29 Juni 2024

10 Penyebab Bayi Keringat Dingin dan Cara Mengatasinya!

Meski cukup umum terjadi, tetap harus waspada, ya Moms!

4. Paru-paru Sensitif atau Alami Peradangan

Meski sangat jarang, namun kondisi bayi keringat dingin juga bisa terjadi akibat pneumonitis hipersensitivitas (HP).

Kondisi ini adalah sejenis peradangan paru-paru (bengkak dan kemerahan) yang mirip dengan alergi yang bisa terjadi karena menghirup debu atau jamur.

Baik orang dewasa maupun anak-anak bisa mengalami kondisi ini.

HP dapat terlihat seperti pneumonia atau infeksi dada, tetapi ini bukan infeksi dan tidak dapat membaik dengan antibiotik.

HP mungkin mulai terjadi 2 - 9 jam setelah menghirup debu atau jamur.

Gejala biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah 1 - 3 hari, asalkan bayi terhindar dari pemicunya.

HP lebih sering terjadi pada anak-anak yang menderita asma dan alergi lainnya.

Jika keringat dingin muncul karena penyakit ini, selain munculnya keringat dingin, anak juga mungkin memiliki gejala seperti:

  • Batuk
  • Sesak napas
  • Demam
  • Kelelahan

5. Penyakit Jantung Bawaan

Kelainan jantung atau cacat jantung bawaan pada bayi juga bisa membuat aliran darah dalam tubuhnya bermasalah.

Alhasil, kondisi ini akan membuat suplai oksigen ke organ dan jaringan tubuh berkurang.

Dampaknya, bisa membuat bayi keringat dingin.

Bayi yang menderita penyakit jantung bawaan ini umumnya akan mengalami keringat dingin ketika sedang diberi makan atau bahkan saat menangis.

Kondisi ini perlu mendapatkan penanganan yang tepat karena kelainan jantung bawaan juga bisa membuat kulit bayi tampak pucat, kebiruan, dan kondisi lain yang membahayakan.

6. Kanker

Limfoma dan jenis kanker lainnya adalah penyebab bayi keringat dingin yang sangat jarang terjadi. Limfoma hodgkin bisa terjadi pada anak di bawah usia 10 tahun.

Moms dan Dads kanker pada masa kanak-kanak memang sangat menakutkan.

Untungnya, limfoma jenis ini memiliki tingkat keberhasilan untuk sembuh lebih dari 90%.

Limfoma dan penyakit serupa lainnya harus berlangsung cukup lama untuk menyebabkan gejala seperti keringat dingin di malam hari.

Namun, Moms mungkin perlu memperhatikan gejala lain yang lebih umum dari penyakit ini, seperti:

  • Demam
  • Nafsu makan yang buruk
  • Mual
  • Muntah
  • Penurunan berat badan
  • Kesulitan menelan
  • Sulit bernafas
  • Batuk

Baca Juga: 8 Rekomendasi Sabun untuk Biang Keringat pada Bayi yang Aman

7. Demam

Bayi Demam (Freepik.com)
Foto: Bayi Demam (Freepik.com)

Moms dan Dads jangan panik dulu ketika bayi keringat dingin. Coba cek suhu tubuh Si Kecil terlebih dulu dengan menggunakan termometer.

Biasanya, keringat dingin ini muncul karena suhu tubuh bayi meningkat.

Perlu diketahui, jika suhu bayi di atas 37,4° C, segera kompres dengan air hangat. Hal ini dilakukan supaya suhu panasnya berpindah.

Jangan biarkan pakaian bayi tetap basah karena keringat, segera ganti bajunya dan memberinya cairan atau air putih.

Hal ini dilakukan supaya demam tidak bertambah parah.

8. Aliran Oksigen Tidak Lancar

Aliran oksigen yang tidak lancar juga dapat menyebabkan bayi keringat dingin.

Kondisi ini harus diwaspadai karena bisa membahayakan keselamatan Si Kecil.

Masalah pernapasan tersebut biasa disebut dengan hipoksia.

Hipoksia adalah kondisi kekurangan oksigen yang terjadi di dalam tubuh.

Hal ini bisa disebabkan beberapa hal, seperti posisi tidur yang menghalangi jalur napas atau terjadi sesak napas.

Nah, munculnya keringat dingin ini menunjukkan respons tubuh terhadap kurangnya oksigen.

Jika tidak segera diatasi, kondisi ini dapat menyebabkan SIDS (Sudden Infant Death Syndrome).

Vaksinasi dapat memicu respons imun pada bayi, yang kadang-kadang menyebabkan demam ringan sebagai...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.