
Piroxicam adalah obat golongan antiinflamasi non-steroid yang biasa diresepkan dokter untuk atasi radang sendi.
Misalnya yang disebabkan oleh penyakit osteoarthritis, rheumatoid arthritis, atau ankylosing spondylitis.
Sebagai pereda nyeri, obat ini juga bisa digunakan untuk meredakan nyeri otot atau nyeri haid. Yuk, simak lebih lanjut tentang obat Piroxicam!
Baca juga: Obat Diapet, Bagaimana Dosis Tepat untuk Si Kecil dan Moms?
Foto: gejala lupus - nyeri sendi.jpg (Seormc.org)
Foto: Orami Photo Stock
Manfaat utama Piroxicam adalah untuk mengobati osteoarthritis dan rheumatoid arthritis.
Terkadang, obat ini juga diresepkan untuk mengobati artritis gout (asam urat) dan ankylosing spondylitis.
Piroxicam dapat mengurangi rasa sakit, pembengkakan, dan kekakuan sendi akibat radang sendi.
Mengurangi gejala-gejala ini membantu untuk melakukan lebih banyak aktivitas normal sehari-hari.
Menurut studi pada 2011 di Journal of the Association of Physicians of India, obat ini juga telah terbukti efektif mengobati migrain tanpa aura.
Pada kondisi tertentu, Moms mungkin juga akan diberi resep obat ini pascaoperasi atau melahirkan.
Studi pada 2018 di Journal of Natural Science, Biology and Medicine juga mengungkap bahwa Piroxicam dapat membantu meredakan kram menstruasi.
Sebagai obat antiinflamasi nonsteroid, obat ini bekerja dengan menghalangi produksi zat alami tertentu yang menyebabkan peradangan di tubuh.
Foto: minum obat (Shutter Stock)
Foto: Orami Photo Stock
Piroxicam adalah obat resep, yang penggunaannya harus dengan resep dan pengawasan dokter.
Agar efektif dan aman, dosis Piroxicam akan ditentukan oleh dokter, berdasarkan usia dan kondisi yang dialami.
Secara umum, untuk meredakan peradangan, termasuk nyeri dan bengkak, akibat osteoarthritis, atau rheumathoid arthritis, dosisnya adalah:
Dosis Piroxicam untuk lansia biasanya mulai dari dosis yang terendah. Lalu ditingkatkan bila perlu.
Pastikan untuk menggunakan obat ini sesuai dosis dan instruksi yang diberikan oleh dokter.
Baca juga petunjuk penggunaan yang tertera pada label kemasan obat sebelum mulai menggunakannya.
Untuk Piroxicam bentuk sediaan oral, telanlah obat secara utuh dengan bantuan air putih.
Hindari berbaring minimal 10 menit setelah minum obat ini. Guna mencegah sakit perut, minumlah obat dengan makanan, atau antasida.
Untuk mengurangi risiko perdarahan lambung, minum obat ini dengan dosis efektif terendah untuk waktu sesingkat mungkin.
Hindari menambah dosis obat, meminumnya lebih sering atau lebih lama dari yang ditentukan oleh dokter.
Baca juga: Obat Sembelit untuk Ibu hamil, Pastikan Konsumsi sesuai Dosis!
Foto: Diare Bisa Jadi Tanda Kehamilan, Benarkah.jpg
Foto: Orami Photo Stock
Seperti obat-obatan lain, Piroxicam juga memiliki risiko efek samping yang perlu diwaspadai.
Kapsul oral Piroxicam tidak menyebabkan kantuk, tetapi dapat menyebabkan efek samping lain.
Efek samping yang umum yang dapat terjadi selama pengobatan dengan Piroxicam adalah:
Selain berbagai efek samping umum tadi, ada juga risiko efek samping lain yang sifatnya lebih serius.
Segera cari bantuan medis jika gejala terasa mengancam jiwa atau jika merasa mengalami keadaan darurat medis.
Efek samping yang serius dan gejalanya dapat meliputi:
Foto: Interaksi Obat Cilostazol
Foto: Orami Photo Stock
Reaksi interaksi obat dapat terjadi jika Piroxicam dikonsumsi secara bersamaan dengan obat-obatan lainnya.
Termasuk juga vitamin dan produk herbal yang mungkin dikonsumsi.
Interaksi adalah ketika suatu zat mengubah cara kerja obat. Ini bisa berbahaya atau mencegah obat bekerja dengan baik.
Untuk membantu menghindari interaksi, dokter harus mengelola semua obat dengan hati-hati.
Pastikan untuk memberi tahu dokter tentang semua obat, vitamin, atau herbal yang sedang atau akan dikonsumsi.
Untuk mengetahui bagaimana Pioroxicam dapat berinteraksi dengan obat lain yang sedang digunakan, bicarakan dengan dokter atau apoteker.
Contoh obat yang dapat menyebabkan interaksi dengan Piroxicam adalah:
Mengonsumsi Piroxicam dengan obat antiinflamasi non-steroid lainnya dapat meningkatkan efek samping, termasuk sakit perut.
Contoh obat antiinflamasi non-steroid lainnya termasuk:
Mengonsumsi obat Methotrexate dengan Piroxicam secara bersamaan dapat menyebabkan tingkat Methotrexate yang berbahaya dalam tubuh.
Hal ini dapat menyebabkan efek samping seperti mual, muntah, diare, sariawan, demam, dan rambut rontok.
Mengonsumsi obat tekanan darah tertentu dengan Piroxicam mungkin membuat obat tersebut tidak bekerja dengan baik.
Contoh obat tekanan darah yang perlu diwaspadai adalah:
Baca juga: Molexflu (Obat Flu dan Batuk): Kandungan, Dosis, dan Efek Samping
Mengonsumsi pengencer darah seperti Warfarin bersamaan dengan Piroxicam dapat meningkatkan risiko perdarahan lambung dan usus.
Itulah pembahasan mengenai obat Piroxicam, mulai dari manfaat hingga risiko interaksi obatnya.
Jika Moms sedang menjalani pengobatan dengan obat ini, pastikan minum sesuai dosis yang ditentukan, ya!
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.