29 Januari 2020

6 Manfaat Tes Darah pada Ibu Hamil, Simak di Sini, Yuk

Deteksi dini infeksi hingga kemungkinan adanya penyakit menular
6 Manfaat Tes Darah pada Ibu Hamil, Simak di Sini, Yuk

Sebagai bagian dari perawatan kehamilan, Moms akan ditawari sejumlah rangkaian tes, termasuk tes darah.

Ada jenis tes darah yang ditawarkan kepada semua ibu hamil. Ada pula yang hanya ditawarkan jika Moms mungkin berisiko mengalami infeksi tertentu atau kondisi yang diturunkan.

Perlu Moms ingat bahwa sebelum tes, biasanya pihak medis akan memberi lembar persetujuan untuk ditandatangani.

Dikutip dari The Journal of the International Federation of Clinical Chemistry and Laboratory Medicine, ada 6 manfaat yang bisa Moms ambil dari tes darah. Simak sama-sama, yuk!

Manfaat Tes Darah pada Ibu Hamil

1. Memastikan Ibu dan Bayi Sehat

01 IBU DAN BAYI SEHAT - sumber reporterheraldcom (1).jpg
Foto: 01 IBU DAN BAYI SEHAT - sumber reporterheraldcom (1).jpg

Foto: reporterherald.com

Cek darah pada ibu hamil bertujuan untuk memeriksa apa pun yang dapat menyebabkan masalah selama kehamilan atau setelah kelahiran. Juga untuk memeriksa apakah bayi Moms sehat, dan sebagainya.

Semua tes pada dasarnya begitu. Namun, untuk tes darah ini, akan diperiksa hingga detil karena infeksi tertentu bisa terdeteksi melalui cek darah.

Baca Juga: Keluarnya Gumpalan Darah Saat Menstruasi, Apakah Pertanda Kesehatan yang Buruk?

2. Mengetahui Golongan Darah

02 GOLONGAN DARAH - sumber babycenter.jpg
Foto: 02 GOLONGAN DARAH - sumber babycenter.jpg

Foto: babycenter.com

Ada empat golongan darah, yaitu A, B, AB atau O. Penting untuk mengetahui golongan darah sendiri jika Moms perlu di saat darurat.

Misalnya saat mengalami pendarahan hebat selama kehamilan atau kelahiran.Jika sebelumnya Moms sudah mengetahui golongan darah sendiri, maka tes darah digunakan untuk tujuan lain.

3. Faktor Rhesus (RhD)

03 RHESUS - sumber parent24com.jpg
Foto: 03 RHESUS - sumber parent24com.jpg

Foto: parent24.com

Ketika Moms mengetahui golongan darah sendiri, Moms juga akan mengetahui apakah golongan darah Moms termasuk positif atau negatif.

Ini adalah faktor 'Rhesus (RhD)' Moms, yang menunjukkan jika Moms memiliki zat yang dikenal sebagai 'antigen D' pada permukaan sel darah merah. Jika ya, berarti Moms RhD positif, dan jika tidak, RhD Moms negatif.

Jika darah Moms negatif RhD, biasanya tidak menjadi masalah, kecuali jika bayi Moms positif RhD. Maka, ada risiko tubuh Moms akan memproduksi antibodi terhadap darah bayi Moms.

Ini tidak akan menyebabkan masalah bagi Kehamilan Moms saat ini, tetapi dapat berdampak pada kehamilan di masa depan.

Baca Juga: Buang Air Kecil Mengeluarkan Darah Saat Hamil, Apa Penyebabnya?

4. Anemia

04 ANEMIA - sumber todays parent.jpg
Foto: 04 ANEMIA - sumber todays parent.jpg

Foto: todaysparent.com

Sangat umum bagi wanita untuk mengalami kekurangan zat besi selama kehamilan. Ini karena tubuh membutuhkan zat besi tambahan sehingga bayi Moms memiliki suplai darah yang cukup dan menerima oksigen dan nutrisi yang diperlukan.

Meningkatkan jumlah makanan kaya zat besi yang Moms konsumsi selama kehamilan dapat membantu menghindari anemia defisiensi besi.

Beberapa wanita hamil memerlukan suplemen zat besi, terutama dari minggu ke-20 kehamilan. Anemia umumnya membuat Moms merasa lelah dan kurang mampu mengatasi kehilangan darah selama persalinan dan kelahiran.

Bidan atau dokter dapat memberi tahu jika Moms membutuhkan tablet zat besi untuk mencegah atau mengobati anemia. Jika Moms memang ada riwayat anemia, maka kadar besi Moms akan diperiksa sepanjang kehamilan.

5. Infeksi

06 GDM - sumber nestlings healthcare.jpg
Foto: 06 GDM - sumber nestlings healthcare.jpg

Foto: nestlinghealthcare.com

Tes darah juga akan mencari sejumlah infeksi yang dapat memengaruhi kehamilan atau bayi Moms yang belum lahir. Seperti Rubella (campak Jerman), sipilis, hepatitis B, hepatitis C dan HIV.

Penting untuk diingat bahwa Moms masih dapat mendeteksi semua infeksi ini selama kehamilan setelah hasil tes negatif.

Ini termasuk infeksi menular seksual seperti sifilis, HIV dan hepatitis B. Agar lebih detil, Moms bisa diskusikan hal ini bersama bidan atau dokter.

Baca Juga: Kenali 5 Ciri Kanker Darah yang Berisiko Pada Si Kecil

6. Diabetes Gestasional

apa yang terjadi saat ibu hamil mengalami diabetes gestasional ini kata ahli! hero
Foto: apa yang terjadi saat ibu hamil mengalami diabetes gestasional ini kata ahli! hero

Gestational diabetes (GDM) adalah jenis diabetes yang mempengaruhi beberapa wanita selama kehamilan.

Diabetes adalah suatu kondisi di mana ada terlalu banyak glukosa (gula) dalam darah. GDM ini bisa diketahui melalui cek darah saat hamil.

Menurut American Diabetes Association (ADA), GDM mempersulit sekitar 7 persen dari semua kehamilan pertama. Sedangkan total kasusnya diperkirakan hingga 17,8 persen.

Dalam kebanyakan kasus, GDM berkembang pada trimester ketiga atau setelah usia kandungan 28 minggu dan biasanya menghilang setelah bayi lahir.

Namun, wanita yang menderita diabetes gestasional lebih mungkin mengembangkan diabetes tipe 2 di kemudian hari.

Cek darah pada ibu hamil sama pentingnya dengan tes laboratorium lainnya. Berdasarkan hasil tes, Moms dapat mengetahui apa yang harus dilakukan dan tidak dilakukan saat menjalani kehamilan.

Tentunya hal ini bertujuan agar Moms dan bayi sehat, baik saat hamil maupun setelah melahirkan.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb