01 Maret 2022

Mengenal Kanker Tenggorokan, Mulai dari Gejala, Penyebab, Hingga Pengobatan

Bisa disebabkan oleh alkohol dan rokok
Mengenal Kanker Tenggorokan, Mulai dari Gejala, Penyebab, Hingga Pengobatan

Kanker tenggorokan adalah salah satu penyakit yang berbahaya. Penyebabnya berbagai macam, mulai dari dari gaya hidup hingga makanan dan minuman yang dikonsumsi.

Salah satu penyebabnya yang sering tidak disadari adalah minum alkohol.

"Bir, wine, dan minuman keras lainnya sebenarnya memiliki kaitan yang kuat akan peningkatan risiko kanker," ujar dokter Bruce Johnson, presiden dari American Society of Clinical Oncology (ASCO) di Amerika.

Yang paling berberbahaya, orang yang terkena penyakit kanker, khususnya kanker tenggorokan, tidak sadar bahwa dirinya sudah mengidap penyakit tersebut.

Pasalnya, kanker tenggorokan punya gejala tidak dapat dideteksi secara dini.

Oleh karena itu, sebaiknya Moms dan Dads kenali gejala, penyebab, hingga pengobatan penyakit berbahaya yang satu ini!

Baca Juga: 4 Cara Menghilangkan Lendir di Tenggorokan Secara Alami

Jenis-jenis Kanker Tenggorokan dan Gejalanya

Jenis-jenis Kanker Tenggorokan dan Gejalanya
Foto: Jenis-jenis Kanker Tenggorokan dan Gejalanya

Foto: Freepik.com

Menurut data statistik yang diterbitkan oleh National Cancer Institute, pria berisiko lebih besar terkena kanker orofaringeal atau laring daripada wanita.

Namun, baik pria atau pun wanita, harus tetap waspada dengan kanker tenggorokan ini.

Secara umum, kanker tenggorokan bisa dibagi menjadi beberapa jenis, berdasarkan pada letak kanker tersebut berada dan gejalanya. Berikut di antaranya:

1. Laryngeal Cancer (Bagian pita suara):

Lebih banyak diderita pria daripada wanita, terdapat benjolan di leher, nyeri di telinga, suara berubah jadi serak, dan batuk tak kunjung henti.

2. Hypopharynx Cancer (Bagian bawah tenggorakan):

Benjolan di leher, sulit atau sakit saat menelan, perubahan suara, dan sakit di bagian telinga.

3. Oropharyngeal Cancer (Bagian tengah tenggorokan):

Sakit pada tenggorokan, suara berubah jadi serak, terdapat benjolan di leher, terdapat bercak merah atau putih pada tenggorokan, dan kesulitan dalam menelan.

4. Nasopharyngeal Cancer (Bagian atas tenggorokan): Pembengkakan di leher yang tak kunjung hilang, gangguan pendengaran di salah satu telinga, tinnitus, hidung berdarah, infeksi telinga, mati rasa di bagian bawah wajah, kesulitan saat menelan, sakit kepala yang tidak hilang.

Baca Juga: Kanker Mulut: Gejala, Penyebab, Komplikasi, Diagnosis, dan Pengobatan

Penyebab Kanker Tenggorokan

Berikut beberapa hal yang bisa menyebabkan kanker tenggorokan:

1. Minuman Beralkohol

Penyebab Kanker Tenggorokan
Foto: Penyebab Kanker Tenggorokan

Foto: Freepik.com

Semakin sering Moms dan Dads mengonsumsi minuman beralkohol semakin tinggi pula risiko Moms dan Dads terkena kanker tenggorokan.

"Berita baiknya adalah sama seperti orang yang memakai sunscreen untuk membatasi risiko kanker kulit, maka membatasi asupan alkohol juga merupakan salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko kanker secara keseluruhan," kata dokter Noelle LoConte, profesor rekanan dari University of Wisconsin, Amerika.

Cancer Research UK juga menyatakan bahwa mengonsumsi alkohol selama 1 tahun berhasil menyebabkan 11.900 kasus kanker di Inggris sehingga sangat disarankan agar Moms dan Dads mulai mengurangi kebiasaan ini.

2. Merokok

Merokok
Foto: Merokok

Foto: Freepik.com

Moms atau Dads adalah perokok aktif? Jika iya, ada baiknya untuk mulai mengurangi kebiasaan tersebut.

"Merokok adalah penyebab utama kanker dan penyebab utama kematian akibat kanker," kata Peggy Lang, MSN, CRNP, koordinator program Thoracic Oncology dari Johns Hopkins Sidney Kimmel Comprehensive Cancer Center, Amerika.

Ia pun menambahkan, dengan hidup bersama perokok dan menjadi perokok pasif sudah dapat meningkatkan risiko Moms dan Dads terkena kanker paru-paru atau penyakit jantung sebanyak 30%.

Baca Juga: Kanker Tiroid, Seperti Apa Gejala dan Pengobatannya?

3. Virus HPV

Virus HPV
Foto: Virus HPV

Foto: Freepik.com

Infeksi virus yang satu ini tak hanya menyerang area genital saja, tetapi juga tenggorokan Moms dan Dads. Salah satu korbannya adalah aktor Hollywood, Michael Douglas.

"Hal ini tidak lagi mengejutkan bagi siapa pun yang mempelajari penyakit menular. Ada peningkatan besar pada kanker yang berhubungan dengan HPV, dan salah satu yang utama adalah kanker tenggorokan," jelas dokter Marc Siegel, profesor kedokteran di NYU Langone Medical Center, New York.

Virus HPV bisa menjadi salah satu penyebab kanker tenggorokan melalui aktivitas oral seks, khususnya untuk mereka yang aktif dan sering berganti pasangan.

Oleh sebab itu pemberian vaksin HPV sangat penting sebagai tindakan pencegahan.

4. GERD

GERD
Foto: GERD

Foto: Freepik.com

Dalam beberapa penelitian dinyatakan bahwa Gastroesophageal Reflux Disease atau GERD dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker tenggorokan.

GERD terjadi ketika asam yang mencerna makanan di perut naik ke esofagus (kerongkongan). GERD juga bisa disebabkan karena kerusakan katup yang menghubungkan kerongkongan ke perut atau karena kondisi yang disebut hiatal hernia

Hiatal hernia yaitu ketika bagian atas lambung mendorong ke atas melalui diafragma dan dada. Jika ini diderita dalam waktu yang lama, maka GERD bisa berkembang menjadi Barrett’s esophagus.

"Ketika esofagus terus tersiram asam dari lambung, maka secara otomatis ia melindungi diri dan sel-sel di sekitar lapisannya mulai berubah. Perubahan inilah yang dapat berkembang menjadi kanker," jelas dokter Daniela Molena, ahli bedah dari Memorial Sloan Kettering Cancer Center, Amerika.

Baca Juga: Kanker Usus Besar: Gejala, Pengobatan, hingga Cara Mencegahnya

Diagnosis Kanker Tenggorokan

Diagnosis Kanker Tenggorokan
Foto: Diagnosis Kanker Tenggorokan (Pexels/Edward Jenner)

Foto: Orami Photo Stock

Apabila Moms atau Dads mengalami beberapa gejala kanker tenggorokan seperti yang telah disebutkan di atas, segera lakukan konsultasi dengan dokter.

Sebelum didiagnosis mengidap kanker tenggorokan, tentu saja dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan terlebih dahulu.

Moms akan ditanyai tentang gejala dan riwayat kesehatan oleh dokter. Lalu, dilanjutkan dengan beberapa tes yang meliputi:

  • Laringoskopi

Nah, untuk memeriksa kanker tenggorokan di beberapa bagian, dokter akan melakukan laringoskopi langsung atau tidak langsung. Dokter juga bisa memberikan Moms rujukan ke spesialis untuk prosedur tersebut.

Laringoskopi merupakan prosedur yang bisa membantu dokter memperoleh gambaran lebih dalam tentang laring.

Pada prosedur ini, dokter mungkin akan menggunakan cermin khusus untuk melihat area ini atau memasukkan endoskop ke tenggorokan agar bisa melihat dengan jelas.

  • Biopsi

Ini adalah prosedur yang dilakukan dengan cara mengambil sampel jaringan yang diperiksa di bawah mikroskop untuk mencari sel kanker.

Biopsi merupakan satu-satunya cara untuk mengetahui dengan pasti apakah tumor itu kanker dan jenisnya apa.

Prosedur ini dapat dilakukan dengan pembedahan, jarum halus, atau endoskopi menggunakan tabung fleksibel dengan kamera yang diturunkan ke tenggorokan melalui hidung atau mulut.

  • Tes Pencitraan

Selama pemeriksaan kanker tenggorokan, dokter juga akan melakukan tes pencitraan, seperti X-ray, CT scan, MRI scan, atau ultrasound untuk membantu mendapatkan diagnosis yang benar.

Tes pencitraan dapat membantu dokter dalam menemukan tumor. Tes ini juga bisa menunjukkan seberapa besar dan apakah sudah menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Jika dokter memerlukan detail lebih lanjut tentang kerongkongan Moms, Moms mungkin perlu melakukan rontgen setelah minum cairan berkapur yang disebut barium.

Menelan barium ini akan membantu Moms dalam menunjukkan masalah dalam kerongkongan pada sinar-X.

Baca Juga: 13 Makanan Pemicu Kanker yang Harus Dibatasi

Cara Mengobati Kanker Tenggorokan

Cara Mengobati Kanker Tenggorokan
Foto: Cara Mengobati Kanker Tenggorokan (https://www.hotzerunkle.com/)

Foto: Orami Photo Stock

Usai menjalani seluruh pemeriksaan dan mendapatkan diagnosis kanker tenggorokan, Moms akan menjalani beberapa pilihan pengobatan, yakni:

1. Pembedahan

Jika kanker di tenggorokan Moms kecil, dokter mungkin mengangkatnya melalui pembedahan. Ada beberapa prosedur bedah yang bisa dilakukan, di antaranya:

Bedah Endoskopi

Pembedahan endoskopi dilakukan pada pasien dengan stadium kanker awal. Bedah ini menggunakan tabung tipis panjang dengan lampu dan kamera di ujungnya.

Kordektomi

Prosedur ini dilakukan dengan cara menghilangkan semua atau sebagian pita suara.

Laringektomi

Prosedur ini dilakukan dengan menghilangkan semua atau sebagian dari kotak suara, tergantung pada tingkat keparahan kanker. Beberapa orang dapat berbicara setelah operasi, tetapi yang lainnya akan belajar berbicara tanpa kotak suara.

Faringektomi

Prosedur ini dilakukan dengan cara menghilangkan sebagian tenggorokan.

Diseksi Leher

Apabila kanker tenggorokan telah menyebar di dalam leher, dokter mungkin akan melakukan prosedur ini dan mengangkat beberapa kelenjar getah bening.

2. Terapi Radiasi

Melansir Healthline, dokter akan merekomendasikan terapi radiasi setelah pengangkatan tumor. Terapi radiasi menggunakan sinar berenergi tinggi untuk menghancurkan sel kanker.

Ini menargetkan setiap sel kanker yang ditinggalkan tumor. Jenis terapi radiasi meliputi:

Radioterapi Termodulasi Intensitas dan Terapi Radiasi Konformal 3D

Pada kedua jenis pengobatan ini, pancaran radiasi akan disesuaikan dengan bentuk tumor. Kedua terapi ini adalah cara paling umum untuk memberikan radiasi untuk kanker laring dan hipofaring.

Brakiterapi

Biji radioaktif ditempatkan langsung di dalam tumor atau dekat dengan tumor. Meski dapat digunakan untuk mengatasi kanker laring dan hipofaring, tetapi prosedur ini lebih jarang dilakukan.

3. Kemoterapi

Apabila sel kanker di tenggorokan telah menyebar ke kelenjar getah bening dan organ atau jaringan lain, dokter juga mungkin merekomendasikan kemoterapi serta radiasi.

Kemoterapi adalah proses yang dilakukan untuk membunuh dan memperlambat pertumbuhan sel-sel ganas.

4. Terapi yang Ditargetkan

Terapi yang ditargetkan adalah obat yang dapat menghentikan penyebaran dan pertumbuhan sel kanker dengan mengganggu molekul spesifik yang bertanggung jawab untuk pertumbuhan tumor.

Salah satu jenis terapi target yang digunakan untuk mengobati kanker tenggorokan adalah cetuximab. Namun, para ahli terus melakukan penelitian untuk menemukan jenis terapi bertarget lainnya.

5. Imunoterapi

Perawatan imunoterapi melibatkan obat-obatan yang memungkinkan sistem kekebalan tubuh Moms sendiri untuk melawan kanker. Obat-obatan itu disebut inhibitor pos pemeriksaan.

Biasanya, sistem kekebalan menggunakan sel yang disebut "pos pemeriksaan" untuk mengaktifkan respons kekebalan saat tubuh membutuhkannya.

Sel kanker dapat menggunakan pos pemeriksaan ini untuk menghentikan sistem kekebalan agar tidak menyerang mereka.

Beberapa obat dapat menghentikannya agar tidak berfungsi. Ketika ini terjadi, sistem kekebalan tubuh dapat menyerang sel kanker.

Apabila Moms menderita kanker laring, dua penghambat pos pemeriksaan yang dapat membantu mengecilkan tumor adalah pembrolizumab (Keytruda) dan nivolumab (Opdivo).

Jika Moms tidak cocok dengan obat-obatan tersebut, dokter mungkin akan meresepkannya sendiri atau bersama kemoterapi. Moms akan menerimanya secara intravena, biasanya setiap 3, 4, atau 6 minggu.

Baca Juga: 23 Makanan Antioksidan Tinggi, Dapat Mencegah Sel Kanker

Itu dia informasi seputar kanker tenggorokan mulai dari gejala, penyebab, hingga pengobatannya.

Ingat Moms, mencegah lebih baik daripada mengobati.

Jadi, jagalah kesehatan tenggorokan Moms dan Dads dengan pola hidup sehat dan terus menjaga kesehatan mulut setiap hari.

  • https://www.cancer.org/cancer/oral-cavity-and-oropharyngeal-cancer/causes-risks-prevention/risk-factors.html
  • https://www.webmd.com/oral-health/guide/throat-cancer-symptoms-treatments
  • https://www.healthline.com/health/cancer-throat-or-larynx

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb