07 November 2023

Cek 6+ Makanan Penyebab BAB Berdarah, Waspada Gluten!

Makanan mengandung susu juga bisa jadi penyebab lainnya
Cek 6+ Makanan Penyebab BAB Berdarah, Waspada Gluten!

Tengah mengonsumsi makanan kegemaran, kemudian tak sengaja mulas dan alami diare hingga berdarah. Apakah mungkin ada makanan penyebab BAB berdarah?

Kotoran yang sehat biasanya padat, lunak, dan berwarna cokelat.

Sedangkan buang air besar disertai darah, bisa terjadi karena diare yang disebabkan oleh patogen, seperti virus atau bakteri.

Penyebab paling umum diare pada orang dewasa adalah norovirus.

Alih-alih memiliki waktu untuk membentuk massa padat, materi yang melewati sistem pencernaan justru dalam bentuk cair.

Ditambah lagi dengan adanya bercak kemerahan, pertanda mengalami BAB berdarah.

Lantas, apa saja makanan penyebab BAB berdarah yang harus dihindari? Simak selengkapnya, ya Moms.

Baca Juga: Wajib Tahu, Ini 10 Adab Buang Air dalam Islam

Makanan Penyebab BAB Berdarah

Ilustrasi BAB
Foto: Ilustrasi BAB (expatica.com)

Penggunaan antibiotik tertentu dapat menyebabkan diare hingga BAB berdarah.

Hal ini dikarenakan antibiotik dapat mengganggu bakteri di lapisan lambung.

Selain itu, ada juga beberapa makanan penyebab BAB berdarah, antara lain:

1. Makanan Berwarna Merah

Moms atau Dads, tahukah makanan penyebab BAB berdarah juga bisa berasal dari anggur, jus buah, permen merah, hingga kool-aid.

Selain itu, makanan berwarna merah seperti cranberry, tomat, hingga buah bit juga bisa membuat feses berwarna kemerahan.

Pewarna makanan dipicu bisa menyebabkan reaksi hipersensitivitas pada beberapa orang.

Gejalanya meliputi gatal-gatal, kulit bengkak dan hidung tersumbat.

Hal inilah yang menjadi salah satu dari sekian banyak makanan penyebab BAB berdarah menurut International Journal Of Occupational and Environmental Health.

Baca Juga: 9 Penyebab dan Cara Rumahan Mengatasi Ingus Berdarah

2. Sering Konsumsi Makanan Pedas

Makanan pedas sebenarnya bukan makanan penyebab BAB berdarah.

Namun, makanan pedas bisa memicu masalah pencernaan yang kemudian menyebabkan tinja berdarah.

Pasalnya, sering makan makanan pedas bisa menyebabkan wasir hingga fisura anus.

Wasir adalah peradangan pada pembuluh darah di anus.

Pembuluh darah yang membengkak ini rentan robek dan berdarah saat seseorang mengalami diare atau sembelit.

Diare akibat makan makanan pedas terjadi ketika pencernaan seseorang tidak bisa mentolerir kandungan capsaicin dalam cabai, paprika, dan bumbu pedas lainnya.

Nah, jika diarenya semakin parah, bisa langsung menyebabkan wasir semakin parah.

Ciri-ciri wasir tidak hanya bisa dilihat dari buang air besar berdarah, tetapi juga disertai rasa gatal, panas, dan nyeri di bagian anus yang tergores atau sesak.

3. Susu dan Produk Susu

Laktosa adalah gula yang ditemukan dalam susu dan produk susu.

Zat ini dipecah dalam tubuh oleh enzim yang disebut laktase, yang diperlukan agar laktosa dapat dicerna dan diserap dengan baik.

Jika enzim laktase dalam tubuh tidak cukup, seseorang dapat mengalami intoleransi laktosa.

Akibatnya, tubuh tidak mampu mencerna laktosa dan mengakibatkan gejala pencernaan.

Bahkan, diperkirakan 65% populasi dunia mengalami kesulitan mencerna laktosa, lho Moms.

Intoleransi dapat didiagnosis dengan beberapa cara, termasuk tes toleransi laktosa, tes napas laktosa, hingga tes PH tinja.

Jika merasa memiliki intoleransi terhadap laktosa, hindari produk susu yang mengandung laktosa, seperti susu dan es krim.

Keju tua dan produk fermentasi seperti kefir mungkin lebih mudah ditoleransi oleh mereka yang memiliki intoleransi laktosa.

Menurut Informed Health, hal ini karena jenis makanan tersebut mengandung lebih sedikit laktosa daripada produk susu lainnya.

4. Makanan yang Mengandung Gluten

Gluten adalah nama umum yang diberikan untuk protein yang ditemukan dalam gandum, barley, rye, dan triticale.

Beberapa kondisi berhubungan dengan gluten, termasuk penyakit celiac, sensitivitas gluten non-celiac, dan alergi gandum.

Penyakit celiac melibatkan respons imun, sehingga penyakit ini diklasifikasikan sebagai penyakit autoimun.

Ketika orang dengan penyakit celiac terpapar gluten, sistem kekebalan tubuh akan menyerang usus kecil dan menyebabkan kerusakan serius pada sistem pencernaan.

Sayangnya, alergi gandum dan penyakit celiac sering disalahartikan karena gejalanya mirip.

Bedanya, alergi gandum menghasilkan antibodi penghasil alergi terhadap protein dalam gandum.

Sedangkan penyakit celiac disebabkan oleh reaksi imun abnormal terhadap gluten.

Untuk itu, Moms dan Dads harus menjauhi makanan penyebab BAB berdarah yang mengandung gluten, ya.

Contohnya roti, spaghetti, sereal, makanan yang dipanggang, biskuit, dan beberapa jenis saus terutama kecap.

Baca Juga: Apakah Gluten di Makanan Berbahaya? Begini Penjelasannya!

Fruktosa, yang merupakan jenis FODMAP, adalah gula sederhana yang ditemukan dalam buah-buahan dan...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb