18 Januari 2024

8 Penyebab Bayi Keringat Dingin dan Langkah Awal Atasinya

Meski cukup umum terjadi, tetap harus waspada, ya Moms!
8 Penyebab Bayi Keringat Dingin dan Langkah Awal Atasinya

7. Demam

Bayi Demam (Freepik.com)
Foto: Bayi Demam (Freepik.com)

Moms dan Dads jangan panik dulu ketika bayi keringat dingin. Coba cek suhu tubuh Si Kecil terlebih dulu dengan menggunakan termometer.

Biasanya, keringat dingin ini muncul karena suhu tubuh bayi meningkat.

Ketahui Moms, bila suhu Si Kecil di atas 37,4° C, jangan ragu untuk mengompresnya dengan air hangat.

Hal ini dilakukan supaya suhu panasnya berpindah.

Moms juga jangan biarkan pakaian bayi basah karena keringat.

Segera ganti bajunya dan memberinya cairan atau aiar putih.

Hal ini dilakukan supaya demam tidak bertambah parah.

8. Aliran Oksigen Tidak Lancar

Aliran oksigen yang tidak lancar juga dapat menyebabkan bayi keringat dingin.

Kondisi ini harus diwaspadai karena bisa membahayakan keselamatan Si Kecil.

Masalah pernapasan tersebut biasa disebut dengan hipoksia.

Hipoksia adalah kondisi kekurangan oksigen yang terjadi di dalam tubuh.

Hal ini bisa disebabkan beberapa hal, seperti posisi tidur yang menghalangi jalur napas atau terjadi sesak napas.

Nah, munculnya keringat dingin ini menandakan respons tubuh terhadap kurangnya oksigen.

Kalau tak segera diatasi, bisa-bisa anak mengalami SIDS (Sudden Infant Death Syndrome).

Baca Juga: Mengenal 4 Masalah Gangguan Pernapasan Pada Bayi Baru Lahir

Cara Mengatasi Bayi Keringat Dingin

Cara Mengatasi Bayi Keringat Dingin (Healthline.com)
Foto: Cara Mengatasi Bayi Keringat Dingin (Healthline.com)

Lalu, seperti apa cara mengatasi keringat dingin pada bayi?

Kemungkinan besar bayi tidak membutuhkan perawatan apa pun saat alami keringat dingin.

Sebab, keringat sesekali dan bahkan teratur saat tidur adalah normal bagi banyak anak, terutama laki-laki.

Cobalah memakaikan bayi piyama yang lebih tipis dan ringan, pilih tempat tidur yang menyerap keringat, dan turunkan suhu ruangan.

Jika ada penyebab kesehatan yang mendasari seperti pilek atau flu, maka keringat dingin kemungkinan besar akan hilang setelah virus hilang.

Mengobati dan menjaga kondisi kesehatan lain seperti asma dan alergi juga dapat membantu mengontrol keringat malam pada beberapa anak.

Dokter anak mungkin menguji keringat mereka dengan beberapa tes yang tidak menimbulkan rasa sakit dan dapat dilakukan di klinik terdekat, yaitu:

  • Tes Iodium Pati. Dilakukan tes ke kulit anak untuk menemukan area yang terlalu banyak berkeringat.
  • Tes Kertas. Jenis kertas khusus ditempatkan di area di mana Si Kecil banyak berkeringat. Kertas tersebut menyerap keringat dan kemudian ditimbang untuk melihat seberapa banyak keringatnya.

Namun, Moms perlu memberi tahu dokter jika anak memiliki gejala masalah kesehatan yang mungkin terkait dengan keringat di malam hari.

Kondisi kronis seperti asma dan alergi bisa menyebabkan keringat dingin berlebih.

Selain itu, infeksi juga bisa menyebabkannya.

Segera hubungi dokter jika keringat dingin pada bayi disertai gejala lain seperti:

  • Nafas berisik
  • Bayi bernapas melalui mulut
  • Mengi
  • Sesak napas
  • Sakit telinga
  • Leher kaku
  • Kepala terkulai
  • Kehilangan selera makan
  • Penurunan berat badan
  • Muntah parah
  • Diare

Segera berikan bayi perawatan medis jika bayi mengalami demam yang berlangsung lebih dari 2 hari, atau semakin parah.

Moms juga perlu menemui dokter anak jika keringat anak mulai berbau berbeda atau jika bayi memiliki bau badan yang tidak biasa.

Perawatan yang cepat dan tepat adalah hal yang sangat diperlukan untuk mencegah kondisi menjadi semakin parah.

  • https://www.calpol.co.uk/expert-advice/cold-sweats
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/21427123/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb