Surah An Naba, Berikut Kandungan Lengkap dan Keutamaannya
Surah An Naba adalah surah ke-78 dalam Al-Qur'an dan menjadi salah satu surah pertama dalam juz Amma.
Surah ini dikenal dengan nama lain "Amma yatasa’alun", yang merujuk pada tiga kata pertama ayat pembukanya.
Dalam bahasa Arab, "An Naba" berarti "berita besar", dan tema utama surah ini adalah peringatan tentang hari kiamat dan berbagai peristiwa besar yang menyertainya.
Asbabun Nuzul Surah An Naba
Surah An Naba diturunkan sebagai tanggapan atas pertanyaan dan keraguan yang diajukan oleh kaum kafir Quraisy tentang hari kiamat dan kebenaran ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.
Ketika Rasulullah SAW menyampaikan kabar mengenai adanya hari kiamat (suatu peristiwa besar yang menjadi salah satu rukun iman) banyak dari mereka yang mengingkari dan meremehkannya.
Mereka mempertanyakan dengan nada sinis dan penuh ketidakpercayaan, seperti yang tercermin dalam ayat pertama, “Amma yatasa'alun?” atau "Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya?"
Penolakan dan keraguan dari kaum Quraisy ini tidak hanya menunjukkan keinginan mereka untuk menolak ajaran Islam, tetapi juga untuk meremehkan berita besar tentang hari kebangkitan.
Sebagian dari mereka bahkan memperdebatkan di antara sesama mereka, ada yang percaya dan ada pula yang mendustakan.
Dalam konteks inilah, Surah An Naba diturunkan untuk menegaskan kebenaran hari kiamat dan memberikan peringatan tentang konsekuensi yang akan dihadapi oleh mereka yang mengingkarinya.
Melalui surah ini, Allah SWT mengingatkan bahwa segala sesuatu di alam semesta, mulai dari penciptaan bumi hingga datangnya hari pembalasan, berada dalam kekuasaan-Nya.
Surah An Naba tidak hanya menjawab keraguan kaum Quraisy, tetapi juga mengajak manusia untuk merenungkan tanda-tanda kebesaran Allah dan mempersiapkan diri menghadapi hari akhir yang pasti akan datang.
Kandungan Surah An Naba
Secara umum, pokok kandungan surah An Naba ini menceritakan tentang pengingkaran orang-orang musyrik terhadap ancaman Allah SWT.
Dijelaskan pula tentang kekuasaan Allah SWT di alam semesta sebagai bukti hari kebangkitan.
Surah An Naba juga berisi peristiwa-peristiwa yang terjadi saat hari kiamat, hingga adzab yang diterima oleh orang-orang yang mendustakan.
Bukan hanya itu, terdapat pula gambaran tentang kenikmatan yang akan diterima oleh orang-orang bertakwa ketika di akhirat dan penyesalan orang-orang kafir pada hari kiamat.
Untuk lebih jelasnya, simak beberapa kandungan surah An Naba berikut ini:
Kandungan Surah An Naba Ayat 1-16
Peristiwa kiamat pasti terjadi sehingga tidak perlu lagi dipertanyakan.
Allah SWT telah menampakkan kekuasaannya di alam ini.
Misalnya seperti bumi yang dihamparkan, gunung-gunung yang dipancangkan, manusia yang berpasangan, aktivitas tidur untuk istirahat, malam ditandai dengan gelap, dan siang untuk bekerja.
Ada pula tujuh langit yang kokoh, dari awan turun air hujan yang tercurah untuk menumbuhkan biji-bijian, lalu menjadikan kebun-kebun yang rindang dengan dedaunan dan buah-buahan.
Kandungan Surah An Naba Ayat 17-20
Hari kiamat dijadikan sebagai pemisah antara kaum mukmin dengan kaum kafir.
Waktunya telah ditentukan oleh Allah SWT, namun masih dirahasiakan sampai nanti tiba waktunya.
Digambarkan bahwa pada hari itu akan ditiupkan sangkakala oleh malaikat Israfil, maka manusia datang berduyun-duyun, langit terbelah, dan gunung-gunung dihancurleburkan.
Kandungan Surah An Naba Ayat 21-28
Neraka Jahanam menjadi tempat kembali bagi orang yang melanggar aturan Allah SWT.
Orang kafir tinggal di dalamnya tanpa diberi udara dan air dingin, tapi air panas dan nanah yang bau sebagai balasan.
Mereka ketika di dunia tidak berharap adanya akhirat, karena mereka menolak berita dari yang datang dari Al-Qur'an dengan benar-benar mendustakan.
Kandungan Surah An Naba Ayat 29-30
Allah SWT menghitung segala perbuatan manusia dalam suatu catatan.
Orang yang kafir kepada Allah SWT akan merasakan azab neraka yang semakin lama semakin bertambah.
Kandungan Surah An Naba Ayat 31-40
Sebaliknya, pada ayat 31-40 Allah SWT menjelaskan balasan bagi orang-orang bertakwa di hari kiamat yang akan mendapatkan kenikmatan yang utama.
Mereka masuk surga dengan segala fasilitas istimewa, seperti yang diceritakan dalam surah Al Waqi’ah dan sebagainya.
Surga merupakan balasan atas keimanan dan amal saleh yang dilakukan di dunia.
Orang kafir di akhirat akan menyesali perbuatan ingkarnya terhadap kebenaran dari Al-Qur'an (Surah An Naba), sehingga mereka sampai berkata ingin jadi tanah saja.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.