11 September 2023

Frekuensi Napas Normal dalam 60 Detik pada Anak dan Dewasa

Pastikan frekuensi napas Moms dan keluarga dalam rentang normal, ya!
Frekuensi Napas Normal dalam 60 Detik pada Anak dan Dewasa

Foto: Freepik.com/jcomp

Penyebab Frekuensi Napas Lebih Rendah dari Normal

Menarik Napas
Foto: Menarik Napas (Orami Photo Stocks)

Frekuensi napas yang lebih rendah dari batas normal disebut bradipnea.

Ada beberapa penyebab bradipnea, yang meliputi:

1. Penyakit Neurologis

Gangguan pada otak atau saraf yang mengendalikan pernapasan dapat menyebabkan bradipnea.

Contohnya termasuk cedera otak traumatis, penyakit saraf seperti Guillain-Barré syndrome, dan beberapa kondisi lainnya.

2. Gangguan Metabolik

Beberapa kondisi metabolik, seperti hipotiroidisme (kondisi di mana tiroid tidak aktif seperti seharusnya), dapat menyebabkan penurunan frekuensi napas.

3. Hipoksia

Pada beberapa kondisi, kurangnya oksigen dapat memperlambat laju pernapasan.

Meskipun respons tubuh yang lebih umum terhadap hipoksia adalah meningkatkan frekuensi napas.

4. Kondisi Paru-Paru Kronis

Meskipun kondisi paru-paru seperti PPOK sering menyebabkan napas cepat, dalam tahap lanjut atau dengan eksaserbasi tertentu, bisa terjadi penurunan laju pernapasan.

Frekuensi Napas Lebih Tinggi dari Normal

Sesak Napas
Foto: Sesak Napas (Medicalnewstoday.com)

Frekuensi napas yang lebih tinggi dari normal disebut takipnea. Ada berbagai penyebab untuk takipnea, antara lain:

1. Kekurangan Oksigen (Hipoksia)

Ketika kadar oksigen di darah menurun, tubuh biasanya merespons dengan meningkatkan frekuensi pernapasan untuk mendapatkan lebih banyak oksigen.

2. Demam

Penyakit infeksi atau kondisi lain yang menyebabkan demam dapat meningkatkan frekuensi pernapasan.

3. Asidosis

Ini adalah kondisi di mana tingkat keasaman darah meningkat, sering kali disebabkan oleh peningkatan karbon dioksida atau ketidakseimbangan elektrolit.

Tubuh mungkin merespons dengan meningkatkan frekuensi pernapasan untuk mencoba mengeluarkan karbon dioksida berlebih.

4. Penyakit Paru-Paru

Kondisi seperti asma, bronkitis, PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik), pneumonia, dan emboli paru dapat menyebabkan takipnea.

5. Gagal Jantung

Gagal jantung kongestif, di mana jantung tidak memompa darah secara efisien, dapat menyebabkan cairan menumpuk di paru-paru, yang bisa menyebabkan takipnea.

6. Kecemasan dan Panik

Serangan kecemasan atau serangan panik dapat menyebabkan seseorang bernapas dengan cepat dan dangkal.

7. Anemia

Kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat untuk mengangkut oksigen ke jaringan.

8. Sepsis

Sebuah respons tubuh terhadap infeksi yang bisa mempengaruhi banyak sistem organ dan sering kali menyebabkan frekuensi napas yang meningkat.

Jika Frekuensi Napas Tidak Normal, Apakah Perlu ke Dokter?

Sesak Napas
Foto: Sesak Napas (shutterstock.com)

Sebenarnya, laju pernapasan yang sedikit tidak sesuai dengan normalnya masih tidak masalah sehingga tidak perlu dikhawatirkan.

Hanya saja, dalam beberapa kasus, tingkat pernapasan yang terlalu tinggi atau terlalu rendah bisa menjadi tanda adanya masalah medis.

Bila Moms, Dads, atau Si Kecil punya penyakit paru, seperti emfisema, asma, dan bronkitis kronis, bisa memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan apakah tingkat pernapasan masih aman sesuai dengan kondisi kesehatan.

Selain itu, sebaiknya perhatikan, Moms, bila tingkat pernapasan anggota keluarga ada yang sangat tidak normal dan disertai dengan gejala berikut:

  • Demam
  • Kelelahan
  • Sakit tenggorokan

Sebaiknya, segera periksakan ke dokter bila frekuensi napas tidak normal datang bersamaan dengan gejala di atas.

Di sisi lain, jangan sepelekan dan segera kunjungi dokter bila Moms, Dads, atau Si Kecil mengalami gejala berikut:

  • Kulit kebiruan
  • Terdengar suara saat bernapas
  • Sakit dada
  • Laju pernapasan sangat sedikit tiap menit

Pada dasarnya, perubahan laju pernapasan terjadi secara alami seiring bertambahnya usia.

Ini karena semakin menua, kita bisa lebih rentan mengalami penyakit dan penurunan fungsi organ tubuh.

Begitu pula dengan organ pernapasan yang turut bisa memengaruhi laju pernapasan Moms dan Dads.

Baca Juga: Ketahui 4 Cara Cek Pulsa XL dan Masa Aktifnya dengan Cepat

Itu dia Moms penjelasan tentang frekuensi napas normal, serta cara mengukurnya.

Jika frekuensi napas yang dihitung tidak normal dan ada gangguan lainnya, segera hubungi dokter, ya Moms!

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5980468/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7599577/
  • https://my.clevelandclinic.org/health/articles/10881-vital-signs
  • https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/vital-signs-body-temperature-pulse-rate-respiration-rate-blood-pressure
  • https://www.healthline.com/health/normal-respiratory-rate
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/324409
  • https://www.verywellhealth.com/what-is-a-normal-respiratory-rate-2248932
  • https://www.sleepfoundation.org/sleep-apnea/sleep-respiratory-rate
  • https://www.bmj.com/content/284/6316/626

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb