24 Oktober 2023

Tahapan Metamorfosis Kupu-kupu, dari Telur hingga Kepompong

Apakah Moms masih ingat? Kenalkan pada Si Kecil, yuk!
Tahapan Metamorfosis Kupu-kupu, dari Telur hingga Kepompong

Pelajaran mengenai metamorfosis kupu-kupu adalah salah satu ilmu pengetahuan alam yang penting untuk diketahui si buah hati.

Selain untuk menambah pengetahuan, mempelajari metamorfosis kupu-kupu juga akan mengajarkan si buah hati untuk lebih memahami asal usul hewan.

Terlebih, metamorfosis kupu-kupu memiliki makna filosofis yang mendalam tentang perjuangan ulat untuk bisa berubah menjadi kupu-kupu bersayap indah.

Di saat pandemi, anak-anak diharuskan untuk belajar di rumah. Pendampingan orang tua tentu penting dalam fase belajar di rumah ini.

Selain itu, Moms juga bisa menjelaskan lebih detail mengenai metamorfosis kupu-kupu dengan bahasa yang mudah dipahami oleh si buah hati.

Cara berkembang biak kupu-kupu adalah karena adanya perkawinan antara kupu-kupu jantan dan kupu-kupu betina, yang mana akhirnya akan menghasilkan telur.

Dari telur tersebut, kupu-kupu berkembang melalui proses yang disebut metamorfosis. Dalam bahasa Yunani, metamorfosis berarti transformasi atau perubahan bentuk.

Metamorfosis kupu-kupu, ngengat, kumbang, lalat dan lebah dinilai sebagai metamorfosis yang paling sempurna karena prosesnya terjadi lebih lama dibandingkan serangga lainnya.

Melansir dari National Geographic, serangga lainnya seperti belalang, jangkrik, capung, dan kecoa mengalami metamorfosis yang tidak sempurna.

Proses metamorfosis termuda disebut (disebut nimfa) biasanya terlihat seperti serangga dewasa berukuran kecil tetapi tanpa sayap.

Baca Juga: 10 Obat Reumatik Alami yang Mudah Dijumpai dan Dibuat, Seperti Jahe hingga Teh Hijau!

Metamorfosis Kupu-kupu

Untuk bisa lebih memahami proses terjadinya metamorfosis kupu-kupu.

Berikut ini proses lengkap metamorfosis kupu-kupu dikutip dari buku Kamus Pengetahuan Alam Bergambar oleh Indah Nurdiana.

1. Telur

Telur Kupu-kupu
Foto: Telur Kupu-kupu (Ilmupengetahuan.org)

Metamorfosis kupu-kupu atau daur hidup kupu-kupu dimulai dari telur yang diletakkan pada permukaan tanaman seperti daun oleh kupu-kupu betina dewasa.

Nantinya, tanaman yang disinggahi oleh telur dari kupu-kupu betina ini akan menjadi makanan untuk si telur saat menetas dan menjadi ulat.

Telur kupu-kupu ini biasanya diletakkan pada tanaman di sepanjang musim semi, panas, atau gugur.

Namun, beberapa jenis kupu-kupu juga ada yang meletakkan telurnya saat musim hujan, salju, maupun kemarau, tergantung dengan jenis kupu-kupu.

Dalam sekali bertelur, kupu-kupu betina mengeluarkan beberapa butir telur hingga ratusan. Meski begitu, dari semua telur yang ditetaskan, tak semuanya bisa bertahan hidup.

Ukuran telur kupu-kupu sangat kecil tapi masih bisa terlihat secara kasat mata.

Bentuk telur kupu-kupu juga bervariasi, mulai dari berbentuk bulat hingga oval berusuk. Dan telur kupu-kupu umumnya membutuhkan waktu sekitar 3-5 hari untuk menetas.

Baca Juga: 4 Cerita Dongeng Si Kancil, Bukan Cuma Mencuri Mentimun dan Mengelabui Buaya Saja, Lho!

2. Larva

Larva
Foto: Larva (Ilmupengetahuan.org)

Tahap metamorfosis kupu-kupu selanjutya ialah larva.

Dalam fase ini, tugas ulat ialah makan sebanyak-banyaknya tanaman yang ia hinggapi saat menjadi telur. Sebagian ulat bahkan mengonsumsi cangkangnya sendiri sebagai makanan pertamanya.

Karena larva adalah masa-masa pertumbuhan dan membutuhkan banyak tenaga untuk melepaskan kulitnya sebanyak 4 hingga 6 kali selama menjadi ulat.

Sedangkan periode pergantian kulit pada larva ini disebut instar.

Makanan yang dilahap selama menjadi ulat akan disimpan dan digunakan ketika metamorfosisnya telah sempurna menjadi kepompong dan kupu-kupu.

Ukuran tubuh ulat akan bertumbuh 100 kali lipat lebih besar dari saat ia menetas.

Misalnya, telur kupu-kupu seukuran kepala peniti, dan ketika menetas ukurannya tidak jauh berbeda dengan cangkang telur. Namun, ulat tersebut akan tumbuh hingga sepanjang 5 cm dalam beberapa minggu.

Bentuk larva kupu-kupu bervariasi, ada yang berbentuk silindris dan tak jarang banyak larva yang memiliki rambut, duri, tuberkel atau filamen.

Saat larva telah mencapai pada pertumbuhan maksimal, ia akan berhenti makan.

Lalu, mencari tempat berlindung di ranting atau daun dan membungkus dirinya dengan anyaman benang.

Selanjutnya, ia akan memasuki fase prepupa kemudian melepaskan kulit terakhir kalinya dan membentuk pupa atau kepompong.

Baca Juga: Cerita Fabel Dongeng Singa dan Tikus, Sarat Pesan Persahabatan!


3. Pupa atau Kepompong

Pupa atau Kepompong
Foto: Pupa atau Kepompong (Ilmupengetahuan.org)

Fase pupa ini akan berlangsung selama beberapa minggu bahkan hingga berbulan-bulan. Bahkan, sejumlah spesies kupu-kupu memiliki tahapan kepompong hingga 2 tahun.

Umumnya, pupa berupa kertas, bertekstur halus, dan berupa struktur tanpa anggota tubuh.

Biasanya, pupa berwarna hijau, coklat, atau menyesuaikan dengan warna ranting dan daun yang dihinggapi.

Meskipun dari luar tampak tidak terjadi apapun, namun berbagai perubahan sedang terjadi di dalam pupa.

Sel khusus yang ada pada larva kini mulai berkembang pesat saat menjadi pupa. Sel-sel inilah yang akan membentuk kaki, sayap, mata, dan bagian kupu-kupu lainya secara sempurna.

Baca Juga: 19 Dongeng Anak yang Paling Populer, Seru, dan Memiliki Pesan Moral tentang Kehidupan

4. Kupu-kupu

Kupu-kupu
Foto: Kupu-kupu (Freepik.com/dovapi)

Setelah melalui rangkaian tahapan metamorfosis kupu-kupu, kini saatnya larva keluar dari pupa dan menjadi kupu-kupu, proses ini disebut dengan imago.

Ketika seekor kupu-kupu keluar dari kepompong, sayapnya akan terlihat kusut.

Di saat itu, kupu-kupu akan menggantung dengan sayapnya mengarah ke bawah dan akan mulai memompa sayap yang penuh dengan cairan dari tubuhnya untuk meluruskannya.

Kemudian kupu-kupu harus menunggu beberapa jam sampai sayapnya mengeras dan mengering sebelum bisa terbang.

Setiap spesies memiliki warna dan sayap kupu-kupu maupun bentuk antena dan bentuk tubuh yang berbeda.

Usia kebanyakan kupu-kupu dewasa adalah sekitar 2-3 minggu tetapi ini dapat bervariasi pada beberapa spesies.

Melansir dari U.S. Forest Service, spesies kupu-kupu seperti monarch, atau kupu-kupu raja dapat hidup selama berbulan-bulan atau sekitar 8-9 bulan.

Kupu-kupu monarch yang dimaksud adalah yang hidup pada musim dingin, dan merupakan kupu-kupu generasi terakhir pada suatu tahun.

Beberapa spesies lainnya juga bisa berhibernasi selama musim dingin dan bertahan hidup beberapa bulan lebih lama.

Dalam masa hidup mereka, kupu-kupu dewasa betina harus menemukan pasangan dan tanaman yang tepat untuk bertelur dan memulai siklus hidup kupu-kupu lagi.

Kini, si larva telah menjadi kupu-kupu bersayap indah dan tugas mereka adalah kawin lalu bertelur untuk mengembangbiakan spesiesnya.

Setelah berubah menjadi kupu-kupu, mereka memakan nektar dari bunga untuk mendapatkan energi dan tetap hidup. Namun, ada juga spesies kupu-kupu yang tidak makan selama hidupnya.

Baca Juga: 17 Tanaman Philodendron yang Populer di Kalangan Pecinta Tanaman Hias

Perilaku Kupu-kupu

Kupu-kupu Oranye Hitam
Foto: Kupu-kupu Oranye Hitam (Freepik.com/wirestock)

Setelah mengetahui secara lengkap terkait metamorfosis kupu-kupu, kini saatnya Moms mengajarkan si buah hati mengenai perilaku kupu-kupu.

Tentunya, setiap hewan memiliki ciri khas, kehidupan, perilaku, dan pola hidup yang berbeda tak terkecuali kupu-kupu.

Melansir dari The Academy of Natural Sciences of Drexel University, kupu-kupu termasuk dalam serangga yang beraktivitas pada siang hari dan beristirahat pada malam hari.

Selama beristirahat, kupu-kupu akan berlindung di daun pepohonan atau ranting. Saat siang hari, kupu-kupu dewasa akan mencari makan dan bereproduksi.

Baca Juga: 10+ Tanaman Hias Beracun yang Berbahaya untuk Si Kecil

Kegiatan mencari makan ini dilakukan secara individu dan tidak berkelompok.

Meskipun, ditemukan beberapa kasus bahwa sepasang kupu-kupu betina dan jantan terbang berpasang-pasangan dan kawin.

Setelah kawin, kupu-kupu betina akan bertelur lalu meletakkan telurnya pada tumbuhan inang.

Kupu-kupu yang bersayap kecil biasanya akan terbang lebih rendah yakni 10cm-200m di atas permukaan tanah. Sedangkan kupu-kupu yang memiliki sayang lebih besar, dapat terbang tinggi hingga 10 m di atas permukaan tanah.

Itulah penjelasan mengenai metamorfosis kupu-kupu dan perilaku kupu-kupu.

Dengan begini, Si Kecil akan mengetahui secara detail dengan lengkap tentang proses terbentuknya kupu-kupu dari ia bertelur hingga berubah menjadi kupu-kupu bersayap indah.

  • https://www.natgeokids.com/uk/discover/animals/insects/butterfly-life-cycle/
  • https://books.google.co.id/books?id=Sv1MDwAAQBAJ&pg=PA254&dq=Kamus+Pengetahuan+Alam+Bergambar&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiM6brogcvuAhVxwjgGHZUkA0UQ6AEwAHoECAQQAg
  • https://ansp.org/exhibits/online-exhibits/butterflies/lifecycle/
  • https://www.fs.usda.gov/wildflowers/pollinators/Monarch_Butterfly/faqs.shtml
  • https://www.joyfulbutterfly.com/life-cycle-of-a-butterfly/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb