12 Mei 2022

Tulang Rawan: Ketahui Fungsi, Jenis, dan Gangguan yang Terjadi Jika Tulang Ini Mengalami Kerusakan

Cedera bisa jadi salah satu penyebab tulang rawan rusak dan menimbulkan masalah dalam tubuh
Tulang Rawan: Ketahui Fungsi, Jenis, dan Gangguan yang Terjadi Jika Tulang Ini Mengalami Kerusakan

Tulang rawan adalah jaringan ikat yang membentuk rangka pada manusia sebelum pembentukan tulang dimulai. Ini dapat bertahan di bagian kerangka manusia hingga dewasa.

Tulang ini adalah satu-satunya komponen kerangka vertebrata primitif tertentu, termasuk lamprey dan hiu. Tulang rawan terdiri dari jaringan padat serat kolagen.

Struktur ini dapat memberikan kekuatan agar memungkinkan untuk menahan beban sambil mempertahankan fleksibilitas yang lebih besar daripada tulang.

Sel-sel tulang rawan yang disebut kondrosit. Tulang rawan tidak mengandung pembuluh darah atau saraf, tidak seperti tulang pada umumnya.

Baca Juga: Fungsi Daun Telinga dan Cara Tepat Merawatnya

Jenis Tulang Rawan dan Letaknya dalam Tubuh

jenis tulang rawan
Foto: jenis tulang rawan (unsplash.com/Marcus Wallis)

Foto: unsplash.com/Marcus Wallis

Tulang rawan adalah zat yang kuat dan halus yang terdiri dari "kondrosit", atau sel tulang rawan khusus.

Zat ini yang menghasilkan matriks kolagen, proteoglikan (jenis protein khusus) dan protein non-kolagen lainnya.

Bahan-bahan ini dapat membantu tulang rawan menarik air dan memberikan bentuk dan sifat spesifiknya.

Mengutip dari News Medical, tulang rawan terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:

1. Tulang Rawan Hialin

Tulang jenis ini adalah jaringan tahan aus gesekan rendah yang ada di dalam sambungan. Bagian ini dirancang untuk menahan dan mendistribusikan berat.

Perlu diketahui, tulang ini adalah jaringan yang kuat, kenyal, fleksibel tetapi memiliki kapasitas regeneratif yang buruk.

Tulang hialin adalah bagian yang paling luas dan merupakan jenis yang membentuk kerangka embrionik.

Bagian ini berada di ujung tulang di sendi yang bergerak bebas sebagai tulang rawan artikular dan berada di ujung tulang rusuk, hidung, laring, trakea, dan bronkus.

2. Tulang Rawan Elastis

Jenis ini lebih fleksibel daripada tulang hialin. Bagian ini tampak kuning, lebih lentur karena mengandung serat elastis selain kolagen.

Tulang ini membentuk telinga luar, tabung pendengaran telinga tengah, laring, dan epiglotis.

3. Fibrokartilago

Fibrokartilago adalah bentuk tulang rawan yang keras dan tidak fleksibel yang ditemukan terutama di lutut dan di antara tulang belakang, serta tendon.

Bagian ini mirip dengan jaringan fibrosa lainnya tetapi mengandung substansi dasar tulang rawan dan kondrosit.

Fungsi Tulang Rawan

fungsi tulang rawan
Foto: fungsi tulang rawan (unsplash.com/Jordan Opel)

Foto: unsplash.com/Jordan Opel

Ada beberapa fungsi dari tulang rawan pada tubuh, yaitu:

  • Sebagai bantalan agar tulang bergerak tanpa terjadi gesekan.
  • Memberikan perlindungan antar tulang padat agar tidak bertabrakan satu sama lain.
  • Sebagai perekat tulang-tulang di tubuh.
  • Membantu menopang berat tubuh saat berkegiatan.
  • Memberikan bentuk di bagian tubuh tertentu.
  • Mendukung tubuh anak-anak sebelum berubah menjadi tulang biasa.

Baca Juga: 13 Manfaat Sayur Gondo, Tak Hanya Mengenyangkan Tapi Juga Baik untuk Tulang

Ciri-Ciri Tulang Rawan

Ada beberapa ciri dari tulang rawan yang perlu diketahui, yaitu:

  • Struktur jaringannya lebih kaya dengan zat perekat dan sedikit kalsium.
  • Susunannya terdiri dari kondrosit dan matriks sebagai serat dan kandungan dasar.
  • Sifatnya elastis yang tentu saja lentur, lunak, dan tidak mudah patah.

Gangguan pada Tulang Rawan

gangguan pada tulang rawan
Foto: gangguan pada tulang rawan (freepik.com/jcomp)

Foto: freepik.com/jcomp

Meskipun bagian tubuh ini terbilang fleksibel dan kuat, tulang rawan tetap bisa rusak. Nah, beberapa masalah yang dapat muncul adalah:

  • Cedera.
  • Keausan dari waktu ke waktu yang pada akhirnya dapat menyebabkan osteoartritis.
  • Penyakit radang sendi seperti rheumatoid arthritis atau ankylosing spondylitis (tertutupnya celah antar ruas tulang)

Faktanya, tulang rawan tidak memiliki saraf, sehingga saat rusak tidak menimbulkan rasa sakit.

Namun, gesekan antar tulang yang terjadi antara tulang sendi dan kelainan lainnya mampu menyebabkan rasa tidak nyaman dan nyeri hingga peradangan.

Mengutip dari Arthritis-Health, dikarenakan bagian ini tidak mengandung pembuluh darah, maka ketika rusak tulang ini tidak dapat sembuh sendiri dengan baik.

Saat tulang rawan menipis atau rusak, tulang baru dalam jumlah terbatas dapat diproduksi, tetapi sel-sel baru tersebut dapat tumbuh dalam pola yang tidak teratur dan bergelombang.

Hasilnya adalah tulang dapat bergesekan satu sama lain pada persendian dan ini bisa menjadi sumber rasa sakit.

Beberapa gangguan lainnya yang dapat terjadi pada tulang rawan, antara lain:

1. Osteoarthritis

Gangguan ini dapat terjadi saat tulang rawan semakin menipis, sehingga menyebabkan radang sendi.

Penyakit ini bisa terjadi di semua sendi, tetapi lebih rentan menyerang area tangan, lutut, pinggul, dan tulang belakang.

Jika dibiarkan dapat menyebabkan pembengkakan hingga sulit untuk menggerakkan sendi.

Baca Juga: Mengenal Encok, Salah Satu Jenis Radang Sendi dan Cara Mengatasinya

2. Kostokondritis

Penyakit pada tulang rawan ini terjadi akibat peradangan pada iga ke tulang payudara.

Seseorang yang mengalami gangguan ini dapat merasakan gejala layaknya masalah pada jantung. Kostokondritis dapat menyebabkan rasa sakit dan pembengkakan.

Kondisi ini dapat membaik dengan sendirinya, sehingga pengobatannya lebih fokus pada pengurangan rasa sakit.

3. Chondromalacia patellae

Lutut juga memiliki tulang rawan yang rentan alami nyeri. Saat alami chondromalacia patellae, lutut alami pelunakan dan kerusakan pada jaringan lunak di bawah tempurungnya.

Dengan begitu, timbul gesekan antara tulang lutut dan tulang paha yang menimbulkan rasa sakit, terlebih saat melakukan aktivitas fisik.

4. Kondroma

Tulang rawan juga dapat mengalami tumor yang disebut juga dengan kondroma.

Perlu diketahui jika masalah ini jarang terjadi. Tumor ini dapat tumbuh secara bertahap pada sinus dan tulang yang berada di tengkorak.

Meski begitu, pertumbuhan tumor ini juga dapat terjadi pada tangan, kaki, lengan atas, tulang iga, serta paha.

5. Akondroplasia

Akondroplasia adalah gangguan yang mencegah tulang rawan berubah menjadi tulang dewasa.

Jika dibiarkan, seseorang yang mengidapnya dapat mengalami dwarfisme atau tinggi badan di bawah rata-rata dan masalah postur lainnya.

Beberapa masalah kesehatan juga dapat terjadi, seperti obesitas, infeksi telinga yang tidak kunjung sembuh, gangguan pernapasan, dan lordosis.

  • https://www.news-medical.net/health/What-is-Cartilage.aspx
  • https://www.britannica.com/science/cartilage
  • https://www.arthritis-health.com/types/joint-anatomy/what-cartilage
  • https://www.orthocarolina.com/media/cartilage-101--what-is-cartilage-and-what-does-it-do

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb