08 November 2023

9 Cara Mencukur Bulu Kemaluan dan Hukumnya Menurut Hadits

Cari tahu yuk, agar menurunkan risiko cedera pada kemaluan
9 Cara Mencukur Bulu Kemaluan dan Hukumnya Menurut Hadits

Melakukan cara mencukur bulu kemaluan atau tidak tergantung preferensi masing-masing orang.

Moms mungkin pernah merasa terganggu saat bulu di kemaluan tumbuh dengan lebat.

Bulu kemaluan tumbuh saat kadar hormone androgen pada tubuh meningkat sejak memasuki usia pubertas.

Saat bulu kemaluan semakin banyak, Moms dapat mencukurnya secara rutin agar terasa lebih nyaman.

Jurnal JAMA Dematology menjelaskan 84 persen wanita rutin mencukur bulu kemaluan mereka.

Namun, jangan asal ya, pastikan mencari cara mencukur bulu kemaluan yang baik dan sehat.

Sehingga Moms bisa terhindar dari iritasi atau infeksi saat mencukur bulu kemaluan. Cek beberapa informasi seputar cara mencukur bulu kemaluan di sini, yuk!

Baca Juga: 6 Manfaat Minyak Rosemary, Dapat Meningkatkan Fungsi Otak!

Fungsi Bulu Kemaluan

Ilustrasi Mencukur Bulu Kemaluan
Foto: Ilustrasi Mencukur Bulu Kemaluan (Shutterstock,com)

Sebelum mengetahui cara mencukur bulu kemaluan, Moms harus paham fungsi bulu kemaluan itu sendiri.

Bulu kemaluan memiliki berbagai fungus, salah satunya mengurangi gesekan saat berhubungan seks dan mencegah penularan bakteri dan patogen lainnya.

Mungkin ada alasan lain mengapa rambut tumbuh di area kemaluan Moms.

Tidak semua memiiki kebiasaan untuk mencukur bulu kemalian dengan baik dan benar.

Beberapa dari Moms mungkin juga memilih untuk membiarkannya tumbuh tanpa sekalipun memangkasnya.

Walaupun terkadang mengganggu, tetapi ada banyak alasan kenapa rambut tumbuh di kemaluan. Yuk simak artikelnya.

1. Mengurangi Gesekan

Kulit di daerah genital lebih lembut dibandingkan area lain.

Rambut kemaluan bertindak seperti penyangga pelindung, mengurangi gesekan saat berhubungan seks dan aktivitas lainnya.

The Journal of Sexual Medicine menyebut rambut kemaluan sebagai "pelumas kering".

Hal ini karena saat berhubungan seks lebih mudah menggosokkan rambut ke rambut daripada menggosokkan kulit ke kulit.

Rambut kemaluan juga dapat menjaga alat kelamin tetap hangat, yang merupakan faktor penting dalam gairah seksual.

Kendati demikian, jika merasa terlalu lebat, Moms dapat mencari cara mencukur bulu kemaluan yang baik dan sehat agar terbebas dari iritasi ya.

2. Perlindungan dari Bakteri dan Patogen

Rambut kemaluan memiliki fungsi yang mirip dengan bulu mata atau bulu hidung.

Artinya, ia menyaring kotoran, puing-puing, dan mikroorganisme yang berpotensi berbahaya.

Selain itu, folikel rambut menghasilkan sebum, minyak yang sebenarnya mencegah bakteri berkembang biak.

Oleh karena itu, rambut kemaluan dapat melindungi dari infeksi tertentu, termasuk selulitis, infeksi menular seksual (IMS), infeksi saluran kemih (ISK), vaginitis dan infeksi jamur.

Manfaat Bulu Kemaluan

Ilustrasi Vagina
Foto: Ilustrasi Vagina (shutterstock)

Sebelum Moms mencari cara mencukur bulu kemaluan yang baik dan sehat, lihat dulu yuk manfaatnya.

1. Sinyal Kemampuan Reproduksi

Rambut kemaluan muncul saat pubertas. Ini adalah tanda kedewasaan seksual secara fisik dan kemampuan seseorang untuk bereproduksi.

Di masa lalu, ini mungkin berfungsi sebagai petunjuk visual bagi calon pasangan.

2. Transmisi Feromon

Teori lain mengaitkan rambut kemaluan dengan transmisi feromon, atau sekresi kimiawi pembawa aroma yang memengaruhi suasana hati dan perilaku.

Namun, hingga saat ini masih belum ada penelitian yang menjelaskan secara persis bagaimana feromon memengaruhi seksualitas. feromon disekresikan dari kelenjar keringat apokrin.

Dibandingkan dengan area tubuh lainnya, daerah kemaluan memiliki banyak kelenjar ini.

Oleh karena itu, menurut teori, rambut kemaluan dapat menjebak feromon, meningkatkan ketertarikan Moms pada calon pasangan seks.

Baca Juga: Tipe Kepribadian ENFJ, Si Karismatik yang Terlalu Idealis

Bulu Kemaluan Terlalu Lebat

Ilustrasi Vagina
Foto: Ilustrasi Vagina (shutterstock)

Pertumbuhan rambut kemaluan bervariasi terhadap setiap orang. Beberapa mungkin memiliki rambut yang lebih banyak atau sebaliknya.

Ketebalan bulu kemaluan terkadang menandakan kondisi hormonal. Misalnya rambut kemaluan yang berlebihan bisa menjadi tanda sindrom ovarium polikistik (PCOS).

Kondisi ini dikaitkan dengan tingkat testosteron yang lebih tinggi dari biasanya, hormon seks yang mengontrol pertumbuhan rambut.

Gejala lain termasuk menstruasi tidak teratur dan pertumbuhan rambut di tempat lain di tubuh, termasuk wajah.

Di sisi lain, kurangnya rambut di daerah kemaluan bisa menjadi tanda produksi testosteron yang rendah.

Gejala testosteron rendah lainnya termasuk dorongan seks rendah dan disfungsi ereksi.

Bicaralah dengan dokter jika mengalami pertumbuhan rambut tidak teratur bersamaan dengan gejala tidak biasa lainnya. Terapi hormon mungkin bisa membantu.

Jadi Moms, mitos yang mengatakan bulu kemaluan semakin lebat saat dicukur tidak terbukti ya.

Moms tetap dapat melakukan cara mencukur bulu kemaluan yang baik dan sehat ketika merasa tidak nyaman.

Bulu Kemaluan Tidak Higienis?

Ilustrasi Vagina (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Vagina (Orami Photo Stock)

Anggapan bulu kemaluan tidak higienis adalah salah satu kesalah pahaman yang paling umum.

Dalam survei nasional tahun 2013 yang melibatkan 7.580 orang, 59 persen wanita dan 61 persen pria yang merawat rambut kemaluan mereka melaporkan melakukannya untuk tujuan higienis.

Tapi rambut kemaluan sebenarnya tidak higienis.

Seperti rambut lain di tubuh, bulu di kemaluan menyerap keringat, minyak, dan bakteri.

Jadi, mereka mungkin memiliki bau yang sedikit lebih kuat daripada area tubuh yang lain.

Selama mencuci secara teratur, hal ini tidak perlu dikhawatirkan.

Selain itu, Moms juga bisa menjaga kebersihannya dengan mencari cara mencukur bulu kemaluan yang baik dan sehat.

Baca Juga: Perbedaan Essence dan Serum, Lengkap dengan Cara Memakainya

Cara Mencukur Bulu Kemaluan yang Baik dan Sehat

Perempuan Memegang Pisau Cukur
Foto: Perempuan Memegang Pisau Cukur (Freepik.com/drobotdean)

Perlu diingat, saat melakukan cara mencukur bulu kemaluan Moms berurusan dengan area paling sensitif di tubuh.

Jadi Moms harus mencari cara mencukur bulu kemaluan yang baik dan sehat untuk mencegah terjadinya infeksi atau cedera pada area intim.

Selain itu, saran dari dokter tentang apa yang harus dilakukan jika terjadi kesalahan juga perlu dipertimbangkan Moms.

Berikut cara mencukur bulu kemaluan yang baik dan sehat. Simak ya Moms.

1. Bersihkan Terlebih Dahulu

Cara mencukur bulu kemaluan pertama adalah bersihkan area vagina terlebih dahulu.

Membersihkan kulit sebelum memangkas atau mencukur akan membantu mencegah penularan bakteri.

Moms bisa menggunakan sabun atau cairan pembersih kemaluan sebelum mencukur bulu di area genital.

2. Gunakan Pisau Cukur Baru atau Bersihkan Sebelum Mencukur

Selanjutnya, cara mencukur bulu kemaluan adalah jaga kebersihan alat.

Pastikan semua alat yang Moms butuhkan untuk mencukur bulu kemaluan dalam keadaan steril.

Moms bisa menggunakan pisau cukur baru atau mengganti mata pisau jika menggunakan yang lama.

Jangan lupa untuk membersihkan terlebih dahulu saat menggunakan pisau cukur lama dengan cairan disinfektan.

Hindari menggunakan pisau cukur yang sudah digunakan untuk memotong daerah lain.

3. Rapikan Bulu Kemaluan

Cara mencukur bulu kemaluan yang baik dan sehat adalah merapikan sebelum memulai.

Moms bisa menggunakan gunting kecil atau pemangkas rambut lain saat akan mencukur bulu kemaluan.

Setelah tersisa beberapa sentimeter, Moms bisa melanjutkan dengan pisau cukur ya Moms.

Baca Juga: Keluar Flek, Ragu Darah Haid atau Bukan? Ini Penjelasannya!

4. Eksfoliasi Kulit

Gunakan loofah, waslap, atau spons pengelupas untuk mengelupas kulit dengan lembut sebelum bercukur. Ini merupakan cara mencukur bulu kemaluan yang tepat.

Pengelupasan akan menghilangkan kulit mati dan dapat memudahkan Moms saat akan mencukur bulu kemaluan hingga ke akar.

Moms tidak perlu melakukan eksfoliasi dengan kuat saat melakukan cara mencukur bulu kemaluan yang baik dan sehat.

Karena saat menggosoknya terlalu kuat, Moms akan melukai area kemaluan.

5. Gunakan Cermin Genggam

Ilustrasi Cukur Bulu Kemaluan
Foto: Ilustrasi Cukur Bulu Kemaluan (Istockphoto.com)

Saat mencukur bulu kemaluan, pastikan dapat melihat apa yang dilakukan, dan lakukan perlahan.

Moms bisa menggunakan kaca kecil saat mencukur bulu kemaluan.

Hal ini bisa menurunkan risiko cedera selama Moms mencukur rambut di area genital.


6. Oleskan Krim Cukur

Mengoleskan krim merupakan salah satu cara mencukur bulu kemaluan yang baik dan sehat.

Moms dapat mengoleskan krim cukur dalam jumlah banyak ke area diinginkan.

Namun, pastikan Moms menggunakan krim cukur bebas pewangi pada area tersebut. Karena krim dengan pewangi dapat mengiritasi kulit yang halus.

7. Mencukur Sesuai Arah Pertumbuhan Rambut

Cara mencukur bulu kemaluan berikutnya adalah cukur sesuai arah pertumbuhan rambut.

Tarik kulit kencang dan cukur searah dengan pertumbuhan rambut untuk menghindari iritasi pada folikel rambut.

8. Bilas Krim

Bilas sisa krim cukur menggunakan air hangat dan keringkan dengan lembut menjadi salah satu cara mencukur bulu kemaluan selanjutnya.

Moms bisa menyiramnya dengan perlahan setelah mencukur kemudian keringkan dengan handuk bersih.

9. Lembapkan dengan Fragrance-Free Lotion

Cara mencukur bulu kemaluan yang baik dan sehat harus diakhiri dengan memberikan lotion bebas pengharum.

Bila Moms akan berpakaian dan pergi keluar, bisa mengoleskan Gold Bond Powder. Ini seperti bedak untuk mencegah gesekan atau lecet, tapi jangan gunakan bedak bayi ya Moms.

Baca Juga: 4 Manfaat Air Izaura, Cari Tahu Juga Efek Sampingnya

Manfaat Mencukur Bulu Kemaluan

Banyak wanita yang menghindari mencukur rambut di area kemaluan karena khawatir tentang potensi iritasi kulit, alergi, atau infeksi.

Namun, selama Moms tahu cara mencukur bulu kemaluan yang tepat, ada manfaat yang bisa diperoleh, yaitu:

1. Bersih dan Terhindar dari Bau

Area kemaluan adalah area yang cenderung panas dan berkeringat. Kondisi ini menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan bakteri.

Rambut di area tersebut dapat menahan keringat dan membuatnya sulit untuk tetap bersih.

Ketika bakteri menempel pada rambut kemaluan, mereka dapat menyebabkan bau yang tidak sedap dan membuat Moms merasa tidak nyaman.

Dengan mencukur rambut kemaluan dengan benar, Moms dapat mencegah pertumbuhan bakteri yang berlebihan, karena mereka tidak akan dapat tumbuh subur di area yang dicukur.

Penting juga untuk menjaga kebersihan area setelah bercukur. Namun, pastikan untuk tidak menggunakan produk kimia yang berpotensi menyebabkan alergi atau infeksi, ya.

2. Mencegah Iritasi Kulit

Salah satu masalah yang sering terjadi ketika bulu kemaluan tumbuh terlalu panjang adalah iritasi kulit.

Rambut yang terjepit di dalam pakaian atau terus-menerus tergesek dengan kulit dapat menyebabkan iritasi dan ketidaknyamanan.

Dalam beberapa kasus, iritasi kulit ini dapat berkembang menjadi masalah yang lebih serius.

Dengan mencukur rambut kemaluan secara teratur dan menjaga area tersebut tetap rapi, Moms dapat mencegah iritasi kulit yang tidak diinginkan.

3. Meningkatkan Kualitas Hubungan Intim

Kebersihan dan perawatan pribadi adalah hal yang penting dalam kehidupan seksual. Kebanyakan orang akan suka pasangan yang senantiasa menjaga kebersihan area intim.

Dengan mempraktikkan cara mencukur bulu kemaluan, Moms memberikan kesan yang lebih terawat dan menarik bagi pasangan.

Vagina yang bersih dan terawat juga dapat meningkatkan kepuasan dalam kehidupan seksual.

Selain itu, saat merasa nyaman dengan penampilan, Moms dapat lebih percaya diri dan terbuka dalam menjalani momen intim dengan pasangan.

Baca Juga: Manfaat Vitamin B2 atau Riboflavin bagi Kesehatan Tubuh

4. Menurunkan Risiko Kutu Kemaluan

Mungkin terdengar menjijikkan, tetapi kutu kemaluan merupakan masalah yang dapat terjadi pada siapa saja.

Kutu kemaluan adalah serangga kecil yang hidup di rambut kemaluan dan dapat menyebabkan rasa gatal yang tidak nyaman.

Ketika Moms mencukur bulu kemaluan secara teratur, Moms juga mengurangi risiko infestasi kutu kemaluan.

Ketika rambut kemaluan dipangkas, kutu yang menempel di rambut tersebut juga akan berkurang, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya infestasi.

Oleh karena itu, pencukuran bulu kemaluan adalah langkah yang bijak untuk menjaga kebersihan dan kesehatan area intim Moms.

5. Meningkatkan Kepercayaan Diri

Memotong bulu kemaluan dapat memberikan Moms perasaan segar dan percaya diri.

Dengan menghilangkan keringat dan bau yang seringkali terperangkap di bulu kemaluan, Moms akan merasa lebih segar dan nyaman.

Kebersihan yang terjaga juga akan membuat Moms lebih percaya diri dalam berinteraksi dengan orang lain.

Ketika Moms merasa percaya diri tentang penampilan, ini akan tercermin dalam sikap dan kepercayaan diri Moms secara keseluruhan.

6. Menjaga Kesejukan dan Kekeringan di Area Intim

Lapisan bulu ekstra di area kemaluan dapat menyebabkan rasa panas dan keringat berlebih. Terutama bagi wanita yang mengalami hot flashes selama menopause.

Cara mencukur bulu kemaluan yang tepat dapat membantu menghindari kelebihan panas dan keringat di area tersebut.

Dengan menjaga area tersebut tetap sejuk, Moms akan merasa lebih nyaman dan mengurangi ketidaknyamanan yang mungkin timbul akibat perubahan suhu yang tiba-tiba.

Risiko Mencukur Bulu Kemaluan

Alat Cukur (Orami Photo Stock)
Foto: Alat Cukur (Orami Photo Stock)

Tidak memilih cara mencukur bulu kemaluan yang baik dan sehat dapat memberikan risiko pada area intim.

Berikut risiko yang mungkin Moms rasakan saat mencukur bulu kemaluan.

1. Cedera

Cedera ketika mencukur bulu kemaluan merupak satu hal yang sering terjadi.

Sebuah studi tahun 2017 berdasarkan data dari survei perwakilan nasional yang sama pada tahun 2013.

Penelitian tersebut melaporkan bahwa 25,6 persen perawatan rambut mengalami cedera selama atau setelah pencabutan rambut.

Dalam penelitian tersebut, luka adalah cedera yang paling sering dilaporkan, dengan luka bakar dan ruam juga sering dilaporkan.

Walaupun jarang, cedera pada area kemaluan juga memerlukan tindakan medis.

Agar tidak mengalami cedera, sebaiknya Moms memilih cara bercukur bulu kemaluan yang baik dan sehat ya.

2. Infeksi

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, bulu kemaluan berfungsi sebagai pelindung tubuh dari paparan patogen.

Oleh karena itu, menghilangkan rambut kemaluan dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi umum, seperti ISK, vaginitis, dan infeksi jamur.

Pencabutan rambut juga dapat mengiritasi kulit, yang menyebabkan infeksi kulit seperti selulitis dan folikulitis.

Dalam kasus lain, cedera terkait perawatan, seperti luka, dapat terinfeksi.

Jika ingin terhindar dari infeksi, pastikan Moms memilih cara mencukur bulu kemaluan yang baik dan benar.

3. Bisul Staph

Dalam kasus yang jarang terjadi, pencabutan rambut dapat menyebabkan timbulnya bisul di area genital.

Bisul bisa timbul dari iritasi dan infeksi kulit, seperti selulitis dan folikulitis.

Kondisi ini biasanya dimulai dengan benjolan merah tepat di bawah permukaan kulit, seperti berisi nanah atau bisul tidak sedalam abses.

Baca Juga: Mengenal Karakter ISTP, Si Kepala Dingin yang Suka Tantangan

4. Abses

Hampir sama seperti bisul, abses cenderung berkembang dari iritasi yang disebabkan oleh metode penghilangan rambut tertentu, seperti mencukur atau waxing.

Abses adalah infeksi dalam, di bawah kulit yang menyebabkan nyeri, bengkak, dan kemerahan.

Kondisi ini bisa terjadi jika Moms tidak memilih cara mencukur bulu kemaluan yang baik dan sehat.

5. Infeksi Menular Seksual

Perawatan rambut kemaluan juga dikaitkan dengan peningkatan risiko infeksi menular seksual.

Dalam sebuah studi tahun 2017, orang-orang yang melaporkan merawat rambut kemaluan mereka lebih mungkin juga melaporkan pernah mengalami infeksi menular seksual dibanding yang tidak merawatnya.

Beberapa infeksi menular seksual yang telah dikaitkan dengan perawatan rambut kemaluan antara lain, klamidia, herpes, HIV, human papillomavirus (HPV), moluskum kontagiosum, sipilis.

Baca Juga: 10+ Tips Lari di Treadmill yang Efektif untuk Bakar Lemak


REPAIR BY NYDIA

Cara Mengatasi Iritasi setelah Mencukur Bulu Kemaluan

Jika Moms mengalami iritasi setelah mencukur bulu kemaluan, berikut adalah beberapa cara untuk mengatasinya:

1. Hindari Menggosok Kulit

Setelah mencukur bulu kemaluan, kulit sensitif Moms mungkin rentan terhadap iritasi. Hindarilah menggosok kulit dengan kasar atau menggunakan handuk yang kasar untuk mengeringkannya.

Alih-alih, lap kulit dengan lembut menggunakan handuk yang lembut dan bersih. Jika memungkinkan, biarkan kulit kering dengan sendirinya tanpa menggosoknya.

2. Gunakan Produk Perawatan yang Lembut dan Bebas Pewangi

Pilihlah produk perawatan yang lembut dan bebas pewangi untuk merawat area yang baru dicukur. Hindari penggunaan sabun atau produk yang mengandung bahan kimia keras yang dapat menyebabkan iritasi lebih lanjut.

Gunakanlah sabun mandi yang lembut atau pembersih khusus yang dirancang untuk kulit sensitif. Pastikan juga untuk membilas area tersebut dengan air bersih secara menyeluruh setelah mencukur.

3. Gunakan Krim atau Losion yang Mengandung Aloe Vera

Aloe vera memiliki sifat menenangkan dan melembapkan yang dapat membantu mengurangi iritasi dan meredakan kulit yang teriritasi setelah mencukur bulu kemaluan.

Gunakan krim atau losion yang mengandung aloe vera secara teratur pada area yang teriritasi untuk membantu mengurangi peradangan dan ketidaknyamanan.

4. Hindari Pakaian Ketat atau Berbahan Sintetis

Pemakaian pakaian ketat atau yang terbuat dari bahan sintetis dapat menyebabkan gesekan dan iritasi lebih lanjut pada kulit yang baru dicukur.

Pilihlah pakaian yang longgar, terbuat dari bahan alami seperti katun, untuk memberikan sirkulasi udara yang baik dan mengurangi risiko iritasi.

Baca Juga: Luka Sunat Tidak Kunjung Sembuh, Apa Penyebabnya?

5. Hindari Aktivitas yang Dapat Menyebabkan Keringat Berlebih

Keringat yang berlebih dapat memperparah iritasi kulit setelah mencukur bulu kemaluan. Hindarilah aktivitas yang dapat menyebabkan keringat berlebih, terutama pada hari-hari pertama setelah mencukur.

Jika Moms harus beraktivitas yang membuat Moms berkeringat, pastikan untuk membersihkan dan mengeringkan area tersebut secara menyeluruh setelahnya.

6. Jangan Mencukur Area yang Teriritasi

Jika kulit Moms masih teriritasi setelah mencukur bulu kemaluan, beri waktu untuk pulih sebelum mencukur kembali.

Terus mencukur pada kulit yang sedang mengalami iritasi dapat memperburuk kondisi dan menyebabkan masalah yang lebih parah.

Biarkan kulit pulih sepenuhnya sebelum mencukur kembali untuk menghindari iritasi lebih lanjut.

DONE.

Mencukur Bulu Kemaluan Menurut Hadits

Alat Cukur (Orami Photo Stock)
Foto: Alat Cukur (Orami Photo Stock)

Perlu diketahui jika mencukur bulu kemaluan adalah salah satu sunnah dari Rasulullah SAW dan menjadi fitrah yang baik, sesuai dengan sabda Rasulullah SAW dari Abu Hurairah ra.

"Fitrah ada 5 : khitan, mencukur bulu kemaluan, memendekkan kumis, potong kuku dan mencabut bulu kemaluan." (HR. Bukhari 5891 dan Muslim 257).

Agama Islam mengajarkan untuk mencabut bulu dengan teratur yang tentunya memiliki alasan dan banyak manfaat terutama dengan kesehatan dan kebersihan.

Dari beberapa hadis yang mengatakan tentang kesunnahan mencukur bulu kemaluan, para ulama kemudian sepakat jika hukum mencukur bulu kemaluan adalah sunnah dengan kata lain dianjurkan.

Akan tetapi terjadi perbedaan pendapat dalam masalah mencukur atau mencabut bulu kemaluan tersebut.

Madzhab Hanafiyah mengatakan jika sunnahnya merupakan mencabut, akan tetapi Madzhab Maliki mengungkapkan sebaliknya yakni sunnahnya bukan mencabut namun mencukur.

Selain itu, Madzhab Syafi’i juga memiliki pandangan yang berbeda, yaitu membedakan muslim yang masih belum menikah dengan wanita yang sudah lanjut usia.

Untuk wanita muslim yang masih muda, maka disunnahkan untuk mencabut bulu kemaluan, sedangkan untuk wanita yang sudah lanjut usia, disunnahkan untuk mencukurnya saja.

Sedangkan, Madzhab Hambali atau Imam Ahmad berpendapat, jika sunnahnya adalah mencukur dan pendapat terakhir ini disetujui oleh Lembaga Kajian Fatwa Arab.

Baca Juga: Manfaat dan Efek Samping Lactic Acid untuk Kulit, Catat!

Ada alasan mengapa rambut tumbuh di kemaluan. Moms dapat memilih untuk selalu mencukur atau membirkannya saja.

Namun yag terpenting adalah Moms harus selalu menjaganya agar selalu bersih sehingga terhindar dari berbagai infeksi.

Demikian Moms penjelasan mengenai cara mencukur bulu kemaluan yang baik dan sehat. Semoga bermanfaat.

  • https://jamanetwork.com/journals/jamadermatology/fullarticle/2529574
  • https://www.jsm.jsexmed.org/article/S1743-6095(15)32624-2/fulltext
  • https://www.womenshealthmag.com/health/a19967763/shaving-pubic-hair-safe/
  • https://flo.health/menstrual-cycle/lifestyle/hygiene-and-beauty/how-to-shave-pubic-hair
  • https://youngwomenshealth.org/2013/08/22/removing-pubic-hair/
  • https://www.healthline.com/health/how-to-trim-pubic-hair
  • https://www.healthshots.com/intimate-health/feminine-hygiene/why-you-should-cut-your-pubic-hair/
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/325213#treatments

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb