14 Februari 2022

Pemeriksaan Kadar CRP, Penting untuk Deteksi Risiko Serangan Jantung

Perlu waspada jika kadarnya tinggi, ya, Moms!
Pemeriksaan Kadar CRP, Penting untuk Deteksi Risiko Serangan Jantung

Protein C-reaktif (C-Reactive Protein/CRP) adalah zat yang diproduksi hati sebagai respons terhadap peradangan.

Kadar CRP yang tinggi dalam darah bisa menjadi tanda adanya peradangan dalam tubuh.

Berbagai macam kondisi bisa menjadi penyebab, mulai dari infeksi hingga kanker.

Kadar CRP yang tinggi juga dapat menunjukkan peradangan di arteri jantung, yang menunjukkan tingginya risiko serangan jantung.

Pemeriksaan kadar CRP adalah tes yang sangat tidak spesifik.

Kadar CRP dapat meningkat pada banyak kondisi inflamasi.

Lebih lanjutnya, simak pembahasan berikut ini!

Baca Juga: Hati-Hati, Ini 10 Ciri Penyakit Jantung yang Harus Diwaspadai!

Mengapa Pemeriksaan Kadar CRP Diperlukan?

8 Pertanyaan Yang Penting Ditanyakan Ke Dokter Saat Promil  7
Foto: 8 Pertanyaan Yang Penting Ditanyakan Ke Dokter Saat Promil 7

Foto: Orami Photo Stock

Jika dokter mencurigai adanya gangguan inflamasi (seperti radang sendi, kanker, infeksi, dll.), mereka mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan kadar CRP.

Tes ini dapat menunjukkan adanya peradangan tingkat tinggi dalam tubuh.

Meski tidak menunjukkan di mana letak peradangan atau apa yang mungkin menyebabkannya.

Jika Moms memiliki riwayat masalah peradangan sebelumnya, dokter mungkin juga menyarankan tes kadar CRP sesekali.

Ini untuk melihat bagaimana pengobatan bekerja, dan apakah masalah dikelola dengan benar.

Penting untuk diketahui, pemeriksaan kadar CRP sensitivitas tinggi adalah tes yang sedikit berbeda dari tes CRP biasa.

Tes ini biasanya memprediksi penyakit jantung dan stroke.

Pemeriksaan kadar CRP biasa dapat membantu mengungkap berbagai penyakit yang menyebabkan peradangan dengan mengukur tingkat protein yang tinggi.

Sementara pemeriksaan CRP sensitivitas tinggi (hs-CRP) mengukur tingkat protein yang lebih rendah, yang dapat menandakan risiko penyakit jantung dan stroke.

Baca Juga: Mengenal Kardiomegali, Penyakit Pembesaran Jantung yang Membahayakan

CRP dan Penyakit Jantung

Manfaat ceri - kesehatan jantung - 3.jpg
Foto: Manfaat ceri - kesehatan jantung - 3.jpg (Shutterstock.com)

Foto: Orami Photo Stock

Menurut rekomendasi yang diterbitkan pada 2019 di American Heart Association Journal, CRP memiliki kaitan erat dengan penyakit jantung.

Orang dengan kadar CRP lebih besar atau sama dengan 2 miligram per liter (mg/L) memiliki risiko tinggi terkena penyakit kardiovaskular.

Peningkatan kadar CRP juga diduga berperan penting menentukan perlu tidaknya perawatan yang lebih intensif setelah serangan jantung atau prosedur jantung.

Kadar CRP mungkin juga berguna dalam mengidentifikasi orang yang berisiko penyakit jantung ketika kadar kolesterol saja mungkin tidak membantu.

Bagaimana Pemeriksaan Kadar CRP Dilakukan?

Perlukah Tes Darah Sebelum Jalani Promil? 1
Foto: Perlukah Tes Darah Sebelum Jalani Promil? 1 (Orami Photo Stock)

Foto: Orami Photo Stock

Pemeriksaan kadar CRP dilakukan dengan mengambil sampel darah.

Biasanya dari pembuluh darah vena di bagian dalam siku atau punggung tangan.

Sebelum mengambil sampel darah, petugas akan membersihkan kulit di atas vena dengan antiseptik.

Selanjutnya, mereka melilitkan karet gelang di lengan, agar pembuluh darah sedikit menonjol.

Petugas kesehatan kemudian memasukkan jarum kecil ke dalam vena dan mengumpulkan darah dalam botol kecil steril.

Setelah petugas kesehatan mengumpulkan sampel darah, karet di lengan akan dilepas.

Lalu, area bekas suntikan akan ditutup dengan kasa atau plester.

Secara umum, hasil pemeriksaan kadar CRP akan diukur dalam mg/dL atau mg/L.

Dokter kemudian akan menjelaskan hasil tes. Kadar CRP dianggap tinggi jika sama dengan atau lebih besar dari 10 mg/L.

Baca Juga: Pahami Jenis dan Fungsi Melakukan Tes Darah untuk Kesehatan

Apa yang Terjadi Jika Kadar CRP Tinggi?

iritasi-konsultasi dokter.jpg
Foto: iritasi-konsultasi dokter.jpg (Health3-0.com)

Foto: Orami Photo Stock

Orang dengan kadar CRP yang lebih tinggi memiliki risiko 2-3 kali lebih tinggi untuk mengalami serangan jantung.

Ini dibandingkan dengan orang dengan kadar CRP yang lebih rendah.

Sebuah studi kecil pada 2013 di Current Health Sciences Journal mengevaluasi 100 orang dengan faktor risiko kardiovaskular.

Para peneliti menemukan bahwa orang dengan kadar CRP lebih dari 10 mg/L memiliki risiko 4% untuk mengembangkan penyakit kardiovaskular yang fatal dalam 10 tahun.

Jika dokter menduga seseorang mungkin berisiko terkena penyakit jantung atau stroke, pemeriksaan kadar CRP mungkin direkomendasikan.

Bila dokter khawatir akan gejala kondisi peradangan lain selain masalah kardiovaskular, mereka mungkin merekomendasikan pemeriksaan kadar CRP.

Tujuannya untuk mendiagnosis beberapa penyakit, seperti:

Lalu, jika kadar CRP tinggi, apa yang harus dilakukan?

Baca Juga: Mengenal Rhinitis Alergi, Peradangan di Rongga Hidung Akibat Alergi

Hal yang Harus Dilakukan

Terkadang, menurunkan kadar CRP tidak menjadi jaminan untuk menurunkan risiko penyakit kardiovaskular atau autoimun.

Penting untuk diketahui bahwa kadar CRP tinggi disebut biomarker.

Biomarker adalah faktor yang perlu diingat ketika menganalisis kesehatan seseorang, tetapi bukan indikator yang berdiri sendiri untuk diagnosis tertentu.

Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah memperbaiki pola makan.

Mengonsumsi makanan bergizi seimbang, termasuk perbanyak asupan buah dan sayuran, dapat membantu menurunkan kadar CRP.

Jika seseorang berisiko tinggi terkena penyakit kardiovaskular dan hasil tes menunjukkan CRP tinggi, dokter mungkin meresepkan obat statin atau obat penurun kolesterol lainnya.

Berbagai metode pengobatan lain juga sedang dipertimbangkan oleh para ahli, untuk mengatasi kadar CRP tinggi.

Termasuk suplementasi vitamin C, terutama bagi orang yang memiliki peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.

Demikian pembahasan mengenai CRP, pemeriksaannya, dan kondisi yang terkait dengannya.

Dapat diketahui bahwa CRP adalah zat yang diproduksi hati sebagai respons terhadap peradangan.

Baca Juga: 4 Manfaat Flaxseed Bagi Kesehatan, Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Kolesterol!

Jika dokter mencurigai adanya peradangan tingkat tinggi, mereka mungkin merekomendasikan pemeriksaan kadar CRP.

Ini bisa menjadi cara mengidentifikasi penyebab yang mendasari peradangan itu.

Meski pemeriksaan kadar CRP tidak dapat mengatakan apa sebenarnya yang menyebabkan peradangan, dokter dapat menggunakannya untuk membantu mereka mendiagnosis masalah kesehatan yang dialami.

Terkadang, hasil pemeriksaan kadar CRP yang tinggi dapat menjadi faktor risiko penyakit kardiovaskular.

Jika ada keluhan atau perubahan pada tubuh yang tak kunjung menghilang dan menyebabkan tidak nyaman, bicarakan dengan dokter.

Semakin dini kadar CRP yang tinggi terdeteksi, maka semakin baik.

Sebab, dokter bisa segera melakukan upaya untuk membuat kadar CRP menjadi normal kembali.

  • https://www.ahajournals.org/doi/10.1161/CIR.0000000000000677
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/labs/pmc/articles/PMC3945266/
  • https://www.healthline.com/health/c-reactive-protein
  • https://www.verywellhealth.com/what-is-the-c-reactive-protein-crp-test-188021

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb