27 September 2023

Tips Hamil 9 Bulan agar Sehat dan Lancar saat Persalinan

Jangan sampai tidak tahu, ya, Moms!
Tips Hamil 9 Bulan agar Sehat dan Lancar saat Persalinan

Bagi Moms yang akan melahirkan normal untuk pertama kalinya, tidak ada salahnya untuk menerapkan tips ibu hamil 9 bulan agar persalinan lancar.

Persalinan atau kelahiran adalah sesuatu yang tidak dapat dibayangkan, kecuali Moms mengalaminya sendiri.

Namun, Moms tetap perlu mempersiapkan diri sebaik mungkin sebelum menghadapi persalinan agar proses melahirkan lancar dan normal tanpa jahitan.

Beberapa studi menunjukkan bahwa wanita hamil yang tetap bugar mungkin memiliki kemungkinan melahirkan dengan proses yang lebih singkat.

Ketika tubuh Moms bugar, daya tahan tubuh juga akan meningkat. Hal inilah yang membuat Moms mampu menjalani proses melahirkan dengan baik dan lancar.

Sehingga, kecil kemungkinannya Moms membutuhkan intervensi medis.

Selain memperhatikan asupan nutrisi, dianjurkan bagi Moms untuk tetap aktif dengan rutinitas sehari-hari, seperti:

Tidak cukup hanya dengan itu, Moms juga perlu menerapkan gaya hidup dan pola makan sehat agar persalinan bisa benar-benar lancar.

Selain itu, penting bagi Moms untuk mengetahui beberapa kondisi yang mungkin muncul saat memasuki hamil 9 bulan.

Dengan mengetahuinya, Moms jadi lebih bisa menghadapi kondisi tersebut sewaktu-waktu mengalaminya.

Baca Juga: Bolehkah Bayi Dimandikan Setelah Imunisasi? Ini Kata Dokter!

Gejala Umum pada Ibu Hamil 9 Bulan

Ilustrasi Hamil 9 Bulan
Foto: Ilustrasi Hamil 9 Bulan (https://www.healthline.com/health/pregnancy/puppps-rash)

Saat memasuki usia hamil 9 bulan, beberapa gejala kehamilan yang mungkin akan Moms alami adalah sebagai berikut:

1. Sering Buang Air Kecil

Salah satu gejala yang sering muncul saat hamil 9 bulan adalah keinginan yang meningkat untuk buang air kecil.

Ini karena bayi terus tumbuh dan turun ke bawah panggul dan sedang dalam persiapan untuk kelahiran, ia juga terus memberikan tekanan pada kandung kemih.

Memasuki 9 bulan kehamilan, Moms mungkin merasa perlu ke kamar mandi lebih sering, baik siang maupun malam.

Lalu, jika Moms merasa kehilangan kontrol kandung kemih saat tertawa atau bersin, mungkin bisa menggunakan pembalut.

2. Kaki Bengkak

Memasuki usia hamil 9 bulan, setiap bagian dari tubuh pasti akan membesar, termasuk bagian kaki.

Dalam kebanyakan kasus, retensi cairan ekstra dan hormon adalah penyebabnya.

Selain itu, rahim yang tumbuh akan memberikan tekanan pada pembuluh darah. Sehingga dapat memperlambat aliran darah di bagian bawah tubuh.

Untuk mengatasinya, Moms bisa mengangkat kaki kapan pun memungkinkan dan hindari berdiri dalam waktu yang lama.

3. Kesemutan pada Tangan

Moms, saat masuk usia hamil 9 bulan, apakah mulai merasa kesemutan?

Merasakan mati rasa atau kesemutan di tangan atau pergelangan tangan , bisa jadi tanda carpal tunnel syndrome.

Ini adalah sistem tulang dan saraf di sisi telapak tangan kita.

Menurut jurnal Prevalence of Carpal Tunnel Syndrome in Pregnant Women, gejala yang paling khas adalah mati rasa dan kesemutan di:

  • Ibu jari
  • Jari telunjuk
  • Jari tengah
  • Setengah jari-jari radial

Peningkatan retensi cairan selama kehamilan dapat memberikan tekanan pada saraf, yang mungkin menyebabkan sensasi kesemutan atau mati rasa.

Ketidaknyamanan ini biasanya mereda setelah Moms melahirkan.

Baca Juga: Serba-serbi Kaki Bengkak saat Hamil dan Cara Mengobatinya, Alami Tanpa Medis!

5. Sakit Punggung

Salah satu gejala umum yang mungkin Moms alami saat hamil 9 bulan adalah sakit punggung.

Sementara itu, hormon kehamilan akan mengendurkan sendi di panggul kita dalam persiapan untuk melahirkan. Kedua hal ini dapat menyebabkan sakit punggung.

Untuk meredakan rasa sakit, mempraktikkan postur yang baik bisa membantu; prenatal yoga bisa menjadi salah satu opsi.

Jangan lupa kenakan sepatu yang mendukung dan hindari mengangkat barang berat, jika memungkinkan.

6. Tekanan pada Panggul

Di usia kehamilan 9 bulan, bayi juga bersiap-siap untuk hari kelahirannya.

Salah satu hal gejala yang akan Moms rasakan saat ini adalah, bayi akan jatuh lebih rendah ke panggul.

Bagi Moms, sisi negatifnya adalah kemungkinan merasakan lebih banyak tekanan pada panggul, kandung kemih, dan pinggul.

Keuntungannya adalah mungkin bisa bernafas sedikit lebih mudah, karena saat bayi turun, ia tidak akan menekan paru-paru dan diafragma Moms.

7. Stretch Marks

Banyak ibu yang melihat munculnya stretch mark, terutama saat memasuki bulan-bulan akhir kehamilan.

Stretch mark tidak dapat dicegah, tetapi sering memudar setelah kita melahirkan.

Gunakan pelembap lembut untuk menjaga kulit tetap terhidrasi dan membantu menangkal rasa gatal yang mungkin timbul dari kulit yang meregang.

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), area yang umumnya mengalami stretch mark pada ibu hamil meliputi perut, bokong, payudara, dan paha.

8. Gerakan Janin Semakin Aktif

Moms mungkin juga akan merasakan bahwa gerakan janin semakin aktif saat memasuki hamil 9 bulan.

Janin yang bergerak tentu menimbulkan perasaan bahagia, ya. Namun, terkadang jika gerakan terlalu intens, Moms bisa merasakan tidak nyaman.

Janin biasanya semakin aktif selama trimester ketiga. Ibu hamil akan merasakan gerakan janin lebih sering dan lebih kuat.

Pada bulan-bulan terakhir, janin mungkin sudah memposisikan diri untuk persalinan.

9. Kesulitan Bernapas

Saat memasuki hamil 9 bulan, beberapa ibu mungkin merasakan kesulitan bernapas.

Kondisi ini terjadi karena ruang perut yang semakin terbatas karena rahim yang membesar dapat membuat ibu hamil merasa sesak napas.

Pada trimester ketiga, janin semakin berkembang dan membesar.

Hal ini berarti rahim yang membesar akan menekan diafragma, otot utama yang digunakan dalam pernapasan.

Tekanan ini dapat menyulitkan ibu hamil untuk mengambil napas dalam-dalam.

10. Kembung dan Pencernaan Menjadi Lambat

Beberapa faktor fisik dan hormonal saat kehamilan mungkin berpengaruh pada sistem pencernaan.

Hormon progesteron dapat memperlambat pencernaan, yang dapat menyebabkan kembung dan sembelit.

Berikut beberapa saran untuk mengatasi kembung dan lambatnya pencernaan selama hamil 9 bulan:

  • Makan makanan tinggi serat seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.
  • Minum banyak air untuk menghindari konstipasi.
  • Hindari makanan yang memicu kembung, seperti minuman berkarbonasi, kacang-kacangan, dan makanan pedas.
  • Makan dalam porsi kecil dan sering daripada makan besar dalam satu waktu.
  • Berolahraga ringan secara teratur untuk merangsang peristaltik usus.
  • Hindari mengonsumsi makanan yang menyebabkan reaksi alergi atau intoleransi makanan.

Baca Juga: 15 Manfaat Buah Bengkoang untuk Kesehatan dan Ibu Hamil

Menjelang persalinan, tentunya usia hamil 9 bulan memberikan beberapa hal baru yang terjadi pada...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb