
Gejala seperti mata terasa panas bisa membuat siapa saja merasa tidak nyaman dan terganggu. Dalam beberapa kasus, penyebabnya dapat dikenali dan tersedia berbagai jenis obat untuk menghilangkan gejalanya.
Namun, beberapa penyebab mata terbakar memerlukan perawatan khusus. Pasalnya, gejala mata terasa panas ini ada banyak penyebabnya. Penyebab dan tingkat keparahan gejala ini akan menentukan pilihan pengobatan.
Yuk, simak lebih lanjut ulasan mengenai penyebab gejala mata terasa panas berikut ini!
Baca Juga: 5+ Cara Mengatasi Mata Buram karena HP, Cegah Mata Kering!
Foto: Mata Terasa Panas (Freepik.com)
Orang sering menyebut perih atau iritasi mata sebagai mata terbakar atau mata terasa panas. Penyebab umum kondisi ini antara lain sebagai berikut.
Kulit bersisik seperti ketombe di dasar kelopak mata merupakan ciri blepharitis yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri.
Gejala tambahan termasuk mata merah dan bengkak.
Jika Moms memiliki mata minus, lensa kontak bisa menjadi salah satu alternatif selain kacamata.
Namun, penggunaan lensa kontak atau softlens harus diperhatikan secara hati-hati.
Terkadang, saat Moms tertidur, menggunakan lensa kontak atau menggunakan lensa kontak dalam waktu yang cukup lama dapat menyebabkan mata merah atau bahkan iritasi.
Penyalahgunaan lensa kontak sendiri juga bisa menyebabkan infeksi mata yang cukup serius dan dapat membuat mata menjadi merah atau panas.
Hindari langsung memasang lensa kontak baru yang dipasang di mata Moms. Ada baiknya untuk memberikan mata agar istirahat dari lensa dengan memakai kaca mata.
Mata kering dapat terjadi jika saluran air mata tidak menghasilkan air mata yang cukup atau jenis air mata yang tepat.
Mata kering cenderung lebih sering terjadi pada wanita dan orang tua.
Gejala tambahan dapat meliputi:
Kondisi ini juga dikenal sebagai konjungtivitis alergi, alergi mata terjadi ketika zat yang mengiritasi masuk ke mata.
Tubuh merespons zat ini dengan memproduksi histamin, yang dapat menyebabkan mata terbakar.
Pemicu umum alergi mata termasuk debu, serbuk sari, spora jamur, asap, parfum, bulu hewan peliharaan, dan makanan.
Gejala alergi mata lainnya yang mungkin terjadi meliputi:
Overexposure dari sinar matahari dapat menyebabkan mata terbakar, yang juga dikenal sebagai fotokeratitis.
Selain mata terbakar, gejalanya mungkin termasuk:
Rosacea okular adalah suatu kondisi yang menyebabkan peradangan pada kelopak mata. Ini memengaruhi orang yang menderita rosacea, suatu kondisi kulit yang menyebabkan kemerahan pada wajah.
Gejala tambahan rosacea okular mungkin termasuk:
Pterigium adalah pertumbuhan jaringan berdaging di bagian putih mata.
Biasanya, terjadi pada bagian mata yang paling dekat dengan hidung, meski bisa juga muncul di bagian luar mata.
Para ahli percaya bahwa itu hasil dari kombinasi mata kering dan sinar UV.
Selain munculnya pertumbuhan jaringan berdaging, gejala lainnya meliputi:
Dalam beberapa kasus, pertumbuhan dapat meluas hingga menutupi kornea, yang dapat memengaruhi penglihatan.
Baca Juga: Penyebab Pupil Mata Membesar dan Tips Menjaga Kesehatan Mata
Foto: Obat Tetes Mata (Orami Photo Stock)
Pilihan pengobatan untuk mata terbakar akan tergantung pada penyebab yang mendasarinya.
Misalnya, jika mata terbakar disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter dapat merekomendasikan obat tetes mata antibiotik untuk mengobati infeksi tersebut.
Namun, tujuan umum pengobatan adalah untuk meredakan kekeringan mata.
Intervensi lain yang mungkin direkomendasikan dokter untuk mata terbakar meliputi:
Baca Juga: 7 Obat Mata Minus Alami dan Medis menurut Dokter Spesialis Mata
Foto: Pemeriksaan Mata (iconeyecare.com)
Mengidentifikasi penyebab yang mendasari mata terasa panas itu penting. Orang yang mengalami mata terasa panas ini terbakar harus berbicara dengan dokter sesegera mungkin.
Dokter biasanya akan memulai prosedur diagnostik dengan mengambil riwayat medis dan menanyakan gejalanya kepada orang tersebut.
Mereka kemungkinan akan bertanya kapan gejalanya dimulai, apa yang membuatnya lebih buruk atau lebih baik, dan apakah Moms tersebut memiliki riwayat kondisi terkait mata lainnya.
Dokter juga akan meninjau obat yang diminum orang tersebut. Beberapa obat, seperti dekongestan, dapat menyebabkan mata terasa panas.
Langkah selanjutnya adalah melakukan pemeriksaan fisik pada mata. Dokter akan memeriksa mata untuk mencari tanda-tanda penyimpangan, kekeringan, dan kerusakan.
Dokter mungkin menggunakan teropong atau peralatan khusus lainnya untuk melihat mata lebih jelas dan dekat.
Dokter mata juga dapat mengoleskan obat tetes ke mata yang memungkinkan mereka mengamati aliran air mata dan tingkat kelembapan di mata.
Baca Juga: Protagenta, Efektif Mengatasi Mata Kering Akibat Penurunan Produksi Air Mata
Itulah ulasan mengenai pengobatan mata terasa panas. Jadi, pastikan untuk selalu memeriksakannya ke dokter, ya!
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.