18 Mei 2023

Alami Bayi Kuning tapi Aktif? Simak Jawaban Dokter Ini!

Salah satu penyebab penyakit kuning karena kelahiran prematur
Alami Bayi Kuning tapi Aktif? Simak Jawaban Dokter Ini!

Bayi kuning tapi aktif mungkin dialami beberapa orang, ya Moms.

Bayi kuning atau ikterus neonatorum adalah perubahan warna kuning pada kulit dan mata bayi baru lahir.

Biasanya penyakit kuning ini terjadi karena darah bayi mengandung kelebihan bilirubin, pigmen kuning sel darah merah.

Kondisi ini termasuk umum pada bayi baru lahir.

Terutama yang lahir sebelum usia kehamilan 38 minggu atau bayi prematur dan bayi yang mengonsumsi ASI.

Hati bayi yang belum cukup mantang untuk membuang bilirubin dalam aliran darah bisa menyebabkan tubuh bayi menjadi warna kuning.

Yuk, Moms simak informasi lengkapnya mengenai bayi kuning tapi aktif di artikel ini yang sudah dilengkapi dengan jawaban dokter.

Baca Juga: Menjelang Melahirkan Apakah Bayi Masih Bergerak Aktif?

Normalkah Bayi Kuning tapi Aktif?

Ilustrasi Bayi Kuning
Foto: Ilustrasi Bayi Kuning (Orami Photo Stocks)

Menurut dr. Ellen Wijaya, Sp. A Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak RS Pondok Indah – Puri Indah, kondisi bayi ‘kuning’ dalam medis disebut ikterus neonatorum.

Ikterus neonatorum merupakan pewarnaan kuning yang awalnya tampak pada bagian putih mata (sklera) dan muka.

Kemudian meluas ke area dada, perut, dan ekstremitas atau anggota gerak pada bayi.

Kuning pada bayi baru lahir adalah hal yang sangat wajar terjadi.

Hampir 60% bayi yang lahir cukup bulan atau usia kandungan 37-40 minggu mengalami kondisi ini.

Termasuk sekitar 80% bayi yang lahir kurang bulan atau usia kandungan kurang dari 37 minggu mengalami penyakit kuning.

Sebagian besar kasus ikterus neonatorum bersifat fisiologis dan tidak berbahaya.

Tetapi sebagian kecil kasus dapat menimbulkan kondisi berat yang disebut dengan kernikterus.

Pada kasus kernikterus, bilirubin yang sangat tinggi dapat menembus sawar darah otak dan terikat pada sel otak hingga sel otak rusak.

Hal ini dapat membuat bayi kejang, bahkan hingga menyebabkan kematian.

Baca Juga: Moms Ini 5 Kemungkinan Penyebab Bayi Muntah Kuning

Penyebab Bayi Kuning tapi Aktif Menurut Dokter

Mata Bayi Kuning
Foto: Mata Bayi Kuning (Orami Photo Stocks)

Bayi kuning tapi aktif terjadi akibat penumpukan bilirubin yang berasal dari pemecahan hemoglobin yang merupakan komponen sel darah merah.

Peningkatan bilirubin pada bayi terjadi akibat jumlah sel darah merah lebih banyak.

Hal ini juga durasi hidup sel darah merah yang lebih singkat pada bayi dibandingkan pada orang dewasa.

Terdapat hal lain yang bisa meningkatkan bilirubin, di antaranya adalah:

  • Sirkulasi enterohepatik atau sirkulasi antara saluran cerna dengan hati yang meningkat
  • Kadar albumin yang sedikit
  • Fungsi hati yang belum sempurna pada bayi baru lahir, sehingga belum optimal dalam membuang zat sisa metabolisme.

Selain itu, peningkatan bilirubin juga dapat disebabkan oleh:

  • Infeksi
  • Trauma saat lahir
  • Inkompatibilitas golongan darah
  • Defisiensi G6PD atau penyakit keturunan akibat kekurangan enzim G6PD

"Selain hipotiroid, ada banyak penyebab lain yang memicu bayi kuning tapi aktif," jelas dr. Ellen Wijaya.

Perawatan Bayi Kuning Agar Tetap Sehat

Bayi Kuning
Foto: Bayi Kuning (Orami Photo Stocks)

Perawatan kuning pada bayi bergantung pada kadar bilirubin, usia bayi, dan kondisi penyerta.

Sebagai contoh pada bayi cukup bulan yang sehat, aktif, dan tidak memiliki faktor risiko, maka dikatakan cukup aman jika hasil pemeriksaan kadar bilirubin 14 mg/dL di usia 72 jam.

"Sebaliknya, dengan usia yang sama dan hasil pemeriksaan kadar bilirubin 14 mg/dl, seorang bayi prematur yang memiliki faktor risiko memerlukan terapi sinar," jelas dr. Ellen Wijaya.

Bahkan kadar bilirubin yang sangat tinggi memerlukan pertimbangan transfusi tukar untuk mencegah terjadinya kernikterus.

Pilihan terapi untuk ikterus neonatorum yang utama adalah fototerapi atau terapi sinar, bukan paparan sinar matahari.

Kendati demikian, sinar matahari sangat penting untuk sintesis vitamin D pada kulit.

Seorang bayi perlu terpapar radiasi ultraviolet B tingkat rendah untuk dapat memproduksi vitamin D setidaknya 20% dari luas permukaan kulit yang terpapar sinar matahari.

Nah, jadi jika bayi kuning tapi aktif, Moms tidak perlu terlalu cemas kecuali Si Kecil menunjukkan gejala-gejala yang tidak biasa, ya.

Namun, tetap perlu dilakukan pemeriksaan oleh dokter untuk mencegah kondisi berbahaya.

Baca Juga: Mengenal Hiperbilirubinemia, Penyebab Penyakit Kuning pada Bayi

Berapa Lama Bayi Kuning dalam Kondisi Aman?

Ilustrasi Bayi Kuning (Orami Photo Stocks)
Foto: Ilustrasi Bayi Kuning (Orami Photo Stocks)

Hal yang perlu dipastikan jika bayi kuning tapi aktif menetap lebih dari 2 minggu adalah feses bayi yang tidak boleh berwarna terang dan pucat.

"Termasuk urine bayi yang berwarna cokelat tua," kata dr. Ellen Wijaya.

Jika hal tersebut terjadi, maka bayi harus segera dibawa ke rumah sakit untuk memastikan tidak terjadi kolestasis atau gangguan aliran empedu.

Pada ikterus yang berkepanjangan bisa dilakukan pemeriksaan berupa:

  • Fungsi hati
  • Pemeriksaan urine terhadap galaktosemia atau kondisi tubuh yang tidak dapat mencerna galaktosa (gula sederhana)
  • Pemeriksaan fungsi tiroid
  • Kondisi infeksi penyerta
  • Pemeriksaan lain sesuai indikasi

Untuk mencegah kondisi bayi kuning, maka dapat segera melakukan inisiasi menyusui dini (IMD).

Perlu dilakukan menyusui dengan posisi pelekatan bayi pada payudara yang benar setiap 2-3 jam.

Pantau kecukupan produksi ASI dengan melihat frekuensi buang air kecil bayi setidaknya 6-7 kali sehari dengan warna urine kuning jernih.

Baca Juga: Tips Memilih Popok Bayi yang Tepat untuk Si Kecil Aktif Bergerak

Kapan Konsultasi ke Dokter Jika Bayi Kuning Berlangsung Lama?

Bayi Sakit ke Dokter
Foto: Bayi Sakit ke Dokter (Freepik.com/freepik)

Waspadai tanda bahaya kuning pada bayi untuk segera dikonsultasikan ke dokter spesialis anak, seperti:

American Academy of Pediatrics merekomendasikan pemeriksaan bilirubin serum total pada seluruh bayi yang akan pulang dari rumah sakit.

Hal ini untuk menilai risiko terjadinya hiperbilirubinemia berat atau akumulasi bilirubin dalam darah yang berlebihan.

Pemeriksaan ini sangat penting, terutama pada bayi yang akan pulang sebelum 72 jam dari waktu kelahirannya.

Baca Juga: Perkembangan Psikologi Anak dari Bayi hingga Usia Sekolah

Demikian penjelasan dokter mengenai informasi seputar bayi kuning tapi aktif setelah beberapa hari kelahirannya.

Jangan panik lagi ya, Moms! Segera bawa Si Kecil ke rumah sakit apabila menunjukkan tanda-tanda bermasalah, ya.

  • https://publications.aap.org/patiented/article-abstract/doi/10.1542/peo_document197/80109/Jaundice-and-Your-Newborn?redirectedFrom=fulltext

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb