Batu Saluran Kemih: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya
Batu saluran kemih umumnya lebih berisiko dialami oleh pria yang berusia di atas 52 tahun, terutama yang mengalami pembesaran prostat.
Prostat yang membesar bisa mengganggu proses pengosongan kandung kemih sehingga urine mengkristal dan membentuk batu.
Namun, tak menutup kemungkinan bahwa batu saluran kemih juga bisa terjadi pada siapa saja, termasuk anak-anak.
Yuk, ketahui lebih lanjut penjelasan mengenai penyakit batu saluran kemih di bawah ini!
Baca Juga: Cabang Olahraga Atletik: Jalan, Lari, Lempar, Lompat, Lengkap dengan Rinciannya!
Apa Itu Batu Saluran Kemih?
Foto Wanita Sulit Buang Air Kecil (Orami Photo Stock)
Melansir StatPearls Journal, batu saluran kemih adalah mineral keras yang ditemukan pada kandung kemih.
Kandung kemih sendiri adalah tempat menyimpan urine setelah disaring oleh ginjal dan sebelum dikeluarkan dari tubuh.
Batu saluran kemih terbuat dari garam dan mineral dalam urine yang menempel satu sama lain dan membentuk batu.
Kebanyakan batunya berupa kerikil kecil dan biasanya tidak menimbulkan rasa sakit ketika tetap berada di ginjal.
Namun, jika semakin besar ukurannya, maka dapat menyumbat saluran urine.
Saluran urine yang terhambat akan menimbulkan banyak masalah, seperti rasa sakit pada perut dan sulit untuk buang air kecil.
Apabila kondisi tersebut sengaja dibiarkan dan tidak segera ditangani akan menyebabkan infeksi dan muncul penyakit lainnya.
Batu saluran kemih merupakan penyakit yang cukup banyak terjadi.
Bahkan, penyakit ini menempati urutan ketiga terbanyak di bidang urologi setelah infeksi saluran kemih dan penyakit BPH (pembesaran prostat jinak).
Sayangnya, data pasien dengan penyakit batu saluran kemih belum terdata dengan baik di Indonesia.
Meski demikian, diperkirakan ada sekitar 0,6% penduduk Indonesia yang menderita batu ginjal yang mungkin berkaitan dengan penyakit ini.
Batu saluran kemih dapat mengenai pasien usia berapa pun.
Baca Juga: Mengenal Avascular Necrosis, Jaringan Tulang Mati karena Kurang Pasokan Darah
Gejala Batu Saluran Kemih
Foto Anak Demam (Orami Photo Stock)
Penyakit batu saluran kemih memiliki tanda dan gejala yang beragam, mulai dari tanpa keluhan hingga gejala yang sangat berat.
Gejala dan tanda yang paling umum ditemukan di antaranya:
- Nyeri pinggang ringan hingga berat, bersifat hilang-timbul (muncul selama beberapa waktu, menghilang, kemudian muncul kembali)
- Nyeri saat buang air kecil
- Urine terlihat merah atau mengandung darah
- Merasa sulit atau tidak mampu buang air kecil
- Mual dan muntah
- Demam
- Keringat dingin ketika sedang nyeri pinggang
- Sering mengompol jika terjadi pada anak-anak
Nyeri yang disebabkan oleh batu ginjal dapat berubah letaknya seiring batu bergerak melalui saluran kemih. Intensitasnya pun berbeda tergantung lokasi.
Penyebab Batu Saluran Kemih
Foto Kelenjar Prostat (Orami Photo Stock)
Umumnya, penyakit ini terjadi akibat pembuangan urine yang tidak tuntas.
Urine yang tidak terbuang sepenuhnya dan tersisa di kandung kemih akan mengkristal, mengeras, mengendap, dan akhirnya menjadi batu.
Namun, terdapat kondisi lain yang dapat memicu munculnya penyakit kemih ini meliputi:
1. Pembesaran Kelenjar Prostat
Prostat pada pria yang membesar ukurannya akan menghambat aliran urine.
Aliran urine yang terhambat tidak akan terbuang secara sempurna.
Kondisi tersebut akhirnya menyebabkan penyakit batu ini.
2. Kerusakan Saraf Saluran Kemih
Saraf pada saluran kemih berfungsi untuk membawa pesan dari otak ke otot saraf kandung kemih. Jika fungsi saraf tersebut rusak .
Misalnya saja karena stroke, cedera tulang belakang atau masalah kesehatan lainnya maka proses pengosongan saluran kemih tidak akan bisa sepenuhnya.
Akibatnya, batu dalam kemih akan terbentuk. Kondisi tersebut biasa disebut dengan Neurogenic bladder.
Baca Juga: Biodata Jessica Jane, Influencer yang Digosipkan Dekat dengan Jerome Polin
3. Peradangan Saluran Kemih
Peradangan saluran kemih biasanya terjadi akibat adanya infeksi saluran kemih.
Penyebab lainnya dapat terjadi karena terapi radiasi di area panggul. Peradangan yang terjadi dapat membentuk batu.
4. Mengalami Batu Ginjal
Kondisi batu ginjal dapat memicu munculnya batu saluran kemih.
Namun demikian, batu ginjal tidak sama dengan batu di kandung empedu (asalnya berbeda).
Terkadang batu ginjal yang ukurannya masih kecil dapat berpindah ke saluran kemih dan akhirnya menjadi batu kandung kemih jika tidak dikeluarkan.
5. Penggunaan Alat Medis
Orang yang memiliki riwayat menggunakan kateter urine, atau alat medis lainnya yang dimasukkan ke dalam saluran kemih.
Memiliki risiko tinggi membentuk batu.
Hal ini dikarenakan mineral kristal cenderung menempel pada alat2 ini dan dapat menjadi batu.
Baca Juga: Camping di Kali Talang Klaten Tidak Buka Setiap Hari, Yuk Catat Jadwalnya!
Faktor Risiko Batu Saluran Kemih
Foto Obesitas (Orami Photo Stock)
Ada banyak faktor yang membuat seseorang berisiko terkena penyakit ini, seperti:
1. Riwayat Pribadi atau Keluarga
Jika seseorang di keluarga memiliki batu ginjal, Moms lebih mungkin untuk terkena batu saluran kemih juga.
Apabila Moms juga pernah memiliki satu atau lebih batu ginjal, risiko lebih tinggi untuk terkena batu saluran kemih kembali.
2. Dehidrasi
Sebuah penelitian Medicine (Baltimore), menunjukkan bahwa tidak minum cukup air setiap hari dapat meningkatkan risiko seseorang terkena batu saluran kemih.
Orang yang tinggal di iklim hangat dan mereka yang banyak berkeringat dapat lebih berisiko daripada lainnya.
3. Diet Tertentu
Menjalani diet tinggi protein, sodium, dan gula dapat meningkatkan risiko untuk terkena beberapa jenis batu ginjal (termasuk batu saluran kemih).
Risikonya semakin besar apabila Moms diet tinggi sodium.
Terlalu banyak sodium dalam diet meningkatkan jumlah kalsium yang harus disaring oleh ginjal dan secara signifikan meningkatkan risiko batu saluran kemih.
Baca Juga: Intip Keindahan Balkondes Ngadiharjo, Tempat Wisata Dekat Candi Borobudur
4. Obesitas
Body mass index (BMI) alias indeks massa tubuh yang tinggi, ukuran pinggang yang besar, dan kenaikan berat badan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko batu saluran kemih.
5. Penyakit Pencernaan dan Operasi
Operasi bypass lambung, penyakit radang usus, atau diare kronis dapat menyebabkan perubahan pada proses pencernaan yang memengaruhi penyerapan kalsium dan kanker.
Hal ini dapa meningkatkan kadar zat pembentuk batu dalam urine.
6. Kondisi Medis Lainnya
Penyakit dan kondisi yang dapat meningkatkan risiko batu saluran kemih termasuk asidosis tubulus ginjal, systinuria, hiperparatiroidisme, obat-obatan tertentu dan beberapa infeksi saluran kemih.
Baca Juga: Penyakit Katup Jantung: Gejala, Penyebab, dan Pilihan Pengobatannya
Cara Mengatasi Batu Saluran Kemih
Foto Operasi Batu Saluran Kemih (Orami Photo Stock)
Pengobatan batu saluran kemih oleh dokter bisa dilakukan dengan beberapa cara berikut ini:
1. Obat-obatan
Sebagian besar kasus infeksi saluran kemih bisa sembuh total setelah dilakukan perawatan secara berkala.
Pemberian antibiotik oleh dokter biasanya dapat menghilangkan gejala infeksi dalam beberapa hari setelah dimulainya pengobatan, mungkin satu hingga tiga hari.
Pastikan untuk menghabiskan seluruh antibiotik sesuai resep yang telah ditentukan, untuk menghindari bakteri menjadi lebih kebal terhadap pemberian antibiotik.
Jenis antibiotik yang diberikan biasanya tergantung pada jenis bakteri yang ditemukan dalam urine dan kondisi kesehatan.
Pada infeksi sederhana, obat-obatan yang umum direkomendasikan umumnya meliputi:
- Trimetoprim/sulfametoksazol (Bactrim, Septra, lainnya)
- Fosfomisin (Monurol)
- Nitrofurantoin (Macrodantin, Macrobid)
- Sefaleksin (Keflex)
- Seftriakson
2. Sistoskopi dan Cystolitholapaxy
Prosedur ini bertujuan memecah batu saluran kemih.
Pertama, dokter akan melakukan sistoskopi untuk menemukan batu saluran kemih.
Dengan memasukkan sistoskop melalui uretra yang terletak di ujung penis bagi pria dan terletak di atas vagina bagi wanita.
Setelah batu ditemukan, dokter akan memecah dan menghancurkannya dengan alat khusus.
Alat ini dapat berupa laser, ultrasound, maupun alat kecil.
Setelah batu pecah dan hancur, dokter akan membersihkannya dari kandung kemih pasien.
3. Operasi
Apabila batu terlalu besar untuk dipecahkan menggunakan prosedur cystolitholapaxy, dokter akan merekomendasikan operasi pengangkatan batu saluran kemih.
Dalam operasi ini, dokter akan membuat sayatan di perut untuk memasuki saluran kemih dan mengeluarkan batu.
Setiap prosedur pembedahan memiliki sejumlah risiko, sehingga jarang menjadi pilihan pengobatan pertama.
Baca Juga: Tidak Nafsu Makan saat Hamil, Cari Tahu Penyebab dan Cara Mengatasinya
Cara Mencegah Batu Saluran Kemih
Foto Wanita Minum Air Putih (Orami Photo Stock)
Penyakit ini dapat dicegah dengan beberapa langkah. Langkah-langkah yang dapat dilakukan meliputi:
- Minum air putih sesuai takaran normal, yaitu 2-3 liter per hari.
- Kurangi konsumsi makanan yang mengandung lemak dan garam tinggi.
- Jangan terlalu sering menahan buang air kecil.
- Lakukan medical check up untuk menurunkan risiko penyakit ini.
Biasanya penyakit ini berawal dari seringnya menahan buang air kecil.
Oleh karena itu, jangan terlalu sering menahan buang air kecil ya Moms.
Baca Juga: Indah Permatasari Melahirkan Anak Pertama, Simak Faktanya!
Itu dia Moms penjelasan mengenai penyakit batu saluran kemih. Jika memiliki gejala di atas, sebaiknya segera periksa ke dokter ya!
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441944/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4504608/
- https://www.health.harvard.edu/blog/5-steps-for-preventing-kidney-stones-201310046721
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/kidney-stones/symptoms-causes/syc-20355755
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/16514-ureteral-stones
- https://www.healthline.com/health/bladder-stones
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.