09 Maret 2024

Berapa Lama Miss V Kembali Normal setelah Berhubungan?

Ini penjelasan dokter, disimak ya Moms
Berapa Lama Miss V Kembali Normal setelah Berhubungan?

Cara Menjaga Kesehatan Miss V setelah Berhubungan Seksual

Ilustrasi Miss V
Foto: Ilustrasi Miss V (Orami Photo Stocks)

Sejauh ini pertanyaan Moms seputar berapa lama miss v kembali normal setelah berhubungan sudah terjawab, ya Moms.

Nah, setelah berhubungan seksual, sebaiknya Moms bersih-bersih agar miss V tetap sehat.

"Vagina yang sehat memiliki kelembapan yang cukup atau tidak kering, dapat mengeluarkan cairan bening yang tidak berwarna dalam jumlah sedikit hingga sedang, tidak berbau, serta tidak gatal," jelas dr. Ni Komang Yeni.

Menjaga kesehatan miss V setelah aktivitas seksual dan bagaimana menjaganya tetap higienis perlu diperhatikan untuk mencegah infeksi.

1. Membersihkan Miss V sesudah Berhubungan Seks

Ada hal-hal mudah yang dapat dapat Moms lakukan untuk menjaga keseimbangan pH dan meminimalkan risiko infeksi saluran kemih, yaitu dengan membersihkannya di kamar mandi.

Moms perlu menyeka miss V untuk mendapatkan hasil bersih dan higienis yang maksimal.

Pastikan untuk menyeka Miss V dari depan ke belakang.

Ini karena jika menyeka dengan cara yang salah dapat menyebabkan penumpukan bakteri yang dapat menyebabkan ISK.

Moms perlu mengusap dari depan ke belakang sehingga tidak mencemari vagina dengan bakteri dari rektum.

Baca Juga: Bolehkah Anak Makan Telur Setiap Hari? Begini Jawaban Dokter Spesialis Anak!

2. Berhati-hati dalam Membersihkan Miss V

Meskipun buang air kecil setelah berhubungan seks adalah salah satu tips paling jitu untuk meminimalkan risiko infeksi, ada cara lain untuk menjaga kebersihannya.

Setelah melakukan hubungan seks, Moms perlu menjaga pH vagina tetap seimbang guna mencegah infeksi jamur dan bakteri serta ISK.

Moms perlu tetap lembut membersihkan vulva (bagian luar organ seks) dengan air hangat dan sabun lembut untuk menyeka miss V dari depan ke belakang lagi.

3. Keringkan Miss V dengan Benar dan Kenakan Pakaian dalam yang Menyerap Keringat

Setelah membersihkan miss V dengan air hangat dan sabun lembut, Moms disarankan untuk mengeringkan dengan handuk bersih dan mengenakan pakaian dalam yang menyerap keringat.

Menggunakan pakaian dalam yang menyerap keringat bertujuan untuk menghindari kelembaban pada vulva yang berlebihan, karena dapat menyebabkan infeksi jamur atau ISK.

Moms sebaiknya mengenakan pakaian dalam yang longgar dan terbuat dari bahan yang dapat menyerap keringat seperti katun.

Bahayanya, pakaian dalam yang terlalu ketat atau terbuat dari kain seperti nilon dapat menyebabkan iritasi.

Jika Moms tidak menjaga kesehatan miss V, maka bisa menimbulkan beberapa ketidaknyamanan di area tersebut, salah satunya vagina berbau.

"Vagina yang berbau menunjukkan kemungkinan besar adanya suatu infeksi, baik yang disebabkan oleh jamur, bakteri, atau virus," kata dr. Ni Komang Yeni.

Jika mengalami bau pada vagina, sebaiknya segera periksakan ke dokter spesialis obstetri dan ginekologi untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Baca Juga: 5+ Penyebab Pendarahan Setelah Berhubungan Seks saat Hamil

Apakah Vagina akan Rapat Kembali Bila Lama Tidak Berhubungan Seks?

Moms, miss V kembali normal setelah berhubungan seks, ya. Terlebih jika tidak ada luka ataupun lecet di bagian tersebut.

Pertanyaan ini pasti yang muncul pertama kali dalam benak Moms. Untuk mencari tahu jawabannya, simak penjelasan berikut ini, yuk, Moms!

1. Selaput Dara Tidak akan Muncul Kembali dan Vagina Tidak akan Kembali Rapat

Ilustrasi Vagina
Foto: Ilustrasi Vagina (Helloclue.com)

Ini merupakan mitos yang paling banyak beredar. Tentu saja tidak ada selaput dara yang bisa tumbuh lagi.

Menurut Dr. Greves, meskipun berhenti berhubungan seksual, tubuh wanita tetap memproduksi hormon estrogen dan progesteron.

Pasalnya, kedua hormon tersebut dibutuhkan untuk menjaga dinding vagina tetap terbuka dan fleksibel.

Perlu diketahui, hubungan seks yang teratur dapat membuat vagina kita kendur.

Namun, ada cara agar otot vagina kita tetap utuh yaitu dengan melakukan senam kegel untuk mengencangkan otot dasar panggul.

Baca Juga: Tanya Jawab Psikolog soal Anak Hiperaktif Terlambat Bicara

Ingat, senam ini hanya dapat membantu kita sampai batas tertentu. Setiap tubuh berbeda dan begitu pula vagina setiap wanita.

Jika sudah terlalu lama tidak berhubungan seks, vagina tidak akan mengencang secara tiba-tiba.

Faktanya, jika Moms menghadapi masalah selama penetrasi, mungkin ada dua alasan yang menyebabkannya, yaitu kurangnya lubrikasi vagina atau kecemasan kinerja.

Kurangnya pelumas dapat menyebabkan seks yang menyakitkan.

Sedangkan rasa cemas dapat membuat otot-otot di vagina Moms menyempit sehingga sulit untuk melakukan penetrasi.

Hal inilah yang mungkin memberi ilusi bahwa kurangnya seks telah membuat vagina lebih rapat.

Solusi untuk hal ini adalah foreplay dan lubrikasi yang dapat membantu dalam gairah seksual dan penetrasi yang lebih baik tanpa memberikan ilusi sesak.

Jika lama tidak melakukan hubungan seks, yang mungkin terjadi adalah diameter maksimal vagina memang cenderung berubah menjadi lebih kecil, namun biasanya terjadi setelah menopause.

Jika Moms menopause dan tidak melakukan hubungan seks dalam kurun waktu sekitar lima tahun, maka vagina bisa mengecil sebab kadar estrogen juga sudah turun.

Jika Moms merasa vagina yang lebih ketat dalam hal yang buruk, cobalah untuk terbuka dengan pasangan tentang apa yang Moms rasakan, gunakan pelumas, dan berikan waktu.

Jika penyempitan terus menjadi masalah, tanyakan pada dokter apakah Moms harus mempertimbangkan menggunakan dilator untuk meregangkan kembali bukaan vagina.

Saat Moms tidak terangsang, dinding vagina akan tetap lembap dan kenyal.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb