17 Maret 2022

Mengenal Atherosclerosis, dari Gejala hingga Cara Pengobatannya

Mengenal Atherosclerosis, dari gejala sampai pengobatannya
Mengenal Atherosclerosis, dari Gejala hingga Cara Pengobatannya

Obesitas dan kadar kolesterol yang tinggi bisa memicu datangnya penyakit, lho Moms. Salah satu penyakit yang mungkin hadir adalah atherosclerosis.

Merupakan salah satu penyakit serius, sayangnya atherosclerosis belum banyak diketahui oleh masyarakat luas. Lantas apa sebenarnya atherosclerosis itu ?

Singkatnya atherosclerosis adalah penyakit yang berkaitan erat dengan arteri atau pembuluh nadi.

Lebih jelasnya, atherosclerosis adalah pengerasan dan penyempitan arteri yang disebabkan oleh plak kolesterol yang melapisi arteri.

Jika terjadi tekanan tinggi pada arteri, ini dapat menyebabkan dinding pembuluh darah menjadi tebal dan kaku.

Sehingga, aliran darah yang pada jantung dan bagian tubuh lainnya terganggu.

Yuk, Moms ketahui lebih lanjut mengenai atherosclerosis dalam artikel berikut ini!

Baca Juga: Nefropati Diabetik: Penyakit Saraf yang Menyerang Penderita Diabetes

Apa Itu Atherosclerosis?

pembuluh-darah-pecah.jpg
Foto: pembuluh-darah-pecah.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, atherosclerosis adalah kondisi penebalan atau pengerasan pembuluh darah akibat penumpukan plak di lapisan dalam arteri.

Perlu diketahui bahwa atherosclerosis adalah penyakit yang berkembang dan dapat terjadi sejak masa kanak-kanak tanpa pandang usia.

Namun, umumnya ini terjadi pada orang dewasa. Hal ini dikarenakan berbagai hal, antara lain:

  • Seiring bertambahnya usia
  • Lemak
  • Kolesterol
  • Kalsium

Penumpukan plak ini dapat terjadi pada arteri mana pun di tubuh manusia, termasuk di sekitar jantung, kaki, otak, dan ginjal Moms.

Ketika plak berhasil menghambat pembuluh darah ini dapat mengakibatkan kekurangan darah dan oksigen di berbagai jaringan tubuh.

Baca Juga: Mengenal Molluscum Contagiosum, Penyakit yang Disebabkan Infeksi Virus

Gejala Atherosclerosis

nyeri-dada-sebelah-kanan.jpg
Foto: nyeri-dada-sebelah-kanan.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Atherosclerosis ringan biasanya tidak memiliki gejala apapun yang dapat terlihat.

Umumnya para penderita atherosclerosis akan menunjukkan gejala sampai kondisi lebih lanjut dimana arteri menyempit atau tersumbat.

Sehingga tidak dapat memasok cukup darah ke organ dan jaringan tubuh.

Beberapa gejala atherosclerosis umum yang muncul ketika terjadi penyumbatan, meliputi:

  • Nyeri dada atau angina
  • Rasa sakit di kaki, lengan, dan tempat lain yang memiliki arteri tersumbat
  • Kram di pantat saat berjalan
  • Sesak napas
  • Kelelahan
  • Kebingungan, yang terjadi jika penyumbatan mempengaruhi sirkulasi ke otak
  • Hilangnya fungsi motorik atau sensorik di satu sisi tubuh
  • Kelemahan otot di kaki karena kurangnya sirkulasi

Atherosclerosis adalah masalah yang cukup umum yang terkait dengan penuaan. Kondisi ini dapat dicegah dan ada banyak pilihan pengobatan yang berhasil.

Jika, Moms memiliki beberapa gejala yang terjadi secara berulang, alangkah baiknya untuk segera membuat janji dengan dokter.

Pasalnya, jika atherosclerosis dibiarkan akan menjadi lebih parah dan dapat memberi dampak buruk bagi organ tubuh lainnya.

Baca Juga: Idiopathic Thrombocytopenic Purpura, Gangguan Kekebalan saat Darah Tidak Membeku dengan Cepat

Penyebab Atherosclerosis

Jangan Takut Salah, Ini Dia Cara Cek Kolesterol Tinggi Sendiri di Rumah!.jpg
Foto: Jangan Takut Salah, Ini Dia Cara Cek Kolesterol Tinggi Sendiri di Rumah!.jpg (Orami Photo Stocks)

Foto: Orami Photo Stock

Hingga saat ini belum ada penelitian pasti yang menyebutkan penyebab dari atherosclerosis.

Sehingga tidak ada orang yang memahami atherosclerosis dimulai atau apa penyebabnya.

Namun, penumpukan plak atau penebalan secara bertahap akibat peradangan terjadi di bagian dalam dinding arteri. Ini bisa disebabkan oleh:

1. Kolesterol Tinggi

Salah satu kondisi yang meningkatkan risiko atherosclerosis adalah kolesterol tinggi.

Karena jika kadar kolesterol dalam darah terlalu tinggi, ini dapat menyumbat arteri. Kemudian ini menjadi plak keras yang membatasi atau menghalangi sirkulasi darah ke jantung dan organ lainnya.

2. Penuaan atau Faktor Usia

Seiring bertambahnya usia, jantung dan pembuluh darah bekerja lebih keras untuk memompa dan menerima darah.

Dengan kondisi ini mungkin arteri menegang dan menjadi kurang elastis, membuatnya lebih rentan terhadap penumpukan plak.

Dampaknya, kita akan kekurangan oksigen dan juga darah dalam berbagai jaringan di tubuh.

Sehingga, jika dibiarkan, bisa memicu terjadinya serangan jantung, stroke atau gagal jantung.

Selain 2 faktor yang memicu hadirnya atherosclerosis di atas, terdapat beberapa faktor risiko lainnya yang perlu diwaspadai, meliputi:

  • Tekanan darah tinggi
  • Protein C-reaktif (CRP) tingkat tinggi, penanda peradangan
  • Diabetes
  • Kegemukan
  • Apnea tidur
  • Merokok dan penggunaan tembakau lainnya
  • Riwayat keluarga penyakit jantung dini
  • Kurang olahraga
  • Pola makan yang tidak sehat

Baca Juga: Hipoglisemia, Kondisi Gula Darah Lebih Rendah dari Biasanya

Komplikasi Atherosclerosis

penyakit-arteri-perifer.jpg
Foto: penyakit-arteri-perifer.jpg (Orami Photo Stocks)

Foto: Orami Photo Stock

Semakin lama dibiarkan atherosclerosis dapat menyebabkan komplikasi penyakit lainnya. Komplikasi atherosclerosis ini tergantung pada arteri mana yang tersumbat. Sebagai contoh:

  • Penyakit Arteri Koroner

Ini terjadi ketika atherosclerosis mempersempit arteri yang dekat dengan jantung, sehingga dapat mengembangkan penyakit arteri koroner.

  • Penyakit Arteri Karotis

Komplikasi ini dapat terjadi ketika atherosclerosis mempersempit arteri yang dekat dengan otak.

  • Penyakit Arteri Perifer

Arteri perifer terjadi ketika atherosclerosis mempersempit arteri di lengan atau kaki.

  • Aneurisma

Atherosclerosis juga dapat menyebabkan aneurisma, komplikasi serius yang dapat terjadi di mana saja di tubuh yang berupa tonjolan di dinding arteri.

  • Penyakit Ginjal Kronis

Atherosclerosis dapat menyebabkan arteri yang mengarah ke ginjal menyempit, mencegah darah beroksigen mencapainya yang dapat menyebabkan gagal ginjal.

Baca Juga: Dialisis atau Cuci Darah, Prosedur untuk Penderita Penyakit Ginjal

Diagnosis Atherosclerosis

Diagnosis Vulvodynia
Foto: Diagnosis Vulvodynia

Foto: Orami Photo Stock

Jika Moms merasa memiliki beberapa gejala dari atherosclerosis, Moms perlu membicarakan dengan dokter.

Diagnosis dan pengobatan dini dapat menghentikan atau mencegah atherosclerosis memburuk.

Selain itu, dengan perawatan ini juga dapat membantu Moms mencegah serangan jantung, stroke atau keadaan darurat medis lainnya.

Dokter akan memulai dengan pemeriksaan fisik dengan mendengarkan arteri dan memeriksa denyut nadi.

Kemudian, dokter mungkin akan melakukan tes, antara lain:

  • Angiogram untuk dapat terlihat pada sinar-X
  • Indeks pergelangan kaki-brachial
  • Tes darah untuk mencari hal-hal yang meningkatkan risiko atherosclerosis
  • CT scan atau magnetic resonance angiography (MRA) untuk mencari arteri yang mengeras atau menyempit
  • EKG, rekaman aktivitas denyut jantung

Pengobatan Atherosclerosis

Jenis Pengobatan Sinusitis 04.jpg
Foto: Jenis Pengobatan Sinusitis 04.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Perawatan serta pengobatan atherosclerosis bertujuan untuk memberhentikan atau memperlambat pertumbuhan plak pada arteri.

Perawatan melibatkan mengubah gaya hidup untuk mengurangi jumlah lemak dan kolesterol, dengan cara:

Perubahan ini tidak akan menghilangkan penyumbatan, tetapi terbukti menurunkan risiko serangan jantung dan stroke.

Selain perubahan gaya hidup, pengobatan atherosclerosis dapat melalui obat-obatan yang membantu mencegah atherosclerosis memburuk.

Obat-obatan untuk mengobati atherosclerosis meliputi:

  • Obat penurun kolesterol
  • Penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE)
  • Beta-blocker
  • Aspirin untuk mencegah darah menggumpal dan menyumbat arteri

Namun, jika gejalanya sangat parah atau otot serta jaringan kulit terancam, pembedahan mungkin diperlukan. Beberapa pembedahan untuk atherosclerosis, meliputi:

  • Operasi bypass
  • Endarterektomi
  • Terapi fibrinolitik
  • Aterektomi

Baca Juga: Sering Alami Kaki kesemutan, Waspada Menjadi Tanda Penyakit Kronis

Cara Pencegahan Atherosclerosis

manfaat-berhenti-merokok.jpg
Foto: manfaat-berhenti-merokok.jpg (Orami Photo Stock)

Foto: Orami Photo Stock

Untuk mencegah hadirnya atherosclerosis, Moms disarankan untuk merubah gaya hidup ke arah yang lebih sehat.

Perubahan gaya hidup sehat yang direkomendasikan untuk mengobati atherosclerosis ini termasuk:

  • Berhenti merokok
  • Makan makanan sehat
  • Berolahraga secara teratur
  • Menjaga berat badan yang sehat
  • Memeriksa dan menjaga tekanan darah yang sehat
  • Memeriksa dan menjaga kadar kolesterol dan gula darah yang sehat

Baca Juga: Mengenal Penyakit Darah Tinggi, Si 'Silent Killer' Tanpa Gejala

Itulah informasi mengenai atherosclerosis yang bisa Moms ketahui.

Jika memiliki salah satu gejala, segera datangi dokte untuk mendapatkan penanganan yang tepat!

  • https://www.webmd.com/heart-disease/what-is-atherosclerosis
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/arteriosclerosis-atherosclerosis/symptoms-causes/syc-20350569
  • https://www.healthline.com/health/atherosclerosis
  • https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/atherosclerosis

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb