23 Februari 2022

Pneumotoraks, Paru-Paru Kolaps yang Ditandai dengan Sesak Napas

Bisa mengancam nyawa jika tidak segera ditangani
Pneumotoraks, Paru-Paru Kolaps yang Ditandai dengan Sesak Napas

Apakah Moms familiar dengan istilah pneumotoraks?

Jika tidak, ini adalah kondisi yang cukup serius dan bisa terjadi karena banyak hal.

Sesak napas dan nyeri dada bisa menjadi gejala pertama yang mungkin muncul.

Jika Moms mengalami nyeri dada dan sesak tiba-tiba, waspada kondisi pneumotoraks.

Berikut ini ulasan lengkapnya!

Apa Itu Pneumotoraks?

Pneumotoraks adalah kondisi saat udara bocor ke ruang antara paru-paru dan dinding dada (pleura) sehingga membuatnya kolaps.

Udara di rongga pleura dapat menumpuk dan menekan paru-paru sehingga seluruh atau sebagian paru bisa kolaps.

Kondisi ini bisa membahayakan nyawa jika tidak ditangani dengan segera.

Pneumotoraks bisa traumatis atau nontraumatis.

Traumatis berarti terjadi karena cedera seperti pukulan ke dada.

Sementara nontraumatis dapat terjadi jika seseorang memiliki penyakit paru, seperti PPOK atau tanpa alasan yang jelas pada orang tanpa penyakit paru.

Kondisi ini bisa menimbulkan komplikasi, misalnya memengaruhi organ yang ada di dekat paru-paru seperti jantung.

Gejala Pneumotoraks

Gejala Pneumotoraks
Foto: Gejala Pneumotoraks (Orami Photo Stock)

Foto: Orami Photo Stock

Jika pneumotoraks disebabkan oleh cedera, gejalanya sering muncul pada saat cedera atau segera setelahnya.

Sementara itu, jika pneumotoraks terjadi karena faktor nontraumatis gejalanya muncul spontan bahkan saat seseorang sedang beristirahat.

Serangan nyeri dada yang tiba-tiba sering kali merupakan gejala pertama yang muncul.

Adapun beberapa gejala yang bisa muncul, seperti:

  • Rasa sakit yang tajam dan tiba-tiba menusuk dada
  • Napas cepat dan sesak napas (dispnea)
  • Kulit membiru yang dikenal dengan sianosis
  • Detak jantung cepat
  • Tekanan darah rendah
  • Vena jugularis yang membesar
  • Kecemasan
  • Kelelahan

Jika Moms atau orang terdekat mengalami beberapa gejala berikut, segera konsultasikan ke dokter.

Baca Juga: Cari Tahu Apa Saja Minuman Pembersih Paru-Paru, Cegah Gangguan Pernapasan

Penyebab Terjadinya Pneuomotoraks

pneumotoraks
Foto: pneumotoraks

Foto: Orami Photo Stock

Penyebab pneumotoraks bisa disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:

Pneumotroraks Traumatis

Berikut ini berbagai penyebabnya:

  • Trauma dada akibat kecelakaan kendaraan bermotor.
  • Tulang rusuk patah.
  • Pukulan ke dada saat berolahraga.
  • Luka tusuk atau peluru di dada.
  • Cedera yang tak disengaja selama prosedur medis seperti penempatan kateter sentral, penggunaan ventilator, biopsi paru, atau CPR.
  • Menyelam atau berada di ketinggian karena perubahan tekanan udara.

Dibutuhkan perawatan dengan segera jika mengalami pneumotoraks traumatis karena menyebabkan komplikasi fatal.

Di antaranya seperti henti jantung, gagal napas, syok, dan kematian.

Pneumotoraks Nontraumatis

Spontan Primer

Ketika pneumotoraks spontan primer terjadi, tidak ada alasan yang jelas mengapa hal itu terjadi.

Ini lebih mungkin terjadi pada orang dengan kondisi, seperti:

  • Selama masa kehamilan
  • Pada orang dengan sindrom Marfan
  • Pada mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan pneumotoraks
  • Pada orang yang sehat dengan tubuh tinggi dan kurus

Baca Juga: Polusi Udara Buruk, Jaga Kesehatan Paru dengan 5 Cara Ini

Spontan Sekunder

Ini terjadi karena beberapa penyakit berikut:

  • Sebagai bentuk dari PPOK, termasuk emfisema atau bronkitis kronis
  • Infeksi akut atau kronis, seperti tuberkulosis atau pneumonia
  • kanker paru-paru
  • Cystic fibrosis
  • Asma
  • Sindrom gangguan pernapasan akut parah
  • Fibrosis paru idiopatik
  • Penyakit pembuluh darah kolagen
  • Menghirup obat-obatan seperti kokain atau ganja juga dapat memicunya

Baca Juga: Wheezing Bikin Napas Jadi Berbunyi, Ini 14 Kemungkinan Penyebabnya

Tension Pneumotoraks

Tension pneumotoraks sebenarnya bukan penggolongan pneumotoraks, tetapi istilah yang mencerminkan tingkat keparahan pneumotoraks.

Moms mungkin mengalaminya jika memiliki:

  • Pukulan di dada
  • Cedera tembus
  • Perubahan tekanan saat menyelam, terbang, atau mendaki gunung
  • Pneumotoraks spontan yang berkembang menjadi tipe tension
  • Akibat prosedur medis tertentu

Ada beberapa subtipe lain selain traumatis dan nontraumatis, yaitu:

  • Simple, ketika tidak memengaruhi posisi struktur lain.
  • Tension, yang memengaruhi posisi struktur lain, seperti jantung.
  • Open, ketika udara masuk dan keluar dari luka terbuka di dada.

Diagnosis Pneumotoraks

pneumotoraks
Foto: pneumotoraks (Orami Photo Stock)

Foto: Orami Photo Stock

Dokter biasanya bertanya tentang riwayat penyakit paru yang dimiliki dan melakukan pemeriksaan fisik setelahnya.

Pneumotoraks umumnya didiagnosis menggunakan rontgen dada.

Pada beberapa kasus, CT Scan mungkin diperlukan untuk memberikan gambaran yang lebih detail.

Selain itu, ultrasonografi bisa digunakan untuk mengenali pneumotoraks.

Selain itu, dokter juga mengukur tingkat gas tertentu dalam aliran darah.

Untuk mengukur gas seperti oksigen dan karbon dioksida, petugas kesehatan mengumpulkan sampel darah dan menganalisisnya di laboratorium.

Pengobatan Pneumotoraks

Melansir Mayo Clinic, tujuan pengobatan pneumotoraks untuk mengurangi tekanan pada paru-paru sehingga memungkinkannya mengembang kembali.

Semua tergantung pada penyebab pneumotoraks.

Kemudian, tujuan selanjutnya untuk mencegah kekambuhan.

Adapun beberapa pilihan pengobatan yang bisa dilakukan, yaitu:

Observasi

Jika hanya sebagian dari paru-paru yang kolaps, dokter mungkin hanya akan memantau kondisi dengan serangkaian rontgen dada sampai kelebihan udara benar-benar diserap dan paru-paru mengembang kembali.

Biasanya, observasi ini memakan waktu selama beberapa minggu.

Baca Juga: Flek Paru pada Anak, Waspadai 6 Pantangannya

Aspirasi Jarum atau Pemasangan Selang Dada

Jika area paru yang kolaps hampir seluruhnya, kemungkinan jarum atau selang dada digunakan untuk mengeluarkan udara berlebih.

Jarum berongga dengan tabung fleksibel (kateter) dimasukkan di antara tulang rusuk ke dalam ruang berisi udara yang menekan paru-paru yang kolaps.

Kemudian, dokter mengeluarkan jarum dan menempelkan jarum suntik ke kateter untuk mengeluarkan udara berlebih.

Kateter dapat dibiarkan selama beberapa jam untuk memastikan paru-paru mengembang kembali dan pneumotoraks tidak berulang.

Sementara itu, dalam pemasangan selang dada, selang dada fleksibel dimasukkan ke dalam ruang berisi udara.

Kemudian, selang ini akan dipasang ke perangkat katup satu arah yang terus-menerus mengeluarkan udara dari rongga dada sampai paru-paru kembali mengembang dan sembuh.

Perbaikan Non Bedah

Jika selang dada tak melebarkan kembali paru-paru, opsi non bedah untuk menutup kebocoran udara mungkin termasuk:

  • Menggunakan zat untuk mengiritasi jaringan di sekitar paru sehingga paru akan saling menempel dan menutup kebocoran. Ini dapat dilakukan melalui tabung dada, tetapi dapat dilakukan selama operasi.
  • Mengambil darah dari lengan dan memasukkannya ke dalam selang dada. Darah menciptakan tambalan fibrin di paru-paru (tambalan darah autologus), menutup kebocoran udara.
  • Memasukkan tabung tipis (bronkoskop) ke tenggorokan untuk masuk ke paru-paru guna memasang katup satu arah. Katup ini memungkinkan paru-paru mengembang kembali dan kebocoran udara sembuh.

Operasi

Terkadang operasi mungkin diperlukan untuk menutup kebocoran udara.

Pada kebanyakan kasus, operasi dilakukan melalui sayatan kecil, menggunakan kamera serat optik kecil, dan alat bedah yang sempit serta bergagang panjang.

Dokter bedah akan mencari area yang bocor atau lepuh udara yang pecah dan menutupnya.

Dokter bedah juga mungkin perlu membuat sayatan yang lebih besar di antara tulang rusuk untuk mendapat akses yang lebih baik ke bagian paru yang mengalami kebocoran.

Baca Juga: Tidur Menghadap Kipas Angin Menyebabkan Paru-paru Basah?

Perawatan Lanjutan

Dokter mungkin menyarankan untuk menghindari aktivitas tertentu yang memberi tekanan ekstra pada paru-paru untuk beberapa saat setelah pneumotoraks sembuh.

Misalnya, bepergian dengan pesawat, scuba diving, atau memainkan alat musik tiup.

Tanyakan pada dokter apa saja pantangan kegiatan yang perlu dipatuhi.

Jika mengalami berbagai gejala yang mengarah pada pneumotoraks, jangan ragu untuk konsultasi ke dokter.

  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pneumothorax/symptoms-causes/syc-20350367#:~:text=A%20pneumothorax%20(noo%2Dmoe%2D,a%20portion%20of%20the%20lung.
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441885/
  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15304-collapsed-lung-pneumothorax
  • https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/pneumothorax
  • https://www.healthline.com/health/collapsed-lung
  • https://medlineplus.gov/ency/article/000087.htm

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb