22 April 2024

Urutan Rantai Makanan pada Ekosistem Sawah, Laut, dan Hutan

Simak juga dampak jika tidak ada rantai makanan
Urutan Rantai Makanan pada Ekosistem Sawah, Laut, dan Hutan

Rantai Makanan pada Ekosistem

Rusa (Orami Photo Stock)
Foto: Rusa (Orami Photo Stock) (Cntraveller.com)

Beberapa rantai makanan memiliki tingkat tambahan yang berbeda.

Perbedaan tingkatan hal tersebut biasanya disesuaikan melalui ekosistem atau tempat organisme tersebut hidup, seperti contohnya di sawah, laut, dan hutan.

Berikut penjelasan lebih dalam terkait rantai makanan tiap ekosistem, antara lain sebagai berikut.

Baca Juga: Mengenal Tahapan Pertumbuhan Gigi Anak Sesuai dengan Usianya

1. Rantai Makanan di Sawah

Padi (Orami Photo Stock)
Foto: Padi (Orami Photo Stock)

Melansir dari laman Britanica, menjelaskan bahwa matahari disebut sebagai sumber energi utama pada rantai makanan di sawah.

Tumbuhan dikatakan sebagai produsen yang mendapatkan energi dari sumber energi utama melalui tahap fotosintesis.

Sebagian besar tumbuhan mengambil energi dari matahari dan nutrisi dari tanah.

Konsumen primer pada ekosistem ini adalah hewan herbivora seperti:

Setelah itu, hewan pemakan tumbuhan tersebut akan dimakan oleh hewan pemakan daging, seperti elang.

Adapun cara mudah untuk memahaminya yaitu sebagai berikut:

  • Energi matahari - padi - burung pemakan biji - ular sawah - elang - pengurai
  • Energi matahari - rumput - serangga - tikus - ular sawah - pengurai
  • Energi matahari - padi - tikus - elang - pengurai
  • Energi matahari - padi - serangga - katak - ular sawah - elang - pengurai

Maksud pengurai di sini merupakan konsumen akhir yang menguraikan senyawa organisme yang telah mati.

Pada ekosistem sawah, tipe pengurai itu seperti bakteri, jamur, dan berbagai jenis cacing.

Baca Juga: Penjelasan tentang Proses Pembentukan Minyak Bumi untuk Edukasi Anak

2. Rantai Makanan di Laut

Hewan Laut (Thougtco.com)
Foto: Hewan Laut (Thougtco.com)

Berbeda dengan jenis ekosistem sebelumnya, kehidupan laut juga memiliki rantai makannya sendiri.

Mengutip National Geographic Study, rantai makanan di laut terdiri dari hewan dan tumbuhan laut yang erat terkait.

Hewan ini hadir dalam berbagai ukuran. Untuk ukuran yang kecil ada berbagai jenis ikan serta ada penyu dan paus untuk ukuran hewan laut besar.

Pada rantai makanan di laut juga mencakup hewan mikroskopis seperti zooplankton, ubur-ubur, dan larva seperti ikan.

Jika di sawah tumbuhan menjadi produsen utama, di ekosistem laut produsen utamanya adalah fitoplankton.

Melansir National Ocean Service, fitoplankton adalah tumbuhan yang hidup melayang di air.

Rantai makanan di laut bermula ketika fitoplankton dimakan oleh zooplankton sebagai konsumen primer.

Lalu, zooplankton dan udang akan dimakan oleh ikan-ikan kecil, sampai ikan besar contohnya hiu.

Cara mudahnya seperti ini:

  • Fitoplankton - zooplankton - ikan kecil - hiu - pengurai
  • Fitoplankton - zooplankton - ikan kecil - paus pembunuh - pengurai

Pengurai atau dekomposer di laut ini biasanya bentos yang berupa bakterioplankton, cacing laut, bintang laut, dan belut laut.

Sama seperti peran pengurai lainnya, bentos berfungsi untuk menguraikan makhluk hidup yang telah mati untuk menjadi komponen yang lebih kecil.

Sehingga dapat digunakan kembali sebagai nutrisi makanan bagi fitoplankton.

Baca Juga: Pengertian Proses Terjadinya Korosi sebagai Edukasi Anak

3. Rantai Makanan di Hutan

Binatang (Orami Photo Stock)
Foto: Binatang (Orami Photo Stock)

Pada sistem rantai makanan di hutan tentu mencangkup berbagai tumbuhan dan hewan karnivora atau hewan pemakan daging.

Tumbuhan dan hewan di hutan menggunakan energi dari makanan mereka untuk bertahan hidup.

Dalam ekosistem hutan, rumput atau tumbuhan liar menjadi sumber energi ataupun produsen.

Contohnya seperti tumbuhan akan dimakan oleh rusa, kemudian rusa akan dimakan oleh harimau sebagai predator.

Contoh lain dalam rantai makanan di hutan, antara lain:

  • Matahari - rumput - kelinci - serigala - pengurai.
  • Matahari - buah - monyet - ular - bakteri pengurai.
  • Matahari - tanaman - tikus - ular - elang - pengurai.
  • Rumput - belalang - katak - ular - pengurai.
  • Matahari - rumput - rusa - harimau - pengurai.

Pada jaringan makanan di hutan, pengurai di sini adalah cacing, jamur, dan bakteri.

Jenis pengurai tersebut masuk ke dalam kategori mikroba yang akan memamakan sisa-sisa tubuh dari organisme lain yang telah mati.

Proses tersebut akan mengembalikan energi ke lingkungan dalam bentuk nutrisi dalam tanah.

Baca Juga: Edukasi Anak, Kenali Manfaat Panas Bumi bagi Kehidupan

Risiko Jika Tidak Ada Rantai Makanan

Rantai makanan adalah komponen krusial dalam ekosistem yang mengatur aliran energi dan nutrisi dari satu organisme ke organisme lainnya.

Jika tidak ada rantai makanan, akan terjadi sejumlah dampak signifikan terhadap ekosistem dan kehidupan di bumi secara umum, antara lain:

1. Kehilangan Keseimbangan Ekologis

Hutan
Foto: Hutan (Freepik.com/bearfotos)

Tanpa rantai makanan, akan terjadi gangguan keseimbangan ekologis antara produsen, konsumen, dan pengurai, memengaruhi struktur ekosistem secara keseluruhan.

Ini akan menyebabkan penumpukan sumber daya di satu tingkat trofik sementara tingkat trofik lain menderita kekurangan.

2. Populasi Meledak atau Punah

Tanpa predator, populasi spesies tertentu bisa meledak, menghabiskan sumber daya dan memicu kelaparan massal.

Sebaliknya, spesies yang bergantung pada spesies lain sebagai sumber makanan bisa mengalami kepunahan karena kekurangan makanan.

3. Gangguan Siklus Nutrisi

Rantai makanan sangat penting dalam siklus nutrisi, termasuk siklus karbon, nitrogen, dan air.

Tanpa rantai makanan, proses alami pemecahan dan daur ulang nutrisi tidak akan berlangsung efektif.

Akibatnya, dapat mengganggu kesuburan tanah dan kesehatan ekosistem secara keseluruhan.

4. Keragaman Hayati Berkurang

Diversifikasi spesies dan keanekaragaman genetik akan terancam tanpa adanya interaksi predasi, kompetisi, dan simbiosis yang diatur oleh rantai makanan.

Ini akan mengurangi kemampuan ekosistem untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan, seperti perubahan iklim.

5. Dampak pada Manusia

Manusia, yang berada di puncak banyak rantai makanan, akan mengalami kesulitan dalam memperoleh sumber daya seperti makanan dan bahan baku lainnya.

Ini akan berdampak pada keamanan pangan, kesehatan, dan ekonomi.

Baca Juga: Ciri-Ciri Hutan Hujan Tropis dan Manfaatnya untuk Kehidupan

Rantai makanan cukup penting untuk diketahui karena dengan memahami ini Moms dapat menunjukkan...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb