
Hb tinggi kadang tidak menunjukkan gejala, dan biasanya tidak sengaja diketahui ketika melakukan tes darah.
Pada beberapa kasus, kondisi ini perlu ditangani karena bisa menjadi tanda dari suatu masalah kesehatan.
Untuk tahu lebih jelas, yuk, simak ulasannya berikut mengenai hasil pengukuran hemoglobin yang tinggi ini!
Foto: sel-darah-putih.jpg
Foto: Orami Photo Stock
Hb tinggi adalah hasil pemeriksaan yang menunjukkan bahwa kadar hemoglobin dalam darah cukup tinggi.
Kadar hemoglobin ini didapat dari pengukuran tidak langsung jumlah sel darah merah di dalam tubuh.
Hemoglobin (Hb) sendiri merupakan protein dalam sel darah merah yang membantu darah membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Tingkatnya pada setiap orang bisa berbeda-beda, bergantung dengan banyak faktor, seperti usia, ras, jenis kelamin, dan kesehatan umum orang tersebut.
Namun, jumlah hemoglobin normalnya adalah 14 hingga 17 gram/dL untuk pria dan 12 hingga 15 gram/dL untuk wanita.
Tingkat hemoglobin tergantung pada banyak faktor, termasuk usia, ras, jenis kelamin, dan kesehatan umum orang tersebut.
Pengukuran hemoglobin biasanya dilakukan sebagai bagian dari tes darah, bersama dengan pengukuran hemaktokrit (persentase darah yang terdiri dari sel darah merah).
Tujuannya untuk membantu mendiagnosis masalah kesehatan tertentu.
Nah, jika kadar Hb tinggi, bisa menjadi tanda masalah kesehatan atau gaya hidup tertentu.
Baca juga: Cara Cek Tekanan Darah di HP, Cari Tahu Moms!
Foto: Batuk Jadi Tanda Gagal Jantung Benarkah Simak Penjelasannya di Sini.jpg
Foto: Orami Photo Stock
Biasanya, peningkatan kadar hemoglobin tidak menimbulkan gejala apapun.
Terkadang, memiliki kadar hemoglobin yang tinggi dapat menyebabkan sakit kepala atau pusing.
Gejala lain mungkin saja terjadi, tapi bisa berbeda-beda tergantung dengan penyebab yang mendasarinya.
Contohnya pada orang yang mengidap PPOK (penyakit paru obstruktif kronis), kadar Hb tidak hanya tinggi tapi juga bisa menunjukkan gejala sebagai berikut.
Jadi, setiap orang yang memiliki hasil pengukuran Hb tinggi, tidak selalu menunjukkan gejala yang sama.
Munculnya gejala penyerta ini bisa membantu dokter mengetahui penyebab yang mendasarinya.
Dengan begitu, tindakan perawatan yang tepat bisa dokter rekomendasikan.
Baca: Mengenal Obat Intunal, Paracetamol untuk Flu dan Batuk
Foto: mudah lelah (Shutterstock,com)
Foto: Orami Photo Stock
Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi kadar hemoglobin.
Terkadang jumlah hemoglobin yang tinggi adalah akibat dari gaya hidup atau efek samping dari minum obat tertentu.
Selain itu, bisa jadi pertanda masalah kesehatan, di antaranya:
Nah, berikut ini beberapa gaya hidup yang bisa menyebabkan kadar Hb tinggi.
Baca juga: Hipoglisemia, Kondisi Gula Darah Lebih Rendah dari Biasanya
Foto: Perlukah Tes Darah Sebelum Jalani Promil? 1
Foto: Orami Photo Stock
Kadar hemoglobin dapat diukur dalam sampel darah.
Ini adalah bagian dari tes penghitungan sel darah lengkap rutin.
Jika dokter memerintahkan tes hemoglobin, tidak ada yang perlu Moms dan Dads lakukan sebagai persiapannya.
Berikut ini gambaran saat Moms dan Dads menjalani tes untuk mengetahui kadar Hb dalam tubuh.
Moms dan Dads perlu menunggu hasil pengukuran. Setelahnya, dokter bisa menentukan apakah kadarnya terlalu tinggi, normal, atau terlalu rendah.
Jika kadarnya tinggi, pemeriksaan lebih lanjut akan dilakukan.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, bila ada gejala yang Moms dan Dads rasakan.
Juga dokter akan menanyakan kebiasaan, melihat riwayat kesehatan, serta menanyakan obat-obatan yang saat itu sedang digunakan.
Tes kesehatan penunjang mungkin saja dilakukan seperti CT scan atau rontgen dada.
Baca juga: Pemeriksaan MRI Scan: Fungsi, Prosedur, Biaya, hingga Perbedaannya dengan CT Scan
Foto: obat hero
Foto: Orami Photo Stock
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kadar Hb tinggi di dalam tubuh.
Mengingat ada banyak penyebab yang mendasarinya.
Oleh karena itu, pemeriksaan dokter diperlukan untuk mengetahui penyebab sekaligus menentukan pengobatan yang sesuai.
Perawatannya bisa berupa perubahan gaya hidup, pengobatan dokter, atau keduanya.
Bila kadar Hb tinggi terjadi karena kebiasaan merokok, dokter akan meminta Moms dan Dads untuk berhenti merokok.
Memang kebiasaan ini tidak bisa dihentikan secara mendadak, perlu proses lama untuk mengurangi efek penarikan nikotin dari rokok yang sebelumnya masuk ke tubuh.
Jadi, bisa kurangi jumlah rokok secara perlahan, misalnya mengurangi 1 batang rokok dalam 3 atau 1 minggunya, hingga Moms dan Dads tidak lagi ketergantungan rokok.
Sementara jika disebabkan oleh faktor lingkungan, tidak perlu perawatan lebih lanjut.
Penggunaan obat mungkin perlu kembali dievalusi manfaat dan efek sampingnya.
Jika manfaatnya lebih banyak ketimbang efek samping, mungkin obat masih bisa digunakan tapi perlu juga dilakukan upaya untuk mengurangi efek samping.
Jika efek sampingnya lebih dominan, penggunaan obat mungkin akan dihentikan atau dikurangi dosisnya.
Obat baru akan diresepkan dengan manfaat yang lebih efektif dan efek samping yang lebih minim.
Baca juga: Cara Masak Nasi di Dandang dan Aneka Resepnya, Hemat Listrik!
Untuk mengatasi kadar Hb yang tinggi, dokter bisa saja merekomendasikan prosedur phlebotomy, seperti dikutip dari situs Cleveland Clinic.
Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan jarum ke pembuluh darah dan mengalirkannya melalui tabung ke dalam wadah. Tujuannya agar kadar hemoglobin bisa menurun.
Pengobatan dokter ini bisa dilakukan sekali atau berulang, tergantung dengan seberapa banyak penurunan kadar Hb hingga mendekati angka normal.
Perngobatan lain akan direkomendasikan berdasarkan penyakit lain yang jadi penyebabnya.
Pada pasien PPOK, pengobatannya dapat berupa perubahan gaya hidup, minum obat, terapi paru, dan operasi.
Pilihan pengobatan Hb tinggi akan disesuaikan dengan tingkat keparahan dan respons pasien dalam menerima pengobatan.
Secara garis besar, pengobatan ini juga sama dengan masalah kesehatan lain.