12 Oktober 2022

Mengenal Impetigo: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya

Rentan dialami oleh anak-anak dibanding orang dewasa
Mengenal Impetigo: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya

Tahukah Moms kalau impetigo lebih sering terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa?

Infeksi kulit ini menyebabkan penderitanya merasakan gatal hingga muncul kemerahan pada kulit.

Hal ini disebabkan oleh infeksi bakteri yang terjadi pada luka terbuka, lalu berkembang semakin parah.

Nah, kalau Si Kecil di rumah sedang mengalami hal serupa, yuk cari tahu cara mengobati impetigo berikut ini!

Baca Juga: Petekie, Bintik Merah seperti Ruam di Kulit

Penyebab Impetigo

Alergi Kulit
Foto: Alergi Kulit (Freepik.com/freepik)

Impetigo merupakan infeksi kulit yang menyebabkan rasa gatal.

Apabila digaruk, kondisi ini akan menimbulkan warna kemerahan di sekitar kulit.

Meskipun tidak berbahaya, penyakit ini bisa menular dengan cepat ke orang lain.

Penularannya bisa melalui kontak fisik dengan penderita maupun barang-barang yang digunakan bersama, misalnya handuk dan baju.

Pada umumnya, penyakit kulit ini bisa menyerang siapa saja dari segala usia, baik perempuan maupun laki-laki.

Namun, penelitian NCBI menyebutkan bahwa penyakit ini lebih rentan menyerang anak-anak usia 2-5 tahun.

Bahkan, bayi berusia di bawah 2 tahun dinilai sering terkena impetigo jenis bulosa mencapai 90% dari total kasus yang ada.

Anak-anak yang mengalami infeksi kulit lainnya seperti dermatitis (eczema) juga lebih rentan terjangkit penyakit ini.

Sementara pada orang dewasa, impetigo lebih rentan dialami oleh laki-laki, terutama pada pengidap diabetes atau memiliki sistem imun yang lemah.

Infeksi kulit ini disebabkan oleh bakteri Staphylococci aureus yang masuk lewat luka terbuka dan menyebabkan infeksi pada jaringan kulit.

Tidak hanya luka terbuka saja, seseorang juga bisa terkena impetigo sekalipun kondisi kulitnya baik-baik saja.

Infeksi kulit ini semakin sering terjadi ketika cuaca sedang hangat, terutama ketika Si Kecil banyak menghabiskan waktu di luar rumah.

Baca Juga: 6 Rekomendasi Dokter Kulit Denpasar, Bisa Mengatasi Berbagai Permasalahan Kulit

Gejala Impetigo

Alergi Kulit
Foto: Alergi Kulit (Freepik.com/freepik)

Gejala impetigo biasanya terjadi selama 3 hari, dimulai dengan munculnya rasa gatal di sekitar mulut dan hidung.

Setelah itu, penderita biasanya akan mengalami gejala berkelanjutan berupa:

  • Munculnya kulit melepuh berisi nanah yang mudah pecah. Sekalinya pecah, kulit akan memerah dan terasa gatal.
  • Kulit melepuh yang berisi cairan berwarna kuning atau cokelat. Cairan ini bisa merembes keluar dan muncul kerak.
  • Ruam yang menyebar
  • Luka di area hidung, mulut, telinga, lengan, dan kaki
  • Membengkaknya kelenjar getah bening di sekitar area infeksi

Perbedaan Impetigo Bulosa dan Impetigo Krustosa

Ruam Kulit
Foto: Ruam Kulit (Freepik.com/freepik)

Ada 2 jenis impetigo yang dapat terjadi, yakni bulosa dan krustosa.

Krustosa adalah jenis yang paling umum terjadi pada anak-anak.

Beberapa gejala impetigo krustosa meliputi:

  • Bercak kemerahan gatal di sekitar mulut dan hidung, namun tidak menimbulkan rasa nyeri
  • Luka dan iritasi di sekitar luka
  • Munculnya koreng berwarna kuning kecoklatan

Sementara itu, impetigo bulosa merupakan jenis yang lebih parah.

Kondisi ini ditandai dengan kulit melepuh berisi cairan bening maupun nanah.

Baca Juga: Infeksi Bakteri: Penyebab, Gejala Setiap Infeksi, dan Pengobatannya

Cara Mengobati Impetigo

Obat Impetigo
Foto: Obat Impetigo (Freepik.com/freepik)

Pada umumnya, impetigo bisa sembuh sendiri secara alami dalam waktu 3 minggu atau lebih.

Namun, ada baiknya jika Moms segera mengambil tindakan medis supaya kondisinya tidak semakin parah.

Moms bisa menggunakan obat antibiotik yang mengandung mupirocin, cephalosporin, clindamycin, dan sulfamethoxazole.

Untuk penggunaan obat salep, sebaiknya bersihkan dulu bagian kulit yang terkena infeksi dengan air hangat, lalu keringkan.

Setelah itu, oleskan salep sebanyak 2-3 kali sehari selama 5-10 hari.

Berikut ini beberapa contoh merek obatnya, yaitu:

Selain obat-obatan di atas, obat yang digunakan untuk perawatan scabies juga dipercaya bisa membantu mengurangi tingkat keparahannya.

Penelitian the Lancet Regional Health – Western Pacific menyebutkan bahwa penggunaan ivermectin dan azithromycin di Pulau Solomon bisa mengurangi masing-masing 88% dan 74% kemerataan scabies dan impetigo.

Baca Juga: Infeksi Puerperalis, Infeksi Bakteri di Rahim setelah Melahirkan

Nah, itu dia informasi seputar impetigo. Jika timbul gejala, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter, ya!

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430974/
  • https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2666606521000110
  • www.mayoclinic.org/diseases-conditions/impetigo/symptoms-causes/syc-20352352
  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15134-impetigo

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb