20 Januari 2024

Fakta Seputar Fingering atau Memasukkan Jari ke Miss V

Salah satu cara untuk capai kepuasan seksual pada wanita.
Fakta Seputar Fingering atau Memasukkan Jari ke Miss V

Moms, sebagian wanita bisa mencapai orgasme tak hanya melalui penetrasi, lho. Dengan teknik fingering pun bisa memuaskan.

Fingering bisa menjadi aktivitas seksual yang menyenangkan dan juga bisa menjadi bagian dari foreplay yang akan memanaskan suasana.

Banyak orang beranggapan bahwa memasukkan jari ke miss V adalah seks yang sangat aman.

Ini karena fingering jauh lebih kecil risikonya daripada bentuk penetrasi lainnya.

Benarkah demikian?

Apa Itu Fingering?

Ilustrasi Fingering
Foto: Ilustrasi Fingering (Freepik.com/natali-brill)

Melansir dari Planned Parenthood, fingering adalah teknik ketika seseorang menggunakan jari atau tangannya untuk merangsang vagina pada perempuan.

Klitoris adalah area paling sensitif untuk fingering.

Pasalnya, area sensitif wanita tersebut memiliki begitu banyak ujung saraf, bahkan 2-3 kali lebih banyak dari penis.

Vagina tidak memiliki ujung saraf sebanyak vulva, tetapi area tertentu dapat merespons beberapa sentuhan.

Beberapa orang mungkin menggunakan fingering sebagai bentuk foreplay. Nyatanya, ini adalah aktivitas seksual yang juga diminati, lho!

Misalnya, pasangan yang ingin menghindari kehamilan dapat menggunakan jari sebagai cara untuk berhubungan intim.

Selain itu, wanita yang tidak ingin melakukan hubungan seks vaginal selama kehamilan mungkin lebih memilih teknik fingering.

Umumnya, mengeksplor organ intim perempuan dengan jari adalah jenis seks yang aman.

Melakukan aktivitas seksual pakai jari cenderung lebih rendah risikonya untuk terkena infeksi menular seksual. Namun, hal ini tak sepenuhnya bebas risiko, ya Moms.

Cara memasukkan jari ke vagina ini perlu dilakukan berhati-hati agar tidak memicu cedera atau infeksi.

Baca Juga: Kecanduan Seks: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Kesalahan Melakukan Fingering

Ilustrasi Vagina
Foto: Ilustrasi Vagina (Freepik.com/nadiiaaks)

Fingering dapat menjadi bagian dari foreplay atau menjadi pengganti intercourse itu sendiri.

Alasannya, jika dilakukan dengan benar, fingering dapat menjadi jalan untuk mencapai orgasme tanpa penetrasi dari penis, hanya dari permainan jari.

Namun, terkadang Dads mungkin masih belum tahu betul aturan dalam bermain fingering.

Berikut beberapa kesalahan yang harus dihindari dan tips fingering agar pasangan bisa mendapatkan kepuasan maksimal.

1. Mengabaikan Klitoris

Penelitian di Journal of Sex & Marital Therapy pada tahun 2015, melakukan survei ke 1.055 orang wanita dan melaporkan bahwa sebanyak 36,6% membutuhkan stimulasi klitoris ketika intercourse untuk mencapai orgasme.

Kemudian, 36% lainnya mengindikasikan bahwa stimulasi klitoris tidak dibutuhkan, namun orgasme terasa lebih baik ketika klitoris mereka juga mendapat stimulasi.

Mengetahui letak klitoris dan bagaimana memperlakukannya cukup penting mengingat bagian dari organ intim wanita ini sangat sensitif dan memiliki sekitar 8000 saraf.

Terletak di atas bibir vagina, stimulasi klitoris dapat dilakukan sambil fingering.

Tanyakan pada Moms gerakan seperti apa yang dirasa tepat dan dapat memberi rangsangan lebih pada sesi foreplay ini.

2. Tidak Menggunakan Lubricant

Jika area vulva belum basah, sebaiknya tidak terburu-buru memasukkan jari Dads ke dalam sana.

Dari sekian tips fingering yang Dads dapat, menggunakan lubricant adalah langkah penting yang membuat fingering berjalan mulus.

Selalu gunakan lubricant untuk mencegah area vulva yang sensitif terluka karena gesekan.

Walaupun vagina dapat memproduksi lubricant alami, tetapi cairan pelumas alami ini cenderung cepat menguap dan mengering.

3. Kuku Terlalu Panjang

Bukan rahasia kalau kuku panjang dapat menyimpan kuman dan bakteri pada sela-sela kuku.

Menjaga kuku tetap pendek dan bersih tentunya membuat Moms merasa jauh lebih tenang karena mencegah kemungkinan terluka dan terinfeksi bakteri.

4. Tidak Berirama

Fingering yang terlalu cepat, terlalu dalam, atau terlalu banyak jari yang masuk, tidak menjadi stimulus yang nikmat untuk Moms.

Mulailah dengan satu jari dan perlahan, dengan gerakan dan irama yang konsisten untuk beberapa saat.

Selalu berkomunikasi dengan Moms tentang apa yang disukai dan tidak, sehingga fingering dapat menjadi sesi yang menyenangkan.

5. Terlalu Lama

Pasangan Bertengkar
Foto: Pasangan Bertengkar (Freepik.com/freepik)

Jika fingering sudah berlangsung selama sepuluh menit dan tidak ada tanda-tanda Moms menikmatinya, Dads bisa langsung pindah ke bentuk foreplay lainnya.

Namun, jika Dads dan Moms masih penasaran dan ingin mencoba hal-hal baru, pertimbangkan untuk mencari tahu beberapa teknik fingering yang tidak sulit.

Ini salah satu tips fingering yang bisa dicoba; secara hati-hati tekuk jari Dads dengan gerakan “memanggil ke sini” dengan jari di dalam.

Gerakan ini dapat menstimulasi G-Spot yang biasanya terletak 2-3 inci dari vulva di bagian atas.

Tidak ada salahnya mencoba dua atau tiga gerakan yang berbeda untuk mencari tahu apa yang pasangan sukai.

6. Tidak Multitasking

Multitasking adalah melakukan dua kegiatan (atau lebih) sekaligus dalam satu waktu.

Bagi Dads yang masih belum menguasai teknik fingering, melakukan hal lain sambil mengeksplor vulva bukanlah soal mudah.

Terlalu fokus mencari titik G-spot dan berharap Moms mencapai klimaks bisa menjadi penyebabnya.

Dads tidak perlu memberi stimulasi berlebihan pada vagina. Untuk itu, tangan yang bebas bisa bermain dengan payudara atau klitoris saja sehingga menciptakan titik stimulus yang berbeda.

Baca Juga: Mengenal Pillow Talk, Percakapan Intim di Ranjang untuk Tingkatkan Gairah Hubungan

7. Hanya Menggerakkan Jari Maju dan Mundur

Mendorong dengan kuat dua jari masuk dan keluar dari vagina terus-menerus tidak akan membuat wanita nyaman. Ini bukanlah teknik terbaik.

Gunakanlah telunjuk dan jari tengah Dads untuk melakukan penetrasi, tetapi mulailah dengan lambat dan tingkatkan intensitasnya.

Jangan mendorong dengan keras, kecuali jika diminta. Lakukan perlahan hingga menemukan ritme yang benar-benar pas.

Memahami Anatomi Vulva sebelum Fingering

Anatomi Vulva (Orami Photo Stock)
Foto: Anatomi Vulva (Orami Photo Stock) (healthline.com)

Sebelum melakukan fingering, Dads perlu memahami anatomi atau bagian-bagian dari vulva pada wanita.

Secara sederhana, vulva diartikan sebagai bagian luar vagina.

Bagi wanita, memahami vulva bukan hanya tentang pengenalan visual, tetapi juga tentang menghargai keunikan dan pentingnya setiap bagian tubuh.

Dengan memahami anatomi vulva, seseorang dapat lebih mudah mengidentifikasi perubahan yang mungkin terjadi, dan menjalani kehidupan seksual yang sehat dan bahagia.

Ini juga adalah area yang penting untuk dikenali dan dipahami oleh Dads yang ingin melakukan fingering dan mengetahui area-area sensitif pada wanita.

Berikut ini anatomi atau bagian-bagian dari vulva:

1. Mons Pubis

Mons pubis adalah gundukan lembut yang terletak di bawah perut, tepat di atas tulang kemaluan.

Pada beberapa orang, area ini ditutupi oleh rambut kemaluan yang tumbuh ke arah vulva.

Mons pubis berperan sebagai pelindung untuk tulang kemaluan dan organ-organ yang berada di bawahnya.

2. Tudung Klitoris

Tudung klitoris adalah lipatan kulit yang menutupi klitoris, yaitu organ yang sangat sensitif dan merupakan pusat kenikmatan seksual pada tubuh wanita.

Saat terangsang, klitoris bisa membengkak dan menjadi lebih sensitif.

3. Klitoris

Klitoris adalah organ kecil yang sangat sensitif dan memiliki lebih banyak ujung saraf daripada sebagian besar bagian tubuh lainnya.

Klitoris terdiri dari batang (akar), glans (ujung), dan krura (kaki) yang memanjang dari dasar batang ke lubang vagina.

Stimulasi klitoris merupakan kunci bagi banyak wanita dalam mencapai orgasme.

4. Labia

Labia adalah lipatan kulit yang membentang sepanjang vulva dari klitoris hingga lubang vagina.

Area ini rerdiri dari beberapa bagian yang strukturnya dapat bervariasi bentuk dan ukurannya antara setiap individu

Labia bagian dalam atau labia minora adalah lipatan kulit yang lebih kecil dan terletak di dalam labia bagian luar.

Pada beberapa wanita, labia minora bisa menonjol di luar labia majora, sedangkan pada yang lain, labia minora mungkin tidak terlihat sama sekali.

Selain itu, ada labia bagian luar atau labia majora, yang merupakan lipatan kulit yang lebih besar dan melindungi bagian dalam vulva.

Labia majora juga memiliki kelenjar minyak yang berfungsi untuk menjaga kelembapan dan kesehatan kulit.

Baca Juga: 4 Gaya Doggy Style Saat Bercinta yang Aman Dilakukan


5. Pembukaan Uretra

Pembukaan uretra terletak di bawah klitoris dan merupakan tempat di mana urine dikeluarkan dari tubuh.

Penting untuk menjaga kebersihan area ini agar terhindar dari infeksi saluran kemih.

6. Pembukaan Vagina

Pembukaan vagina adalah pintu masuk ke dalam rahim dan merupakan bagian dari sistem reproduksi wanita.

Vagina memungkinkan hubungan seksual dan juga menjadi jalan keluar bagi darah menstruasi dan bayi saat melahirkan.

Tips Fingering untuk Mencapai Orgasme

Wanita Memegang Area Kelamin
Foto: Wanita Memegang Area Kelamin (Freepik.com/wayhomestudio)

Sebelum melakukan teknik fingering, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar Moms bisa mencapai orgasme.

Yuk, simak tips-tipsnya di bawah ini.

1. Bersihkan Tangan dengan Bersih

Tips fingering yang pertama adalah sebelum beraksi, pastikan tangan dan jari-jari telah bersih.

Cucilah kedua tangan dengan benar dan hindari menyentuh barang-barang lainnya setelah dicuci bersih.

Hal ini dilakukan untuk menghindari kuman dan infeksi pada vagina atau organ intim.

Selain itu, jangan memotong kuku tepat sebelum melakukan fingering, ya Moms.

Walau niatnya agar tidak melukai, hal ini justru akan mengakibatkan luka pada daerah intim Moms.

Hindari juga menggunakan jari kuku yang terlalu panjang dan tajam saat fingering karena berisiko melukai dinding vagina.

2. Goda Pasangan

Teknik fingering satu ini pun jangan sampai terlewati jika ingin mencapai klimaks.

Berikanlah rangsangan pada bagian tubuh tertentu sebelum Dads melakukan fingering.

Hal ini karena sebagian wanita sangat menikmati proses foreplay.

Sentuh dan cium dengan lembut beberapa titik sensitif perempuan dan lanjutkanlah dengan turun ke bagian pinggang.

Pijat lembut bagian selangkangan, lalu lakukanlah aksi Dads dengan menggunakan jari ke dalam vagina.

3. Ketahui Bagian Sensitif yang Disentuh

Ada beberapa bagian vagina yang dapat dieksplorasi saat melakukan fingering atau memasukkan jari ke vagina.

Berikut beberapa bagian yang dipercayai cukup sensitif jika disentuh, antara lain:

  • Labia

Labia luar adalah bagian bibir vagina yang tertutup rambut kemaluan.

Tak ada saraf di bagian labia luar, tetapi Dads dapat menggosokkan ujung jari Dads di sini untuk pemanasan.

Labia bagian dalam pun menjadi rangkaian bibir yang tidak memiliki rambut kemaluan.

Kulit di sini lebih tipis dan basah. Maka, usap lembut bagian ini dengan jari ujung jari untuk memulai rangsangan.

  • Bukaan dan Luaran Vagina

Bukaan vagina lebih jauh ke belakang, tepatnya ke arah anus.

Di sinilah penetrasi terjadi apabila pasangan melakukan hubungan intim.

Bagian ini juga merupakan tempat pelumas vagina dikeluarkan.

Mayoritas ujung saraf terletak di sepertiga bagian luar saluran vagina.

Jadi, menggerakkan jari Dads di sekitar lubang atau memasukkan beberapa jari ke dalamnya akan menimbulkan sensasi yang hebat.

  • Klitoris

Klitoris adalah bagian yang paling sensitif pada anatomi vagina.

Klitoris memiliki banyak ujung saraf yang dapat distimulasi untuk mencapai orgasme.

Sentuhlah bagian ini agar Moms mendapatkan kepuasan seksual.

4. Tanyakan Respon Pasangan

Menurut Sarah Watson, konselor profesional berlisensi dan terapis seks, komunikasi merupakan faktor penting pada saat berhubungan seksual termasuk pada saat fingering.

Tanyakan pada Moms bagian favoritnya agar Dads dapat memaksimalkan rangsangan.

Pastikan Moms dan Dads sama-sama menikmati aktivitas fingering, ya.

5. Gunakan Pelumas

Pelumas
Foto: Pelumas (Independent.co.uk)

Kulit di bagian kelamin wanita sangat sensitif, sehingga mudah luka apabila fingering dilakukan pada permukaan kulit yang kering.

Untuk menghindari gesekan kasar, Dads tak hanya dapat mengandalkan pelumas alami yang diproduksi oleh klitoris, lho.

Alternatif lainnya, Dads dapat menggunakan pelumas buatan yang aman dan dapat dibeli di apotik.

Pastikan membeli produk pelumas yang aman agar tidak terjadi iritasi atau infeksi pada vagina.

6. Eksperimen dan Mengeksplor

Tips fingering selanjutnya ialah jangan takut bereksperimen.

Pasalnya, setiap wanita memiliki respon yang berbeda terhadap sentuhan.

Maka, teruslah bereksperimen agar Moms dan Dads mengetahui titik mana yang paling memuaskan untuk disentuh.

Coba berbagai gerakan ketika melakukan fingering dan tanyakanlah kepada Moms bagian mana yang ia sukai.

Salah satu alasan kenapa laki-laki suka memasukan jari ke vagina adalah untuk memuaskan hasrat seksual pasangannya.

7. Fokus pada Bagian Klitoris

Memang ada banyak titik sensitif wanita yang bisa dieksplor ketika mempratikkan teknik fingering.

Terlepas itu, klitoris tetap menjadi salah satu titik tersensitif karena ada banyak saraf di sekitarnya.

Oleh karena itu, pastikan Dads fokus pada bagian klitoris, ya.

Sebagian wanita membutuhkan stimulasi klitoris yang berulang dan konsisten untuk mencapai orgasme.

Dads juga dapat bertanya gerakan seperti apa yang Moms lakukan saat masturbasi agar Moms nyaman dan bisa orgasme.

8. Ketahuilah Kapan Harus Berhenti

Studi yang dilakukan oleh Brown University menyebutkan bahwa orgasme dapat dicapai rata-rata dengan durasi 20 menit.

Namun, durasi ini bisa berbeda-beda pada setiap wanita.

Ada yang bisa lebih cepat menikmati fingering, tapi ada juga yang butuh waktu lebih lama.

Maka, tanyakanlah pada Moms kapan saat yang tepat untuk ke berhenti atau lanjut ke tahap berikutnya.

Hindari terlalu lama melakukan aktivitas seksual ini, karena tak menutup kemungkinan bisa memicu infeksi di sekitar organ intim.

9. Nikmati Setiap Prosesnya

Memberikan kenikmatan pada pasangan saat fingering merupakan hal yang menyenangkan.

Oleh sebab itu, Dads juga harus menikmati prosesnya.

Apabila Moms senang maka Dads juga akan bahagia, bukan?

Pertimbangkan juga untuk saling berkomunikasi dan bertukar pikiran tentang apa yang disukai dan perlu dihindari ketika melakukan teknik fingering.

Baca Juga: 4 Risiko Kesehatan Anak dari Hubungan Inses


10. Jelajahi G-Spot

G-spot, terletak beberapa inci di dalam vagina, di dinding depan (sisi pusar).

Area ini biasanya membengkak saat wanita terangsang, jadi tunggulah untuk memulai stimulasi G-spot hingga setelah stimulasi klitoris.

Untuk merangsang area ini, lumasi jari telunjuk, lalu dengan telapak tangan menghadap ke atas.

Masukkan jari secara perlahan ke dalam vagina, sedalam 2,5 hingga 5 cm.

Lengkungkan jari Dads dengan gerakan ke sana ke mari, mencari area yang bergerigi atau keriput.

Setelah menemukan sudut dan ritme yang sesuai, Dads dapat memasukkan kembali rangsangan klitoris.

Bisa menggunakan tangan yang lain, mainan seks seperti vibrator peluru, atau mulut.

11. Rangsang Area Anus

Jangan membatasi diri pada vulva dan vagina saja saat melakukan fingering.

Coba rangsang area anus dan perineum (area antara vagina dan anus) jika pasangan mengizinkannya.

Mulailah dengan mengoleskan pelumas ke perineum, lalu lingkari anus dengan jari yang sudah dilumasi.

Adakah Risiko IMS dengan Teknik Fingering?

Ilustrasi Alat Kelamin Wanita
Foto: Ilustrasi Alat Kelamin Wanita (Freepik.com/racool-studio)

Meskipun bukan menjadi aktivitas hubungan seksual antara vagina dan penis, teknik fingering tak menutup kemungkinan bisa memicu infeksi.

Berikut beberapa penjelasan terkait jenis infeksi menular seksual yang mungkin terjadi:

1. Sifilis

Studi dalam Karger menyebutkan bahwa infeksi menular seksual (IMS) seperti sifilis dapat ditemukan pada tangan dan bawah kuku orang dengan IMS.

Ini menunjukkan bahwa seseorang dapat menularkan IMS tertentu dari tangan mereka ke alat kelamin pasangannya.

Temuan ini cukup logis, mengingat IMS dapat ditularkan melalui mainan seks atau vibrator yang dipakai bersama-sama.

Baca juga: Hati-hati! Hindari 5 Kesalahan Ini Saat Lakukan Oral Seks

2. HPV

IMS yang sering dikaitkan dengan fingering adalah human papillomavirus (HPV).

HPV sangat umum dan dapat ditularkan melalui kontak kulit ke kulit.

Faktanya, sebagian besar orang yang aktif secara seksual berisiko alami HPV secara mendadak di masa akan datang.

The Lancet Infectious Disease pun melaporkan bahwa virus HPV dapat ditemukan di bawah kuku orang yang terinfeksi.

Hal ini menunjukkan bahwa orang sebenarnya dapat menularkan atau tertular HPV dari fingering.

Sebuah studi tahun 2019 dari McGill University mencoba eksperimen pada lebih dari 250 pasangan heteroseksual.

Peserta ini telah setuju untuk dilakukan swab tangan dan alat kelamin setiap beberapa bulan.

Dari hasil temuan tersebut, para peneliti menyimpulkan bahwa risiko tertular HPV dari fingering adalah hal yang mungkin, tetapi tidak sepenuhnya terjadi.

Pada akhirnya, jumlah HPV di jari hanya sebagian kecil dari yang ditemukan di alat kelamin.

Umumnya, jumlah virus yang ditemukan ini tidak cukup adekuat untuk menyebabkan infeksi.

3. Gonore

Studi lain menunjukkan bahwa fingering berpotensi menularkan IMS seperti gonore.

Infeksi ini ditularkan terutama melalui kontak seksual dan dapat terjadi dengan atau tanpa ejakulasi.

Journal of the International AIDS Society (JIAS) melakukan studi terhadap pria yang berhubungan seks dengan sesama pria.

Temuan tersebut menunjukkan bahwa gonore dapat ditularkan ke anus dan rektum melalui fingering.

Meski begitu, risikonya lebih besar terkait dengan seks berkelompok, terutama ketika memakai obat-obatan.

Di luar kelompok seks, infeksi gonore lebih kecil kemungkinannya terjadi.

4. Virus Herpes

Salah satu IMS lainnya yang dapat ditularkan melalui fingering adalah virus herpes.

Infeksi menular seksual ini lebih tinggi risikonya apabila menyentuh luka terbuka pada penderita.

Agar terjadi penularan, kulit perlu bersentuhan langsung dengan jaringan mukosa mulut, anus, atau alat kelamin.

Oleh sebab itu, fingering yang terkena atau menyentuh luka terbuka berisiko tinggi memicu IMS.

Baca Juga: Mengenal Gaya Helikopter yang Bikin Hubungan Seks Menantang

Hukum Fingering dalam Islam

Suami Istri
Foto: Suami Istri (Freepik.com/pch-vector)

Menurut Konsultasi Syariah, suami-istri diperbolehkan untuk menikmati anggota badan masing-masing, agar bisa membangkitkan syahwat.

Selama menjauhi dubur dan kemaluan apalagi ketika haid atau nifas. Oleh karena itu, tidak ada larangan bagi seorang suami untuk memasukkan jari ke miss v milik istrinya.

Terlebih jika hal tersebut dalam rangka memuaskan pasangan Pada dasarnya, hukum bervariasi saat berhubungan intim adalah boleh.

Termasuk suami memasukkan jari ke dalam miss v istri untuk memberikan kesenangan saat bercinta. Hal tersebut seperti terdapat salah satu surat dalam Alquran:

نِسَآؤُكُمْ حَرْثٌ لَّكُمْ فَأْتُوا۟ حَرْثَكُمْ أَنَّىٰ شِئْتُمْ ۖ وَقَدِّمُوا۟ لِأَنفُسِكُمْ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّكُم مُّلَٰقُوهُ ۗ وَبَشِّرِ ٱلْمُؤْمِنِينَ

"Nisā`ukum ḥarṡul lakum fa`tụ ḥarṡakum annā syi`tum wa qaddimụ li`anfusikum, wattaqullāha wa'lamū annakum mulāqụh, wa basysyiril-mu`minīn."

Artinya: “Isteri-isterimu adalah ladangmu, maka datangilah ladangmu kapan saja dengan cara yang engkau sukai. Dan utamakanlah (yang baik) untuk dirimu.

Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa engkau (kelak) akan menemui-Nya. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang yang beriman,” (QS Al-Baqarah: 223).

Jika yang disentuh adalah bagian luar kemaluan istri dan tidak sampai memasukkan jari terlalu dalam seperti memegang klitoris atau kegiatan semacamnya, maka para ulama menegaskan bahwa hal itu diperbolehkan.

Hanya saja perlu dipahami bahwa para ulama mengingatkan, perbuatan semacam ini tidak sejalan dengan akhlak yang mulia dan tabiat yang baik.

Sebab, Allah SWT telah memberikan syariat terbaik dalam masalah ini, dengan dihalalkannya jima’ atau hubungan intim.

Sebagai hamba-Nya yang baik, selayaknya seseorang mencukupkan diri dengan hal-hal yang telah dihalalkan.

Baca Juga: Bercinta Saat Datang Bulan, Bolehkah Dilakukan?

Nah, itulah beberapa informasi mengenai fingering.

Tak hanya dengan fingering, orgasme yang luar biasa juga dapat dilakukan dengan berbagai cara lainnya.

Teruslah melakukan eksplorasi di ranjang agar pengalaman bercinta Moms dan Dads makin bervariasi. Selamat mencoba!

  • https://pecihitam.org/memasukkan-jari-ke-miss-v-istri-saat-bercinta/
  • https://www.verywellhealth.com/can-fingering-give-me-an-std-3133099
  • https://www.plannedparenthood.org/learn/teens/ask-experts/can-i-get-any-sort-of-diseases-from-my-boyfriend-fingering-me
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/10616355/
  • https://kidshealth.org/en/teens/infections.html
  • https://konsultasisyariah.com/4876-hukum-memasukkan-jari-ke-vagina.html
  • https://helloclue.com/articles/sex/safer-sex-101
  • https://www.cdc.gov/condomeffectiveness/docs/Condoms_and_STDS.pdf
  • https://www.amazon.com/Becoming-Cliterate-Orgasm-Equality-Matters/dp/0062484389
  • https://www.plannedparenthood.org/learn/ask-experts/is-fingering-safe
  • https://www.brown.edu/campus-life/health/services/promotion/sexual-health-sex-101/orgasm
  • https://www.karger.com/Article/FullText/449418
  • https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S1473309918306558
  • https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/jia2.25354
  • https://www.masterclass.com/articles/how-to-finger-a-girl#5YraWq9cp9y5ZZoKXaVBLa
  • https://www.rsvplive.ie/life/how-you-finger-woman-what-14442211

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb