
Salah satu penyakit yang dapat menyerang sistem saraf adalah Disartria. Ini terjadi saat otot-otot yang digunakan untuk berbicara menjadi lemah atau sulit dikendalikan.
Ini sering menyebabkan cadel atau bicara lambat dan sulit dipahami. Penyebabnya termasuk gangguan sistem saraf dan kondisi yang menyebabkan kelumpuhan wajah, kelemahan otot lidah atau tenggorokan.
Baca Juga: Ketahui Fungsi 12 Saraf Kranial di Otak yang Mengatur Kemampuan Pancaindra Manusia
Foto: Disartria -1
Foto: Medicalnewstoday.com
Tanda dan gejala disartria bervariasi, tergantung pada penyebab yang mendasari dan jenis disartria. Ini mungkin termasuk:
Disartria bisa menjadi tanda kondisi serius. Temui dokter jika mengalami perubahan mendadak atau tidak dapat dijelaskan terkait kemampuan berbicara.
Dikutip Mayo Clinic, kondisi yang dapat menyebabkan disartria meliputi:
Baca Juga: 12 Arti Kedutan Bibir Kanan Bawah Menurut Medis, Bisa Jadi Tanda Gangguan Saraf, Lho!
Foto: Disartria -2
Foto: Myastheniagrvisnews.com
Disartria dapat mempengaruhi anak-anak dan orang dewasa. Seseorng berisiko lebih tinggi terkena penyakit ini jika:
Jika dokter mencurigai seseorang menderita disartria, biasanya ada kemungkinan untuk dirujuk ke ahli patologi wicara-bahasa.
Spesialis ini dapat menggunakan beberapa pemeriksaan dan tes untuk menilai tingkat keparahan dan mendiagnosis penyebab disartria.
Misalnya dengan mengevaluasi cara berbicara dan menggerakkan bibir, lidah, dan otot wajah. Spesialis ini juga dapat menilai aspek kualitas vokal dan pernapasan.
Setelah pemeriksaan awal, dokter mungkin meminta satu atau lebih dari tes berikut:
Baca Juga: Nefropati Diabetik: Penyakit Saraf yang Menyerang Penderita Diabetes
Foto: Disartria -3
Foto: Markbrighamdo.com
Dilansir dari Stikes Surabaya, terdapat jenis-jenis Disartria yang ada saat ini, seperti:
Baca Juga: Ayah Gigi Mengamuk karena Penyakit, Ini 4 Penyakit Saraf yang Bisa Mempengaruhi Emosi
Foto: Disartria -4
Foto: Umaine.edu
Rencana perawatan yang direkomendasikan dokter untuk disartria akan tergantung pada diagnosis spesifik. Jika gejala terkait dengan kondisi medis yang mendasarinya, dokter mungkin merekomendasikan obat-obatan, pembedahan, terapi wicara-bahasa, atau perawatan lain untuk mengatasinya.
Jika disartria disebabkan oleh tumor atau lesi yang dapat dioperasi di otak atau sumsum tulang belakang, dokter mungkin merekomendasikan pembedahan.
Ahli patologi wicara-bahasa mungkin dapat membantu meningkatkan kemampuan komunikasi. Mereka mungkin mengembangkan rencana perawatan khusus untuk membantu:
Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, sehingga sulit untuk dicegah. Tetapi risiko disartria dapat dikurangi dengan mengikuti gaya hidup sehat yang menurunkan kemungkinan terkena stroke. Contohnya:
Disartria dapat diobati dengan mengatasi penyebab. Namun, obat resep tertentu seperti obat penenang malah dapat menyebabkan disartria.
Oleh karena itu, terapi farmakologi diberikan setelah penegakan diagnose melalui sejumlah pemeriksaan seperti CT-scan, MRI, EEG, punksi lumbal, biopsi otak, darah, dan urin yang dilakukan bersamaan dengan sejumlah tes neuropsikologi.
Pengobatan pada disartria bervariasi tergantung pada penyebab yang mendasari. Pengobatan kejang disartria (hiperkinetik disartria) dan hipokinetik disartria dapat berbeda tergantung beratnya kondisi.
Selain terapi wicara dan bahasa, orang yang terkena disartria juga membutuhkan bantuan dari terapis fisik untuk meningkatkan keseimbangan, gerakan dan koordinasi tubuh.
Neuropsikologis juga membantu meningkatkan memori dan proses perseptual dengan pilihan perawatan yang tepat.
Perawatan juga tersedia untuk memfasilitasi kebutuhan pengetahuan dan tujuan pengobatan. Selain itu, hal yang dibutuhkan penderita disartria adalah dukungan sosial terutama dari keluarga.
Jika gejala Disartria mulai terasa, tidak ada salahnya untuk menghubungi dokter untuk mengetahui beberapa kemungkinannya.