31 Agustus 2023

Perlukah Pakai Baby Walker? Pahami Dulu Risikonya Moms

Ada risiko bahaya yang tidak boleh dianggap remeh
Perlukah Pakai Baby Walker? Pahami Dulu Risikonya Moms

Moms mungkin sudah pernah dengar baby walker sebelumnya.

Sesuai dengan namanya, alat ini memang ditujukan untuk melatih bayi belajar berjalan.

Namun, apakah penggunaan baby walker itu aman atau justru berbahaya untuk Si Kecil? Sebelum beli bahkan pakai, coba cari tahu jawaban lengkapnya di sini, Moms!

Baca Juga: Candidiasis: Gejala, Pengobatan, dan Bedanya dengan Ruam Popok

Apa Itu Baby Walker?

Baby Walker
Foto: Baby Walker (yoybuy.com)

Baby walker adalah alat bantu yang memang dirancang untuk membantu bayi belajar berjalan.

Alat ini memiliki dudukan atau kursi gantung guna menahan tubuh bayi bagian bawah, dilengkapi meja kecil di bagian depan yang berisi mainan.

Ada juga roda di bagian bawah baby walker, Moms. Roda pada alat ini bertujuan untuk membantu bayi berjalan.

Karena saat ia menggerakkan kakinya, baby walker ikut bergerak sehingga Si Kecil pun bisa berjalan.

Melansir dari Cleveland Clinic, baby walker bisa mulai digunakan bayi sekitar usia 5-15 bulan.

Selain itu, alasan utama lainnya mengapa para orang tua memilih memberikan alat ini yakni untuk membuat Si Kecil lebih tenang dan senang.

Jadi, saat anak rewel dan ingin terus ditemani sedangkan orang tuanya sedang sibuk, ia bisa lebih anteng bermain dengan baby walker-nya.

Pertanyaannya, apakah manfaat pakai baby walker sepadan dengan fungsinya?

Baca Juga: Mengenal Hipotermia pada Bayi, Kondisi Suhu Tubuh Bayi di Bawah Normal

Perlukah Anak Pakai Baby Walker?

Faktanya, Moms dan Dads tidak perlu memberikan baby walker untuk Si Kecil. Terlebih lagi, ternyata manfaat alat ini tidak setara dengan fungsinya, lho!

Sebab pada dasarnya, penggunaan baby walker justru lebih besar menimbulkan risiko daripada memberikan manfaat untuk bayi.

Bila Moms sebelumnya berpikir untuk membeli baby walker sebagai alat bantu jalan Si Kecil, sekarang sebaiknya pertimbangkan kembali hal ini.

Baca Juga: Kapan Waktu Terbaik Mengganti Sufor untuk Bayi? Ini Penjelasannya

Apa Bahaya Baby Walker?

Bayi Menggunakan Baby Walker
Foto: Bayi Menggunakan Baby Walker (todaysparent.com)

Tujuannya memang baik, yakni agar Si Kecil lebih cepat dan lancar berjalan.

Bahkan, ditambah lagi, buah hati Moms dan Dads mungkin jadi lebih tenang dan tidak rewel.

Padahal nyatanya, ada beberapa bahaya baby walker yang sebaiknya Moms pertimbangkan.

1. Anak Berisiko Terluka

Mengutip dari Harvard Health Publishing, menurut penelitian dalam jurnal Pediatrics, ada lebih dari 230.000 anak usia kurang dari 15 bulan yang dirawat di Amerika Serikat.

Pasalnya. mereka mengalami cedera akibat menggunakan baby walker.

Sebagian besar cedera tersebut terjadi karena anak jatuh dari tangga saat pakai baby walker, kemudian menimbulkan luka di kepala dan leher yang cukup serius.

Tak hanya itu, anak yang dibiarkan menggunakan alat tersebut juga berisiko:

  • Terjepit
  • Kejatuhan benda dari atas meja karena meja tersebut tertabrak oleh baby walker
  • Mengambil benda berbahaya yang seharusnya ada di luar jangkauan Si Kecil

Semua hal ini berisiko terjadi karena orang tua maupun penjaga yang ada di sekitar anak tidak memerhatikan saat ia sedang bermain dengan baby walker.

Dengan kata lain, anak dibiarkan bermain dengan alat bantu tersebut supaya orang tua atau penjaganya bisa melakukan kegiatan lain.

Padahal, hal ini justru berisiko membuat anak berada di luar pengawasan, sehingga tidak terlihat bila ia berada dalam bahaya.

2. Tidak Melalui Fase Perkembangan Sesuai Seharusnya

Berdasarkan bahaya baby walker yang pertama tadi, bukan berarti penggunaan alat tersebut jadi lebih aman bila tetap dalam pengawasan orang tua dan pengasuh.

Sebab sebenarnya, alat bantu tersebut juga tidak cukup baik karena anak belum tentu jadi lebih cepat berjalan.

Normalnya, berikut tahapan atau tonggak perkembangan yang seharusnya dilalui bayi dalam prosesnya belajar berjalan:

  1. Berguling
  2. Duduk
  3. Merangkak
  4. Mengangkat tubuhnya untuk berdiri
  5. Bergerak di lantai atau alas untuk melatihnya sampai mahir berjalan

Melihat dari tahapan perkembangan di atas, seharusnya bayi melalui fase yang cukup panjang sebelum mampu berjalan.

Ini karena fase merangkak dapat membantu bayi melatih tangan, bahu, panggul, dan lututnya untuk menumpu beban agar saat berjalan nanti ia sudah lebih mahir.

Tak hanya itu Moms, Si Kecil pun perlu menghabiskan banyak waktu untuk bergerak di lantai atau alas, guna melatih kemampuan motorik agar bisa berjalan.

Sementara bila menggunakan alat bantu jalan, fase tersebut bisa saja terlewati.

Intinya, penggunaan baby walker berisiko menghambat atau menunda bayi dalam meraih fase-fase perkembangan penting tersebut.

Semakin banyak waktu yang dihabiskan bayi dengan alat bantu jalannya, semakin banyak pula waktu yang tertunda sampai ia mampu mencapai tonggak perkembangannya.

Gerakan berjalan yang dibantu baby walker dengan anak berlatih jalan sendiri sesuai fase...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb