7 Langkah Proses Autopsi untuk Mengetahui Penyebab Kematian
4. Pengangkatan Otak
Seperti diketahui sebelumnya, otak menjadi salah satu organ yang cukup penting dalam proses autopsi.
Untuk beberapa kondisi penyakit, diperlukan pemeriksaan otak untuk diobservasi lebih dalam.
Organ otak ini dikeluarkan untuk pemeriksaan jaringan, cairan yang dapat mengenali penyebab kematian yang tak diketahui.
Meski begitu, tak semua membutuhkan proses pengangkatan otak ya, Moms.
5. Pengembalian Organ Tubuh
Setelah semua organ diperiksa dan diambil sampel, para dokter forensik kembali meletakkan organ-organ tersebut ke dalam tubuh mayat.
Kemudian, proses autopsi selanjutnya tubuh akan dijahit kembali dengan utuh.
Beberapa kondisi, organ dalam yang tak layak lagi untuk 'dikembalikan' akan disimpan di tempat tertentu (atas persetujuan keluarga).
Proses pemerikaan dan pengambilan sampel sebelumnya akan membutuhkan beberapa waktu.
6. Menunggu Hasil Lab
Pengujian sampel dibutuhkan berdasarkan jaringan dan cairan tubuh seperti darah dari proses autopsi.
Melansir Johns Hopkins Medicine, proses autopsi biasanya memakan waktu 1 hingga 2 jam saja.
Yang lama adalah hasil observasi dari lab yang memeriksanya untuk mengetahui penyebab kematian tersebut. Bisa beberapa hari hingga berminggu-minggu.
7. Proses Pemakaman
Setelah otopsi selesai, jenazah atau mayat dapat diambil oleh pihak keluarga untuk melanjuti proses pemakaman.
Jika beberapa organ disimpan untuk pengujian lebih lanjut, pemakaman mungkin perlu ditunda selama beberapa hari atau minggu.
Hal ini apabila keluarga ingin tubuh mayat utuh sebelum dimakamkan atau dikremasi.
Dalam hal ini, pihak pemakaman bisa membuat kesepakatan dengan rumah sakit untuk waktu yang ditentukan.
Baca Juga: 11 Contoh Kuku yang Tidak Sehat, Bisa Jadi Tanda Anemia Hingga Penyakit Jantung
Mengenal Jenis-Jenis Autopsi
Setelah mengetahui prosesnya, tak kalah penting untuk tahu jenis-jenis prosedur autopsi itu sendiri.
Berikut beberapa jenis dan istilah autopsi yang sering dipakai, antara lain:
1. Otopsi untuk Hukum
Dikenal juga sebagai coroner autopsy, merupakan kondisi ketika petugas berwajib seperti polisi membutuhkan penyebab kematian seseorang.
Misalnya, jika orang tersebut dibunuh atau kematiannya cukup mencurigakan.
Autopsi jenis ini paling sering digunakan untuk korban kecelakaan atau korban kekerasan guna mengetahui penyebab pasti kematiannya.
Perlu persetujuan dari pihak keluarga sebelum melakukan otopsi koroner ini.
Biasanya hasil dari proses autopsi ini diperlukan sebagai barang-barang bukti ke jalur hukum selanjutnya.
2. Otopsi Medis
Jenis autopsi selanjutnya yakni yang berkaitan dengan medis atau klinis seseorang.
Tujuan otopsi berkaitan medis ini untuk mengetahui penyebab kematian mendadak yang diderita dari orang tersebut. Biasanya ada indikasi penyakit tertentu yang menyertainya.
Jika tidak setuju melakukan ini, pihak keluarga berhak menolak untuk melakukan proses pembedahan organ. Tak ada paksaan di dalam proses otopsi medis.
Kalaupun mereka menyetujuinya, ada batasan yang boleh dipilih oleh pihak keluarga. Misalnya sampel organ tertentu yang hanya boleh distudi lebih lanjut.
Baca Juga: Tanpa Operasi, Simak 12 Masker Payudara Hingga Cara Membuat Masker Payudara Alami
3. Otopsi untuk Akademis
Jika Moms pernah melihat film yang berkaitan dengan medis atau dunia kedokteran, tentu istilah ini tak asing lagi.
Jenis otopsi ankademis biasanya diperuntukkan bagi mahasiswa kedoktera yang sedang menempuh pendidikan.
Misalnya, untuk pembelajaran anatomi tubuh manusia atau pada saat belajar ilmu forensik.
Autopsi jenis ini tentu dilakukan dengan pengawasan dari dokter pengajar.
Tentunya, tubuh yang digunakan untuk proses ini tak bisa sembarang. Hanya dibolehkan untuk beberapa kondisi tertentu saja yang sesuai kesepakatan.
Dalam beberapa kasus, proses autopsi tak serta merta dapat mengetahui penyebab kematian yang mencurigakan.
Perlu investigasi lebih lanjut yang meliputi seseorang meninggal secara tidak wajar.
Untuk itu, biasanya autopsi bukanlah suatu tindakan yang utama dalam mengetahui penyebab kematian.
Perlu pemeriksaan lainnya yang berkaitan untuk mengungkap alasan yang mendasar terkait kematian mendadak.
Nah, itu dia penjelasan berkaitan proses autopsi atau pembedahan jenazah berserta jenis-jenisnya. Sekarang jadi lebih paham ya, Moms!
- https://www.livescience.com/32789-forensic-pathologist-perform-autopsy-csi-effect.html
- https://www.nhs.uk/conditions/post-mortem/
- https://webapps.cap.org/apps/docs/store/PUB119_IntroAutopsy_Sample.pdf
- https://www.hopkinsmedicine.org/health/treatment-tests-and-therapies/autopsy
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.