
Bronkodilator sering menjadi obat pilihan untuk masalah pernapasan.
Bila Moms dan Dads diresepkan obat ini oleh dokter, sebaiknya cari tahu lebih dalam mengenai obat ini terlebih dahulu.
Jangan khawatir, simak dengan teliti ulasan mengenai obatnya berikut ini.
Foto: Penyebab Sesak Napas pada Ibu Hamil-2.jpg
Foto: Orami Photo Stock
Bronkodilator adalah jenis obat yang membuat pernapasan lebih mudah dengan mengendurkan otot-otot di paru-paru dan memperlebar saluran udara (bronkus).
Obat ini sering digunakan untuk mengobati kondisi jangka panjang pada saluran pernapasan yang bisa menyempit dan meradanga, seperti:
Obat ini dapat berupa sebagai short-acting untuk mengobati serangan sesak napas yang tiba-tiba.
Ada pula yang berupa long-acting yang mengontrol sesak napas dan meningkatkan efektivitas kortikosteroid pada pengidap asma.
Baca Juga: Sering Batuk Sampai Muntah? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!
Foto: Yuk, Kenali Penyebab-Penyebab Asma pada Anak di Sini.jpg
Foto: Orami Photo Stock
Berikut ini adalah jenis-jenis yang umum dari bronkodilator sekaligus cara kerjanya.
Cara kerjanya merangsang merangsang beta-adrenoseptor di jalan napas, sehingga menyebabkan otot polos di sekitar saluran udara menjadi lebih rileks.
Dengan begitu dapat meningkatkan aliran udara dan mengurangi gejala, seperti sesak napas.
Contoh obatnya adalah salbutamol, salmeterol, formoterol, dan vilanterol.
Jenis antikolinergik memblokir aksi asetilkolin.
Asetilkolin adalah bahan kimia yang dilepaskan oleh saraf yang dapat menyebabkan pengetatan saluran bronkial.
Dengan memblokir bahan kimia tersebut, bronkodilator antikolinergik menyebabkan saluran udara rileks dan terbuka.
Contoh obat ini, yaitu ipratropium, tiotropium, aclidinium, dan glycopyrronium.
Tipe obat ini juga mengendurkan otot-otot saluran napas, meskipun dokter tidak tahu persis bagaimana cara kerjanya.
Turunan xantin utama adalah teofilin.
Dokter jarang meresepkan teofilin lagi karena banyak orang mengalami efek samping.
Baca Juga: 12 Penyebab Batuk Kering dan Cara Mengatasinya
Foto: Mengenal Asma Alergi Penyebab dan Pengobatannya 03.jpg (thesun.co.uk)
Foto: Orami Photo Stock
Setiap orang mungkin saja diresepkan dosis obat yang berbeda-beda.
Bergantung dengan jenis obat, usia, dan kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Meski begitu, biasanya dokter akan menggunakan aturan berikut.
Dosis berikut ini hanya menampilkan beberapa jenis obat saja.
Sediaan: inhaler
Tujuan pengobatan: mengobati asma dan PPOK.
Baca Juga: Mengatasi Asma Akibat Stres, Ini Penjelasannya!
Sediaan: inhaler
Tujuan pengobatan: mengobati asma dan PPOK.
Tujuan pengobatan: mengobati bronkospasme akut
Untuk bentuk sediaan obat minum dengan penyerapan segera (immediate-release).
Untuk bentuk sedian obat minum dengan penyerapan dimodifikasi (modified-release)
Baca Juga: Cari Tahu Apa Saja Minuman Pembersih Paru-Paru, Cegah Gangguan Pernapasan
Kebanyakan menggunakan bronkodilator inhalasi, karena menghirup obat memungkinkan mencapai paru-paru lebih cepat.
Di samping itu, hal ini juga memungkinkan dosis yang diambil juga lebih rendah, sehingga kemungkinan efel samping jadi lebih minim ketimbang obat minum.
Namun, pilihan bentuk bronkodilator perlu disesuaikan dengan usia, tingkat kesadaran, dan preferensi.
Lebih jelasnya, penggunaanbronkodilator akan dijelaskan sebagai berikut.
Menentukan cara terbaik dalam pemberian obat ini penting karena menjadi penentu seberapa besar dosis obat akan diberikan.
Contohnya, jika seseorang tidak cocok dengan bronkodilator inhalasi, obat tidak mencapai paru malah berakhir di bagian belakang tenggorokan.
Baca Juga: Ini Perbedaan Batuk Alergi dan Batuk Flu pada Balita
Foto: Sakit kepala.jpg
Foto: Orami Photo Stock
Efek samping bronkodilator dapat bervariasi, tergantung pada obat spesifik yang digunakan.
Efek sampingnya pada setiap orang dapat berbeda-beda, tergantung dengan bagaimana tubuh meresepons obat.
Berikut ini berbagai efek samping yang mungkin terjadi, yaitu:
Agar efek samping bisa diminimalisasi, gunakan obat sesuai dengan resep dokter.
Beri tahu dokter jika Moms dan Dads memiliki alergi obat, penyakit tertentu, atau sedang minum obat lain.