Mengenal Tes HSG yang Berfungsi untuk Mengecek Kesuburan Wanita
Mungkin Moms pernah mendengar informasi terkait jika setelah seorang wanita menjalani tes diagnostik histerosalpingogram atau tes HSG, maka peluang hamil jadi meningkat.
Apakah hal tersebut benar? Yuk, simak ulasan lengkapnya Moms!
Baca Juga: 9+ Ciri-ciri Menstruasi, Tidak Cuma Jerawatan!
Manfaat Tes HSG untuk Wanita
Memiliki buah hati atau momongan tentu dambaan hampir setiap suami istri.
Nah, salah satu cara untuk untuk mengetahui kesehatan sistem reproduksi wanita yaitu dengan melakukan tes HSG.
Jika tes USG telah umum bagi wanita hamil untuk mengecek kondisi janin, lain cerita dengan tes HSG.
Mengutip Mayo Clinic, histerosalpingogram, atau HSG, adalah jenis tes x-ray yang membantu dokter kandungan untuk mengetahui dengan tepat apakah ada penyumbatan di dalam tuba falopi.
Tes HSG juga dikenal sebagai tubal flushing, yang dilakukan dengan menyemprotkan zat kontras khusus menggunakan kateter melalui serviks, ke dalam rahim dan saluran tuba dan kemudian dilihat dari x-ray.
Dengan proses ini, dokter dapat mengamati lebih cermat apa yang terjadi di dalam sistem reproduksi wanita.
Baca juga: 12 Tes yang Harus Dilakukan Sebelum Merencanakan Kehamilan
Apakah ada penyumbatan atau luka yang mungkin terjadi dalam sistem reproduksi yang bisa menghambat kehamilan.
Pasalnya, sumbatan atau luka menjadi salah satu pemicu seseorang mengalami infertilitas, lho.
Seorang dokter kandungan dan ginekolog Dr. James Duffy, menjelaskan prosedur yang dikenal dengan tes HSG melalui laman Cochrane Review .
“Histerosalpingogram (HSG) adalah tes yang umum disarankan bagi wanita yang mengalami kesulitan hamil.
Biasanya telur yang diproduksi oleh ovarium melewati saluran tuba sempit yang disebut tuba falopi untuk mencapai rahim," terangnya.
HSG dapat menentukan apakah saluran tuba terbuka atau tersumbat.
Jika salah satu atau kedua saluran tuba tersebut tersumbat maka kemungkinan untuk hamil akan lebih sedikit.
Faktor yang Meningkatkan Peluang Hamil Setelah HSG
Salah satu pertanyaan yang kerap muncul adalah mengenai seberapa besar peluang kehamilannya.
Sebuah studi di Cochrane Library melakukan penelitian pada 13 uji coba secara acak tanpa intervensi.
Mereka menemukan bahwa di antara wanita yang mengalami infertilitas, dari 17% peluang awal kehamilan, angkanya meningkat hingga 29–55%.
Peningkatan peluang ini berlangsung hingga tiga bulan pasca-prosedur tes HSG.
Hal ini didukung karena beberapa faktor, seperti:
1. Memperbaiki Penyumbatan Kecil
Tes HSG dapat “membilas” penyumbatan kecil yang ada di tuba falopi, sehingga memudahkan wanita untuk hamil.
Namun, dalam kasus penyumbatan tuba serius, tes HSG tidak dapat memperbaiki atau membuka saluran tuba.
2. Membantu Memperbaiki Lapisan Rahim
Zat kontras dalam tes HSG ikut berperan untuk memperbaiki endometrium (lapisan rahim) dan membuatnya lebih kondusif untuk kehamilan, membantu embrio dapat tertanam.
Tes HSG ini juga mungkin memiliki efek antiradang.
3. Meningkatkan Ovulasi
Zat kontras bisa memengaruhi daerah sekitar ovarium, sehingga meningkatkan ovulasi.
Pada beberapa wanita, setelah tes HSG, penempatan kateter ke dalam serviks dapat meningkatkan peluang hamil. Bila dilakukan secara terapeutik, ini dikenal sebagai goresan endometrium.
Tes HSG tampaknya berdampak lebih besar pada wanita dengan infertilitas yang tidak dapat dijelaskan, kemungkinan masalah kesuburan yang berkaitan dengan kekebalan tubuh, dan yang memiliki endometriosis stadium awal.
Baca Juga: Ketahui Manfaat Ajaib Folavit untuk Promil dan Ibu Hamil, Moms Wajib Tahu!
Prosedur Tes HSG
Moms, prosedurnya tak memakan waktu lama kok.
Histerosalpingografi biasanya berlangsung selama sekitar 5–10 menit. Moms akan berbaring di atas meja, Kemudian, dianjurkan untuk menekuk lutut dan membuka kedua paha.
Adapun prosesnya seperti di bawah ini, antara lain:
1. Pemeriksaan Panggul
Dokter akan melakukan pemeriksaan panggul dengan cepat. Nantinya, mereka akan memasukkan spekulum ke dalam vagina.
Ini adalah perangkat logam sebagai "kendaraan" untuk mengecek di dalam rahim.
Dalam proses ini, biasanya Moms akan merasakan rasa tidak nyaman atau sedikit nyeri.
2. X-Ray
Setelah itu, sebuah mesin x-ray akan diturunkan di atas perut Moms ketika berbaring.
Selanjutnya, mereka akan memasukkan swab untuk membersihkan serviks atau rahim. Hal ini untuk mengurangi risiko terjadinya infeksi.
Jika leher rahim sensitif terhadap sentuhan, ini mungkin akan terasa sedikit sakit, tetapi kebanyakan wanita tidak mengalami rasa sakit karena hal ini.
Selanjutnya, mereka akan memasukkan kateter plastik yang disebut kanula ke dalam lubang serviks.
Ini terasa seperti pap smear dan mungkin sedikit tidak nyaman atau mungkin tidak merasakan apa-apa.
Baca Juga: Selalu Sakit Saat Berhubungan Intim, Terapkan Ini Saat Promil
3. Suntikan Pewarna
Nah, pada proses HSG, pewarna berbasis yodium akan disuntikkan melalui kateter.
Saat pewarna disuntikkan, Moms mungkin merasakan sensasi hangat.
Pewarna ini akan masuk melalui rahim dan menuju saluran tuba (jika terbuka), hingga menyebar ke rongga panggul.
Jika saluran tuba tersumbat, Moms mungkin mengalami rasa tidak nyaman saat pewarna disuntikkan.
Beri tahu dokter jika Moms mengalami hal seperti ini, ya.
4. Foto X-Ray
Setelah menyuntikkan pewarna, dokter akan melakukan rontgen.
Untuk setiap gambar x-ray kita akan diminta untuk menahan napas selama beberapa saat.
Dokter mungkin meminta untuk mengubah berbagai posisi untuk melihat gambar di dalam rahim.
Setelah gambar sistem reproduksi wanita berhasil diambil, mesin x-ray akan diangkat dan spekulum dilepas.
Risiko dan Efek Samping Tes HSG bagi Kesehatan
Mengutip The American Society for Reproductive Medicine, beberapa wanita mungkin mengalami kram selama beberapa jam.
Gejala-gejala ini dapat sangat dikurangi dengan minum obat yang digunakan untuk kram menstruasi sebelum prosedur atau saat terjadi.
HSG dianggap sebagai prosedur yang sangat aman. Namun, ada serangkaian komplikasi yang dapat terjadi, antara lain:
1. Peradangan atau Infeksi
Salah satu komplikasi serius yang paling umum setelah prosedur HSG adalah infeksi panggul.
Ini biasanya terjadi ketika seorang wanita memiliki penyakit gangguan saluran tuba falopi sebelumnya.
Dalam kasus yang jarang terjadi, infeksi dapat merusak saluran tuba atau mengharuskan pengangkatan.
Moms perlu segera menghungi dokter jika mengalami peningkatan rasa sakit atau demam dalam waktu 1–2 hari setelah HSG.
2. Paparan Radiasi
Paparan radiasi dari tes HSG sangat rendah, lebih kecil terjadi dibandingkan dengan pemeriksaan ginjal atau usus.
Paparan ini belum terbukti menyebabkan gangguan kesehatan. Namun, jika Moms mencurigai tengah hamil, hindari melakukan uji HSG ya Moms.
3. Alergi Yodium
Yodium ini salah satu senyawa yang dipakai dalam uji HSG sebagai pewarna kontras intravena.
Wanita yang alergi terhadap yodium harus menjalani prosedur HSG tanpa larutan kontras yang mengandung yodium.
Jika seorang wanita mengalami ruam, gatal, atau bengkak setelah prosedur, segera konsultasi dokter untuk dapatkan perawatan.
Selain itu, tak jarang wanita akan mengalami flek atau keputihan 1–2 hari setelah HSG.
Baca Juga: Natur-E untuk Promil, Simak Manfaat dan Dosisnya
Perlu diingat bahwa tidak ada jaminan pasti hamil setelah tes HSG. Pasalnya, metode ini bukan metode pengobatan atau perawatan kesuburan.
- https://www.mayoclinic.org/hsg-test/vid-20084751
- https://uk.cochrane.org/news/tubal-flushing-might-it-help-you-get-pregnant
- https://www.cochranelibrary.com/cdsr/doi/10.1002/14651858.CD003718.pub4/full
- https://www.reproductivefacts.org/news-and-publications/patient-fact-sheets-and-booklets/documents/fact-sheets-and-info-booklets/hysterosalpingogram-hsg/
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.