
Kondisi paru-paru pada penderita tuberkulosis tidaklah sama dengan paru-paru orang yang sehat.
Kerusakan paru yang disebabkan oleh penyakit tuberkulosis ini tidak bisa diperbaiki kembali oleh tubuh.
:Lantas, seperti apa kondisinya?
Foto: Batuk Jadi Tanda Gagal Jantung Benarkah Simak Penjelasannya di Sini.jpg
Foto Wanita Batuk (Orami Photo Stock)
Tuberkulosis (TB/TBC) disebabkan oleh bakteri yang disebut Mycobacterium tuberculosis.
Bakteri ini menyebar dari orang ke orang melalui tetesan mikroskopis yang dilepaskan ke udara (droplets).
Hal ini dapat terjadi ketika seseorang dengan bentuk aktif tuberkulosis yang tidak diobati batuk, berbicara, bersin, meludah, tertawa, atau bernyanyi.
Meskipun tuberkulosis menular, penularannya ternyata tidaklah mudah.
Mom atau Dads lebih mungkin terkena tuberkulosis dari orang terdekat daripada dari orang asing.
Kebanyakan orang dengan tuberkulosis aktif yang telah menjalani pengobatan yang tepat setidaknya selama dua minggu tidak lagi menularkan penyakitnya ke orang lain.
Baca juga: Pneumotoraks, Paru-Paru Kolaps yang Ditandai dengan Sesak Napas
Bila seseorang sudah terinfeksi, bakteri TB bisa merusak jaringan yang ada di paru-paru.
Paru-paru sendiri memiliki fungsi untuk membawa udara dari lingkungan dan mengalirkan oksigen ke aliran darah.
Dari paru-paru, oksigen diedarkan ke seluruh tubuh. Ketika jaringan paru-paru pada penderita tuberkulosis rusak, akan muncul berbagai masalah kesehatan, seperti:
Baca juga: Bagaimana Cara Mencegah Penyakit TBC? Ini 12 Cara Mudahnya
Bakteri adalah penyebab utama penyakit tuberkulosis. Untuk mengobatinya, diperlukan antibiotik.
Perawatan TB dengan antibiotik dilakukan kurang lebih selama 6 bulan.
Lamanya durasi perawatan dikarenakan antibiotik hanya bekerja ketika bakteri aktif membelah, dan bakteri penyebab TBC dapat beristirahat tanpa tumbuh dalam waktu lama.
Pengobatan ini diperlukan untuk menjaga agar infeksi TB laten tidak berkembang menjadi penyakit aktif.
Menurut Yashoda Hospital proses penyembuhan di dalam paru-paru selama dan setelah pengobatan tuberkulosis dapat menyebabkan jaringan parut.
Nah, jaringan parut inilah yang membedakan kondisi paru-paru pada penderita tuberkulosis dengan paru-paru orang yang sehat.
Bila ditampilkan dalam gambar, paru-paru pada pasien tuberkulosis akan terlihat sebagai berikut.
Foto: pulmonary-tuberculosis-36_big_gallery (https://prod-images-static.radiopaedia.org/multiple_choice_questions/432/pulmonary-tuberculosis-36_big_gallery.jpeg)
Foto Hasil Rontgen Penderita TBC (radiopaedia.org)
Baca juga: Paru-Paru Perokok Aktif dan Pasif, Kenali Perbedaan Nyata dan Risikonya
Foto: Makanan sehat untuk kulit wajah pria.png (https://healthylifeinsider.com/a-list-of-mens-healthy-foods-to-eat-everyday/)
Foto Pria Mengonsumsi Makanan Sehat (Orami Photo Stock)
Para peneliti telah menemukan bahwa sepertiga dari pasien yang berhasil disembuhkan dari TB cenderung mengalami kerusakan paru-paru permanen.
Dalam kasus yang parah, kondisi tersebut berubah menjadi rongga di paru-paru dan pelebaran saluran udara yang disebut bronkiektasis.
Itu artinya, kerusakan yang disebabkan oleh penyakit tuberkulosis tidak bisa disembuhkan sekaligus tidak bisa dihilangkan.
Melansir situs Everyday Health, selain pengobatan antibiotik, mengubah gaya hidup jadi lebih sehat perlu dilakukan pasien tuberkulosis.
Salah satu yang diperhatikan adalah perbaikan pola makan. Memenuhi kebutuhan zat gizi penting untuk memulihkan dan mempertahankan kesehatan.
Sebaliknya, jika pasien tuberkulosis kekurangan gizi, proses penyembuhan jadi lebih lambat. Bahkan, bisa jadi rentan dengan infeksi lain.
Baca juga: Mengenal Isoniazid, Antibiotik untuk Mengatasi Tuberkulosis
Berikut adalah perubahan gaya hidup untuk mendukung kesehatan paru-paru pada penderita tuberkulosis.
Baca juga: Mengenal Test Mantoux, Pemeriksaan Khusus untuk Deteksi Tuberkulosis
Jadi, tuberkulosis dapat menyebabkan jaringan parut pada paru-paru.
Oleh karena itu, pasien harus mengikuti pengobatan sesuai dengan anjuran dokter serta menerapkan gaya hidup yang sehat agar paru-paru tetap bisa bekerja dengan baik.