11 Penyebab Menstruasi Tidak Lancar, Tanda Stres hingga PCOS
4. Perimenopause
Perimenopause adalah fase transisi sebelum Moms memasuki menopause.
Perimenopause biasanya terjadi di usia 40-an, tapi juga bisa terjadi lebih awal.
Moms bisa mengalami tanda-tanda perimenopause selama 4-8 tahun, dimulai dari perubahan siklus menstruasi.
Level estrogen yang berubah dalam periode ini membuat menstruasi tidak lancar, juga bisa menjadi lebih lama atau lebih sebentar.
Gejala perimenopause yang lainnya adalah:
- Hot flashes
- Berkeringat di malam hari
- Perubahan mood
- Susah tidur
- Vagina kering
Baca Juga: 10+ Jenis Ruam pada Bayi serta Cara Mengatasi dan Mencegahnya
5. Masalah Tiroid
Studi yang dilakukan oleh The Journal of Obstetrics and Gynecology of India menemukan bahwa, 44% partisipan penelitian mereka yang mengalami menstruasi tidak lancar memiliki masalah tiroid.
Hipertiroid dan tiroid yang kurang aktif bisa menyebabkan menstruasi yang lebih lama atau lebih sebentar dari biasanya, juga menyebabkan:
- Turun berat badan secara tiba-tiba
- Kecemasan dan kegelisahan
- Palpitasi jantung
- Pembengkakan di leher
6. Endometriosis
American College of Obstetricians and Gynecologists mengungkapkan bahwa 1 dari 10 wanita mengalami endometriosis.
Biasanya kondisi ini dialami oleh wanita berusia 30-an sampai 40-an.
Endometriosis adalah di mana jaringan yang biasanya ada di uterus bertumbuh di luar uterus.
Endometriosis menyebabkan menstruasi tidak lancar, sangat lama dan sangat sakit, kram, darah yang berlebihan, serta perdarahan di antara periode menstruasi.
Gejala endometriosis lainnya adalah:
- Sakit di bagian pencernaan
- Sakit saat buang air besar
- Sakit selama dan setelah berhubungan seks
- Infertilitas
Saat ini belum ada pengobatan untuk mengatasi endometriosis, tapi bisa diminimalisir dengan terapi hormon.
7. Turun Berat Badan Secara Ekstrem dan Gangguan Makan
Bila Moms mengalami penurunan berat badan secara ekstrem dan tiba-tiba, menstruasi bisa terhenti.
Hal ini biasanya terjadi pada mereka yang mengalami masalah gangguan makan.
Tidak mengonsumsi kalori yang cukup bisa menghambat produksi hormon, sehingga berpengaruh pada siklus menstruasi.
Selain menstruasi yang berhenti, Moms juga bisa mengalami lesu, sakit kepala, dan rambut rontok.
Segera temui dokter bila berat badan kurang (underweight), mengalami penurunan berat badan tanpa diet atau olahraga, dan memiliki gangguan makan.
Baca Juga: 12 Cemilan untuk Program Hamil, Enak dan Bermanfaat!
8. Olahraga Berlebihan
Olahraga yang terlalu berat dan berlebihan bisa mengganggu hormon yang berkaitan dengan menstruasi.
Atlet wanita yang melakukan latihan keras dan aktivitas fisik yang intens biasanya mengidap amenore, yaitu menstruasi yang terhenti.
Kurang intensitas olahraga dan menaikkan kadar kalori bisa mengembalikan siklus menstruasi seperti semula.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.