
Apakah Moms familiar dengan istilah pneumotoraks?
Jika tidak, ini adalah kondisi yang cukup serius dan bisa terjadi karena banyak hal.
Sesak napas dan nyeri dada bisa menjadi gejala pertama yang mungkin muncul.
Jika Moms mengalami nyeri dada dan sesak tiba-tiba, waspada kondisi pneumotoraks.
Berikut ini ulasan lengkapnya!
Pneumotoraks adalah kondisi saat udara bocor ke ruang antara paru-paru dan dinding dada (pleura) sehingga membuatnya kolaps.
Udara di rongga pleura dapat menumpuk dan menekan paru-paru sehingga seluruh atau sebagian paru bisa kolaps.
Kondisi ini bisa membahayakan nyawa jika tidak ditangani dengan segera.
Pneumotoraks bisa traumatis atau nontraumatis.
Traumatis berarti terjadi karena cedera seperti pukulan ke dada.
Sementara nontraumatis dapat terjadi jika seseorang memiliki penyakit paru, seperti PPOK atau tanpa alasan yang jelas pada orang tanpa penyakit paru.
Kondisi ini bisa menimbulkan komplikasi, misalnya memengaruhi organ yang ada di dekat paru-paru seperti jantung.
Foto: Gejala Pneumotoraks (Orami Photo Stock)
Foto: Orami Photo Stock
Jika pneumotoraks disebabkan oleh cedera, gejalanya sering muncul pada saat cedera atau segera setelahnya.
Sementara itu, jika pneumotoraks terjadi karena faktor nontraumatis gejalanya muncul spontan bahkan saat seseorang sedang beristirahat.
Serangan nyeri dada yang tiba-tiba sering kali merupakan gejala pertama yang muncul.
Adapun beberapa gejala yang bisa muncul, seperti:
Jika Moms atau orang terdekat mengalami beberapa gejala berikut, segera konsultasikan ke dokter.
Baca Juga: Cari Tahu Apa Saja Minuman Pembersih Paru-Paru, Cegah Gangguan Pernapasan
Foto: pneumotoraks
Foto: Orami Photo Stock
Penyebab pneumotoraks bisa disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:
Berikut ini berbagai penyebabnya:
Dibutuhkan perawatan dengan segera jika mengalami pneumotoraks traumatis karena menyebabkan komplikasi fatal.
Di antaranya seperti henti jantung, gagal napas, syok, dan kematian.
Spontan Primer
Ketika pneumotoraks spontan primer terjadi, tidak ada alasan yang jelas mengapa hal itu terjadi.
Ini lebih mungkin terjadi pada orang dengan kondisi, seperti:
Baca Juga: Polusi Udara Buruk, Jaga Kesehatan Paru dengan 5 Cara Ini
Spontan Sekunder
Ini terjadi karena beberapa penyakit berikut:
Baca Juga: Wheezing Bikin Napas Jadi Berbunyi, Ini 14 Kemungkinan Penyebabnya
Tension pneumotoraks sebenarnya bukan penggolongan pneumotoraks, tetapi istilah yang mencerminkan tingkat keparahan pneumotoraks.
Moms mungkin mengalaminya jika memiliki:
Ada beberapa subtipe lain selain traumatis dan nontraumatis, yaitu:
Foto: pneumotoraks (Orami Photo Stock)
Foto: Orami Photo Stock
Dokter biasanya bertanya tentang riwayat penyakit paru yang dimiliki dan melakukan pemeriksaan fisik setelahnya.
Pneumotoraks umumnya didiagnosis menggunakan rontgen dada.
Pada beberapa kasus, CT Scan mungkin diperlukan untuk memberikan gambaran yang lebih detail.
Selain itu, ultrasonografi bisa digunakan untuk mengenali pneumotoraks.
Selain itu, dokter juga mengukur tingkat gas tertentu dalam aliran darah.
Untuk mengukur gas seperti oksigen dan karbon dioksida, petugas kesehatan mengumpulkan sampel darah dan menganalisisnya di laboratorium.
Melansir Mayo Clinic, tujuan pengobatan pneumotoraks untuk mengurangi tekanan pada paru-paru sehingga memungkinkannya mengembang kembali.
Semua tergantung pada penyebab pneumotoraks.
Kemudian, tujuan selanjutnya untuk mencegah kekambuhan.
Adapun beberapa pilihan pengobatan yang bisa dilakukan, yaitu:
Jika hanya sebagian dari paru-paru yang kolaps, dokter mungkin hanya akan memantau kondisi dengan serangkaian rontgen dada sampai kelebihan udara benar-benar diserap dan paru-paru mengembang kembali.
Biasanya, observasi ini memakan waktu selama beberapa minggu.
Baca Juga: Flek Paru pada Anak, Waspadai 6 Pantangannya
Jika area paru yang kolaps hampir seluruhnya, kemungkinan jarum atau selang dada digunakan untuk mengeluarkan udara berlebih.
Jarum berongga dengan tabung fleksibel (kateter) dimasukkan di antara tulang rusuk ke dalam ruang berisi udara yang menekan paru-paru yang kolaps.
Kemudian, dokter mengeluarkan jarum dan menempelkan jarum suntik ke kateter untuk mengeluarkan udara berlebih.
Kateter dapat dibiarkan selama beberapa jam untuk memastikan paru-paru mengembang kembali dan pneumotoraks tidak berulang.
Sementara itu, dalam pemasangan selang dada, selang dada fleksibel dimasukkan ke dalam ruang berisi udara.
Kemudian, selang ini akan dipasang ke perangkat katup satu arah yang terus-menerus mengeluarkan udara dari rongga dada sampai paru-paru kembali mengembang dan sembuh.
Jika selang dada tak melebarkan kembali paru-paru, opsi non bedah untuk menutup kebocoran udara mungkin termasuk:
Terkadang operasi mungkin diperlukan untuk menutup kebocoran udara.
Pada kebanyakan kasus, operasi dilakukan melalui sayatan kecil, menggunakan kamera serat optik kecil, dan alat bedah yang sempit serta bergagang panjang.
Dokter bedah akan mencari area yang bocor atau lepuh udara yang pecah dan menutupnya.
Dokter bedah juga mungkin perlu membuat sayatan yang lebih besar di antara tulang rusuk untuk mendapat akses yang lebih baik ke bagian paru yang mengalami kebocoran.
Baca Juga: Tidur Menghadap Kipas Angin Menyebabkan Paru-paru Basah?
Dokter mungkin menyarankan untuk menghindari aktivitas tertentu yang memberi tekanan ekstra pada paru-paru untuk beberapa saat setelah pneumotoraks sembuh.
Misalnya, bepergian dengan pesawat, scuba diving, atau memainkan alat musik tiup.
Tanyakan pada dokter apa saja pantangan kegiatan yang perlu dipatuhi.
Jika mengalami berbagai gejala yang mengarah pada pneumotoraks, jangan ragu untuk konsultasi ke dokter.