12 Penyebab Benjolan di Leher Kanan, Salah Satunya Kanker!
Moms menemukan benjolan di leher kanan? Jangan dianggap sepele.
Sebaiknya, Moms periksakan ke dokter dan cari tahu penyebabnya.
Sebenarnya, banyak benjolan di leher yang bersifat jinak dan tidak berbahaya atau non-kanker.
Namun, benjolan di leher juga bisa menjadi tanda kondisi serius, seperti infeksi atau pertumbuhan kanker.
Jika Moms menemukan benjolan di leher kanan, disarankan untuk memeriksakannya ke dokter.
Moms atau anggota keluarga yang mengalami benjolan di leher, disarankan untuk menemui dokter.
Khususnya jika benjolan di leher ini tidak dapat dijelaskan atau menyebabkan gejala yang mengkhawatirkan.
Baca Juga: 110 Ide Motto MPLS yang Bermakna dan Menambah Semangat
Ciri-ciri Benjolan di Leher Kanan
Banyak Moms mungkin merasa khawatir saat menemukan benjolan di leher kanan.
Beberapa benjolan juga dapat menunjukkan adanya penyakit yang serius, seperti kanker.
Meskipun demikian, bukan berarti setiap benjolan yang tumbuh merupakan gejala kanker ataupun penyakit lain yang mengancam jiwa.
Akan tetapi, Moms tetap harus waspada pada setiap benjolan yang tumbuh.
Dilansir dari Cleveland Clinic, ciri-ciri benjolan tidak berbahaya ditandai dengan :
- Bertekstur lunak
- Dapat bergerak dan berubah bentuk ketika disentuh
- Terletak di lapisan superfisial atau lemak kulit
- Tumbuh besar dan menyakitkan saat beraktivitas dan kembali mengecil setelah beristirahat
Lalu, bagaimana ciri-ciri benjolan berbahaya?
Setiap benjolan memiliki ciri-cirinya tersendiri, tergantung di bagian tubuh mana benjolan tersebut tumbuh.
Untuk mengetahui apakah benjolan di leher kanan berbahaya atau tidak, Moms dapat mengenalinya ciri ciri benjolan berbahaya di leher kanan berikut ini:
- Benjolan berlangsung lebih lama dari dua hingga tiga minggu
- Benjolan semakin besar
- Benjolan mengecil tapi tidak hilang sama sekali
- Suara serak terus-menerus atau perubahan suara
- Kesulitan menelan atau nyeri saat menelan
- Gangguan pendengaran atau sakit telinga
- Sakit leher atau tenggorokan
- Penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya
- Demam lebih tinggi dari 38 derajat Celcius
- Batuk terus-menerus
- Sakit tenggorokan atau hidung tersumbat yang tidak kunjung sembuh
- Sulit bernafas
- Kelelahan terus-menerus
- Benjolan terasa keras atau tidak bergerak ketika disentuh
Pada banyak kasus, benjolan di leher kanan bersifat jinak dan tidak berbahaya.
Ada beberapa klaim yang menyebutkan bahwa makanan tertentu seperti biji-bijian, bawang putih, dan jahe dapat membantu kesehatan leher.
Namun, Moms tetap harus konsultasi dengan dokter sebelum mencoba pengobatan alami apapun, tidak ada salahnya memeriksakan diri dulu.
Hal ini agar dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut mengenai penyebab munculnya benjolan tersebut.
Baca Juga: Ini 20 Rekomendasi Sepatu Sekolah Hitam yang Awet Lama
Penyebab Benjolan di Leher Kanan
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah beberapa hal yang bisa menjadi penyebab benjolan di leher kanan:
1. Pembesaran Kelenjar Getah Bening
Penyebab pertama benjolan di leher kanan adalah pembesaran kelenjar getah bening.
Pada dasarnya, melansir Lymphatic Research and Biology, kelenjar getah bening mengandung sel-sel yang membantu tubuh dalam melawan infeksi dan menyerang sel-sel ganas, atau kanker.
Saat seseorang sakit, kelenjar getah bening bisa membesar sebagai respons terhadap infeksi.
Alhasil, akan terlihat seperti benjolan yang membesar di area leher.
Sementara itu, penyebab umum lainnya dari pembesaran kelenjar getah bening, meliputi:
- Infeksi telinga
- Infeksi sinus
- Tonsilitis
- Radang tenggorokan
- Infeksi gigi
- Infeksi bakteri pada kulit kepala
Beberapa penyakit dan kondisi lain yang juga dapat menyebabkan benjolan di leher meliputi:
- Penyakit autoimun
- Kanker
- Gangguan kelenjar tiroid dan gondok
- Virus, seperti gondongan yang dapat memperbesar kelenjar ludah
- Cedera atau tortikolis yang mempengaruhi otot leher"
2. Kanker
Sebagian besar benjolan di leher memang bersifat jinak, tetapi bisa juga penyebab benjolan di leher kanan adalah kanker.
Menurut Cleveland Clinic, pada orang dewasa, kemungkinan benjolan leher menjadi kanker meningkat setelah usia 50 tahun.
Selain itu, pilihan gaya hidup, seperti merokok dan minum, juga bisa berdampak besar.
American Cancer Society (ACS) menilai, penggunaan tembakau dan alkohol dalam waktu lama adalah 2 faktor risiko terbesar untuk kanker mulut dan tenggorokan.
Faktor risiko umum lainnya untuk kanker leher, tenggorokan, dan mulut adalah infeksi human papillomavirus (HPV).
Infeksi ini biasanya ditularkan melalui kontak seksual dan cukup umum terjadi.
ACS menyatakan bahwa tanda-tanda infeksi HPV sekarang ditemukan pada dua pertiga dari semua kanker tenggorokan.
Kanker yang muncul sebagai benjolan di leher dapat meliputi:
- Kanker tiroid
- Kanker jaringan kepala dan leher
- Limfoma Hodgkin
- Limfoma non-Hodgkin
- Leukemia
Selain itu, jenis kanker lainnya yang bisa menyebabkan benjolan di leher kanan adalah:
- Kanker paru-paru
- Kanker tenggorokan
- Kanker payudara
Ada juga bentuk kanker kulit yang juga menyebabkan munculnya benjolan di leher kanan, seperti:
- Actinic keratosis
- Karsinoma sel basal
- Karsinoma sel skuamosa
- Melanoma
3. Infeksi Virus
Banyak yang mungkin beranggapan bahwa virus hanya berkaitan dengan flu atau pilek.
Padahal ada banyak virus lain yang dapat menginfeksi manusia, dan banyak di antaranya dapat menyebabkan benjolan di leher kanan.
Beberapa jenis virus tersebut antara lain:
- HIV
- Herpes simpleks
- Mononukleosis menular, atau mononukleosis
- Rubella
- Faringitis virus
Baca Juga: Benjolan Kecil seperti Jerawat di Payudara, Berbahayakah?
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.