
Dampak sering mengeluarkan sperma bagi tubuh atau masturbasi, salah satunya adalah tidur lebih nyenyak, khususnya pada malam hari.
Namun, banyak mitos yang mengatakan, jika sering mengeluarkan sperma dapat memberikan dampak negatif untuk tubuh.
Lalu, apa sebenarnya dampak sering mengeluarkan sperma bagi tubuh?
Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini, yuk!
Baca juga: 7 Cara Melaporkan Penipuan Online, Bisa Lapor ke Polisi, Kemenkominfo, hingga ke OJK!
Foto: Pengertian Masturbasi (alodokter.com)
Masturbasi adalah aktivitas umum yang melibatkan menyentuh alat kelamin atau area sensitif lain di tubuh untuk gairah atau kenikmatan seksual.
Kegiatan ini merupakan cara alami dan aman untuk menjelajahi tubuh, merasakan kesenangan, dan melepaskan ketegangan seksual yang menumpuk.
Archieves of Sexual Behavior menyebutkan, sekitar 27 sampai 40 persen wanita dan 41 hingga 65 persen pria melakukan masturbasi satu kali dalam sebulan.
Terlepas dari mitosnya, sebenarnya tidak ada efek samping masturbasi yang berbahaya secara fisik.
Namun, terkadang, masturbasi yang berlebihan atau kompulsif bisa berbahaya atau menyebabkan masalah kesehatan mental.
Masturbasi terlalu sering juga bisa menyebabkan iritasi pada organ kelamin.
Bukan tak mungkin, aktivitas tersebut dapat pula meningkatkan risiko kecanduan, khususnya jika dilakukan dengan sangat sering.
Baca juga: 15 Rekomendasi Rambut Mulet yang Lagi Naik Daun di Korea
Foto: Dampak sering mengeluarkan sperma bagi tubuh (Orami Photo Stocks)
Masturbasi adalah aktivitas seksual yang 'sehat'. Ini dapat bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental, lho, Moms.
Beberapa studi menyebutkan, dampak sering mengeluarkan sperma bagi tubuh berhubungan dengan gairah seksual seseorang.
Berikut daftar dampak sering mengeluarkan sperma bagi tubuh, sesuai dengan penelitian.
Mengutip National Library of Medicine, masturbasi dapat mencegah depresi dan juga kecemasan atau anxiety, lho, Moms.
Biasanya, kegiatan masturbasi dapat mencegah pria mengalami depresi karena tidak dapat mengeluarkan gairah seksnya.
Namun, hampir di semua negara, masturbasi adalah kegiatan yang sering dilakukan oleh semua jenis kelamin untuk memuaskan hasrat seksnya tanpa cinta.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ejakulasi teratur dapat menurunkan risiko kanker prostat, meski dokter tidak yakin mengapa.
Studi dalam European Urology menyebut, dari 31.925 peserta dan 18 tahun masa tindak lanjut menemukan frekuensi ejakulasi lebih tinggi diyakini berkaitan dengan risiko kanker prostat lebih rendah.
Menurut studi tahun 2015 pada wanita yang sudah menikah, mereka yang melakukan masturbasi dilaporkan mengalami lebih banyak orgasme.
Aktivitas tersebut juga diduga bisa meningkatkan kualitas seks dengan pasangan.
Wanita yang sering melakukan masturbasi memiliki hasrat seksual yang tinggi, sehingga pria akan semakin puas selama berhubungan.
Melakukan mastrubasi atau sering mengeluarkan sperma juga dapat mencegah terkena penyakit menular seksual, lho, Moms.
Karena, dengan masturbasi, Moms atau Dads tidak asal berhubungan dengan orang lain yang mungkin sudah memiliki penyakit seksual sebelumnya.
Dampak sering mengeluarkan sperma bagi tubuh yang berikutnya, yaitu bisa meningkatkan kualitas tidur.
Aktivitas merangsang tubuh untuk mengeluarkan sperma mungkin memerlukan cukup tenaga layaknya olahraga.
Sebagai gantinya, Moms atau Dads akan merasakan tubuh yang lebih segar sehingga kualitas tidur juga lebih optimal.
Baca juga: 5 Rekomendasi Psikolog Jogja untuk Bantu Atasi Masalah Kesehatan Mental
Foto: Efek samping masturbasi (Pexels.com)
Masturbasi tidak memiliki efek samping yang berbahaya.
Namun, beberapa orang mungkin merasakan efek samping masturbasi, seperti:
Beberapa orang mungkin merasa bersalah melakukan masturbasi, karena kepercayaan budaya, spiritual, atau agama.
Masturbasi sebenarnya tidak salah, namun mungkin Moms masih mendengar pesan bahwa kesenangan diri itu adalah hal yang "kotor" dan "memalukan".
Jika merasa bersalah setelah melakukan masturbasi, Moms dapat berbicara dengan seseorang yang dipercaya.
Bicarakan tentang mengapa merasa seperti itu dan bagaimana Moms dapat melewati perasaan bersalah jika ingin melakukannya lagi.
Terapis yang berspesialisasi dalam kesehatan seksual dapat menjadi sumber yang baik untuk membantu mengatasi perasaan malu atau bersalah yang terkait dengan masturbasi.
Beberapa orang dapat mengembangkan kecanduan masturbasi atau disebut "kecanduan seks".
Namun, istilah ini tidak dikenal dalam “Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders” (DSM-5) dan tidak dianggap oleh beberapa ahli sebagai kecanduan sejati.
Terlepas dari itu, kecanduan masturbasi diyakini bisa menyebabkan hal-hal sebagai berikut:
Jika Moms khawatir melakukan masturbasi terlalu sering, jangan ragu untuk untuk berbicara dengan dokter atau konselor tentang cara menguranginya.
Apabila ingin mengurangi masturbasi, pertimbangkan terapi bicara.
Moms juga bisa mencoba menguranginya dengan menyibukkan diri untuk melakukan aktivitas lain.
Foto: Cara menghindari masturbasi (https://healthline.com/)
Kecanduan masturbasi dapat dicegah dengan beberapa kegiatan berikut ini.
Selain itu, Moms juga dapat mencari kegiatan positif lain yang dapat mengalihkan perhatian dari keinginan untuk masturbasi.
Baca juga: Penyakit Faringitis, Peradangan pada Selaput Lendir Bagian Belakang Tenggorokan
Foto: Mitos tentang Masturbasi
Dampak sering mengeluarkan sperma bagi tubuh lebih banyak ke positif.
Namun, masih banyak mitos mengenai aktivitas seks ini.
Apa saja mitos-mitos terkait masturbasi? Berikut ini beberapa di antaranya:
Beberapa orang mungkin juga percaya bahwa masturbasi dapat berdampak negatif pada hubungan romantis.
Tidak sedikit pula yang percaya bahwa masturbasi mungkin mengindikasikan bahwa salah satu pasangan mengalami ketidakpuasan seksual.
Memang, masturbasi berlebihan dapat memiliki efek negatif.
Namun, terlepas dari itu, banyak orang menemukan bahwa masturbasi sendiri atau dengan pasangan dapat meningkatkan kualitas kehidupan seks mereka.
Selain itu, masturbasi dapat pula dianggap sebagai salah satu bentuk aktivitas seksual yang paling aman, karena tidak berisiko kehamilan atau IMS.
Baca juga: Waspada Scam, Skema Penipuan untuk Mengambil Harta Korbannya
Itu dia penjelasan tentang dampak sering mengeluarkan sperma bagi tubuh.
Jika ingin masturbasi, pastikan untuk melakukannya secara bijak.
Jangan sampai melakukannya sembarangan dan menyebabkan kerugian pada diri sendiri maupun orang lain, ya!
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.