08 November 2023

9 Cara Mencukur Bulu Kemaluan dan Hukumnya Menurut Hadits

Cari tahu yuk, agar menurunkan risiko cedera pada kemaluan
9 Cara Mencukur Bulu Kemaluan dan Hukumnya Menurut Hadits

REPAIR BY NYDIA

Cara Mengatasi Iritasi setelah Mencukur Bulu Kemaluan

Jika Moms mengalami iritasi setelah mencukur bulu kemaluan, berikut adalah beberapa cara untuk mengatasinya:

1. Hindari Menggosok Kulit

Setelah mencukur bulu kemaluan, kulit sensitif Moms mungkin rentan terhadap iritasi. Hindarilah menggosok kulit dengan kasar atau menggunakan handuk yang kasar untuk mengeringkannya.

Alih-alih, lap kulit dengan lembut menggunakan handuk yang lembut dan bersih. Jika memungkinkan, biarkan kulit kering dengan sendirinya tanpa menggosoknya.

2. Gunakan Produk Perawatan yang Lembut dan Bebas Pewangi

Pilihlah produk perawatan yang lembut dan bebas pewangi untuk merawat area yang baru dicukur. Hindari penggunaan sabun atau produk yang mengandung bahan kimia keras yang dapat menyebabkan iritasi lebih lanjut.

Gunakanlah sabun mandi yang lembut atau pembersih khusus yang dirancang untuk kulit sensitif. Pastikan juga untuk membilas area tersebut dengan air bersih secara menyeluruh setelah mencukur.

3. Gunakan Krim atau Losion yang Mengandung Aloe Vera

Aloe vera memiliki sifat menenangkan dan melembapkan yang dapat membantu mengurangi iritasi dan meredakan kulit yang teriritasi setelah mencukur bulu kemaluan.

Gunakan krim atau losion yang mengandung aloe vera secara teratur pada area yang teriritasi untuk membantu mengurangi peradangan dan ketidaknyamanan.

4. Hindari Pakaian Ketat atau Berbahan Sintetis

Pemakaian pakaian ketat atau yang terbuat dari bahan sintetis dapat menyebabkan gesekan dan iritasi lebih lanjut pada kulit yang baru dicukur.

Pilihlah pakaian yang longgar, terbuat dari bahan alami seperti katun, untuk memberikan sirkulasi udara yang baik dan mengurangi risiko iritasi.

Baca Juga: Luka Sunat Tidak Kunjung Sembuh, Apa Penyebabnya?

5. Hindari Aktivitas yang Dapat Menyebabkan Keringat Berlebih

Keringat yang berlebih dapat memperparah iritasi kulit setelah mencukur bulu kemaluan. Hindarilah aktivitas yang dapat menyebabkan keringat berlebih, terutama pada hari-hari pertama setelah mencukur.

Jika Moms harus beraktivitas yang membuat Moms berkeringat, pastikan untuk membersihkan dan mengeringkan area tersebut secara menyeluruh setelahnya.

6. Jangan Mencukur Area yang Teriritasi

Jika kulit Moms masih teriritasi setelah mencukur bulu kemaluan, beri waktu untuk pulih sebelum mencukur kembali.

Terus mencukur pada kulit yang sedang mengalami iritasi dapat memperburuk kondisi dan menyebabkan masalah yang lebih parah.

Biarkan kulit pulih sepenuhnya sebelum mencukur kembali untuk menghindari iritasi lebih lanjut.

DONE.

Mencukur Bulu Kemaluan Menurut Hadits

Alat Cukur (Orami Photo Stock)
Foto: Alat Cukur (Orami Photo Stock)

Perlu diketahui jika mencukur bulu kemaluan adalah salah satu sunnah dari Rasulullah SAW dan menjadi fitrah yang baik, sesuai dengan sabda Rasulullah SAW dari Abu Hurairah ra.

"Fitrah ada 5 : khitan, mencukur bulu kemaluan, memendekkan kumis, potong kuku dan mencabut bulu kemaluan." (HR. Bukhari 5891 dan Muslim 257).

Agama Islam mengajarkan untuk mencabut bulu dengan teratur yang tentunya memiliki alasan dan banyak manfaat terutama dengan kesehatan dan kebersihan.

Dari beberapa hadis yang mengatakan tentang kesunnahan mencukur bulu kemaluan, para ulama kemudian sepakat jika hukum mencukur bulu kemaluan adalah sunnah dengan kata lain dianjurkan.

Akan tetapi terjadi perbedaan pendapat dalam masalah mencukur atau mencabut bulu kemaluan tersebut.

Madzhab Hanafiyah mengatakan jika sunnahnya merupakan mencabut, akan tetapi Madzhab Maliki mengungkapkan sebaliknya yakni sunnahnya bukan mencabut namun mencukur.

Selain itu, Madzhab Syafi’i juga memiliki pandangan yang berbeda, yaitu membedakan muslim yang masih belum menikah dengan wanita yang sudah lanjut usia.

Untuk wanita muslim yang masih muda, maka disunnahkan untuk mencabut bulu kemaluan, sedangkan untuk wanita yang sudah lanjut usia, disunnahkan untuk mencukurnya saja.

Sedangkan, Madzhab Hambali atau Imam Ahmad berpendapat, jika sunnahnya adalah mencukur dan pendapat terakhir ini disetujui oleh Lembaga Kajian Fatwa Arab.

Baca Juga: Manfaat dan Efek Samping Lactic Acid untuk Kulit, Catat!

Ada alasan mengapa rambut tumbuh di kemaluan. Moms dapat memilih untuk selalu mencukur atau membirkannya saja.

Namun yag terpenting adalah Moms harus selalu menjaganya agar selalu bersih sehingga terhindar dari berbagai infeksi.

Demikian Moms penjelasan mengenai cara mencukur bulu kemaluan yang baik dan sehat. Semoga bermanfaat.

  • https://jamanetwork.com/journals/jamadermatology/fullarticle/2529574
  • https://www.jsm.jsexmed.org/article/S1743-6095(15)32624-2/fulltext
  • https://www.womenshealthmag.com/health/a19967763/shaving-pubic-hair-safe/
  • https://flo.health/menstrual-cycle/lifestyle/hygiene-and-beauty/how-to-shave-pubic-hair
  • https://youngwomenshealth.org/2013/08/22/removing-pubic-hair/
  • https://www.healthline.com/health/how-to-trim-pubic-hair
  • https://www.healthshots.com/intimate-health/feminine-hygiene/why-you-should-cut-your-pubic-hair/
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/325213#treatments

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb