01 Desember 2023

20 Macam Bumbu Dapur serta Manfaatnya untuk Kesehatan

Selain membuat masakan lebih lezat dan kaya rasa, punya banyak manfaat!
20 Macam Bumbu Dapur serta Manfaatnya untuk Kesehatan

8. Pala

Pala
Foto: Pala (Pixabay.com/scym)

Bumbu dapur ini sering digunakan untuk membuat semur untuk menambah aroma khas pada hidangan.

Biasanya, hidangan yang berasal dari Belanda juga sering menggunakan pala sebagai penguat rasa, seperti saat kita membuat macaroni schotel.

Cara penggunaannya adalah dengan menaburkan bubuk pala di atas masakan.

Tidak perlu banyak-banyak, karena pala memberikan aroma yang cukup tajam.

Pala ditemukan memiliki manfaat kesehatan, yaitu:

  • Menghilangkan rasa sakit.
  • Menenangkan gangguan pencernaan.
  • Memperkuat fungsi kognitif.
  • Detoksifikasi tubuh.
  • Meningkatkan kesehatan kulit.
  • Meringankan kondisi mulut.
  • Mengurangi insomnia.
  • Meningkatkan sirkulasi darah.

9. Merica

Merica
Foto: Merica (Freepik.com/topntp26)

Moms, ada dua jenis merica, yaitu merica hitam dan merica putih.

Merica hitam adalah merica muda yang tidak dikupas lalu dikeringkan.

Sedangkan merica putih merupakan merica tua yang dikupas kemudian dikeringkan.

Merica hitam lebih pedas, dan banyak digunakan pada masakan Bali dan Aceh, sedangkan masakan nusantara lainnya, lebih banyak menggunakan merica putih.

Manfaat merica bagi tubuh, yaitu membantu masalah pencernaan.

Asam klorida dilepaskan oleh perut dan membantu memecah protein.

Asam klorida membantu membersihkan usus dan menghalangi Moms dari penyakit gastrointestinal lainnya.

Jadi jangan lupa untuk menambahkan sejumput merica ke semua makanan.

Baca Juga: Apakah Boleh Menggunakan Rempah untuk MPASI Bayi?

10. Kunyit

Kunyit
Foto: Kunyit (Freepik.com/jigsawstocker)

Bumbu dapur yang satu ini paling sering digunakan untuk membuat opor, gulai, atau makanan lain untuk memberi warna kuning.

Kunyit juga berfungsi menghilangkan bau amis pada masakan. 

Melansir studi di Advances in Experimental Medicine and Biology, kandungan curcumin pada kunyit bisa menjadi antioksidan kuat yang dapat menetralkan radikal bebas di dalam tubuh.

Selain itu, kurkumin meningkatkan aktivitas enzim antioksidan. Dengan cara itu, kurkumin bekerja melawan radikal bebas.

Kandungan ini juga memblokir berbagai macam penyakit secara langsung, kemudian merangsang pertahanan antioksidan tubuh.

11. Jahe

Jahe
Foto: Jahe (Orami Photo Stocks)

Jahe memiliki aroma yang cukup tajam dan harus dimemarkan dahulu sebelum digunakan. Bumbu dapur yang satu ini memberikan rasa pedas.

Selain ke dalam masakan, jahe juga banyak digunakan dalam minuman tradisional untuk memberi rasa hangat.

Jahe telah terkenal karena kemampuannya untuk menenangkan gangguan pencernaan, mengurangi gas, kram, dan terutama mual.

Jahe adalah pilihan yang bagus untuk wanita hamil sebagai obat alami yang aman untuk menghilangkan mual dan muntah yang paling parah.

12. Lengkuas

Lengkuas
Foto: Lengkuas (Freepik.com/jcomp)

Bumbu dapur ini memiliki bentuk yang mirip seperti jahe, hanya saja lebih keras dan kulitnya terang kemerahan.

Kulitnya lebih halus dan lebih pucat daripada akar jahe, bagian dalamnya berwarna putih hingga merah muda dan rasanya lebih kuat.

Lengkuas biasa digunakan untuk memasak ayam goreng, nasi uduk, dan masih banyak lagi. 

Lengkuas kaya akan antioksidan dan dapat meningkatkan kesuburan pria serta mengurangi peradangan dan rasa sakit.

Bahkan dapat melindungi terhadap infeksi dan jenis kanker tertentu.

Baca Juga: 17 Obat Asam Lambung Alami dari Bahan dan Rempah Tradisional, Manjur!

13. Bawang Putih

Bawang Putih
Foto: Bawang Putih (Stylesatlife.com)

Bawang putih merupakan bumbu dapur yang umum digunakan dalam masakan Asia, termasuk Indonesia.

Penggunaan bawang putih dalam masakan juga beragam, bisa untuk sup, tumisan, bumbu marinasi, maupun gorengan. 

Bumbu ini dapat memberi rasa gurih pada masakan dan membuat aromanya lebih kuat. 

Selain lezat, bawang putih juga memiliki manfaat untuk kesehatan, seperti menangkal pilek, batuk, dan radang.

Sebuah penelitian terbitan jurnal Advances in Therapy membuktikan bahwa kelompok orang yang mengonsumsi suplemen bawang putih memiliki potensi terkena pilek lebih rendah daripada kelompok yang hanya mengonsumsi obat plasebo. 

Sementara, hasil penelitian lainnya dari jurnal Clinical Nutrition menunjukkan bahwa mengonsumsi ekstrak bawang putih dapat mengurangi risiko terkena pilek dan flu. 

Selain bawang putih, ada pasangannya yang tidak boleh ketinggalan, yakni bawang merah.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb