-bayi-baru-lahir
  • https://kidshealth.org/en/parents/cytomegalovirus.html

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb