
Nyeri pada lutut biasanya disebabkan oleh banyak hal. Salah satu kemungkinannya terletak pada jaringan pembungkus sendi lutut atau kartilago.
Sudah tahu tentang kartilago? Kalau belum, simak ulasan lengkapnya di bawah ini, yuk!
Foto: Ilustrasi sakit kartilago (Orami Photo Stocks)
Foto Ilustrasi Sendi Lutut (Orami Photo Stock)
Kartilago adalah jaringan keras tetapi fleksibel yang merupakan jenis utama jaringan ikat dalam tubuh.
Menurut Cartilage, sekitar 65-80% kartilago terdiri dari air.
Seiring bertambahnya usia, kadar airnya akan berkurang sedikit demi sedikit.
Sedangkan sisa tulang rawan ini terdiri dari zat seperti gel yang disebut 'matriks' yang membentuk kartilago seperti fungsinya.
Kartilago ini terdapat di seluruh sendi, tulang, tulang belakang, paru-paru, telinga, dan hidung.
Baca Juga: Radang Sendi, Ketahui Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya!
Foto: Ilustrasi sakit kartilago (medicalnewstoday.com)
Foto Ilustrasi Nyeri Lutut (Orami Photo Stock)
Ada tiga jenis kartilago di dalam tubuh, yaitu kartilago hialin, fibro, dan elastis.
Berikut penjelasannya:
Kartilago elastis ditemukan di telinga dan epiglottis (terletak di tenggorokan), serta bagian hidung dan trakea.
Jenis tulang rawan ini berfungsi untuk memberikan kekuatan dan elastisitas pada organ dan struktur tubuh, seperti telinga bagian luar.
Kartilago fibrosa ditemukan di bantalan khusus yang dikenal sebagai menisci, juga pada cakram di antara tulang belakang (vertebra).
Bantalan ini sangat penting untuk mengurangi gesekan pada persendian, seperti lutut.
Dokter menganggapnya yang terkuat dari tiga jenis kartilago, sebab memiliki lapisan serat kolagen yang tebal dan kuat.
Baca Juga:Ketahui Penyebab Kaki Sakit dan Pegal, dan Cara Mengobatinya
Kartilago hialin adalah jenis yang paling umum dalam tubuh.
Jenis tulang rawan ini dapat ditemukan di laring, hidung, tulang rusuk, dan trakea.
Lapisan kartilago yang sangat tipis juga terdapat pada permukaan tulang, seperti di atas sendi, untuk melindunginya.
Kartilago hialin ini juga dikenal sebagai kartilago artikular.
Istilah hialin berasal dari kata Yunani “hyalos,” yang berarti seperti kaca.
Jika diperhatikan di bawah mikroskop, hialin tampak sedikit seperti kaca.
Tulang rawan ini memiliki banyak serat kolagen tipis yang membantu memberikan kekuatan.
Namun, hialin dianggap paling lemah dari tiga jenis kartilago lainnya.
Baca Juga: Sakit Kaki di Malam Hari, Inikah Tanda Growing Pain pada Anak?
Foto: Sakit kaki (medicalnewstoday.com)
Foto Ilustrasi Kartilago Cedera (Orami Photo Stock)
Kartilago bisa mengalami rusak setelah mengalami cedera atau degenerasi.
Beberapa kondisi umum yang terkait dengan degenerasi kartilago meliputi:
Chondromalacia patellae terjadi ketika kartilago artikular di atas tempurung lutut mengalami kerusakan.
Kondisi ini juga disebut sebagai lutut pelari.
Faktor-faktor seperti cedera, penggunaan berlebihan, keselarasan yang buruk, atau kelemahan otot dapat menyebabkan kondisi tersebut.
Chondromalacia dapat menyebabkan tulang bergesekan dengan tulang, sehingga akan terasa sangat menyakitkan.
Kostokondritis terjadi ketika kartilago yang menghubungkan tulang rusuk dengan tulang dada mengalami peradangan.
Kondisi ini biasanya bersifat sementara, namun bisa menjadi kronis.
Umumnya, kostokondritis ditandai dengan nyeri dada.
Baca Juga: Jari Tangan dan Kaki Pendek Sejak Lahir? Mungkin Ini Brakidaktili!
Ketika bahan seperti gel di dalam disk kartilago menonjol melalui kartilago luar, itu dikenal sebagai disk hernia atau slip.
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh perubahan degeneratif sebagai efek samping dari penuaan.
Seseorang mungkin mengalami kecelakaan parah atau cedera punggung yang dapat menyebabkan herniasi diskus.
Kondisi ini menyebabkan nyeri di punggung, bahkan rasa sakitnya sering turun ke kaki.
Sayangnya, kerusakan kartilago dapat menjadi bagian dari proses degeneratif alami tubuh.
Untuk mengurangi kerusakannya, upayakan menjaga berat badan sehat, melatih fleksibilitas dan latihan kekuatan, serta hindari latihan berlebihan.
Baca Juga: Mengenal Fungsi Tulang Pergelangan Kaki untuk Edukasi Anak
Foto: Ilustrasi konsultasi dengan dokter (freepik.com/pressfoto)
Foto Ilustrasi Konsultasi Dokter (Orami Photo Stock)
Selama bertahun-tahun, dokter telah menemukan beberapa metode yang dapat merangsang pertumbuhan kartilago baru.
Dilansir dari Healthline, teknik ini biasanya digunakan untuk kartilago artikular pada persendian. Contohnya meliputi:
Prosedur ini melibatkan penggunaan instrumen berkecepatan tinggi khusus yang disebut duri.
Instrumen tersebut digunakan untuk membuat lubang kecil di bawah kartilago yang rusak, sehingga merangsang perbaikan dan pertumbuhannya.
Teknik perbaikan ini membutuhkan dua langkah.
Pertama, dokter mengambil sepotong kartilago yang sehat dari seseorang dan mengirimkan sampel kartilago ke laboratorium.
Di laboratorium, sel-sel tersebut “dibiakkan” dan dirangsang untuk tumbuh.
Orang tersebut kemudian menjalani operasi, di mana kartilago yang rusak diangkat dan diganti dengan kartilago yang baru tumbuh.
Seorang ahli bedah juga melakukan perbaikan lainnya.
Karena memerlukan beberapa prosedur pembedahan, dokter biasanya hanya melakukannya pada pasien berusia muda dengan cedera tunggal, yaitu 2 sentimeter atau lebih.
Baca Juga: 3 Fungsi Tulang Jari Kaki dan Masalah yang Menyertainya
Teknik bedah ini melibatkan pengangkatan kartilago yang rusak.
Setelah itu, dokter akan membuat lubang kecil tepat di bawah kartilago di area tulang yang dikenal sebagai tulang subkondral.
Teknik ini menciptakan suplai darah baru yang idealnya akan merangsang penyembuhan.
Pendekatan pengeboran mirip dengan fraktur mikro.
Teknik ini melibatkan pembuatan lubang kecil di daerah subkondral untuk meningkatkan suplai darah.
Dengan begitu, hal ini akan merangsang penyembuhan dan pertumbuhan kartilago baru.
Baca Juga: Segala Hal Tentang Operasi Tulang Belakang, dari Prosedur Hingga Risikonya
Pendekatan ini melibatkan pengambilan sepotong kartilago yang sehat dari area tubuh yang tidak menahan beban, lalu meletakkannya ke area yang rusak.
Prosedur ini biasanya hanya digunakan pada area kerusakan yang kecil, karena ahli bedah tidak dapat mengambil jaringan yang sehat secara berlebihan.
Berbeda dengan cangkok jaringan lainnya, allograft berasal dari donor mayat, bukan orang itu sendiri.
Allografts biasanya dapat mengobati area cedera yang lebih luas daripada autograft.
Meskipun prosedur tersebut dapat mempercepat penyembuhan, pertumbuhan kartilago bisa saja melambat.
Dokter kemungkinan akan merekomendasikan terapi fisik dan teknik lainnya untuk meningkatkan mobilitas.
Karena tidak mengandung pembuluh darah, kartilago tidak bisa sembuh sendiri dengan baik.
Ketika kondisinya menipis atau rusak, kartilago masih dapat diproduksi tetapi dalam jumlah terbatas.
Namun di sisi lain, sel yang baru akan tumbuh dalam pola yang tidak teratur dan bergelombang.
Hasilnya adalah tulang dapat bergesekan satu sama lain dan ini bisa menjadi sumber rasa sakit.
Baca Juga: Tulang Rawan: Ketahui Fungsi, Jenis, dan Gangguan yang Terjadi Jika Tulang Ini Mengalami Kerusakan
Hati-hati, timbulnya kekakuan, nyeri, dan pembengkakan pada sendi secara bertahap bisa menjadi tanda osteoartritis.
Maka itu, ada baiknya Moms atau Dads segera ke dokter untuk mengecek kondisi kartilago, ya.