08 Juni 2022

Deretan Fakta Kandung Kemih Turun (Sistokel), Waspadai Moms!

Pada Si Kecil gejalanya akan sulit terdeteksi
Deretan Fakta Kandung Kemih Turun (Sistokel), Waspadai Moms!

Foto: Orami Photo Stocks

Kandung kemih turun (sistokel) bisa dialami wanita ataupun pria seiring bertambahnya usia.

Umumnya, kandung kemih didesain khusus untuk menyimpan dan mengeluarkan urine atau dikenal buang air kecil.

Karena beberapa faktor risiko, sejumlah orang bisa mengalami kandung kemih tak berfungsi dengan normal.

Bisa juga dialami anak-anak, bagaimana ciri-ciri serta pengobatan kandung kemih yang turun?

Baca Juga: 10 Makanan Prebiotik yang Bisa Bantu Sehatkan Pencernaan

Ciri-Ciri Kandung Kemih Turun

kandung saluran kemih turun
Foto: kandung saluran kemih turun (Affiliatedurologist.com)

Foto: Orami Photo Stocks

Kandung kemih turun (prolaps) adalah suatu keadaan yang bisa terjadi sewaktu-waktu.

"Ini terjadi ketika otot dan jaringan pendukung atau dinding vagina melemah," dr. Devintha Tiza Ariani, Sp.U Dokter Spesialis Bedah Urologi, RS Pondok Indah – Puri Indah.

Pada wanita, hal ini membuat kandung kemih turun mendekati area vagina atau organ intim.

Beberapa tanda dan ciri-ciri yang bisa dialami dari kandung kemih yang turun meliputi:

1. Perut Tidak Nyaman

Sakit perut tak biasa adalah tanda dari kandung kemih yang turun.

Sistokel membuat perasaan penuh pada vagina atau tidak nyaman di bagian perut bawah pada pria.

Rasa tidak nyaman ini akan dialami lebih sering terutama ketika batuk, mengejan, atau berhubungan seksual.

Berbeda dengan sakit perut biasanya, rasa tidak nyaman ini dalam kurun waktu lama dan terus-terusan.

2. Sulit Menahan Buang Air Kecil

Sulit menahan buang air kecil adalah tanda dari kandung kemih turun lainnya.

Hal ini membuat wanita ataupun pria harus buang air kecil dengan segera dan sulit ditahan-tahan.

"Akibatnya, ini membuat penderitanya bisa mengompol tanpa disadari," terang dr. Devintha.

Pada anak-anak, ini bisa dialami tapi jarang yang bisa merasakan gejalanya layaknya orang dewasa.

3. Ada Benjolan Sekitar Organ Intim

"Ciri-ciri lain kandung kemih yang turun adalah ada benjolan pada vagina," tutur dr. Devintha.

Benjolan ini bisa terlihat saat berdiri dalam waktu lama dan mungkin dapat hilang saat berbaring.

Meski begitu, tak semua benjolan di sektiar vagina adalah mengarah pada gangguan kandung kemih.

Untuk kasus lainnya, ini bisa tanda dari tumor atau adanya bisul yang tumbu di daerah vagina.

Baca Juga: Perhatikan, Ini Posisi Buang Air Kecil yang Baik untuk Ibu Hamil

Penyebab Kandung Kemih Turun

infeksi saluran kemih
Foto: infeksi saluran kemih (emra.org)

Foto: Orami Photo Stocks

Anak-anak dengan kandung kemih turun mungkin tidak memiliki gejala sama sekali.

Kandung kemih turun pada anak mungkin bisa terlihat dari adanya bercak darah dan nyeri saat buang air kecil

Terlepas itu, ada sejumlah faktor penyebab terjadinya sistokel pada wanita, pria, dan anak-anak, yakni:

1. Obesitas

Waspada, kelebihan berat badan atau obesitas adalah penyebab seseorang bisa mengalami sistokel.

Kandung kemih turun ini dapat dialami wanita dan pria obesitas karena adanya penekanan pada perut bagian bawah.

Mengutip Mayo Clinic, cegah kondisi obesitas dengan memerhatikan pola makan sehat dan rutin berolahraga setiap hari.

2. Sering Mengangkat Beban Berat

Menurut penjelasan dokter Devintha, sering mengangkat berat bisa menyebabkan kandung kemih turun.

Baik pria ataupun wanita, jangan memaksakan badan apabila beban barang terlalu berlebihan.

Jika kebiasaan ini kerap dilakukan, kandung kemih dapat turun dan mengalami kesulitan buang air kecil.

3. Kehamilan dan Melahirkan

3 Komplikasi Berbahaya Dalam Kehamilan, Moms Wajib Waspada!.jpg
Foto: 3 Komplikasi Berbahaya Dalam Kehamilan, Moms Wajib Waspada!.jpg (Shutterstock.com)

Foto: Orami Photo Stocks

Kehamilan dan melahirkan dapat menyebabkan otot dasar panggul melemah dan memicu turunnya kandung kemih ke vagina.

Otot panggul dapat meregang dan menjadi lebih lemah selama kehamilan atau persalinan pervaginam.

Jika otot panggul tidak memberikan dukungan yang cukup, kandung kemih mungkin melorot atau melemah.

Saat kandung kemih melorot, itu bisa menyebabkan pembukaan uretra meregang dan terjadinya sistokel.

Baca Juga: Kandidiasis, Jamur Vagina yang Pengaruhi Kesuburan?

4. Masa Menopause

Tak hanya wanita produktif di kala kehamilan, masa menopause pun salah satu penyebab kandung kemih turun.

Penurunan kadar estrogen yang terjadi saat menopause juga dapat menjadi penyumbang terjadinya sistokel.

Peluang seorang wanita untuk terkena sistokel meningkat seiring bertambahnya usia.

Hal ini mungkin karena penuaan cenderung melemahkan otot dan jaringan pendukung dasar panggul.

5. Riwayat Operasi

Sejumlah orang melakukan tindakan operasi untuk beberapa kondisi penyakit yang diderita.

Riwayat radioterapi dan pasca operasi seperti histerektomi (pengangkatan rahim) juga merupakan salah satu penyebab terjadinya sistokel.

Kandung kemih yang turun ini mungkin tak langsung dialami. Seiring waktu berlalu, tanda ciri-ciri sistokel dapat mulai dirasakan.

Baca Juga: Ketahui Mengenai Kehamilan Geriatri, Kehamilan di Usia Lanjut

Dampak Kesehatan Kandung Kemih Turun

Penyebab sering buang air kecil.jpeg
Foto: Penyebab sering buang air kecil.jpeg (https://www.franciscanhealth.org/news-and-events/news/bladder-leakage-isnt-normal-part-aging-women)

Foto: Orami Photo Stocks

Sebagian kasus, kandung kemih yang turun bisa sembuh dengan beberapa pengobatan tertentu.

Namun, tak menutup kemungkinan komplikasi dapat terjadi sebagai dampak dari sistokel atau kandung kemih yang melemah.

"Komplikasi dari sistokel dapat terjadi retensi urine atau pengeluaran urine yang terhambat," jelas dr. Devanthy.

Tak hanya itu, ini pun memicu tekanan pada saluran berkemih, khususnya ureter dan uretra.

Pada efek jangka panjang dapat menyebabkan urine kembali ke ginjal, turunnya organ panggul sampai menyebabkan gagal ginjal.

Jangan pernah menunda pengobatan apabila mulai merasakan tanda-tanda kandung kemih yang turun.

Semakin cepat ditangani, maka akan menurunkan risiko terkena dampak atau komplikasi dari kandung kemih turun.

Baca Juga: Serba-serbi Varikokel (Varises pada Testis), Sudah Tahu Dads?

Cara Mengatasi Kandung Kemih Turun (Sistokel)

Otot panggul melemah.jpeg
Foto: Otot panggul melemah.jpeg (https://www.emedicinehealth.com/frequent_urination/article_em.htm)

Foto: Orami Photo Stocks

Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan guna mencegah dan mengobati kandung kemih yang turun, di antaranya:

1. Senam Kegel

Urology Health mengajurkan wanita untuk rutin senam kegel sebagai bagian mencegah sistokel.

Latihan otot-otot dasar panggul ini membantu vagina menguatkan otot-ototnya dan kandung kemih sekaligus.

Di luar itu, senam kegel rutin juga bisa bantu sistem reproduksi wanita berfungsi dengan normal.

2. Terapi Hormon

Terapi sistokel nantinya disesuaikan dengan derajatnya. Pemasangan pesari vagina atau alat penunjang lain adalah salah satu cara yang dilakukan.

Ini pun termasuk terapi pengganti estrogen di dalam tubuh.

Penggunaan hormon estrogen ini bisa dalam bentuk krim vagina, pil atau cincin. Penggunaan terapi ini ini terutama jika sudah mengalami menopause.

Estrogen dapat membantu menguatkan otot-otot dasar panggul yang dapat menurun setelah menopause.

3. Menjaga Berat Badan Ideal

Pada kondisi berat memerlukan operasi pembedahan.

Oleh karena itu, cegah hal ini dengan menjaga berat badan idela, serta menjaga asupan yang tinggi serat.

Hindari mengangkat beban berlebihan serta olahraga yang rutin setiap hari.

Demikian fakta penting dari kandung kemih turun atau sistokel pada wanita dan pria. Semoga bermanfaat!

  • https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/cystocele#:~:text=A%20cystocele%20is%20when%20the,the%20severity%20of%20the%20cystocele.
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cystocele/symptoms-causes/syc-20369452
  • https://www.urologyhealth.org/urology-a-z/b/bladder-prolapse-(cystocele)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb