06 Juni 2022

Mengenal Umbai Cacing atau Peradangan Usus Buntu, Jangan Disepelekan!

Merupakan kondisi gawat darurat, kita harus tahu gejalanya
Mengenal Umbai Cacing atau Peradangan Usus Buntu, Jangan Disepelekan!

Moms mungkin pernah mendengar kata umbai cacing.

Faktanya umbai cacing merupakan istilah medis dari usus buntu (apendisitis).

Bila Moms sering mengeluh sakit perut parah hingga menghambat aktivitas harian, bisa jadi ini adalah ciri-ciri dan gejala dari umbai cacing atau usus buntu.

Baca Juga: Walau Tidak Suka Pedas, Bisakah Seseorang Mengalami Usus Buntu?

Apa Itu Umbai Cacing?

umbai cacing
Foto: umbai cacing

Foto: Orami Photo Stock

Umbai cacing adalah struktur kecil mirip cacing dengan ujung-ujung buntu yang terletak di usus buntu, pada pertemuan antara usus besar dan usus halus.

Umbai cacing terbentuk dari caecum pada tahap embrio.

Dalam orang dewasa, Umbai cacing berukuran sekitar 10 cm tetapi bisa bervariasi dari 2 sampai 20 cm.

Awalnya dianggap organ ini tidak memiliki fungsi.

Namun, kini diyakini dapat berfungsi sebagai “rumah aman” bagi bakteri-bakteri baik usus.

Ini memungkinkan bakteri-bakteri baik tersebut dapat menyebar lagi ketika diperlukan.

Karena umbai cacing sifatnya tertutup, ketika isi usus memasukinya, isi yang masuk itu sulit keluar dan umbai cacing mengalami peradangan.

Inilah yang disebut apendisitis atau usus buntu.

Apendiks adalah suatu kantung kecil tipis berbentuk seperti jari dengan panjang sekitar 5-10 cm yang menonjol dari usus besar di sisi kanan perut bawah.

Karena lokasinya tersebut, gejala paling umum akibat peradangan apendiks adalah nyeri yang hilang-timbul di sisi kanan bawah perut.

Melansir British Medical Journal, penyakit usus buntu bisa terjadi pada setiap kalangan umur, tapi paling sering menyerang di usia 10-30 tahun dan lebih kerap menimpa pria ketimbang wanita.

Apabila tidak diobati, peradangan pada umbi cacing atau usus buntu dapat menyebabkan usus buntu pecah dan infeksi, hingga berkembang menjadi penyakit yang serius serta fatal.

Berdasarkan laporan dalam World Journal of Surgery tahun 2021, pada tahun 2019 diperkirakan ada 17,7 juta kasus (angka insidennya 228 per 100.000) dengan lebih dari 33.400 kematian (0,43 per 100.000).

Mengingat radang usus bisa berakibat fatal bila tidak ditangani dengan tepat dan cepat, kita harus mewaspadai.

Baca Juga: Ketahui Penyebab BAB Berdarah, Bisa Karena Luka Lambung atau Radang Usus, Moms!

Gejala Peradangan Umbai Cacing atau Usus Buntu

umbai cacing
Foto: umbai cacing (Orami Photo Stocks)

Foto: Orami Photo Stock

Peradangan pada usus buntu atau umbai cacing biasanya menimbulkan rasa sakit di perut bagian tengah yang dapat hilang-timbul.

Dalam beberapa jam, rasa sakit yang timbul mampu menyebar ke perut kanan bawah, tempat usus buntu berada, dan terjadi secara terus-menerus.

Dilansir dari American Academy of Family Physicians, beberapa gejala perdangan umbai cacing atau usus buntu yang harus diwaspadai antaranya:

  • Sakit di bagian kanan perut
  • Pembengkakan di perut
  • Hilang nafsu makan
  • Mual dan muntah
  • Sembelit atau diare
  • Susah buang angin
  • Demam

Penyebab Peradangan Umbai Cacing atau Usus Buntu

cabai bikin usus buntu
Foto: cabai bikin usus buntu

Foto: Orami Photo Stock

Peradangan pada umbai cacing atau usus buntu terjadi saat usus buntu mengalami penyumbatan akibat tinja, benda asing, atau kanker.

Selain itu, infeksi juga dapat menjadi penyebab penyumbatan karena umbai cacing atau usus buntu mengalami pembengkakan sebagai respons terhadap infeksi dalam tubuh.

Berikut penyebab lain peradangan umbai cacing atau usus buntu:

1. Terserang Infeksi di Saluran Pencernaan

Infeksi saluran cerna ini disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, atau cacing yang bernama Enterobius vermiculari.

Cacing ini kemudian menyebar ke bagian usus buntu dan menyumbat bagian rongga usus. Penyumbatan ini bisa bersifat sebagian atau menutupi seluruh bagian

2. Genetik

Faktor genetik atau keturunan juga menjadi salah satu faktor terjadinya umbai cacing atau usus buntu.

Ketika salah satu di antara kedua orang tua pernah mengalami usus buntu kemungkinan besar akan berdampak pada keturunannya.

Risiko seorang anak terjangkit usus buntu meningkat sepuluh kali lipat jika orang tuanya memiliki usus buntu, dibandingkan dengan anak yang tak punya ikatan darah usus buntu.

Baca Juga: 3 Jenis Investasi Jangka Pendek yang Aman bagi Pemula serta Kelebihan dan Kekurangannya

3. Feses yang Menumpuk

Feses yang menumpuk akan jadi rumah baru bagi bakteri.

Lama kelamaan jika kita biarkan hal itu bisa mengakibatkan masalah besar, yaitu pembengkakan, peradangan umbai cacing atau usus buntu .

4. Trauma atau Cedera pada Perut

Cedera atau trauma yang pernah dialami oleh perut bisa juga mengakibatkan rongga usus bermasalah.

Bisa karena cedera setelah operasi caesar, atau terluka karena alasan lain.

Sehingga menyebabkan infeksi pada bagian jaringan dinding usus buntu atau di bagian tubuh lainnya.

Benarkah Cabai Bikin Radang Umbai Cacing atau Usus Buntu?

cabai bikin usus buntu
Foto: cabai bikin usus buntu

Foto: Orami Photo Stock

“Apendisitis kronis adalah suatu penyakit yang menjadi kontroversial karena sering salah didiagnosis,” ungkap ahli radiologi David Kim dari University of Wisconsin di Madison.

“Spesialis biasanya mempertimbangkan radang usus buntu kronis seperti Monster of Loch Ness , sesuatu yang ada di luar sana, tetapi tidak ada yang melihatnya dengan benar," kata Ran Goldman, seorang dokter darurat pediatri di University of British Columbia.

Berdasarkan hal tersebut maka banyak sekali ilmuwan dan tim dokter di seluruh dunia seringkali menyebutkan tidak ada penyebab pasti dari radang umbai cacing atau usus buntu.

Sehingga banyak spekulasi terkait penyebab radang usus buntu, salah satunya adalah cabai yang memicu usus buntu.

Namun, Moms tidak perlu khawatir jika menyukai makanan pedas atau cabai.

Selama Moms tidak berlebihan dan mengunyah makanan dengan baik, maka makan cabai tidak akan menyebabkan usus buntu.

Baca Juga: Kenali 4 Manfaat Artichoke dan Tips Aman Mengonsumsinya

Cara Mengobati Peradangan Umbai Cacing atau Usus Buntu

operasi usus buntu terbuka.jpg
Foto: operasi usus buntu terbuka.jpg (expertinstitute.com)

Foto: Orami Photo Stock

Melansir WebMD, radang umbai cacing atau usus buntu hampir selalu diperlakukan sebagai keadaan darurat.

Operasi pembedahan untuk mengangkat usus buntu adalah pengobatan standar untuk hampir semua kasus usus buntu.

Umumnya, jika dokter mencurigai seseorang menderita radang usus buntu, mereka akan segera menghilangkannya untuk menghindari pecah.

Jika pasien memiliki abses, mereka mungkin mendapatkan dua prosedur, yakni untuk mengeringkan abses nanah dan cairan, dan yang berikutnya untuk mengeluarkan apendiks.

Baca Juga: 13 Rekomendasi Camilan Bayi 9 Bulan yang Memiliki Gizi Tinggi

Itu dia Moms penjelasan mengenai peradangan umbai cacing atau usus buntu.

Jika mengalami gejala di atas, jangan ragu untuk konsultasikan dengan dokter ya!

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1562475/
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/33755751/
  • https://www.healthline.com/health/appendicitis
  • https://medlineplus.gov/ency/article/000256.htm
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/appendicitis/symptoms-causes

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb