03 Oktober 2023

Cari Tahu Bahaya Onani Jika Terlalu Sering Dilakukan

Jika dilakukan terlalu sering, onani juga bisa berbahaya
Cari Tahu Bahaya Onani Jika Terlalu Sering Dilakukan

Bahaya Onani Terlalu Sering

Bermasalah dengan Pasangan
Foto: Bermasalah dengan Pasangan (Freepik.com/freepik)

Meskipun dianggap aman karena minim risiko kehamilan dan penyakit menular seksual, onani tetap berpotensi menimbulkan efek samping jika dilakukan berlebihan.

Berikut ini bahaya onani menurut Medical News Today dan Healthline.

1. Menurunkan Sensitivitas Seksual

Menurut jurnal Sexes, terlalu banyak stimulasi pada penis dapat menurunkan kepekaan saat berhubungan seks.

Sehingga dapat membuat kesulitan mencapai orgasme.

Ini dapat mengakibatkan berkurangnya kepuasan hubungan seksual dengan pasangan.

2. Berpotensi Kecanduan dan Mengganggu Aktivitas

Kecanduan onani berpotensi mengganggu kehidupan sehari-hari, misalnya hubungan dengan pasangan dan pekerjaan.

Jika bahaya onani yang membuat kecanduan sudah sangat mengganggu, coba kurangi frekuensinya dan alihkan dengan melakukan aktivitas lain.

Jika tidak terlalu efektif, segera temui ahli yang dapat membantu menanganinya.

3. Merasa Gelisah atau Bersalah

Di beberapa kepercayaan dan kebudayaan, onani dianggap sebuah perbuatan terlarang.

Di sebagian masyarakat pun masih ada stigma yang melekat, seperti misalnya dikaitkan dengan perbuatan yang tabu atau tidak bermoral.

Jika terus melakukannya, bahaya onani ini akan timbul perasaan bersalah, malu, atau membenci diri sendiri.

4. Berisiko Kanker Prostat

Studi di jurnal BJU International menemukan bahwa aktivitas seksual termasuk onani pada pria usia 20-30-an dapat meningkatkan risiko kanker prostat.

Risiko ini dapat terjadi jika onani dilakukan terlalu sering.

5. Berisiko Meningkatkan Depresi

Bahaya onani yang berkaitan dengan depresi tidak lepas dari hubungannya dengan rasa kecanduan atau perasaan bersalah.

Penelitian di jurnal Cureus menyebutkan bahwa perasaan bersalah setelah melakukan masturbasi yang dianggap tabu tersebut, dapat menyebabkan depresi dan delusi.

Rasa frustasi juga mungkin timbul dari onani jika seseorang mengalami libido yang rendah, vagina yang kering, dan masalah lainnya.

Baca Juga: Mengenal Gangguan Seksomnia, Tindakan Hubungan Seks saat Tidur

Apakah Onani Mempengaruhi Kesuburan?

Ilustrasi Kesuburan Wanita
Foto: Ilustrasi Kesuburan Wanita (Freepik.com/feepikcontributorthailand)

Secara garis besar, bahaya onani tidak mempengaruhi kesuburan wanita apalagi sampai menyebabkan kemandulan.

Malahan, masturbasi justru memiliki manfaat bagi kesehatan karena menurunkan hormon stres dan merangsang munculnya hormon kebahagiaan.

Hormon kebahagiaan yang muncul ketika melakukan onani di antaranya hormon dopamin, endorfin, oksitosin, testosteron, dan prolaktin.

Hormon-hormon tersebut akan naik sementara waktu, namun bukan permanen. Sehingga tidak akan berpengaruh apa pun terhadap kondisi kesuburan wanita.

Selain itu, melakukan onani juga diketahui tidak berpengaruh pada jumlah sperma yang dimiliki laki-laki.

Justru dengan melakukan onani bisa membantu menurunkan stres, lho.

Ini berfungsi sebagai pain killer alami pada wanita yang mengalami kram perut saat haid dan menurunkan risiko kanker prostat, jika dilakukan sewajarnya.

Baca Juga: Mengenal Koyo KB, Alat Kontrasepsi yang Ditempel di Kulit

Pengobatan Kecanduan Onani

Diagnosis Dokter
Foto: Diagnosis Dokter (Orami Photo Stocks)

Jika Dads mengalami kecanduan masturbasi yang tampaknya tidak bisa diatasi seorang diri, maka perlu bantuan dokter.

Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah bahaya onani, yakni:

1. Melakukan Terapi

Terapi dengan berbicara pada ahli dapat membantu dalam menentukan penyebab dasar kecanduan masturbasi yang dimiliki.

Dengan begitu, Dads selanjutnya akan dibantu mengembangkan strategi dalam mengurangi perilaku tersebut.

Misalnya, jika Dads memiliki trauma masa lalu, ahli terapis dapat membantu menangani trauma tersebut dan membantu mencarikan coping skill dalam mengatasi sakit secara emosional.

Selain itu, jika Dads menggunakan masturbasi sebagai cara untuk mengatasi tekanan hidup, ahli terapis juga dapat membantu untuk mengatasinya.

Penting untuk disadari bahwa terapi yang dilakukan memerlukan waktu hingga berminggu-minggu atau berbulan-bulan.

Baca Juga: Ada Apa Saja di Taman Mini? Yuk Simak Berbagai Wahana Seru di Dalamnya yang Pasti Disukai Si Kecil

Hingga saat ini belum ada jenis obat yang disetujui yang dapat mengatasi kecanduan masturbasi.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb