10 Februari 2023

Mengenal Obat Praxion yang Sudah Dinyatakan Aman oleh BPOM

Awalnya Praxion dicurigai sebagai penyebab gagal ginjal akut
Mengenal Obat Praxion yang Sudah Dinyatakan Aman oleh BPOM

Praxion adalah merek obat dengan kandungan paracetamol, untuk bayi dan anak-anak. Obat ini tersedia dalam bentuk suspensi, forte, dan drops.

Karena mengandung paracetamol, Praxion dapat digunakan untuk meredakan demam dan nyeri ringan hingga sedang.

Namun, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) menyetop sementara produksi dan distribusi obat Praxion.

Sebab, diduga sebagai penyebab kasus baru gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA).

Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril, mengatakan gagal ginjal tersebut dialami anak usia 1 tahun.

Sayangnya, anak tersebut meninggal dunia setelah mengalami gejala gagal ginjal yang serius.

"Satu kasus konfirmasi gagal ginjal merupakan anak berusia 1 tahun, mengalami demam pada tanggal 25 Januari 2023, dan diberikan obat sirup penurun demam yang dibeli di apotek dengan merek Praxion," kata Syahril.

Sedangkan, obat Praxion sebelumnya masuk dalam daftar obat sirop yang aman dikonsumsi menurut BPOM.

Meski demikian, kini BPOM sudah mengonfirmasi bahwa Praxion aman dikonsumsi setelah menguji tujuh sampel obat.

Yuk, Moms intip informasi lengkapnya di sini.

Baca juga: Kenali Mecobalamin, Suplemen untuk Mengobati Neuropati Perifer dan Anemia

Obat Praxion Sudah Aman Dikonsumsi

Ilustrasi Obat Sirop
Foto: Ilustrasi Obat Sirop (Pexels.com/cottonbro studio)

BPOM menguji tujuh sampel obat Praxion dari sirop obat sisa pasien hingga sirop yang beredar di pasaran.

Lalu, menguji juga obat di tempat produksi dengan batch sama dan sampel sirop dengan batch yang berdekatan dengan sirop obat pasien.

Kemudian, diambil juga dari sampel bahan baku sorbitol dan dua produk sirop lain yang menggunakan bahan baku dengan nomor batch sama.

"Dari hasil pengujian tujuh sampel tersebut, hasilnya adalah memenuhi syarat. Artinya memenuhi ketentuan dan standar di farmakope Indonesia," kata petugas BPOM, Togi Junice Hutadjulu, pada Rabu 8 Februari 2023.

Maka dari itu, kini BPOM akan mengkaji kembali pengaktifan dan peredaran obat Praxion di masyarakat.

Praxion ini diproduksi oleh PT Pharos Indonesia. Berikut ini daftar ketiga obat tersebut:

  1. Praxion dengan kandungan paracetamol 100 mg/ml, bentuk sediaan drops, kemasan dus botol plastik @15 ml dengan nomor izin edar DBL0521631536A1.
  2. Praxion dengan kandungan paracetamol 120 mg/5 ml, bentuk sediaan suspensi, kemasan dus botol plastik @60 ml dengan nomor izin edar DBL0521631433A1.
  3. Praxion Forte dengan kandungan paracetamol 250 mg/5 ml, bentuk sediaan suspensi, kemasan dus botol plastik @60 ml dengan nomor izin edar DBL0521631433B1.

Kronologi Kasus Gagal Ginjal

Ilustrasi Gagal Ginjal
Foto: Ilustrasi Gagal Ginjal (Freepik)

Syahril menyebut, terdapat 2 kasus yang dilaporkan, 1 masih berstatus suspek, sedangkan 1 kasus lainnya terkonfirmasi meninggal dunia.

Kasus meninggal dunia dialami oleh anak usia 1 tahun. Ia sempat mengalami demam pada 25 Januari 2023 dan diberi obat penurun demam di apotek.

"Diberikan obat sirup penurun demam yang dibeli di apotek dengan merek Praxion," seperti mengutip dari laman Kementerian Kesehatan RI.

Lalu, pada 28 Januari, timbul gejala batuk, demam, pilek, dan tidak bisa buang air kecil (anuria).

Anak dibawa ke Puskesmas Pasar Rebo dan mendapat rujukan ke Rumah Sakit Adhyaksa.

Lantaran ada keluhan GGAPA, pasien dirujuk ke RSCM, tapi keluarga menolak.

Pada 1 Februari, orang tua membawa pasien ke RS Polri dan mendapatkan perawatan di ruang IGD, pasien sudah mulai buang air kecil.

Di hari yang sama, pasien dirujuk kembali ke RSCM untuk menerima terapi fomepizole.

Sayangnya, 3 jam di RSCM, pasien dinyatakan meninggal dunia.

"Namun, 3 jam setelah di RSCM pada pukul 23.00 WIB pasien dinyatakan meninggal dunia," lanjut Syahril.

Kemenkes RI menyebut hingga kini masih melakukan pengujian sampel darah pada pasien untuk melihat penyebab meninggalnya.

Termasuk dugaan cemaran etilen glikol dan dietilen glikol di luar ambang batas aman.

Baca Juga: 172 Obat Sirop yang Aman Dikonsumsi Menurut BPOM, Mulai dari Tempra, Rhinos, hingga Sanmol!

Manfaat dan Kegunaan Praxion

Ilustrasi Anak Demam
Foto: Ilustrasi Anak Demam (Orami Photo Stocks)

Menurut studi pada 2015 di jurnal Pain and Therapy, paracetamol obat analgesik dan antipiretik yang umum digunakan.

Termasuk untuk manajemen demam dan nyeri ringan hingga sedang pada bayi dan anak-anak.

Praxion dengan kandungan paracetamol juga dianggap sebagai terapi lini pertama menurut pedoman dan rekomendasi internasional.

Obat ini merupakan obat over the counter (OTC) atau obat bebas yang bisa digunakan untuk meredakan demam atau nyeri pada bayi dan anak-anak.

Kandungan paracetamol dalam Praxion dapat memberi bantuan cepat dan efektif untuk sakit kepala, sakit gigi, demam, dan nyeri lainnya.

Cara kerja obat ini adalah dengan menurunkan intensitas sinyal rasa sakit ke otak.

Obat ini juga dapat memblokir pelepasan zat yang disebut prostaglandin yang meningkatkan rasa sakit dan suhu tubuh.

Dosis dan Aturan Pakai Praxion

Ilustrasi Obat Sirop
Foto: Ilustrasi Obat Sirop (Pexels.com/cottonbro studio)

Seperti disebutkan tadi, Praxion memiliki 3 bentuk sediaan, yaitu suspensi, forte, dan drops.

Ketiganya sama-sama berbentuk cairan, tetapi memiliki kadar paracetamol yang berbeda.

Dosis Praxion yang tepat bisa dikonsultasikan pada dokter atau apoteker yang melayani.

Namun, secara umum, berikut ini dosis Praxion berdasarkan bentuk sediaannya:

1. Praxion Suspensi

  • Anak usia 0-1 tahun: 0.5 sendok takar (2.5 ml), diminum 3-4 kali sehari.
  • Anak usia 1-2 tahun: 1 sendok takar (5 ml), diminum 3-4 kali sehari.
  • Anak usia 2-6 tahun: 1-2 sendok takar (5-10 ml), diminum 3-4 kali sehari.
  • Anak usia 6-9 tahun: 2-3 sendok takar (10-15 ml), diminum 3-4 kali sehari.
  • Anak usia 9-12 tahun: 3-4 sendok takar (15- 20 ml), diminum 3-4 kali sehari.

2. Praxion Forte

  • Anak usia 6-12 tahun: 1-2 sendok takar (5-10 ml), diminum 3-4 kali sehari.
  • Anak usia 12 tahun ke atas: 2 sendok takar (10 ml), diminum 3-4 kali sehari, atau sesuai petunjuk dokter.

3. Praxion Drops

  • Bayi di bawah usia 1 tahun: 0.6 ml, diminum 3-4 kali sehari.
  • Bayi usia 1-2 tahun: 0.6-1.2 ml, diminum 3-4 kali sehari.

Pastikan untuk menggunakan Praxion sesuai dengan dosis atau takaran yang tertera pada label kemasan obat.

Baca juga: Mengetahui Decadryl Expectorant Sirup: Fungsi dari Setiap Kandungan yang Mampu Encerkan Dahak

Agar takarannya sesuai, hanya gunakan sendok takar atau alat tetes yang disediakan dalam kemasan obat. Jangan gunakan sendok makan biasa.

Meski Praxion adalah obat bebas, demam yang terjadi pada bayi (terutama di bawah usia 12 minggu) sebaiknya dikonsultasikan pada dokter.

Penyebab rasa sakit atau demam pada bayi usia ini harus ditemukan dengan cepat.

Baca Juga: 8 Obat Sirop Berbahaya dari Indonesia Menurut WHO, Mengandung Etilen dan Dietilen Glikol!

Efek Samping Praxion

Ilustrasi Anak Sakit
Foto: Ilustrasi Anak Sakit (Orami Photo Stocks)

Seperti kebanyakan obat, Praxion juga memiliki potensi efek samping. Mulai dari yang relatif ringan, hingga serius dan bahkan mengancam jiwa.

Beberapa efek samping umum dari Praxion yang biasanya tidak memerlukan perhatian medis adalah:

Selain itu, ada juga risiko efek samping yang lebih serius, meliputi:

  • Reaksi alergi, seperti ruam, gatal, gatal-gatal, dan wajah, bibir, atau lidah bengkak
  • Sakit tenggorokan disertai demam, sakit kepala, mual, ruam, atau muntah
  • Pembengkakan
  • Suara serak
  • Sulit bernapas
  • Kesulitan menelan
  • Sindrom Stevens-Johnson dan nekrolisis epidermal toksik
  • Penggunaan jangka lama dan dosis besar dapat menyebabkan kerusakan hati
  • Reaksi Hipersensitifitas

Selain itu, menurut studi pada 2014 di American Journal of Therapeutics, pemberian dosis paracetamol berulang bisa memicu cedera hati.

Jadi, jangan berikan anak dosis obat ini lebih sering dari 4-6 jam sekali, dan jangan berikan lebih dari lima dosis sehari.

Segera hubungi dokter atau cari bantuan medis terdekat jika mengalami efek samping serius.

Termasuk efek samping umum yang tak kunjung mereda atau semakin memburuk.

Moms juga harus segera membawa Si Kecil ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat setelah menggunakan obat ini.

Baca juga: Licokalk (Suplemen Kalsium Laktat): Ini Manfaat, Dosis, serta Efek Sampingnya

Peringatan dan Interaksi Praxion

Ilustrasi Anak Minum Obat
Foto: Ilustrasi Anak Minum Obat (Orami Photo Stocks)

Praxion dapat menimbulkan interaksi jika digunakan dengan obat lainnya. Berikut ini beberapa bentuk interaksi obat yang dapat terjadi:

  • Peningkatan risiko perdarahan jika digunakan bersamaan dengan warfarin.
  • Obat ini harus diperhatikan bagi penderita penyakit ginjal.
  • Penurunan kadar paracetamol jika digunakan bersamaan dengan carbamazepine, colestiramine, phenobarbital, phenytoin, atau primidone.
  • Peningkatan risiko efek samping obat busulfan.
  • Peningkatan penyerapan paracetamol jika digunakan bersamaan dengan metoclopramide, domperidone, chloramphenicol, atau probenecid.
  • Peningkatan risiko kerusakan hati jika digunakan dengan isoniazid.

Selain itu, jika Praxion digunakan bersama alkohol maka bisa meningkatkan risiko terjadinya kerusakan hati.

Nah, itulah pembahasan mengenai obat Praxion yang sempat ditarik peredarannya oleh BPOM karena diduga memicu penyakit gagal ginjal akut.

Semoga informasi ini bermanfaat, ya Moms.

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4676765/
  • https://journals.lww.com/americantherapeutics/Abstract/2014/05000/Toxicity_From_Repeated_Doses_of_Acetaminophen_in.8.aspx
  • https://www.drugs.com/paracetamol.html
  • https://www.goodrx.com/acetaminophen/what-is
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/311949
  • https://www.verywellhealth.com/tylenol-acetaminophen-things-you-should-know-189125
  • https://www.verywellhealth.com/tylenol-dosage-calculator-3890068
  • https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20230206/5642343/kasus-baru-gangguan-ginjal-akut-pada-anak-pemerintah-siapkan-langkah-antisipatif/
  • https://praxionindonesia.com/product/v/praxion-orange

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb