Teks Diskusi: Pengertian, Struktur, Ciri, dan Contohnya!
Teks diskusi adalah salah satu bentuk komunikasi tertulis yang digunakan untuk menggali, menguraikan, dan menganalisis berbagai ide, argumen, atau isu.
Diskusi bertujuan untuk menukar gagasan, pandangan, dan pemikiran antara individu atau kelompok yang berpartisipasi.
Dalam teks diskusi, peserta diskusi dapat menyajikan argumen, data, bukti, serta mengemukakan pendapat mereka secara sistematis.
Tujuannya, agar mencapai pemahaman yang lebih mendalam tentang suatu permasalahan.
Teks diskusi seringkali digunakan dalam berbagai konteks, seperti pendidikan, lingkungan profesional, atau dalam media massa.
Diskusi sering diadakan untuk merancang solusi, memecahkan masalah, atau bahkan untuk memahami sudut pandang yang berbeda.
Agar lebih paham, yuk simak serba-serbi teks diskusi di bawah ini.
Baca Juga: Memahami Isi Teks Sumpah Pemuda dan Maknanya, Simak yuk!
Pengertian Teks Diskusi
Teks diskusi adalah teks yang membahas suatu isu atau masalah yang disertai dengan pendapat dari beberapa pihak yang berbeda.
Teks ini bertujuan untuk menyajikan perspektif berbeda tentang topik tertentu dan mendorong pembaca untuk mempertimbangkan sisi berbeda dari suatu masalah.
Teks ini terdiri dari berbagai bentuk, seperti tulisan esai, naskah debat, bahkan teks untuk forum tertentu.
Teks diskusi banyak digunakan di dunia pendidikan sebagai cara agar siswa dapat berpikir kritis tentang suatu topik.
Teks diskusi memiliki beberapa ciri, yaitu:
- Strukturnya terdiri atas isu, argumen mendukung (pro), argumen menentang (kontra), dan kesimpulan.
- Menggunakan bahasa yang argumentatif, logis, dan efektif.
- Menampilkan dan menguraikan masalah atau persoalan dari minimal dua perbedaan pandangan yang memperlihatkan posisi pendapat antara setuju dan tidak.
- Teks diskusi dapat mencakup pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk merangsang pembaca atau pendengar untuk berpartisipasi dalam diskusi.
- Teks diskusi sering diakhiri dengan kesimpulan atau ringkasan dari berbagai pendapat yang disampaikan.
Baca Juga: Serba-serbi Teks Deskripsi, Pengertian, Struktur, dan Contoh untuk Diajarkan ke Si Kecil
Struktur Teks Diskusi
Berikut adalah struktur teks diskusi secara lengkap dalam bahasa Indonesia:
1. Pendahuluan dan Isu
Pendahuluan dan isu merupakan bagian awalan dari teks.
Umumnya memberikan informasi latar belakang tentang topik, dan menyajikan isu, masalah atau pertanyaan utama yang akan dieksplorasi bersama dalam diskusi.
2. Argumen Pendukung
Bagian ini berisi argumen atau pendapat yang mendukung isu atau masalah yang diangkat.
Argumen ini harus didukung oleh fakta, data, atau referensi yang valid.
3. Argumen Penentang
Sedangkan, argumen penentang adalah kebalikan dari argumen pendukung.
Bagian ini berisi argumen atau pendapat yang menentang isu atau masalah yang diangkat.
Sama seperti argumen pendukung, argumen penentang juga harus didukung oleh fakta, data, atau referensi yang valid.
4. Analisis dan Refleksi
Dalam bagian ini, kedua sisi argumen perlu mencapai kesepakatan dan bertujuan untuk merumuskan tujuan utama dari diskusi.
Argumen ini harus diupayakan untuk menemukan titik temu yang memungkinkan penyampaian ide dengan lebih jelas, serta memberikan wawasan yang mendukung poin pokok perdebatan.
5. Kesimpulan
Bagian ini berisi kesimpulan dari diskusi yang telah dilakukan.
Kesimpulan harus mencakup pandangan dari kedua sisi argumen dan memberikan solusi atau rekomendasi yang tepat.
Baca Juga: 8 Contoh Teks Anekdot, Sindiran yang Dibalut dengan Guyonan
Contoh Teks Diskusi
Berikut contoh teks diskusi
1. Contoh Teks Diskusi
Larangan Menggunakan Telepon Seluler (Ponsel) di Kelas
Isu:
Penggunaan ponsel dalam dunia pendidikan masa kini masih menuai pro dan kontra, baik dari kalangan pelajar, guru, maupun pemerintah.
Sebagian sekolah melarang siswa untuk membawa ponsel ke sekolah, dengan alasan demi menghindari peredaran video asusila.
Argumen Pendukung:
Pada dasarnya, ponsel hanya digunakan untuk menelepon, SMS, mendengarkan musik, menonton tayangan pembelajaran, dan bermain game.
Dengan begitu, ponsel tidak memiliki manfaat yang berarti dalam dunia pendidikan.
Oleh sebab itu, siswa dilarang membawa dan menggunakan ponsel di lingkungan sekolah.
Menerima telepon atau SMS ketika siswa sedang belajar di kelas, hanya akan mengganggu dan menghentikan aktivitas belajar.
Argumen Penentang:
Akan tetapi, ponsel diperlukan siswa untuk berkomunikasi dengan orang tuanya.
Misalnya, untuk memastikan kapan akan dijemput.
Selain itu, siswa dapat mencari informasi ilmu pengetahuan dan teknologi melalui internet di ponsel, serta dapat memperluas jaringan pertemanan.
Kesimpulan:
Hal yang mungkin harus dilakukan oleh pihak sekolah adalah tidak melarang siswa membawa ponsel, tapi juga tidak membebaskan siswa dalam menggunakan ponsel selama di sekolah.
Sekolah harus menyosialisasikan etika penggunaan ponsel kepada siswa agar tidak mengganggu belajar dan menghindari hal negatif.
Baca Juga: 4 Ciri-Ciri ASI Basi dari Bau, Tekstur, Warna dan Rasanya
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.